[Oneshot] Paralyzed
Author : Putri bkn Thor/Author! (ChoiPutri)
Cast : Choi Hye Na & Lee Donghae
Other Cast : Jessica SNSD, Tiffany SNSD, Yoona SNSD, Sunye Wonder Girls, Sandara 2Ne1
Genre : Romance
Rating : PG15
Disclaimer : Semua cast punya Tuhan! FF ini punya Trik dan Tuhan! Kalo mau di share *PD* boleh, tapi cantumin nama Trik yah ^^ Jangan diplagiat *PD gila*, jelek-jelek gini juga bikinnya susah plus memeras otak.
Inspired by : Paralyzed – Agnes Monica
AN : @Sofi onnie : ini requestan onnie, mian lama ^^V Trik bener2 lagi bermasalah ama yg namanya fanfiction akhir2 ini. Jangankan baca, bikin ajah trik agak males2an. Bnyk pikiran + mslh -.-“ harap maklum yah kalo hasilnya PASTI gak memuaskan *bow*
Kata-kata dari mulutmu memang berbahaya
Kau permainkan hatiku dengan berbagai cara
Mata bibirmu sentuhku sampaiku tak bersuara
Lihat arogansimu ku malah lemah tak berdaya
(Agnes Monica – Paralyzed)
“Sumpah, aku tidak berbohong! Kau itu… ah! Benar-benar sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata!” ucapnya pada Jessica.
Cuih… seandainya aku yang ada di posisi Jessica saat ini, mungkin aku sudah meludahinya -.-
Gombal macam apa itu??? Jijik!
“Jadi bagaimana Jessicaku yang cantik??” tanyanya.
Jessicaku yang cantik?? Hahaha…. Kalau ia mengatakan hal seperti itu padaku mungkin sudah kusiram wajahnya dengan susu di tanganku.
“Euuung… Donghae oppa…”
“Ya Jessica aku tahu! Huft.. baiklah, aku tidak akan memaksamu lagi!” ucapnya memotong kata-kata Jessica sambil menunduk sedih.
“Eh oppa, bukan itu! Maksudku aku mau jadi pacarmu!” ucap Jessica buru-buru memperjelas maksud ucapannya yang di potong Donghae tadi.
Sudah kuduga! Dari wajahnya saja aku sudah tahu kalau ia pasti menerima Donghae.
Haaah… lebih baik aku pergi dari sini! Benar-benar tidak menarik!
Kulangkahkan kakiku meninggalkan taman kampus tempatku baru saja melihat Donghae menyatakan cintanya pada Jessica yang notabenenya salah satu Top Ten Girls kampus.
Yeah… sejak awal aku sudah tahu akan bagaimana akhirnya. Donghae melihat seorang gadis, lalu ia tertarik pada gadis itu, mendekati gadis itu, menyatakan cinta pada gadis itu, gadis itu tak menolak, mereka pacaran, dan sebentar lagi PUTUS.
Kuharap aku akan menjadi salah satu gadis yang akan Donghae pacari karena aku akan mengubah jalan cerita yang sudah ada. Ia menyukaiku, mendekatiku, menyatakan cinta padaku, dan AKU AKAN MENOLAKNYA! Haha… aku akan menjadi satu-satunya gadis yang tak termakan mulut manis Donghae.
~^_^~
“Fany-ah, ayo!” ajakku. Tiffany adalah salah satu teman dekatku. Kelasnya baru saja selesai dan kulihat langit mendung pertanda akan turun hujan, jadi kuajak Tiffany pulang bersama.
BRRUUUKKK!!
Aku menoleh kebelakang dan kulihat Tiffany terduduk di lantai sambil memegangi kakinya.
“Ah! Mianhae! Jeongmal mianhae, aku tak sengaja menabrakmu! Tadi aku buru-buru jadi tak terlalu memperhatikan jalanku!” ucap seseorang yang aku yakini orang itu adalah Donghae yang baru saja menabrak Tiffany.
Aku mendekati Tiffany. “Gwaenchana??” tanyaku. Tiffany menggelengkan kepalanya.
“Sekali lagi, mianhae! Aku benar-benar tak sengaja!” ucap Donghae sambil membungkuk ke arah Tiffany.
“Tak apa! Ini juga salahku! Tadi aku keluar kelas langsung terobos saja tanpa memperhatikan kiri kanan dahulu!” ucap Tiffany. Donghae memandang Tiffany penuh kekaguman.
Yeah! Aku tahu Fany adalah korban selanjutnya!
“Katanya kau buru-buru??” ucapku mengingatkannya yang masih terpaku memandang dalam ke arah mata Tiffany seolah-olah ia sedang menghipnotisnya.
Ia menepuk dahinya. “Ah ya! Aku sedang buru-buru! Aku pergi dulu ya! Sekali lagi mianhae!” ucapnya lalu melangkah meninggalkan kami. Namun baru beberapa langkah, ia menoleh lagi ke arah kami.
“Oh ya, siapa namamu??” tanyanya yang aku yakin ia menanyakan Tiffany bukan aku.
“Fany. Tiffany.” Jawab Fany ramah.
“Ooh.. aku Lee Donghae! Panggil saja Donghae!” ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Tiffany.
Aaaahhh.. tanganku gatal ingin melempar wajahnya yang (sok) tampan itu dengan batu atau apapun yang keras.
“Lebih baik jangan dekat-dekat dengannya Fany-ah! Dia sudah ada yang punya!” ucapku pada Fany.
“Ne! Lagipula aku tak terlalu tertarik padanya!” sahut Fany.
Tak ‘terlalu’ tertarik?? Berarti ia masih punya sedikit rasa tertarik dong pada si Donghae itu?? Ah Tiffany… aku sudah tau jalan cerita selanjutnya! Kau mengatakan tak tertarik, tapi lihat saja, kau juga pasti mendadak lumpuh saat ia melancarkan jurus GOMBAL menjijikkannya itu!
“Huft… ayo pulang!” ajakku.
~^_^~
Hahaha… apa kubilang?? Benarkan dugaanku! Belum seminggu si Donghae itu sudah putus dengan Jessica. Dan yaaah.. sekarang ia pacaran dengan Tiffany. Kemarin ia menembak Tiffany di depan rumah Tiffany-yang bersebelahan dengan rumahku- dengan berteriak-teriak tak karuan.
Untung saja ia berdiri tak terlalu dekat dengan rumahku, kalau saja ia berdiri sedikit saja di dekat rumahku, aku pastikan ia akan basah kuyup karena kusiram dengan air bekas ngepel.
“Kau bilang kau tak terlalu tertarik padanya, tapi sekarang malah jadian.” Sindirku. Yang disindir cuma nyengir.
“Ah! Itukan dulu Hyena-ya! Semua bisa berubah seiring berjalannya waktu!” ucap Fany ngeles.
“Yayaya! Semua bisa berubah seiring berjalannya waktu! Kita lihat saja, sebentar lagi kau pasti putus dengannya!” ucapku mengulang kata-katanya barusan dan meramalkan apa yang terjadi nanti.
“Aigooo.. kejam sekali! Masak kau mendoakan aku putus dengannya!” ucapnya.
“Bukannya mendoakan! Aku hanya memperkirakan saja dan aku pastikan perkiraanku tak salah!” ucapku.
“Oh ya! Kalau ia benar-benar memutusimu, datanglah padaku! Aku dengan senang hati akan melempar wajahnya dengan telur ayam!” ucapku lagi.
“Hahaha… ne! Ne! Ne! Nanti aku akan datang padamu kalau ia memutusiku!” sahutnya.
~^_^~
Yup! Sesuai perkiraanku! Mereka benar-benar putus! Kali ini hubungan mereka lebih lama dari hubungan HaeSica sebelumnya. Kalau HaeSica 5 hari, HaeFany 6 hari.
Good! Tiffany benar-benar datang padaku.
“Jangan bilang kau mau menangis karena Donghae memutusimu??” tanyaku begitu ia duduk di sebelahku.
“TIDAK AKAN!! Ciih! Dasar playboy ikan asin! Kau tahu, ketika kami kencan kemarin ia sibuk tebar pesona pada wanita lain! Dan aaarrrggghhh… dia terang-terangan mengatakan padaku kalau ia menyukai Yoona! Setelah itu ia memutusiku! Sial!” curhatnya.
“Haha.. bukankah sejak awal aku sudah katakana padamu agar tak dekat-dekat dengannya! Kau sih dibilangin nggak mau denger!” ucapku.
Tiffany mengembungkan pipinya kesal.
“So?? Kau mau aku melempar wajahnya dengan telur??” tanyaku.
“MAU! SANGAT AMAT MAU!! Kalau bisa kau lempar telur ke wajahnya di hadapan Yoona!” jawabnya.
“Okay okay! Ayo, sekarang kita beli telurnya dulu di kantin!” ajakku.
~^_^~
“LEE DONGHAE!!!” pekikku memanggilnya yang tengah asyik tertawa bersama Yoona.
PLOOOOKKKK!!
Sebuah telur berhasil mendarat di wajahnya ketika ia menoleh saat kupanggil namanya. Yoona yang berada di sebelahnya nampak shock atas apa yang aku lakukan.
“YA!!!! APA YANG KAU LAKUKAN?!?!” bentaknya marah lalu menghampiriku dan Fany.
Deg deg deg
Aish… Kenapa tiap kali aku berada dalam jarak yang cukup dekat dengannya, aku selalu tak bisa mengontrol jantungku???
Entahlah… mungkin ini yang dinamakan cinta…
Tapi tunggu! CINTA?!?! Haha.. aku mencintai orang yang jelas-jelas aku tidak suka -.-“
“Kau! Ada masalah apa kau denganku hah?!” tanyanya sinis sambil menunjuk hidungku dengan telunjuknya.
Kutepis telunjuknya yang berada di hidungku. “Masalah?? Tentu saja ada! Kau menyakiti temanku dan itu berarti kau mencari masalah denganku!!” jawabku tak kalah sinis.
“Menyakiti bagaimana??” tanyanya lalu melirik Tiffany yang berada dibelakangku.
“Ohh… jadi ini masalahnya?? Hey… Aku putus dengannya memang karena aku sudah merasa tak cocok lagi dengannya! Orang yang sudah menikah saja bisa cerai, masak orang pacaran tak bisa putus??” sambungnya lagi.
“Tak cocok atau kau bosan dengannya lantas kau ingin mencari gadis baru lagi setelah itu kau ganti lagi dan begitu seterusnya??” ucapku membuatnya memandangku marah. Tapi….. entah ini hanya perasaanku saja atau memang matanya yang teduh itu memang tak berkilat marah??
“Kau! Bersyukur kau adalah seorang wanita! Kalau kau pria, sudah kuhabisi kau!” ucapnya marah lalu meninggalkan kami.
~^_^~
Semenjak tragedy lempar telur itu, Donghae terus saja menatapku sinis tiap kali kami bertemu. Ia selalu saja bersikap dingin terhadapku. Padahal terhadap gadis lain tidak. Pada Tiffany pun ia bersikap biasa saja -.-a
Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam kelas. Sepertinya aku datang terlalu cepat. Kampus masih sepi. Tak banyak orang yang berlalu lalang disini.
Baru saja aku duduk dibangkuku, tak lama kemudian seseorang masuk ke dalam kelas.
My God!! Donghae?!
Cissshhh… aku berduaan dengannya di dalam kelas T.T
Ia duduk dibelakangku?? Hey! Kenapa harus dibelakangku?!
Aku merasa tak nyaman. Sedari tadi aku merasa sedang diperhatikan.
Aku menoleh kebelakang lalu kudapati ia sedang menatapku dengan tatapan angkuhnya.
“Berhenti menatapku seperti itu! Aku risih bodoh!” sentakku.
“Mata mataku. Ngapain kamu sewot kalau aku menatapmu seperti tadi?!” ucapnya.
“Tapi yang kamu tatap itu aku! Dan aku merasa tak nyaman dengan tatapanmu itu!” balasku tak mau kalah.
“So? Yang punya mata siapa? Aku kan? Jadi suka-suka mataku dong mau menatap siapa dan bagaimana menatapnya!” sahutnya.
“Geezzz….” Desisku kesal. Kubalik badanku lalu kuambil novel di dalam tasku dan membacanya.
Baru beberapa menit kubaca novelku, seseorang masuk ke dalam kelas dengan suara cemprengnya.
“Annyeong Haseyo!!!!” sapa orang itu yang aku ketahui adalah Sandara Park seniorku.
“Annyeong!” balas kami bersamaan.
“Ah! Kebetulan ada kalian berdua di kelas! Ini, nanti malam aku mengadakan party di Glamz Club! Kalian berdua datang ya!” ucap Sandara sunbae sambil menyerahkan undangan pada kami.
“Hyena-ya, berikan ini pada Fany juga ya!” ucapnya lagi sambil menyerahkan undangan untuk Fany. Ia berbalik lalu berjalan meninggalkan kami.
Sesaat sebelum ia keluar dari kelas, ia menoleh lagi kebelakang.
“Donghae-ya, kau pacaran dengan Sunye kan?” tanyanya pada Donghae.
Mwoya??? Sunye? Aisshh… cepat sekali anak ini dapat ganti yang baru!
“Ne! Wae noona?” tanyanya.
“Berikan undangan ini sekalian padanya!” ucap Dara sunbae sembari memberikan undangan pada Donghae.
“Aku pergi ya! Annyeong!” pamitnya.
~^_^~
Aku memasuki club bersama Tiffany.
“Aku kesana dulu ya!” ucap Tiffany. Aku mengangguk lalu ia meninggalkan ku sendiri di depan bar.
Dan.. aiiissshh… Di sebelahku ada Donghae dan Sunye =.=”
Aku melirik sekilas ke arah mereka. Mereka bicara dengan sangat akrab. Babo! tentu saja! Mereka kan pacaran -.-“
Donghae sesekali menyuapi cake ke mulut Sunye.
Entahlah, sebelumnya aku tak pernah merasakan perasaan seperti ini. Aku marah, kesal, benci melihat Donghae seperti itu pada Sunye.
Donghae meletakkan sendoknya lalu membalik badannya ke arahku.
“Oh.. hai..” sapanya masih dengan gayanya yang angkuh.
Ia menuangkan sebotol wine ke dalam 2 gelas tinggi.
“Mau?” tawarnya sembari menyerahkan satu gelas ditangan kanannya padaku.
Ku ambil gelas itu. “Gomawo!” ucapku ketus.
Aku meminum sedikit wineku.
Ia masih memegang gelas winenya dengan mata yang masih terarah padaku.
“Mwo??” tanyaku ketus.
“Aniyo!” jawabnya tak kalah ketus. Matanya bergerak memperhatikanku dari bawah sampai atas.
Setelah itu ia meminum winenya dengan mata yang melirik sinis ke arahku.
Deg deg deg…
Lagi? Aigooo… padahal hanya tatapan sinis seperti itu tapi mampu membuat jantungku terpacu.
Aku meletakkan gelasku di bar.
Ia meminum habis winenya lalu meletakkan gelasnya juga di bar.
Aku tersentak ketika ia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Apa yang mau ia lakukan?
Hidung kami bersentuhan.
Deg deg deg deg deg deg deg….
Oh God!! Disini ramai dan… dibelakangnya ada Sunye!
“Kau… kalau boleh jujur, kau cantik malam ini!” ucapnya lalu menjauhkan wajahnya dari wajahku.
Aku tak tahu sudah semerah apa wajahku kini. Lebih baik aku pergi sekarang ketimbang harus mati jantungan karena berada dekat dengannya.
Aku beranjak dari dudukku lalu pergi keluar gedung klub.
~^_^~
Aku berjalan kebelakang gedung. Entahlah… aku juga tak tau mengapa aku berjalan kesana.
Kulihat ada sebuah tangga menuju atap gedung. Kunaiki tangga itu hingga kini aku benar-benar berada di atap gedung.
Diatap ternyata ada pintu menuju kedalam gedung juga.
Aku berjalan ke pinggir atap. Kurentangkan tanganku dan kuhirup oksigen dalam-dalam. Aku suka melakukan hal ini di atap gedung.
Kupejamkan mataku merasakan energy yang mengalir dalam tubuhku.
Ada rasa hangan yang menjalar keseluruh tubuhku ketika kurasakan seseorang memelukku dari belakang. Haha… aku terlalu sering menonton Titanic sehingga aku sering berimajinasi bahwa aku adalah Rose yang sedang dipeluk Jack dari belakang.
Wait!! Aku benar-benar sedang berimajinasi?? Tapi.. kenapa ini.. terasa sungguh nyata?
Aku merasakan seseorang menyandarkan kepalanya dibahuku. Bahkan aku dapat merasakan hembusan nafasnya ditengkukku.
Kuturunkan tanganku dan kubuka mataku.
“Hah?!” kagetku ketika tahu Donghaelah yang memelukku dari belakang. Kudorong tubuhnya menjauhi tubuhku.
“A..aa..pa yang kau lakukan disini huh?!” tanyaku berusaha mengontrol nada suaraku.
Jantungku berdegup kencang lagi ketika tahu ialah yang memelukku.
“Menyusulmu! Wae?” tanyanya santai.
“Gila! Jangan bilang kau baru saja putus dari Sunye lalu kini kau ingin aku menjadi pacarmu!” ucapku.
Ayolah Hyena.. bukankah ini yang kau inginkan. Kau akan merubah jalan cerita yang ada sekarang. Kau akan menjadi satu-satunya wanita yang tak termakan mulut manis Donghae. Kaulah satu-satunya wanita yang akan menolak cinta Donghae.
“Ya. Kenapa? Ada masalah?” aku tertegun mendengar ucapannya.
Jantungku mulai tak terkontrol lagi.
“Aku rasa obatmu habis Donghae-ssi! Lebih baik kau beli obat dulu sana!” ucapku lalu berbalik dan berjalan ke arah pintu.
Aku memegang kenop pintu dan bersiap memutarnya. Namun Donghae menahan tanganku. Ia membalik tubuhku dan menghimpitku.
Oooh.. Tuhan.. kumohon ijinkan aku hidup. Huhu T.T jarak yang dekat seperti ini membuatku sesak nafas mendadak.
Tangan kirinya memegang pinggangku. Sementara tangan kanannya bergerak menyusuri wajahku.
“Singkirkan tubuhmu Donghae-ssi!” ucapku ketus.
Bukannya menuruti kata-kataku, ia malah semakin memperkecil jarak diantara kami.
Ia menempelkan dahinya dengan dahiku. Hidungnya bersentuhan dengan hidungku.
“Aku serius dengan ucapanku tadi! Dan aku tak hanya sekedar manjadikanmu pacarku seperti gadis-gadisku yang dulu! Aku ingin menjadikanmu milikku dan menjadi pendamping hidupku hingga akhir hayatku.” Ucapnya.
Hyena-ya… ayo ludahi ia! Kau bilang kau akan meludahinya kalau ia berkata-kata gombal seperti ini.
Berkali-kali aku terus berucap dalam hati untuk meludahinya. Namun, aku merasa diriku lumpuh mendadak ketika mendengar ucapannya barusan.
Mata teduhnya menatap dalam ke arah mataku.
Perlahan-lahan bibirnya menyentuh bibirku lembut. Ingin sekali aku meneriakinya tapi… seperti yang kubilang barusan, aku merasa lumpuh mendadak. Jangankan bicara, untuk sekedar membuka mulutku pun aku tak bisa.
Bibirnya masih menempel di bibirku dan matanya masih saling bertatapan dengan mataku.
Ia semakin menghimpit tubuhku hingga dada kami kini berhimpitan.
“Rasakanlah…” ucapnya pelan di depan bibirku.
“Jantungku…. Tak pernah berpacu secepat ini sebelumnya. Tapi, hanya dalam jarak beberapa meter kau mampu membuat jantungku berpacu secepat ini. Jantung akan berdetak 10 kali lebih cepat jika kita berada di dekat orang yang kita cintai.” Ucapnya.
Aaaahh… okey, aku rasa aku benar-benar lumpuh sekarang. Tubuhku kaku, tak bisa di gerakkan sama sekali.
“Jantungmu juga berdebar kencang sekali. Apa kau juga mencintaiku?” tanyanya.
Aku tertegun. Aaah.. tidak mungkin. Kau tidak mungkin mencintainya kan Choi Hyena?
“Mata tidak pernah berbohong bukan??” tanyanya lagi.
Choi Hyena, kau tidak mencintainya! Ingat! Kau tidak mencintainya!
Ucapku dalam hati meyakinkan diriku sendiri bahwa aku tak mencintainya.
Dengan susah payah aku berusaha mengontrol diriku.
Kudorong pelan tubuhnya menjauhiku.
Aku… Akan merubah semua cerita yang ada sekarang!
“Berhentilah mempermainkan perasaan wanita!” ucapku datar.
“Kau pikir aku akan jatuh kedalam perangkapmu seperti gadis lain??” tanyaku lagi.
“Tch! Jangan berharap aku akan termakan mulut manismu seperti gadis-gadis lain yang telah kau campakkan! Kau pikir aku akan menerimamu?? Hahaha… kau salah besar! Dengar Lee Donghae, aku, Choi Hyena, tak pernah mencintaimu sedikitpun! Jadi, aku tak bisa menerima pernyataan cinta konyolmu itu!” ucapku.
Ia terdiam menatapku. Beberapa saat kemudian ia malah tertawa terbahak-bahak membuatku heran.
“Hahahahaha… Hyena-ya, kau itu bodoh sekali!” ucapnya.
“Hah?!” heranku.
“Kau pikir aku pacaran sungguhan dengan mereka??? Aigooo… bodoh! Itukan cuma pura-pura saja!” akunya.
“Mm..mwo??”
“Ne! Semua gadis-gadis yang kau lihat menjadi pacarku itu adalah temanku saja! Kau melihatku saat menembak Jessica kan? Kau pikir aku gila menyatakan cintaku pada orang yang sudah punya kekasih sepertinya?? Lalu Tiffany, aku sengaja memintanya untuk menjadi pacar pura-puraku. Ia tahu semua rencanaku. Sunye dan gadis-gadis lainnya juga sama. Mereka hanya temanku saja.” Jelasnya.
“Kau! Apa maksudmu melakukan ini semua huh?!” marahku. Siapa yang tidak marah ditipu seperti ini -.-“
“Tch! Kau pikir aku tak tahu kau diam-diam memperhatikanku?? Awalnya aku biasa saja, tapi lama kelamaan kau membuatku ikut memperhatikanmu diam-diam dan jatuh kedalam perasaan yang dinamakan CINTA! Bzzz… kau membuatku hampir gila karena aku tak bisa mendekatimu! Huft… dengan terpaksa, aku harus menggunakan cara ini! Dan ternyata caraku berhasil :D” ucapnya senang.
Aku masih terdiam mendengar penjelasannya barusan.
“Huft… jadi, kau menerimaku atau tidak???” tanyanya lagi.
Aku diam. Bingung dengan perasaanku sendiri.
“Berhenti membohongi dirimu sendiri! Dari matamu dan debaran jantungmu pun sudah ketahuan kau juga mencintaiku!” ucapnya.
“Eh? Dasar sok tahu! Aku tid..hmmpphhh…” ucapanku terpotong oleh ciumannya dibibirku.
Ciuman yang lembut. Menghanyutkan. Dan tanpa sadar aku membalas ciumannya.
Kami melepas ciuman kami. Aku tak tahu sudah semerah apa wajahku saat ini.
“Aku anggap yang barusan itu jawaban iya darimu!” ucapnya lalu menarik tanganku masuk kedalam gedung melalui pintu dibelakangku.
“Ya! Aku kan…”
“Pokoknya aku tidak mau tahu! Kau milikku sekarang, besok, dua hari lagi, dan seterusnya sampai kita mati! Titik!” ucapnya.
“Huft…” aku menghela nafas.
Semoga aku tak salah memilih laki-laki yang baik untukku.
Untuk pertama kalinya aku ucapkan, “DONGHAE-YA JEONGMAL SARANGHAE!!!”
Tch! Jangan harap aku akan mengatakan secara langsung padamu. Tidak akan! Hanya kau yang akan mengucapkan kata-kata itu padaku! Hahaha…
~END~
@Sofi onnie : mian mengecewakan *bow* huhu T.T Cuma segini yg trik bisa 😦 maafin trik yg gg bisa ngasi FF bagus buat onnie :”( malah ngasi FF aneh begini -.-“
Bagimana chingudeul? Apakah feel romancenya dapet?
Menurut kalian, tulisan trik ini gimana? Aneh kah? Kok trik ngerasa tulisan trik dari hari ke hari makin aneh yaa =.=a
Key, akhir kata, Trik ucapin Terima Kasih buat ACRILY yg udh bersedia membuang-buang waktu dan pulsanya utk membaca FF abal ini, apalagi ditambah koment (disini, fb, maupun di twitter).
Comment and Like are LOVE *hug chingudeul*
SARAN, KRITIK, PROTES, DAN BASHING YANG MEMBANGUN TRIK TERIMA DENGAN TANGAN TERBUKA ASALKAN GAK PAKE URAT & KASAR ^^
Gak bisa koment disini ?? Silakan koment di FBnya Trik : Choi Putri Elf atau twitter : @Putri_Official . Tempat koment bukanlah masalah buat trik, yg penting kalian koment, udh itu ajah. Koment dimana aja, buat Trik itu sama. So, jadilah chingudeul yang baik untuk Trik dengan cara, ketik koment disini, Fb atau Twitter 🙂
NB : Jangan panggil Trik Author dong… Agak malu nih di panggil gitu coz, wkt lagi bls2in koment d baca ama temen -___-“ eh.. temen2 Trik malah ikutan manggil Thor Thor Author ==” gak enak bgd de dengernya… Panggil aja PUTRI (15 thn) atau Put, Trik, Onnie, Saeng, asalkan bkn thor and author ^^
Pokoknya jangan malu-malu deh kalo mau sksd ama trik 😀 Trik malah suka di sksd-in 🙂 Kan berawal dari sksd nantinya kita bisa jadi akrab ^^ malah kalo di panggil thor/author trik susah buat akrab sama kalian -.-