FF – Where are You??


Rating : G
Gendre : -Sad
Author : Bella
Cast : – Hyemi as YOU(AU)
– Choi Minho
– Sulli
– Luna
– Taemin

Annyeong Reader, sekarang Author Bella udah comeback dengan FF Oneshoot gagal. Karena gagal, maaf kalo jelek dan gak memuaskan gitu hasilnya. Sekarang aku pake karakter buatanku yang namanya Hyemi, jadi anggep ajah kalau cewek itu kalian, OnKey???
Happy Reading All
———————————————————————————————————————-
Hyemi POV

Aku menangis sambil menatap bulan purnama yang bersinar terang dilangit. Aku menangisi segala yang terjadi antara aku dan dia, orang yang telah menghancurkan hidupku dengan cara membuatku mencintainya dan meninggalkanku begitu saja. Pria yang posisinya tak akan pernah tergantikan didalam hatiku. Dia adalah Choi Minho. Aku selalu bertanya-tanya, dimana dia sekarang? Apakah dia ingat padaku? Kalau iya, kenapa dia sudah tak pernah menghubungiku lagi? Atau jangan-jangan dia sudah melupakanku??. Semua pertanyaan yang selalu ada dipikiranku selama 3 tahun.
“ Mimi, boleh aku masuk??” tanya Taemin, kakakku. Aku segera mengelap air mataku yang sedari tadi membasahi pipiku.
“ Ne oppa, masuklah” jawabku dari dalam. Taemin oppa membuka pintu kamarku dan ikut duduk bersamaku dijendela kamar.
“ Kau masih memikirkannya?? Kau masih memikirkan Minho hyung??” tanyanya penuh perhatian. Aku menatapnya sebentar dan tersenyum kepadanya. Setelah melihat senyumku yang agak dipaksakan, dia langsung menghela napas panjang. Kurasa dia sudah tau jawabannya.
“ Tanggal 17 mei 2011, Lee Hyemi adik Lee Taemin yang paling bungsu masih terus menantikan yakonja-nya Choi Minho yang sudah meninggalkannya selama 3 tahun. Dan sampai sekarang keadaannya belum diketahui” gumamku pelan. Taemin oppa langsung membelai kepalaku dengan sayang.
“ Kau yakin ingin terus menantikannya? Dia sudah tidak jelas kabarnya Mimi, kenapa kau tidak mau menerima Changmin hyung saja?” tanya Taemin oppa.
“ Aku tak akan pernah menerima pria lain selain Minho oppa. Lagipula aku hanya menganggap Changmin oppa sebagai sahabatku dan kakakku, tak lebih. Aku yakin, suatu saat Minho oppa akan kembali dan akan melamarku secara resmi, aku sangat percaya pada hal itu” jawabku dengan nada berharap.
“ Tapi, kenapa kau begitu yakin dengan hal itu Mimi?” tanyanya lagi. Aku menatap cincin perak yang melingkar dijari manisku sambil tersenyum.
“ Karena ini. Ini adalah bukti cintaku dengan Minho oppa. Lewat cincin ini, aku dapat merasakan cintanya yang tulus dan murni kepadaku. Cincin ini mengisyaratkan bahwa akulah satu-satunya wanita yang ia cintai” jawabku pelan. Taemin oppa melirik jam dinding berwarna biru langit yang menempel pada dinding kamarku.
“ Sudah malam, lebih baik kau tidur cepat-cepat. Siapa tau besok Minho hyung akan datang dan melamarmu. Jika kau tidak tidur cepat, kau akan terlihat seperti panda china dihari pernikahanmu, kau mau?” tanyanya sambil membelai kepalaku. Aku tersenyum dan mengangguk. Taemin oppa benar, siapa tau besok Minho oppa akan datang dan melamarku. Aku harus terlihat cantik. Akupun membaringkan tubuhku dikasur dan menarik selimutku untuk menutupi tubuhku.
“ Saranghae Mimi” ucap Taemin oppa sambil mematikan lampu kamarku.
“ Nado saranghae oppa” balasku sebelum terlelap dalam mimpi.

# in the Morning #

“ Mimi-ah, kau yakin dengan ide ini?” tanya Sulli sahabatku sambil menatapku tak yakin. Aku menganggukan kepalaku dengan mantap.
“ Aku tak pernah seyakin ini dalam hidupku Sulli” jawabku sambil menatap kertas itu dengan penuh harap.
“ Kami tidak yakin Mimi. Bagaimana kalau kesehatanmu menurun? Apa yang harus kami katakan pada kakakmu?” tanya Luna, sahabatku yang satunya.
“ Aku sudah bertekat bulat Luna. Aku ingin hidup bahagia sebelum aku mati. Aku hanya memiliki seutas mimpi, apa salah jika aku memperjuangkannya??” tanyaku balik.
“ Tapi, hari ini kamu harus cuci darah Mimi, kau lupa pesan dokter??. Jika kau telat lagi untuk pergi cuci darah, kemungkinan besar nyawamu….”
“ Nyawaku akan terancam, iya kan??” ujarku memotong kata-kata Sulli. “ Aku telah mendapatkan jejak Minho oppa yang sudah menghilang selama 3 tahun dengan susah payah. Aku tak mau kehilangannya lagi. Bukankah kalian tau keinginan terbesarku??. Aku ingin hidup bahagia bersama Minho oppa dan tidak membebani Taemin oppa dengan segala macam penyakit-penyakitku ini. Lagian apa gunanya cuci darah? Untuk mensterilisasikan darahku? Untuk membuatku tetap hidup? Asal kalian tau, cepat atau lambat kita semua akan mati”.
“ Tapi kau butuh kekuatan dan stamina yang cukup untuk mencari Minho oppa. Apa kau mau usahamu sia-sia ditengah jalan? Lagipula kita belum minta izin pada oppamu” ujar Luna. Aku mengambil tasku yang berisi puluhan botol-botol kecil.
“ Kalian lihat? Ini semua obat-obatanku. Kurasa obat sebanyak ini cukup untuk menjaga staminaku agar dapat mencari Minho oppa. Kalau soal Taemin oppa, aku mohon jangan beritahukan ini padanya. Jika dia tau aku hendak mencari Minho oppa, dia akan melarangku habis-habisan. Lebih baik kita berangkat sekarang mumpung masih siang. Kalau kita telat sedikit, bisa-bisa Taemin oppa sudah pulang bekerja” ajakku riang sambil berjalan keluar kamar.
“ Kau yakin dengan tekatmu meninggalkan Taemin oppa yang saat ini sedang bekerja?. Sudah lupakah dirimu, siapa yang menjadi motivasi Taemin oppa untuk tetap bertahan dalam pekerjaannya? Untuk apa uang yang Taemin oppa hasilkan setelah ia kerja siang dan malam tanpa capek?. Jika kau melakukan ini, kau hanya akan membuatnya kecewa Mimi…” tutur Sulli lirih.
Aku menghela napas panjang begitu mendengar kata-kata Sulli. Sebenarnya aku tidak tega melakukan ini pada oppa, tapi mau bagaimana lagi? Bukankah cinta itu butuh pengorbanan??.
“ Jika aku telah menemukan Minho oppa, Taemin oppa tidak perlu lagi bekerja keras untukku. Kalian yakinlah akan hal itu” ujarku lalu menutup pintu kamar.
——————————————————————————————————————–
Aku menyusuri taman bunga mawar merah dengan bahagia. Kulihat Minho oppa berada diujung sana dengan pakaian serba putih dan membawa setangkai bunga mawar putih. Kupercepat langkah kakiku menyusuri bunga mawar itu untuk menghampirinya.
“ OPPAAA” panggilku cukup keras den berhasil membuatnya membalikan badan. Dia langsung berjalan menghampiriku dan menggenggam kedua tanganku, hffft aku jadi deg-degan nih.
“ Mimi-ah, aku ingin kau berjanji satu hal padaku..” ucapnya lirih. “ Hentikan pencarian ini, pulanglah dan lakukan cuci darah bersama Taemin di rumah sakit. Kau tau kan kalau kau bisa mati jika tidak melakukan itu??. Jangan cari aku Mimi, aku tak akan pernah bisa kau temukan lagi…”. Mendengar ucapannya, air mataku langsung menetes satu demi satu.
“ Kenapa oppa? Kenapa aku tak boleh mencarimu?” tanyaku sambil mengguncang-guncang tubuhnya. Bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah berjalan mundur dan pergi meninggalkanku.
“ Selamat tinggal Mimi” ucapnya dan tiba-tiba menghilang diliputi dengan asap putih.
“ OPPAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” jeritku keras untuk memanggilnya.
“ Mimi, kau kenapa Mi? ayo bangun!” ujar Sulli sambil mengguncang-guncang tubuhku. Aku langsung membuka mataku dan bangun. Jadi tadi itu mimpi? Hfft baguslah, kalau itu bukan sungguhan, aku bisa gantung diri.
“ Mimi ayo minum dulu” kata Luna sambil memberikan sebotol air mineral padaku. Aku mengambil botol itu dan meminum semuanya. “ Sekarang ceritakan pada kami” pintanya.
“ Aku bermimpi Minho oppa tak membolehkan aku mencarinya, katanya aku tak akan pernah bisa menemukannya lagi” ungkapku. Sulli dan Luna terdiam sejenak begitu mendengarku.
“ Kau ingin tetap meneruskan perjalanan ini Mi?” tanya Sulli untuk yang kesekian kalinya.
“ Aku ingin terus mencarinya. Lagipula kita sudah ada didalam kereta menuju Busan, masa kita batalkan sih??” jawabku sedikit kesal.
“ Tapi Mi, kesehatanmu…”
“ Sudah, kalian tenang saja. Kalau aku kumat, aku tak akan melanjutkan perjalanan ini, arasseo?”. Kedua sahabatku langsung diam tanpa suara begitu mendengar kata-kataku.
“ Huaah, sampai juga di Busan. Senangnya bisa pulang kampung” ujar Sulli sambil merentangkan kedua tangannya setelah kita turun dari kereta. Aku tersenyum puas begitu melihat tulisan ‘Welcome to Busan’ didinding stasiun.
“ Sebelumnya matikan dulu ponsel kalian. Aku tidak mau Taemin oppa, Siwon oppa, dan Jungsoo oppa tau kalau kita pergi ke Busan” pintaku. Sulli dan Luna mengambil ponsel mereka dikantong dan segera mematikannya.
“ OKE, AYO CARI MINHO OPPA!!!” teriak mereka berdua dengan semangat dan menggandeng tanganku keluar dari stasiun ini.

# 6 jam kemudian #
Aku, Sulli, dan Luna duduk dipematangan sawah dengan bersimbah keringat. Sudah hampir malam tapi Minho oppa tidak kami temukan. Orang-orang yang kami tanyai tidak tau menahu dimana rumah Minho oppa walaupun sudah kami tunjukan alamatnya. Aku sangat sedih sekarang.
“ Bagaimana kalau kita cari besok saja? Aku khawatir denganmu Mimi” ucap Luna prihatin. Aku mengeluarkan puluhan botol obat-obatan dari tasku dan meminum semuanya masing-masing satu.
“ Mimi, kau gila ya? Itu ada aturan pemakaiannya, tidak bisa diminum sekaligus!” omel Sulli.
“ Jika begini, aku tak perlu minum obat setiap jam seperti biasanya. Aku jadi lebih berkonsentrasi mencari Minho oppa” ucapku. Aku langsung berdiri dari tempat dudukku dan menarik tangan kedua sahabatku. “ Ayo kita cari lagi, aku tidak sabar bertemu dengan oppa” ajakku. Luna dan Sulli hanya menarik napas panjang sebelum akhirnya mengikutiku.
Aku menatap sekitar jalan-jalan dikota Busan, semua terlihat segar dan asri, tidak seperti dikota Seoul yang bising. Mataku terhenti pada sebuah rumah bercat merah dengan pintu kayu.
“ Sepertinya ini rumah Minho oppa” ucapku pelan. Sulli dan Luna menatapku tidak percaya.
“ Kau yakin Mimi??” tanya mereka bersamaan. Aku mengangguk mantap kearah rumah itu.
“ Iya, ini buktinya. Tulisan dikertas ini sama dengan alamat rumah ini. Jalan garuda sakti nomer 9, sama kan??” ujarku. Tanpa basa-basi aku langsung mengetuk pintu rumah itu.
“ Mimi, perasaanku tidak enak” ungkap Luna.
“ Gwaenchana Luna-ya, aku yakin kalau ini rumahnya Min…”
“ Mau cari siapa?” tanya seorang wanita yang keluar dari rumah itu mengehentikan kata-kataku. Aku langsung menjatuhkan kertas yang kugenggam dari tadi begitu melihatnya. Siapa dia? Apa yang dia lakukan dirumah Minho oppa? Apa jangan-jangan dia… “ Hallo aggasi,, anda mencari siapa??” tanyanya lagi sambil menggoyang-goyangkan tangannya dihadapanku. Seketika itu juga aku langsung mencengkram tangannya dan mendorongnya menuju tembok.
“ APA YANG KAU LAKUKAN DIRUMAH YAKONJA-KU PELA**R SIALAN??” bentakku keras. Luna dan Sulli segera menarikku namun aku terlalu kuat untuk mereka tarik.
“ Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan aggasi?? Aku tidak mengerti” jawabnya. Aku langsung mencengkram lehernya dengan tangan kananku.
“ JANGAN PURA-PURA BODOH YA, KAU PASTI WANITA SIMPANAN MINHO OPPA, IYA KAN PELA**R??” tanyaku. Dia terlihat sesak napas karena tindakanku.
“ Hentikan Mimi, kasihan dia!” seru Sulli sambil berusaha menarik tanganku yang sedang mencekik wanita itu.
“ SHIROH!!!” ucapku. Namum tak lama kemudian puluhan warga datang kesitu dan menarikku untuk melepaskan wanita itu.
“ Apa yang kau lakukan padanya? Dia tidak bersalah!!” ujar seorang ahjussi sambil menarikku. Karena tubuh dan tenaganya yang besar, dia berhasil menghentikan perbuatanku dan menggiringku, Luna, dan Sulli ke kepala desa. Selama perjalanan, mereka terus memaki kami dengan bahasa daerah yang tak aku mengerti. Mungkin Sulli tau apa yang mereka katakan makanya dia menangis selama perjalanan.
“ Apa yang terjadi dengan gadis-gadis ini?” tanya seorang pria dengan baju serba hijau kepada warga yang menggiring kami. Mungkin dialah kepala desanya.
“ Dia mengusik ketenangan warga pak!” lapor salah seorang warga. Yang lainnya langsung mengangguk cepat.
“ Baiklah, kalian pulang sekarang. Biar mereka aku yang urus” perintah orang itu. Tak lama kemudian mereka meninggalkan kami.
“ Jadi ada apa dengan kalian?” tanyanya setelah kami masuk kerumahnya. Aku tak berani memandangnya hanya menjawab seadanya.
“ Aku mencekik wanita itu karena dia sudah membuat tunanganku selinguh” jawabku lirih. Orang itu menatapku dengan seksama.
“ Apakah tunanganmu itu adalah Choi Minho??” tanya orang itu. Pertanyaannya berhasil membuatku menatapnya.
“ Bagaimana kau tau? Apa kau kenal Minho oppa?” tanyaku balik. Pria itu langsung menarik napas dalam-dalam.
“ Akhirnya kau datang juga Hyemi-ssi. Aku sudah menunggumu selama 2 tahun lebih untuk menunjukan ini padamu”. Pria itu mengambil sebuah kotak yang ada dilemari TV-nya dan memberikannya padaku. Aku langsung menatapnya dengan wajah bingung.
“ Apa ini?” tanyaku.
“ Bukalah. Aku dan kedua temanmu pergi dulu ya, kurasa itu sangat rahasia. Ayo nona, kita tinggalkan Hyemi-ssi disini” ujar pria itu sambil menarik tangan Luna dan Sulli keluar dari sana. Dengan rasa penasaran aku membuka kotak itu. Didalam sana ada beberapa kertas, foto, dan barang-barang serta kaset-kaset hasil rekaman handycame. Aku mengambil kertas-kertas yang di-steples jadi satu dan membaca bagian pertamanya

Busan, 29 maret 2008

Dear my chagi, Mimi
Annyeong Mimi apa kabarmu chagiya??. Ini hari pertamaku di Busan. Aku sangat merindukanmu sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi? Aku harus bekerja untuk dapat menikahimu dan hidup bahagia bersama anak-anak kita nanti. Kau pasti rindu padaku kan Mimi? Jaga kesehatanmu ya, aku akan segera kembali dengan membawa banyak uang. Aku pasti akan menikahimu, aku janji!.

Busan, 30 maret 2008

Dear my chagi, Mimi
Annyeong Mimi, apa kabarmu chagiya?. Ini hari keduaku di Busan sekaligus hari pertamaku bekerja. Tempat kerjaku sangat menyenangkan dan aku memiliki banyak teman disini. Yang paling akrab denganku adalah Donghae hyung, dia adalah orang yang sangat baik padaku. Kau bagamana? Jangan lakukan hal-hal yang dapat menyusahkan Taemin ya, dia sudah terlalu sengsara memiliki dongsaeng yang aneh sepertimu, hehehe. #Just kidding chagi. Aku harap waktu berlalu dengan cepat agar aku dapat bertemu denganmu. Saranghae…. *chu*

Busan, 19 april 2008

Dear my chagi, Mimi
Annyeong Mimi, apa kabarmu chagiya? Maaf aku sudah lama tak menulis surat untukmu karena aku sering lembur akhir-akhir ini. Aku sangat merindukanmu, apa kau juga merindukanku?. Kemarin aku pergi dengan klienku dan dia cukup antusias padaku, bahkan dia mengajakku berpacaran, gila kan?. Tapi aku hanya mencintaimu. Awas ya kalau kau selingkuh dibelakangku, akan kubunuh pria itu, hahaha. 10 hari lagi aku akan terima gaji, aku akan menabungnya untuk persiapan hari pernikahan kita. Saranghae Mimi….

Busan, 14 mei 2008

Dear my chagi, Mimi
Annyeong Mimi, apa kabarmu chagiya?. Hari ini aku pergi kepantai Busan. Disini sangat indah dan romantic, kuharap aku bisa mengajakmu kesini dan menunjukan kepadamu rasanya berjalan diatas pasir putih dan berenang dilaut yang menakjubkan ini. Kau tau, aku menghadiahkanmu kalung dengan bandul kerang, semoga kau suka. Saranghae Mimi….

Busan, 30 juni 2008

Dear my chagi, Mimi
Annyeong Mimi, apa kabarmu chagiya? Aku merekam sebuah lagu, kuharap kau suka dengan rekaman itu. Aku merekamnya didalam kaset dengan tulisan ‘This is about my chagi, Mimi’. Jangan tertawa ya kalau aku agak fals dibeberapa bagian. Kalau kau sampai tertawa, aku tak akan memaafkanmu, hehehe kidding chagi…..

Surat itu habis. Aku mulai mengambil sebuah kaset dengan tulisan THIS IS ABOUT MY CHAGI MIMI dicovernya dan menyetelnya ditivi milik Donghae-sii. Disana ada Minho oppa sedang duduk didepan orgen besar disebuah panggung.
“ Mimi, aku akan bernyanyi untukmu. Dengarkan aku ya..” ucapnya memainkan piano dan bernyanyi untukku. Dia menyanyikan lagu ‘U Smile’ milik Justin Bieber dengan penuh perasaan. Kurasa tidak ada fals didalamnya. Seusai menyanyi, dia menghadap kamera.
“ Kau suka??. Aku yakin kau pasti tertawa begitu mendengar suaraku yang fals dibeberapa bagian. Tapi aku merekam itu khusus untukmu, jadi kau harus menghargainya. Kau tau? Aku menyewa tempat ini khusus untuk merekam hal ini hanya untukmu. Tempat ini akan menjadi tempat pengikatan janji sehidup-semati kita berdua. Kita akan menikah disini. Hehehe, kau suka tempat ini?. Sudah dulu ya, saranghae Mimi!” ucapnya lalu mencium layar tivi itu dan akhirnya mati. Aku mengambil kaset yang satunya dan menyetelnya.
Disana tampak seorang pria terbaring tak berdaya dengan alat bantu nafas dihidungnya. Apa itu Minho oppa? Kenapa dia ada dirumah sakit?? Apa yang terjadi dengannya??
“ Mimi-ya, mungkin saat kau melihat tanyangan ini, aku sudah tidak ada didunia ini lagi. Aku minta maaf karena tidak bisa menepati janjiku untuk menikahimu. Hidupku sudah tidak lama lagi Mimi. Aku tertembak saat kerusuhan di Busan beberapa hari lalu, pasti kau sudah dengar beritanya kan?. Kedua ginjalku rusak dan tak bisa berfungsi lagi. Karena tidak adanya donor ginjal, aku tidak bisa bertahan lama. Aku harap kau tidak sedih karena ini. Aku yakin kita akan bertemu lagi suatu saat nanti. Terima kasih sudah mau menerimaku dan mengisi relung hatiku selama ini. Terima kasih sudah mau menungguku dan mencintaiku dengan tulus. Maafkan aku dan segala perbuatanku yang mungkin membuatmu kesal dan marah padaku. Maafkan aku karena aku harus meninggalkanmu Mimi. Satu hal yang harus kau tau, aku sangat mencintaimu dan akan terus mencintaimu sampai kau benar-benar tak menginginkannya. Selamat tinggal Mimi. Sa..rang..han..da” ucapan Minho oppa terhenti begitu box pengukur detak jantung menunjukan garis lurus. Air mataku langsung meledak begitu melihat itu. Aku langsung keluar dari rumah Donghae untuk menemui Sulli dan Luna.
“ Aku sudah tau semuanya” ucapku. Luna dan Sulli memelukku dan menyemangatiku.
“ Sabar ya Mimi, aku yakin kau kuat menghadapi ini semua” ujar mereka. Aku mengangguk sambil tersenyum.
“ Sekarang aku mau pulang. Aku ingin kembali ketempatku berasal” pintaku.
“ Lebih baik kalian pulang besok. Ini sudah malam, jarang ada kereta begini malam” usul Donghae. Akhirnya aku, Sulli, dan Luna menginap dirumah Donghae dan besok pagi akan pulang ke Seoul. Namun setelah memikirkan matang-matang, aku tak ingin pulang ke Seoul, aku ingin pulang ketempatku berasal. Aku mengambil kertas dan bolpoin dari dalam tasku dan mulai menulis.

Hai semua, maaf jika aku melakukan ini. Aku hanya tidak ingin menyusahkan kalian dengan segala macam penyakit yang kuderita ini. Aku sudah tau kenyataan tentang meninggalnya Yakonja-ku Minho oppa dan aku rasa aku tidak sanggup untuk hidup dengan kenyataan itu. Jadi aku memutuskan untuk melakukan hal ini. Saat aku sudah tidak berada ditengah-tengah kalian, aku harap kalian jangan menangis karena aku melakukan ini untuk kebahagiaanku dan kalian juga. Aku minta kalian hidup dengan baik ya. Sulli-ya, kau harus segera menyatakan perasaanmu pada Taemin oppa, asal kau tau, dia juga mencintaimu. Kuharap kalian bisa menikah dan memiliki anak-anak yang imut sama seperti wajah kalian. Luna-ya, terimalah cinta Jjong oppa, aku tau dia itu playboy. Tapi aku melihat suatu kesungguhan cinta dimatanya. Hiduplah bahagia dengannya. Sudah dulu ya semua
WITH A LOT OF LOVE, MIMI.

Aku mengeluarkan puluhan botol obat-obatan dan mengeluarkan seluruh isinya dikasur.
“ Minho oppa, tunggu aku disana” ucapku lalu menenggak semua obat-obatan itu sekaligus. Aku merasakan tubuhku kejang-kejang dan sakit, namun setelah itu semua tidak kurasakan lagi…..
——————————————————————————————————————–
Semua serba putih begitu aku terbangun. Aku menatap pakaianku dengan bingung. Kenapa aku memakai dress putih?? Bukankah tadi aku pakai baju santai. Tiba-tiba seseorang menggandeng tanganku.
“ Aku senang melihatmu lagi Mimi. Sekarang, ayo kita pergi” ajaknya. Dia adalah Minho oppa dengan pakaian serba putih sepertiku. Aku tersenyum dan mengangguk.
“ Ne oppa” ucapku dan ikut pergi bersamanya.
——————————————————————————————————————–
Mian kalo jelek,, soalnya aku bikinnya buru-buru,, RCL please…..

Satu tanggapan

  1. hwaaaa bunuh drii … tp happy ending sieh qtmu di alam sna hehehe bgusbgus… itu minh0 oppax nulis diary kh,at0 surad tp ng kekirim? …

  2. nah… Kereenn!!! Owh… Gitu… Kasian, yaa… Padahal Minho Oppa dah bela2in ke Busaan dmi Mimi, eh, malah kyk gituu… Hhjuuuu…!!

  3. where are you?? Aku disini, kok. Duduk mantep di depan kompi bareng Taemin *ceritanya lagi baca cerita Hyemi wkwkwkwkwk….*. Hehe… Uuu daebaaakk!!! Tapi, masih blum bsa bkin air mataku kelwarr wkwkwkwkkw *bangga*

  4. Justayeoja> hehehe,, gomawo udah baca chingu
    Wie Kimkyuhyun Blackcullen> itu surat gajelas yang rencananya mau ditunjukin ke Mimi saat mereka bertemu lagi,, gomawo dah baca chingu
    Cho Seo Rim> jinjha?? beneran nangis?? wah aku berhasil bikin orang nangis *jingkrak-jingkrak keliling papua nugini*. Gomawo dah baca chingu….
    Ishikarundeng > Gomawo komentarnya Chingu…
    GG Kim Seo GG > iya ya kasian *ape sih ni author??*,, nyehehehe,, gomawo dah baca chingu
    SJ Park Cho SJ> yah saia gagal,, huhuhu *nangis-nangis sambil peluk Minho #ape dah gue*. Gomawo udah aca chingu………

  5. annyeong~ aku reader baru d sini ^^ salam kenal. ..^^

    trnyata Minho uda mninggal,kasian bgt si MiMi.hiks hiks 😥 gara2 saking cintanya,si MiMi sampe nyusul minho.. .ckckckkckk bner2 cinta mati. *plok plok plok*
    keren dah ff nya thor~ 😀

  6. wah… sedih banget hampir nangis bacanya.tapi kok mimi pake bunuh diri segala seh???pelajaran cinta yang tidak patut dicontoh,hanya karena pacarnya meninggal dia ikut bunuh diri.bagus kok FF nya 🙂

Tinggalkan Balasan ke Starlit Batalkan balasan