LOVE IN MY WORK

author : chulla

type : one shot

genre : romantic

cast : 2PM, Junsu, Nickhun, Taeckyeon, Wooyoung, Junho, Chansung, Park Jin Young (JYP)

“ya cepat-cepat sudah waktunya!!” teriaku pada anak buahku yang sedang bersiap untuk perform.

“ne ….” sambut mereka semangat.

Kini mereka siap-siap naik ke atas panggung. Aku menyemangati mereka. Ini adalah perform come back mereka untuk album ke 4 mereka.  Aku senang sekali bisa merampungkan album ke 4 untuk mereka. Kerja keras yang sangat menguras tenaga. Mulai dari mencarikan lagu untuk mereka dan memilih dan dance yang cocok untuk mereka. Walaupun itu semua adalah pekerjaan bos ku Park Jin Young, tapi aku tetap kerepotan karena mereka menolak 11 lagu yang di buat Jin Young oppa. Tapi akhirnya semua berjalan lancar dan berhasil membuatku menarik nafas lega.

Selesai perform aku menunggu mereka di ruang make up.

“yeaahhh…. “ teriak mereka sesampainya di ruang make up. Mereka terlihat sangat senang, membuatku bangga.

“kerja bagus anak-anak” sahutku dan nikhun langsung menghampiriku dan memeluku.

“gomawo eunsu, kalau bukan karenamu kita tidak akan bisa seperti ini” serunya dengan melepas pelukannya.

“ya !! lepaskan “ taeckyeon mendorong khun menjauh dariku “dia miliku” taec merangkulku “jagiya bagaimana penampilanku tadi?” dia menaikan kedua alisnya menggodaku dan aku melepas tangannya yang merangkulku.

“kalian jangan puas dulu ! ini belum seberapa ! cepat ganti pakaian dan pulang, besok kalian masih ada jadwal lagi. Siapkan tenaga kalian, kerana schedule kalian kedepan akan sangat padat !” aku berlalu dari hadapan mereka keluar dari ruang wake up dan berjalan menuju parkiran tanpa melihat sedikitpun wajah mereka.

Ya aku adalah menajer dari boyband yang sedang naik daun 2PM. Aku selalu ketus dengan mereka, bahkan mungkin mereka belum pernah melihat senyumku. Tapi mereka selalu saja menggodaku, mencoba membuat lelucon dan berharap aku tertawa. Sayangnya aku tidak pernah menunjukan itu pada mereka. Ini lah aku, aku jarang tersenyum dengan orang lain. Tapi 2pm, mereka adalah anak buahku dan bagiku mereka adalah pekerjaanku. Dan aku bertanggung jawab atas mereka. Tapi itu dulu, sejak Jaebum pergi meninggalkan 2Pm. Aku bisa merasakan sakit yang amat dalam di hati mereka. Sejak itu, aku mulai menyayangi mereka seperti keluargaku sendiri.

Dan kenapa tadi Taec memanggilku jagi? Ya kami berpacaran. Aneh memang seorang manajer berpacaran dengan artisnya. Tapi aku menerima Taec menjadi pacarku, jangan tanya kenapa, karena aku sendiri juga tidak tau alasannya. Tapi sudah 1 tahun aku berpacaran dengannya, belum pernah aku merasakan yang namanya pacaran. Aku merasa semua datar ini karena kesibukan kami. Walaupun setiap hari bertemu, tapi kami tidak boleh menunjukan kemesraan kami di depan umum. Aku ingin bersikap profesional. Walaupun Taec selalu bersikap manja dan romantis, tapi bagiku perkerjaanku lebih penting saat ini. Dan hubunganku dengan nya ini hanya di ketahui oleh Staf dan Artis JYP saja.

Aku menjalankan mobilku menuju dorm. Dorm ku bersebelahan dengan dorm mereka. Jin young oppa menyuruhku untuk tinggal satu dorm dengan mereka, tapi aku dengan tegas mengatakan padanya “ini bukan amerika”. Dia diam mendengar penolakanku dan banyak yang bilang aku adalah orang yang pertama kali berani melawannya. Tapi aku tetap menganggapnya adalah bosku.

Aku sampai di dorm setelah sebelumnya aku pergi berbelanja bulanan. Aku melewati dorm mereka, dan Uyong keluar dari dorm.

“oh nunna, sini aku bantu” serunya, dia mengambil belanjaanku, aku menerimanya karena aku membutuhkannya.

“sudah berapa kali aku bilang, jangan memanggilku nunna, umur kita sama !” ketusku

“itu karena nunna manajerku, aku harus memanggilmu sopan. Lagi pula aku tidak percaya umur kita sama, tapi jabatanmu di atasku”

“kau mau melihat akta kelahiranku?” aku membuka pintu dorm dan masuk kedalam di ikuti olehnya. “letakan saja di situ” perintahku sambil menunjuk ke meja depan TV. Dia menurut meletakan belanjaanku di atas meja.

“nunna, kau tidak butuh bantuan lagi?”

“ayolah, aku merasa sangat tua dengan panggilanmu itu. Panggil namaku. Aku sudah cukup sedih Chansung yang berwajah lebih tua dariku itu memanggilku nunna” ujarku sambil mengambil sebotol minuman dingin dari dalam kulkas dan menuangkannya di dalam gelasku.

“aku sudah terbiasa, aku rasa sulit.” Jawabnya dengan wajah polosnya itu yang aku rasa menjadi daya tariknya di antara fans.

BRUUUKKKK

Aku terkejut mendengar suara pintu terbanting dengan keras.

“hyung kau kenapa?” tanya Uyong pada Taec yang menatapku marah dan datang menghampiriku

“apa ini !! apa maksudnya !!” dia melempar sebuah majalah ke arahku dan terjatuh kelantai. Aku mengambilnya dan membaca cover depan majalah itu.

“2pm Taeckyeon dan Jessica SNSD berkencan?” bacaku dan kemudian melihatnya pura-pura tidak mengerti “kenapa bertanya padaku?”

“kerjaan siapa lagi ini kalau bukan kau? Sengaja untuk menaikan ratting Variety show ku lagi?” amuknya dengan mengambil majalah itu dari tanganku dan merobeknya.

“ayolah, ini bukan pertama kali, kau pernah melakukanya dengan Yonna. Variety show mu sebentar lagi akan tayang, bintang tamu pertamanya adalah SNSD. Rattingnya pasti akan tinggi” ucapku santai dan membalikan badanku menuju kamar mandi tapi dia langung menarik tanganku.

“kapan kau akan memikirkan perasaanku? Kita ini pacaran? Kenapa kau tidak sama sekali cemburu melihat scandal ku dengan artis lain, apa lagi ini buatanmu ! kenapa kau tidak memikirkan perasaanku !! ” bentaknya. Aku menghempas tangannya dan menoleh ke Uyong yang masih berdiri melihat kami.

“uyong, kembali lah ke dorm, katakan pada yang lain untuk bersiap-siap besok” seruku padaku uyong yang langsung menurut dan keluar dari dormku. Aku menoleh lagi ke Taec yang masih melihatku dengan tatapan tajamnya. “kau juga pulanglah ! besok jadwal kalian padat!” aku membalikan badanku dan menghempas tanganya tapi kemudian dia memelukku dari belakang.

“jangan begini,  kapan kau akan menganggapku pacar. Berhentilah mengutamakan pekerjaanmu” ucapnya manis dan pelan.

“kalau aku tidak memikirkan pekerjaanku, maka kalian juga akan jatuh. Berhentilah bersikap manja ! cepat kembali ke dorm mu !” aku melepas tanganya yang melingkar di perutku dan masuk kedalam kamarku.

“kenapa kau selalu begini ? bagaimana kalau aku jatuh cinta dengan wanita yang kau buatkan scandalnya dengan ku?” tanyanya dengan mengedor pintuku.

Aku mengacuhkannya dan berjalan menuju tempat tidur. Aku merebahkan tubuhku yang terasa lelah seharian bekerja. Aku mendengar suara pintu dormku tertutup keras. Sepertinya dia sudah pergi. Aku tau aku keterlaluan membuatkanya scandal dengan artis-artis lain. Tapi ini juga untuk karirnya. Merasa cemburu? Jelas, aku pernah merasa kan itu saat dia harus di pasangkan oleh Yoona di berbagai acara. Tapi aku mencoba menahanya sampai akhirnya sekarang aku terbiasa. Aku harus bersikap profesional. Pekerjaan no 1 untuku.

***

“nunna !! kau bawa mau kemana semua pisangku !” teriak Chansung yang melihatku membawa semua pisang yang ada di dalam kulkas.

“Jin Young oppa menyuruhku membuangnya” jawabku datar.

“nunna….” rengeknya tapi aku mengacuhkannya karena sudah biasa denga rengekannya itu, aku bosan melihatnya memakan pisang setiap hari.

“ayo berangkat ! cepat cepat !” teriakku di sambut jawaban desahan mengeluh dari mereka “hei kalian tidak mau bekerja? Kalau begitu diam lah di sini aku akan menelpon Jin young oppa” aku sengaja membuka HP ku tapi mereka langsung berhambur keluar dari dorm melewatiku.

@ruang make up

Aku melihat Taec dari tadi murung, padahal sebentar lagi mereka akan tampil. Aku harus melakukan sesuatu yang bisa membuatnya semangat. Kalau tidak dia akan tetap membawa wajah buramnya itu ke atas panggung, dan itu pasti akan mengundang perhatian netizen.

Chu~Aku mencium pipinya dan dia terlihat terkejut dan melihatku dari cermin yang ada di depannya.

“ayolah ! jangan murung begitu” aku tersenyum  pada bayangannya di cermin dan dia tersenyum melihatku dan membalikan kursinya menghadapku

“komapta …” dia memegang pinggangku dan tersenyum manja, aku merapikan rambutnya menanggapi kemanjaannya.

“bangunlah sebentar lagi kalian perform !” dia menurut dan berdiri dari duduknya.

Chu~…dia mencium keningku, aku sangat merindukan kemesraanya itu. Jarang sekali kami bisa sedekat ini . Kemudian aku mendorongnya ke luar ruangan menyusul teman-temannya yang sudah keluar.  Aku tersenyum sendiri memegang keningku yang di ciumnya tadi. Ya aku merindukan dia ternyata.

Sudah 3 minggu ini mereka terus ada di urutan pertama pada semua chart musik di TV maupun di majalah atau internet. Aku sangat puas dengan itu. Aku juga bisa melihat wajah riang mereka. Tapi ada satu masalah yang menggangguku. Scandal Taec dan Jessica semakin mejadi dan itu bukan ulahku. Ini lebih parah dari scandalnya dengan Yoona dulu. Scandal ini sudah sampai pemberitaan Jessica hamil dan semua orang menduga itu adalah ulah Taec. Kepala ku pusing memikirkan masalah ini.

“apa benar begini caramu membesarkan mereka? dari scandal??” gretak Jin Young oppa dengan melempar majalah yang memuat pemberitaan itu tepat mengenai wajahku.

“miane ..” aku tidak tau harus menjawab apa lagi

“sekarang bagaimana kau menyelesaikan masalah ini? aku bingung,  kau ini kan pacarnya kenapa bisa membuat scandal dengan wanita lain. Apa aku tidak sakit hati?”

“sebelumnya aku hanya bermaksud untuk membuat scandal ini untuk menaiki ratting variety show yang akan di bawa taec, tapi aku tidak tau kalau akan seperti ini. Aku rasa hanya perlu jawaban dari jessicanya langsung, kita harus memintanya menjelaskan pada media”

“gampang sekali ucapanmu. Kau tau pihak SM menutup kerja sama dengan kita. Aku mencoba menghubungi manajer SNSD langsung, tapi mereka tidak menjawab. Dan kau tau aku sudah bertanya pada taec langsung, dia hanya diam. Kau tau itu artinya apa? Scandal ini bukan sekedar scandal tapi kenyataan”

“nde??” aku bingung maksudnya apa

“jessica benar-benar hamil karena Taeckyeon” jelas Jin Young lebih singkat dan aku terkejut bukan main mendengarnya. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi.

“sudah pergi sana ! aku semakin pusing melihatmu ! pergi !”usirnya kasar.

Aku menurut, aku berdiri dari dudukku dan membungkuk berpamitan. Aku membuka pintu ruang kerja Jin Young oppa dengan tangan ku yang gemetar. Pernyataannya tadi terus mengiang di telingaku. Tanpa aku sadari sebuah cairan keluar dari mataku membasahi pipiku. Aku mengusapnya dan melihatnya tanganku yang basah karenanya. Apa ini air mata? Apa yang aku tangisi? Apa yang aku pikirkan? semua terlihat kabur di pikiranku. Tidak jelas apa yang aku pikirkan yang jelas tubuhku gemetar dan kaki terasa kaku untuk berjalan.

“nunna !!” panggil suara yang ku kenal, dia menghampiriku dan memegangi tubuhku yang sepertinya terlihat jelas aku sedang dalam keadaan lemas. “nunna geoncaha?” tanya Junho yang melihatku bingung

“aku mau pulang” ujarku datar

Junho mengantarku sampai di apartement masih memegangi tubuhku yang masih saja gemetar. Dia membawaku sampai di depan Dormku. Aku melepaskan tanganya yang memegang erat lenganku.

“kau pulang saja” ujarku tanpa menoleh sedikitpuu padanya. Aku membuka pintu dorm dan meninggalkannya di luar.

Aku berjalan masuk menuju kamarku, tapi aku seperti orang mabuk yang tidak bisa menjaga keseimbangan badanku. Kenapa aku seperti ini? apa yang aku pikirkan? apa yang membuatku selemah ini. Hanya satu gambaran yang aku dapat di antar semua pikiran tidak jelas yang mengganggu. Apa aku akan menghancurkan 2pm?.

AUTHOR POV

“ya junsu hyung kenapa kau mengganti channel TV nya aku sedang asyik menonton !” bentak Uyoung  pada Junsu yang langsung datang merebut remote TV.

“hei kau tidak peduli dengan taec ! aku ingin tau kabar mereka” balas Junsu yang membuat tubuh Uyong yang tadinya tegap karena kesal sekarang mengendor karena ingat dengan Taeckyeon yang tidak pulang sejak semalam.

“aku juga sudah mencari beritanya di di internet, semua blog hanya membicarakan masalah ini” sahut Nickhun yang duduk di samping Uyong.

“taec hyung, apa dia melakukannya?” sahut chansung yang dari tadi sudah tidur di lantai ikut menonton TV bersama Uyong.

“entahlah, kita harus mendengar langsung darinya. Tapi sejak semalam HP nya mati” balas Khun yang terlihat paling memikirkan masalah ini.

Junho kemudian datang dengan wajah muramnya. Semuanya menoleh ke arah Junho. Tapi dia tidak menyadari keberadaan mereka dan masuk kedalam kamarnya langsung.

“hei kenapa rumah sepi ?? kemana mereka?” ujarnya setelah melihat kamarnya kosong. Kemudian dia keluar dan menuju kulkas untuk mengambil segelas air, kemudian berjalan menuju ruang tengah dan langsung menyemburkan minumanya saat melihat member lain ada di depanya. Dia baru menyadarinya.

“ya !Junho !” bentak kesal Junsu yang terkena semburan air Junho

“kalian kapan datang?” dia seperti melihat setan

“babbo anya?” sahut Uyong yang bingung melihat tingkah Junho

“jinjja. Kapan kalian datang?” tanyanya masih dengan wajahnya babbonya hingga chansung melemparnya dengan bantal yang pas mengenai wajahnya.

“apa yang kau pikirkan?” tanya khun yang menyadari sikap aneh Junho

“oh … aku harus mencuci mukaku dulu !!” Junho segera menuju kamar mandi meninggalkan yang lain.

“ah jinjja !” kesal junsu mengelap wajahnya karena semburan dari junho tadi.

Tidak lama Junho keluar dan melihat satu persatu teman-temannya itu.

“oh aku tidak bermimpi” ujarnya kemudian dan segara duduk diantara Khun dan Uyong membuat Khun dan Uyong bergeser karena merasa sempit. “eunsu nunna, dia terlihat sangat sedih” ujar junho dengan wajah meyakinkannya.

“jinjja??” sahut khun

“ne … tubuhnya gemetar dan berjalan seperti orang mabuk dan hal yang paling membuatku terkejut adalah dia menangis. pemandangan yang jarang sekali kita lihat kan?” jelas junho sedangkan yang lain mendengar kan dengan seksama.

“nunna …. dia pasti sedih. Taec hyung kenapa tega sekali melakukan ini padanya?” sahut chansung

Uyong langsung berdiri dan berjalan menuju kulkas. Di ambilnya eskrim di dalam kulkas itu dan berjalan menuju pintu.

“kau mau kemana?” tanya khun pada uyong yang baru saja mau membuka pintu, tapi dia mengacuhkannya dan keluar dari dorm.

Uyong menuju dorm eunsu dan mengetok pintunya. Karena tidak ada jawaban dia memutuskan membuka pintu perlahan dan memasukan kepalanya celingak celinguk melihat sekitar dorm. Dia langsung tersenyum ketika menemukan yang dia cari. Dia masuk perlahan kedalam dan berjalan pelan menghampiri eunsu yang duduk lemas di sofa dengan tatapan kosongnya.

Uyong kemudian menyodorkan eskrimnya tepat di depan wajah eunsu. Eunsu terkejut dan tersadar dari lamunannya. Dia menoleh pada orang yang menyodorkan eskrim itu. Uyong terkejut melihat eunsu dengan wajahnya yang sudah basah dengan air mata. Dia kemudian duduk di samping eunsu.

“nunna kau kenapa?” tanya uyong ragu

“kenapa masih memanggilku nunna?”

“eunsu, kau kenapa?” akhirnya uyong memberanikan diri memanggil nama eunsu.

Eunsu tersenyum mendengarnya dan membelai pipi Uyong. Kemudian dia mengambil eskrim itu dari tangan Uyong,

“apa ini untuku?” eunsu mengusap air matanya dan menoleh ke uyong yang mengangguk. “gomapta” balas eunsu dan membuka bungkus eskrim itu.

“eunsu geonchana?” tanya uyong ragu

“memangnya aku kenapa? Pulanglah sudah malam, besok kalian masih ada wawancara kan?”

“eunsu aku yakin taeckyeon hyung ….. dia ….” uyong memutus kalimatnya karena takut dan ragu.

Mendengar nama taeckyeon di sebut, eunsu diam dan berhenti memakan eskrimnya. Dia menoleh ke Uyong yang terlihat takut.

“kau ke sini untuk memberiku eskrim bermaksud menangkanku kan? lalu kenapa wajahmu justru membuatku sedih?”

“miane …..” ujar Uyong

“aku yang seharusnya minta maaf, sepertinya aku menhancurkan kalian. Aku merasa sebagai manajer kalian yang seharusnya bertanggung jawab atas kalian, sekarang melakukan kesalahan fatal yang bisa menjatuhkan kalian”

“anio .. kita bisa seperti sekarang itu karenamu.” Balas Uyong yakin

“jinjja? Jinjja? Jin…jinjja?” eunsu sudah tidak bisa manahan tangisnya. Sejak tadi dia mencoba terlihat tegar. Tapi kali ini seperti dia sudah tidak bisa berakting lagi. Dia menutup wajahnya dengan kedua tanganya hingga menjatuhkan eskrim yang di pegangnya.  “kenapa kamu melakukan in taec, kenapa??” tangis eunsu.

Uyong yang tidak tega melihatnya mendekatkan duduknya dan merangkul eunsu masuk kedalam pelukannya.

“goenchana eunsu goenchana” Uyong mebelai belai rambut Eunsu yang semakin tenggelam dalam tangisnya.

WOYOUNG POV

Apa yang lakukan tackeyon hyung sampai membuat eunsu menangis seperti ini. Ini pertama kalinya aku melihatnya menangis begitu dalam. Terakhir kalinya melihatnya menangis saat Jaebum hyung meninggalkan kami.  Aku memeluknya semakin erat. Ini lebih menyakitkan dari melihatnya bermesraan dengan Taec hyung. Yeoja yang aku cintai jauh sebelum dia berpacar dengan Taec hyung kini ada di dalam pelukanku. Bukannya senang tapi aku ingin ikut menangis karena sakit melihatnya lemah seperti ini. Dia yang dulu selalu meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja walaupun Jabeum hyung meninggalkan kami. Aku yang dulu paling terpukul dengan kepergiannya sampai tidak mau percaya dengan orang lain lagi, tapi eunsu datang merangkulku dan dia orang yang mampu membuatku bangkit dari masalah itu. Tapi justru sekarang menangis lemah di pelukanku.

Kemudian aku melihat eskrim yang di jatuhkanya tadi di lantai. Aku memungutnya dan membersihakn bagian kotornya. Aku melepas pelukanku dan mencoba membuka wajahnya dari tanganya yang menutupinya. Aku mengusap pipinya dan merapikannya rambutnya.

“kau tau, eskrim bisa membuat air mata tertahan. Percayalah” aku memasukan eskrim itu kedalam mulutnya yang sudah basah dengan air mata. Dia tertawa sambil menahan tangisnya.

“ilmu dari kedoteran mana itu?” ujarnya membuatku tertawa

“nunna, jangan menangis lagi, kau harus lebih kuat dari kami” aku mencoba menyemangitinya dengan mengarahkan tangan merdekaku.

“hei kau masih memanggilku nunna?” kesalnya

Aku tertawa lagi, dan dia juga ikut tertawa, hal yang sangat aku harapkan terpasang di wajahnya setiap hari. Cantik sekali.

EUNSU POV

Anak ini kenapa bisa membuatku tertawa dan membuat tubuhku yang tadinya gemetar bisa menjadi renggang kembali. Dia masih terseyum dengan senyuman babynya membuatku gemas. Dia benar, aku harus  lebih kuat dari mereka. Aku tidak boleh seperti ini.

Keesokan paginya aku yang sedang siap-siap menuju kantor SM untuk menyelesaikan masalah ini di kejutkan oleh Junho datang mendorong pintu keras.

“nunna !! taec hyung pulang !” teriaknya dari pintu.

Mendengarnya aku langsung berlari keluar dan menuju dorm mereka tapi baru saja aku mau membuka pintu tiba-tiba muncul ketakutan dari dalam diriku. Apa yang aku takuti? Aku melepas tanganku dari gagang pintu. Aku takut melihat wajahnya itu. Aku tidak punya kalimat yang bisa aku sampaikan dengan baik.

“nunna? Kenapa diam di depan pintu” junho yang dari tadi diam di belakangku membukakan pintu untuku. “nunna masuklah …” pinta Junho yang melihatku penuh harap.

Apa mereka berharap aku bisa menyelesaikan masalah ini? kemudian sebuah tangan meraih tanganku dan menarikku masuk kedalam dan ternyata dia Uyong. Aku langsung teringat dengan kalimatnya semalam kalau aku harus lebih kuat dari mereka. Dia tersenyum yakin, senyum yang juga bisa membuatku tenang semalam. Uyong kemudian membukakan pintu kamar Taec dan menyuruhku masuk dan sekali lagi tersenyum yakinnya. Aku menarik nafasku bersiap masuk kedalam.

Aku melihatnya berbaring di tempat tidurnya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

“kenapa begini?” aku memberanikan diri bicara duluan, karena aku tau dia tidak sedang tertidur.

“bukankah ini yang kau inginkan?” terdengar suaranya tegas

“katakan padaku kalau itu tidak benar?”

“kenapa?” dia melepas selimutnya dan membalikan badannya melihatku “kau yang menginginkanyakan?”

“tidak sampai separah ini” aku menahan tangisku.

“kenapa? Waktu itu aku pernah bilangkan, bagaimana kalau aku jatuh cinta dengannya, kau  mengacuhkanku yang ku anggap itu tidak masalah bagimu“

“aku sedang tidak membicarakan hubungan kita. Aku sedang membicarakan reputasi kalian. Kau tau efek dari perbuatanmu bagi karir kalian?” aku mengeraskan suaraku

“selalu pekerjaan. Lalu kau mau bilang kalau kau tidak sakit hati dengan kabar ini?”

“hentikan ok taeckyeon ! pikirkan karirmu, karir kalian. Nama kalian akan jelek !” kali ini aku sudah tidak tahan dan membentaknya keras.

“itu pekerjaanmu kan? Jadi selesaikanlah sendiri, bukankah pekerjaan penting untukmu?” dia kembali membalikan badannya dan menutup tubuhnya lagi dengan selimut seperti tadi.

Aku menarik selimutnya dengan keras, tapi dia meraih tanganku hingga aku terjatuh tepat di atas tubuhnya. Aku bisa melihat wajahnya sangat dekat. Aku berusaha bangun tapi dia menahanku dengan memelukku kuat.

“katakan kau mencintaiku?” tanyanya dengan nafasnya yang bisa kurasakan berhembus di wajahku. Dia menatap mataku dalam, mata yang sangat aku rindukan.

“kau sudah melakukannya dengan wanita lain masih memintaku mencintaimu? Kau pikir aku mau memaafkanmu?” tegasku menahan tangisku

“kau cemburu?” tanyanya ragu

“pasangan mana yang tidak cemburu pacarnya dengan wanita lain?”

“tapi kenapa kau membuatkan scandal ini untuku? Kau tau bagaimana aku merasa sakit saat harus bermesraan dengan Yoona di depanmu dulu. Aku selalu memikirkan perasaanmu, tapi kenapa kau tidak pernah memikirkan perasaanku?”

“lantas kenapa sekarang tidak memikirkan perasaanku? Kau jatuh cinta pada jessica?” tanyaku lantang

Dia terlihat terkejut mendengar pertanyaanku. Matanya yang tadi melihatku dalam, sekarang di palingkannya. Sepertinya aku tau jawabanya. Aku melepas pelukannya yang mulai meranggang dan berdiri mejauhinya. Dia masih diam melihatku dan bangun dari posisi tidurnya.

“katakan padaku apa benar kau melakukan itu pada jessica?” tanyaku kembali lantang

“entahlah ..” dia menundukan wajahnya “aku tidak tau apa-apa, aku memang pernah berkencan dengannya, tapi aku tidak tau menau mengenai kehamilannya.”

“kalau begitu tanyakan langsung padanya?”

“aku tidak berani menghubunginya ….” kali ini dia melihatku, bisa kulihat wajah menyesal yang ia tunjukan.

Aku mengmbil HPnya yang ada di atas meja dan segera ku cari no HP Jessica. Setelah mendapatkannya aku menekan tombol telpon dan langsung kuletakan di telinga taec. Dia terlihat bingung dan terdengar suara wanita dari sebrang telpon.

Aku berjalan menuju pintu, akan ku biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka.  Cemburu? Jelas, itu sangat sakit. Tapi melihat tatapanya saat aku tanyakan apakan dia mencinta jessica, aku menyadari, dia akan lebih bahagia dengan yeoja lain yang bisa memperhatikannya setiap hari. Dan itu bukan aku, aku sadar aku terlalu memperhatikan pekerjaanku tanpa memikirkan bagimana jika aku kehilangan dia seperti saat ini. Sakit itu yang aku rasakan. Dan lagi lagi air mataku keluar tanpa aku sadari.

Sebuah eskrim sudah ada di depan wajahku sekarang. Aku tersenyum sudah tau siapa yang melakukan ini. Aku menoleh melihatnya dan dia tersenyum dengan polosnya.

“geonchana?” tanya khun oppa yang tiba-tiba datang dan langsung memelukku.

Khun oppa sudah seperti kakakku sendiri. Walaupun aku adalah manajernya tapi dia selalu memperlakukanku seperti dongsaengnya sendiri. Dia memelukku menenangkanku. Dan aku merasa nyaman dengan ini. Aku melepas pelukannya.

“bukankah kau ada syuting hari ini?” ujarku

“hei, bisa tidak sekali saja tidak memikirkan pekerjaan. Wajahmu jadi terlihat lebih tua karena terlalu banyak memikirkan banyak pekerjaan” balas khun oppa sambil mengusap pipiku

“jinjja? Apa karena itu Uyong memanggilku nunna?” aku menoleh pada Uyong yang salah tingkah melihatku menatapnya

“anio .. eunsu.. eunsu..eunsu aku memanggilmu eunsu” ujarnya berhasil mengundang tawaku lagi

“nunna? Geonchana?” tanya Junho yang baru datang si susul oleh Junsu oppa dan Chansung

“nunna ……” teriak Chansung dengan melompat-lompat menghampiriku.

Aku senang sekali bisa melihat mereka seperti ini. Aku sadar aku terlalu keras dengan mereka, sampai tidak menyadari mereka begitu menyayangiku. Aku beruntung punya mereka.

Tiba-tiba Taec keluar dari kamarnya. Kami bersamaan melihat ke arahnya dengan wajah bertanya-tanya. Dia tersenyum melihatku dan memandangi satu persatu para member.

“Selesai. Dia tidak hamil. Dia hanya takut keluar rumah karena semua orang terus menanyakan masalah ini padanya, tapi besok dia akan membicarakan ini pada media”  jelas taec yang membuatku menarik nafas lega dan tersenyum padanya, bisa kulihat yang lain juga menarik nafas lega bersamaan.

“hyung, tapi kau benar-benar melakukan dengannya?” sahut chansung yang membuat taec terkejut dan wajahnya memerah.

“ya ya ya ….” khun oppa memukul perut chan di ikuti oleh yang lain. Aku tertawa melihatnya.

***

Hari sabtu ini kami akan pergi berlibur bersama. MT di villa milik perusahaan. Mereka terlihat senang. Aku berpikir untuk sesekali meliburkan mereka dari schedule yang menumpuk. Lagi pula aku juga perlu istirahat. Aku tidak mau terlihat tua seperti yang di katakan Khun oppa dan menerima panggilan nunna lagi dari uyong yang umurnya sama dengankku.

Kami sampai di villa pada malam hari. Tanpa beristirahat kami langsung menyiapkan pesta BBQ di halaman belakang. Yah kami menikmati kebersamaan ini.

Selagi mereka sedang asyik dengan BBQ mereka dan tawa mereka yang menggema aku berjalan sendiri menjauh dari mereka setidaknya aku juga butuh waktu sendiri.

Aku melihat pemandangan langit pada malam itu indah sekali.  Mungkin karena aku sudah lama tidak melihatnya lagi. Bertaburan bintang yang refleks membuat senyumku mengembang.

“indahkah?” terdengar suara yang mengejutkanku dan ternyata Taec.

“kenapa disini?” tanyaku bingung

“kau sendiri kenapa di sini?” tanyanya balik

“aku hanya ingin jalan-jalan sebentar” balasku dengan senyum

“senang melihatmu sudah mulai banyak tersenyum dan tertawa”

“aku tidak ingin terlihat tua oppa..” aku mengedipkan mata kiriku padanya yang berhasil membuatnya tertawa.

“untuk seseorang kah?” tanyanya, aku menaikan alisku bingung “sudah mendapatkan yang lebih baik?” lanjutnya dan aku mengerti maksudnya.

“mencari yang lebih baik darimu? Pasti banyak … “ dia tertawa mendengar ledekanku “kenapa tidak mengajaknya kemari?” lanjutku dan dia mengangkat alisnya, tapi kemudian tersenyum mengerti maksudku.

“aku tidak mau membuatmu cemburu…” kali ini dia membalas mengedipkan mata kanannya padaku.

“mwo? Cemburu? Aku rasa tidak … aku lebih baik darinya” ledekku dan lagi-lagi membuatnya tertawa dan mengacak-acak rambutku.

“cepat cari penggantiku, jadi aku berani membawanya bertemu denganmu” ujarnya lagi

“aku rasa aku sudah menemukannya ……” balasku sambil melihat jauh ke arah Uyong yang berdiri di atas meja dan menjukan tarian shanti pada yang lain.

“uyong???” tanya taec tidak percaya melihatku

“wae? Dia lebih baik darimu?” jawabku yakin

“jinjja?? Baiklah …..” dia mulai pergi meninggalkanku dan berjalan menghampiri  anak-anak yang lain.

Aku mengacuhkanya dan membalikan badanku lagi. Benar, taec sudah pacaran dengan Jessica dan kami memilih berteman. Dan dia memintaku untuk tidak membuatkan scandal lagi untuknya. Aku rasa dia benar-benar mencintai Jessica.

Dan mengenai jawabanku pada Taec tentang Uyong. Aku juga tidak tau apa itu jawaban yang  datang dari dalam hatiku. Tapi entah kenapa aku menunjuknya.

WOOYOUNG POV

“yu hu yu hu , yeah yeah yeah  …..” seruku asyik menari di atas meja mengikuti iringan musik. Dan yang lain malah tertawa melihatku, terutama chansung sampai wajahnya memerah dan tertawa berguling-guling di tanah, aku menghentikan tarianku.

“wae ? wae ?” tanyaku pada mereka yang masih saja tertawa

“hei sudah sudah, turun kau !” perintah Khun hyung dan aku langsung menurut. Aku turun dan atas meja tapi tiba-tiba Taec hyung merangkul dari belakang dan menghimpit leherku dengan tanganya yang besar itu, aku jadi kesusahan bernafas.

“hyung hyung … lepaskan, wajah Uyong sudah memerah” seru Junho sambil membantu keluar dari cekikan taec hyung di ikuti dengan tawanya.

Aku menarik nafasku berkali-kali setelah lepas dari cekikannya itu.

“wuah ini lebih parah dari tertindih kaki Chansung” ujarku sambil tetap mengatur nafasku

“ya apa yang kau lakukan …..?” gretak Khun hyung pada Taec hyung tapi dia hanya tertawa dengan menunjukan semua gigi tikusnya itu.

“hyung kau mau membunuhku ya?” kesalku

“iya karena kau berhasil mengalahkanku” ucapnya diiringi tawanya yang membuatku bingung dan yang lain juga melihat bingung ke arah Taec hyung.

“sudah lah dia kumat lagi, cuekan saja ayo kita makan” sahut Junsu hyung yang mengarahkan kami menuju meja makan mengacuhkan taec hyung.

Selesai memanggang semua daging, tiba waktu kita makan. Aku duduk di dekat Eunsu yang selalu tertawa mendengar gurauanku. Beda sekali dengan Chansung yang tertawa dengan keras dan mulutnya yang terbuka lebar. Aku menggelengkan kepalaku saat melihat Chansung yang melihatku bingung.

Selesai makan aku masih duduk di tempatku dan memperhatikan eunsu yang sedang asyik bermain dengan kucing Chansung yang selalu di bawanya keman-kemana.  Dia terlihat sangat cantik, manis dengan senyum dan tawa itu, aku tidak berhenti memandanginya.

“cantik ya …??” terdengar suara dari sampingku yang aku tidak tau suara siapa

“ya sangat cantik ……” jawabku refleks dengan pandanganku yang masih melihat eunsu

“kau mau menjadikannya pacar?” suara itu terdengar lagi

“ne …” aku menjawabnya lagi. Tapi aku langsung tersadar dan mencari pemilik suara tadi.

Aku melihat Taec duduk di dekatku dan memandang eunsu seperti yang aku lakukan tadi. Kemudian dia menoleh padaku dan tersenyum jail.

“hyung … kau??” tanyaku menebak-nebak

“geonchana …. dia juga menunggmu  …” Taec hyung kemudian mencium pipiku

“Aaaaaaaaaaa…………” teriakku dan langsung mengusap pipiku bekas ciumanya tadi.

“ya taeckyeon~na ..” sahut khun hyung.

“hyung  !!!” teriakku memanggilnya tapi dia malah datang ke chansung dan memeluk chansung dari belakang kemudian dia mengedipkan matanya padaku dan matanya melirik ke eunsu.

Aku melihat ke eunsu, dan kembali melihat taec hyung. Apa maksudnya? Tapi aku mulai mengerti, apa dia memintaku menyataknnya pada eunsu? tapi ? aku melihat ke eunsu lagi yang masih asyik bermain kucing. Tidak semudah itu, aku tau eunsu masih mencintai Taec hyung. Aku harus memberikannya waktu. Tapi setidaknya aku sedikit lega, setidaknya Taec hyung tau hal ini dan menyetujuinya. Jadi aku tidak perlu merasa beban lagi mencintai eunsu.

***

Sehari sepulang kami dari MT kami. Sebuah suara teriakan yang sangat ku kenal menyadarkan ku dari tidur dan ku lihat Cahnsung sudah ada di depanku. ah kenapa aku selalu melihat wajahnya setiap saat aku membuka mataku. Menyebalkan.

“AYO BANGUN !! JANGAN BERMALAS-MALASAN !!” teriak eunsu memecahkan suasaha hening di pagi hari dalam dorm kami.

Aku segara bangun dan menguncang tubuh Chansung agar dia terbangun, tapi dia malah menarik leherku dan memeluku.

“ya………” suaraku masih lemas, aku melepas paksa tangan chansung yang menindih leherku.

Tidak butuh waktunya lama bagi eunsu membangunkan semua member. Bahkan sekarang mereka sudah berkumpul di ruang tengah dengan wajah polos mereka.

“YA !!  siapa yang menyuruh kalian berkumpul di sini? cepat mandi ! hari ini schedule kalian padat ! PPALIWA!!!” teriak eunsu

“hei kenapa dia kembali lagi jadi seperti ini?” bisik chansung padaku

“molla …” aku menjawab masih dengan suara lemas

“eunsu … aku pikir kau sudah berubah ..” sahut Khun hyung

“lalu kalau aku berubah aku akan terus meliburkan kalian seteiap hari? PPALIWA !!!” teriaknya lagi kami langsung berhamburan menuju kamar mandi yang hanya ada dua di dorm kami.  “aku memberikan kalian waktu setengah jam ! kalian harus sudah ada di mobil !” tegas eunsu lagi dan pergi keluar dari drom

“hei  .. kenapa begini lagi?” junsu hyung terlihat kecewa begitu juga dengan yang lain.

“anak itu tidak akan pernah berubah ….” sahut taec hyung yang masih santai berbaring di atas sofa.

EUNSU POV

Aku menunggu mereka di dalam mobil. Aku kembali lagi? mungkin iya, tapi tidak akan seperti dulu yang tidak pernah memikirkan mereka. Tapi karena hari ini karena ada pekerjaan yang tertunda karena MT kemarin jadi mereka harus memenuhinya hari ini. yah walaupun dengan paksaan.

15 menit kemudian aku melihat Uyong berjalan keluar dari apartement dan menuju mobil. Dia langsung membuka pintu mobil dan masuk kedalam.

“cepat sekali?” tanyaku

“dari pada mendengar omelanmu lagi” balasnya dengan mengemut lollipopnya.

“kau punya lagi?” pintaku

“aku hanya punya satu” dia mengeluarkan lollipopnya dari mulutnya dan menunjukanya padaku. Aku memanyunkan bibirku. “kau mau?” tawarnya dengan memajukan lolipop itu ke mulutku, aku pun menerima tawaranya dan mengemut lollipop itu. “kau tau? Kalau di jepang ini di namakan ciuman” ujarnya membuatku terkejut dan melepas emutanku.

“tapi kan ini di korea …” sanggahku

“apapun alasanmu yang penting kita sudah berciuman, itu artinya kita sudah pacaran” ujarnya dengan raut wajah polos

“mwo?? Mana mungkin bisa begitu??”

“kenapa tidak? Kau pacarku sekarang kalau tidak aku akan memanggilmu nunna seumur hidupku”dia benar-benar menggemaskan dengan wajahnya polosnya itu.

“aku tidak mau mejadi pacar hanya dengan ciuman lolipop itu” balasku

Dai terdiam seperti memikirkan sesuatu, kemudian wajahnya mendekati wajahku. Saat itu jantungku berdetak cepat, dia semakin mendekatkan wajahnya. Refleks aku memejamkan mataku.

AUTHOR POV

Uyong melihat eunsu memejamkam matanya dia langsung tersenyum melihat tingkah eunsu itu dan memundurkan wajahnya.

“ternyata kau mencintaiku juga” ucapnya kemudian dan eunsu yang mendengar suara Uyong langsung membuka matanya dan melihat Uyong yang sudah menjauhi wajahnya.

“ya !” eunsu memukul dada Uyong kesal dan Uyong menangkap tanganya kemudian mencium tangan eunsu yang ia rasa lembut.

“sarangheyo …” ucap Uyong manis dengan memegang tangan eunsu erat dan meletakan tangan eunsu di dadanya.

Eunsu yang merasa wajahnya sudah memerah tidak bisa menyembunyikan wajah senangnya. Kemudian uyong mendekatkan lagi wajahnya ke wajah eunsu semakin dekat dan kali ini bukan hanya eunsu saja yang memejamkan matanya, Uyong pun memejamkan matanya perlahan mendekati wajah eunsu dan Chu~ dia menempelkan bibirnya di bibir eunsu.

Uyong melepas ciumannya dan membuka matanya melihat eunsu yang juga perlahan membuka matanya.

“nado ……” ujar eunsu dan Uyong refleks mengembangkan senyum lebar di wajahnya.  “tapi kau tetap anak buahku, jadi tetap profesional dengan pekerjaanmu. Ok??” lanjut eunsu

“siap!” uyong memberi hormat pada eunsu yang mengundang tawa eunsu.

“jadi ini sebabnya kenapa kau mau cepat-cepat Jang Woyoung” seru Khun yang tiba-tiba muncul dari jendela mobil membuat eunsu dan uyong terkejut bukan main.

Kemudian Junho dan Chansung membuka pintu mobil dan menarik eunsu dan uyong keluar dari mobil.

“apa yang kalian lakukan??” gretak eunsu melepas paksa tangan junho yang menariknya keluar mobil.

“ini hukuman untuk kalian !” sahut Khun dengan senyuman evil dan mulai masuk kedalam mobil di susul yang lain.

“miane ….” sahut Taec yang terakhir masuk kedalam mobil.

Mobil itu langsung melaju meninggalkan Uyong dan Eunsu yang langsung mengejar mobil. Tapi sadar mobil melaju terlalu cepat mereka berhenti dan mengatur nafas mereka yang memburu.

“annyeong ……” teriak chansung dan junho yang mengeluarkan kepalanya dari mobil dan melambaikan tangan mereka dengan wajah mengolok mereka.

“otteke??” tanya eunsu kecewa

“molla … kita naik taksi saja” saran Uyong

“tapi tasku di mobil,” ujar eunsu dan Uyong langsung meraba pantatnya mencari dompetnya tapi tidak ada dan beralih meraba saku depanya, tapi tetap tidak ada. Eunsu yang menyadari maksud Uyong menjatuhkan tubuhnya dan duduk jongkok menutup wajahnya. “otteke?” rengeknya

“hei … jangan seperti itu, bagaimana kita habiskan waktu bersama di dorm seharian ini?” tawar uyong dengan senyuman manisnya

“andwe ! bagaimana dengan schedule kalian?”

“ayolah sehari ini saja jangan memikirkan perkerjaan, hadiah untuk hari jadian pertama kita?” pinta Uyong dengan puppy eyesnya dan yang berhasil membuat eunsu tersenyum, eunsu akhirnya mengiyakannya dengan tersenyum manis, karena terlihat lucu Uyong mencolek hidung eunsu dan meraih tanganya menariknya pergi menuju dorm

Seharian itu mereka habiskan bersama di dorm, bermain game bersama, menonton drama kesukaan mereka. Masak dan makan bersama. Mereka melewati hari jadian mereka bebas tanpa ada yang menggangu. Bahkan mereka menyuekan telpon member yang lain yang terus-terus menelpon mereka.

@studio

“otteke?” tanya khun yang terlihat panik menatap para member yang juga terlihat panik karena eunsu dan uyong tidak mengangkat telpon mereka juga sedangkan mereka bingung dengan schedule yang belum di bicarakan eunsu sebelumnya. Ya eunsu dan uyong membalas dendam menyuekan mereka dan itu berhasil membuat mereka kualahan.

THE END

Satu tanggapan

Tinggalkan Balasan ke Asri Batalkan balasan