Confidential Marriage (Part 1)

Sebelum ngundurin dari blog ini aku mau post 1 FF dulu,,, ada 1 msalah jadi aku harus ngundurin dri,,, bagi yg nunggu klanjutan FF Secret, Puppy Love, dan yang terbaru Confidential Marriage kunjungi ja blog akuhttp://bunnycutie04.wordpress.com/ gomawo :) ini aku persembahkan 1 FF ku :)

 

Title                 : Confidential Marriage [Part 1]

Author             : YeonNia

Type                : –

Rating                         : PG-15

Genre              : Romance, and you may find yourself

Main Cast        :

Choi Minho

Park Ji Yeon

Support Cast   :

Choi Family

Park Family

and you may find yourself

Backsound Song : On/Off – Ein No Setsuna, A Pink – I Don’t Know

poster by : http://shinstarkey.wordpress.com/cover-shop-lets-request/ gomawo eonni :)

 

 

Happy Readingè

——————————-

Author P.O.V

Choi dan Park Family sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah karena liburan mereka telah selesai di villa itu. Raut wajah Ji Yeon dan Minho masih menunjukan kekesalan mereka. Pikirnya bisa-bisanya mereka dinikahkan  di usia muda.

“YA! Park Ji Yeon kau mau kemana?” tanya Tn. Park.

“Appa tentu saja aku mau masuk ke mobil, sudahlah aku sedang malas berbicara” jawab Ji Yeon dengan masih dengan raut wajah yang sama kemudian dengan sigap masuk ke dalam mobil dan duduk manis di bangku belakang. Appa nya yang melihatnya masuk ke dalam mobil langsung membuka pintu mobilnya dan menyuruhnya untuk keluar.

“Wae, apa aku tidak boleh pulang ke rumah?” tanya Ji Yeon polos.

“Aiissshhh anak ini, sayang bukannya tidak boleh melainkan kau tidak harus pulang dengan kami” Ny. Park ikut angkat bicara.

“Wae eomma apa kalian marah padaku? Aisshhh aku kan sudah menyetujui pernikahan itu tapi kenapa kalian masih marah!” seru Ji Yeon lirih.

“Buka begitu eomma dan appa senang kau mau menyetujuinya tapi kau dengan Minho kan belum kenal jadi agar kalian bisa dekat jadi kau harus pulang dengan Minho” ucap Ny. Park yang lantas membuat Ji Yeon kaget dan memblalakan matanya.

“MWO? Shireo” tolak Ji Yeon.

“Gurae sayang, kau harus pulang dengam Minho agar kalian bisa menyesuaikan diri jika sudah menikah” seru Ny. Choi yang menghampiri mereka. Ji Yeon hanya mendengus kesal dan memasang senyuman palsu.

“Eomma aku tidak mau, aku kan belum kenal dengan yeoja ini” Minho angkat bicara. #PLETAK.

“Aiissshhh anak ini” Minho hanya diam sambil mengusap-usap kepalanya yang di jitak. “Ji Yeon ayolah, kau pulang bersama Minho agar kalian bisa lebih dekat” Ji Yeon mendengus pasrah.

“Baiklah ahjumma, eomma appa aku pulang dulu yaahhhh tunggu aku di rumah, annyeong” Ji Yeon berjalan meninggalkan orang tuanya dan juga eomma Minho menuju mobil Minho dan memasukinya.

—————————–

“YA! Kenapa kau menyetujui pernikahan ini?” pekik Minho saat di perjalanan.

“YA! Apa-apaan kau ini, semua ini salahmu kenapa kau tidur ranjangku HAH” pekik Ji Yeon tak kalah kuat.

“Aku ini tidak tahu, sudahlah aku lelah berdebat dengan anak kecil sepertimu” Minho menyalakan music bergenre pop.

“Aiisssshhh kau ini, berisik sekali” gerutu Ji Yeon seraya mematikan music itu.

“YA! Berani-beraninya kau mematikan musiknya. Ini mobilku jadi sesukaku untuk melakukan hal apa pun yang aku suka termasuk…” Minho tersenyum iblis. Minho mendekatkan wajahnya pada wajah Ji Yeon lama kelamaan semakin dekat.

“Apa yang ingin kau lakukan” teriak Ji Yeon tapi Minho tidak menghiraukannya malah kembali mendekatkan wajahnya dan…

“Weeee” Minho menjulurkan lidahnya. Yang membuat Ji Yeon sangat kesal karena saat itu wajah Ji Yeon berubah menjadi tomat segar saking malunya. Minho menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Ji Yeon yang tampak bingung kenapa mobilnya berhenti di pinggir jalan.

“YA! Cepat turun” perintah Minho, Ji Yeon hanya kaget dan memblalakan matanya. Minho langsung turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Ji Yeon.

“Ayo nona manis, cepat keluar dari mobilku sebelum aku mengeluarkan mu dengan kasar”

“YA! Kau ini jahat sekali, menurunkan seorang yeoja dipinggir jalan, sebentar lagi akan gelap kau tidak mungkin menurunkan ku di tempat yang gelap rumahku masih jauh”

“Lalu?”

“Aku ini takut gelap”

“So itu urusan mu, aku hanya meminta mu untuk turun dari mobilku SEKARANG JUGA” bentak Minho.

Ji Yeon turun dari mobil Minho dengan kasar. Dia begitu marah sekali dengan Minho sementara Minho dia hanya tersenyum puas kemudian masuk kembali ke mobilnya dan melajukannya. Ji Yeon yang begitu kesal melemparakan mobil Minho dengan batu yang ada di sampingnya tapi hasilnya lemparannya tidak kena.

“Aissshhh namja itu, aku tidak akan mau untuk menikah dengannya dia sungguh namja yang kasar eommaaaaaaaaaaaa… hikss…hiksss….hikksss” Ji Yeon menangis dengan kuat, terus-terusan memanggil eommanya.

Author P.O.V End.

 

Minho P.O.V

Aku sungguh senang telah menurunkannya di tengah jalan. Hahahaha siapa suruh harus bertingkah seenaknya di mobilku. Sudah bagus aku menyetujui pernikahan konyol itu. Aissshhhh tapi kenapa aku merasa bersalah. Apa yang tadi dia katakan, “Aku ini takut gelap”. Tiba-tiba saja perkataannya terlintas di benakku. Sebentar lagi akan gelap, dan dia bilang dia takut gelap.

Bo peep… bo peep… bo peep…bo peep….

“Ponsel siapa itu, ohh inikan ponsel yeoja itu aiissshhh sebentar lagi dia akan menjadi anae mu tapi kau sama sekali tak ingat namanya” aku memukul-mukul kepalaku mencoba mengingat-ingat lagi.

“Ahh Ji Yeon, Park Ji Yeon” aku mengambil ponselnya itu tertera ‘Eomma calling’ “AIGOO Park ahjumma menelponnya, apa yang harus aku katakan jika aku sudah tidak bersamanya”

Minho P.O.V End.

——————————–

Author P.O.V

Ny. Dan Tn. Park sedang sibuk mengutak-atik ponselnya dan sesekali melihat keluar jendela. Sepertinya mereka sungguh khawatir karena putrinya belum juga pulang. Hari sudah gelap dan benar sekali Ji Yeon belum pulang.

“Eomma sudah kah tersambung?” tanya seorang namja yang tak lain dan tak bukan adalah Park Ji Seob -Oppa Ji Yeon-.

“Sudah tapi belum juga diangkat” raut wajah mereka begitu khawatir.

“Appa bagaimana?” tanya Ji Seob pada appanya.

“Kata Tn. Choi Minho juga belum sampai rumah”

“Aissshhhh namja itu berani sekali membawa yeodongsaengku pergi seenaknya saja, lihat saja jika mereka sudah sampai”

“PARK JI SEOB”

“Ne”

Author P.O.V

————————-

Ji Yeon P.O.V

Eomma, appa, oppa aku takut. Aku harus bagaimana ini, hari sudah gelap kalau berjalan sendiri aku tidak tau arah. Dasar kau CHOI MINHO awas kau nanti. Aku kembali menjatuhkan air mataku, sungguh aku sangat takut saat ini.

Cling…cling

“Aisshhhh silau…” aku menyipitkan mataku karena silau. “Siapa sihhh orang itu yang menyorotkan sinar lampunya mobilnya kearahku”

“Untuk apa kau kembali kesini hah” bentakku cukup kasar.

“Mianhae, eum” dia menyodorkan sesuatu padaku yaa itu ponselku. Aku merampasnya kasar.

“Eomma…” segera angkat sambungan telepon dari eomma untuk meminta tolong.

“Mianhae” aku hanya menatapnya sinis “Jeongmal joesonghabnida” aku tetap tak menghiraukannya dan tetap sibuk melihat-lihat layar ponselku.

“Aisshhh ya…ya…ya… ahh” bisa-bisanya disaat seperti ini ponselku batrenya habis.

“Mianhae”

“YA! Aku sudah dengar ucapan mu itu aku sungguh bosan hah. Tadi saat kau menurunkan aku begitu saja kau sama sekali tidak memikirkan bagaimana aku nanti hah, kau nanti akan menjadi nampyeon ku tapi sikap mu seperti ini padaku jika kau memang tidak mau menerima pernikahan ini kau jangan pernah terima, karena setelah ini aku akan langsung mengatakan pada orang tuaku jika aku menolak pernikahan konyol ini. Sekarang seenaknya saja kau minta maaf padaku” selesai mencurahkan semua isi hatiku seketika itu juga air mataku jatuh begitu saja. Sepertinya si Minho itu merasa bersalah padaku.

Aku menangis sejadi-jadinya di depannya –Minho-. Dia hanya diam melihatku dengan lirih kemudian dia mendekat kearahku dan merengkuhku kedalam pelukannya.

“Mianhae” ucapnya.

“Aku sungguh takut, kau memang tidak pernah tahu bagaimana ketakutan aku saat gelap, hikss…hikss” aku terus saja terisak di pelukannya.

“Mianhae” Aku melepaskan pelukannya.

“Apa kau tak punya kata-kata lain selain mianhae, aku sungguh bosan” Minho menggaruk-garuk kepalanya sambil menunjukan senyumannya.

“Ehhh,,,, okay aku minta maaf dan aku akan menyetujui pernikahan ini tapi kita buat sebuah perjanjian bagaimana?”

“Emmhhh… okay apa perjanjiannya?”

“Jadi kita akan menikah tapi….”

“Tunggu… tunggu…. Biar aku saja yang buat perjanjiannya” kuhentikan kata-kataku sebentar “jadi perjanjiannya, sebelum aku lulus sekolah kau tidak boleh membuatku hamil, kemudian kau tidak boleh membawa yeoja dan memperkenalkannya padaku lalu….”

“Saat di depan orang tua kita, kita harus bersikap layaknya seorang suami istri bagaimana?”

“Ne, aku setuju DEAL?”

“DEAL” kami berjabat tanga.

“Ya sudah kajja, aku antar kau pulang” Minho membukakan pintu mobilnya untukku.

“Ehhh…. Ehh… tunggu dulu”

“Apa lagi?”

“YA! Kau masih punya hutang padaku” Minho mengerutkan keningnya.

“Hutang apa?”

“Hutang karena telah menurunkan di tempat yang sepi dan gelap” Aku segera masuk ke dalam mobilnya.

“YaYaYa… akan aku bayar hutangku di malam pertama kita, kekekeke” Apa yang dia katakan?

“YA! CHOI MINHO”

Ji Yeon P.O.V End.

 

Sesampainya di kediaman Park Family

 

Minho P.O.V

Hmm… kami telah tiba, kami segera masuk ke dalam rumah yeoja Park ‘calon anaeku’ entah kenapa aku jadi memanggilnya yeoja Park padahal sebentar lagi dia akan menjadi anaeku. Dan mungkin aku rasa yeoja Park itu cukup baik tapi tetap saja aku tidak bisa mencintainya karena hanya ada 1 yeoja dihatiku itu bukan yeoja Park melainkan yeoja Bae “tebak sendiri yahh”. OMO~ kenapa aku memanggilnya dengan panggilan yeoja Bae aisshhh.

 

Kini aku tengah berjalan menuju pintu masuk, rumahnya tak kalah megah dengan rumahku. Sudah cukup malam apakah keluarganya mengkhawatirkannya mungkin ya coba lihat saja raut wajah keluarga ckckck.

“Annyeonghaseyo ahjussi ahjumma kami telat, karena tadi kami makan malam dulu dan juga berjalan-jalan sebentar agar terlihat lebih akrab” Aku membungkukan badanku sopan, melirik kearah yeoja Park yang sedang mendengus dengan kebohonganku.

“Ne eomma, appa mianhae”

“Eomma appa Ji Yeon sudah pulang?” tanya seorang namja di belakang kami.

“Ne Ji Seob, ayo kemari perkenalkan dengan calon adik iparmu” calon adik ipar ‘huek’.

“Annyeonghaseyo Choi Minho imnida, nuga?” aku memperkenalkan diriku sopan.

“Park Ji Seob imnida, kemana kau membawa yeodongsaengku hingga larut begini?” aisshhh namja ini sepertinya ingin mengintrogasiku atau bertanya sihhh.

“Joesonghabnida hyungnim, tadi kami makan malam dan berjalan-jalan sebentar jeongmal joesonghabnida” aku membungkukan badan.

“Sudah.. sudah… eomma aku sungguh lelah, Minho juga pasti sudah lelah. Biar aku antar kau keluar Minho~ssi” gomawo yeoja Park.

“Park Ji Yeon”

“Wae?”

“Kenapa kau memanggil Minho dengan akhiran ‘ssi’ kalian ini akan menjadi suami istri tidak seharusnya kau memanggilnya dengan akhiran itu”

“Ohh mianhae eomma, biar aku antar kau Minho~aa” hahaha lucu sekali tampang yeoja Park ini.

——————————-

Yeoja Park mengantarku hingga keluar rumahnya. Yaaa aku rasa dia cukup baik, tapi tetap saja dia itu sungguh menjengkelkan isshhh >,<.

“Minho~…. ssi, hati-hati di jalan” aisshhh kali ini aku ingin membuatnya kesal wkwkwkwk :D . Aku mengangguk dan sekilas mencium keningnya dan benar sekali sepertinya dia kesal hahaha :D .

“YA! Apa-apaan kau ini isshhh” hahahaha wajahnya itu lucu sekali.

“Annyeong”

Minho P.O.V End.

 

Ji Yeon P.O.V

“Aiisshhh apa-apaan si Minho itu, berani sekali menciumku” gerutuku sambil menutup pintu rumahku.

“MWO? Dia menciummu kapan?”

“AAAAAAA oppa, kau mengagetkan saja” aku memukul lengan Ji Seob oppa.

“Aisshhh mianhae, tadi aku bilang apa namja tadi menciummu kapan?” yaaa ampun kenapa Ji Seob oppa mendengarnya sihh aku harus bilang apa.

“Isshhh oppa jangan keras-keras nanti appa dan eomma dengar” aku menghentikan kata-kataku “Ehhmmm tadi” plong cukup lega perasaanku.

“Tadi di bagian mana?” tanya nya lagi seraya menunjuk bibirku. ‘Mwo ani bukan disitu oppa’.

“Ani bukan sebelah sini, melainkan di keningku” Ji Seob oppa hanya mengangguk kemudian pergi meninggalkan ku, ada apa dengan dia?

“Sudahlah aku sudah ngantuk, hoaaaaaaaaaaa”

Ji Yeon P.O.V End.

—————————–

Author P.O.V

Seorang namja tengah bersiap-siap ke sekolah di lihat dari seragamnya yang bertuliskan Mombulim Senior High School dan dari nameplatenya bertuliskan Choi Minho. Minho keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan.

“Minho~aa, sekarang kau harus jemput Ji Yeon yahhh bukan kah rumah nya dan sekolahmu itu satu arah” Minho mendengus.

“Choi Minho”

“Ne appa”

Selesai sarapan Minho segera menuju garasi untuk mengambil mobilnya dan segera lepas landas ke rumah Ji Yeon.

——————————

Sesampainya dia segera menekan bel yang ada di sebelah kanan pintu. Beberapa menit kemudian di bukalah pintunya oleh seorang yeoja paruh baya yang tak lain adalah pembantu rumah tangga dirumah ini.

“Annyeonghaseyo ahjumma, bisa bertemu dengan yeo,,, ani maksudku Ji Yeon?” sapa Minho to the point.

“Ne tuan, silahkan menunggu disini biara saya panggilkan” Minho mengangguk dan memamerkan senyum tipisnya.

“Ohh mianhae tuan, nama tuan siapa?”

“Minho, Choi Minho” pembantu itu mengangguk dan segera meninggalkan Minho di ruang tamu menuju ruang makan.

“Ji Yeon Agassi, seorang namja menunggu Agassi di ruang tamu” gumam pembantu itu ketika tengah sampai di ruang makan.

“Nuga?”

“Eh… Minho, Choi Minho agassi” Ji Yeon mengangguk kemudian beranjak dari kursinya.

“Ji Yeon, tas mu sayang” Ji Yeon berbalik kemudian mengambil tasnya dan berpamitan pada appa, eomma, dan oppa nya.

Author P.O.V End.

———————————

Normal P.O.V

“YA! Kenapa menjemputku, bagaimana nanti kata teman-temanku?”

“Siapa juga yang berniat menjemputmu, membuang waktu saja aku itu disuruh appa sama eomma” Ji Yeon mengangguk.

“Sudah sampai, nanti sepulang sekolah aku tidak bisa menjemputmu karena aku harus pergi dengan seseorang”

“Siapa juga yang minta di jemput lagi pula aku akan diantar oleh namja ku weeee….” Ji Yeon menjulurkan lidahnya.

“Mau kemana?”

“Apa urusanmu, aku yakin kau akan pergi dengan yeoja mu bukan aku saja tidak bertanya kau malah bertanya aneh sekali kau ini”

“AKU INI CALON SUAMI MU” teriak Minho yang membuat orang-orang yang berlalu lalang menoleh kearah mereka.

“AIGOO! YA! Kenapa kau berteriak seperti itu bagaimana jika salah satu chinguku mendengarnya kemudian menceritakan kepada chingunya lagi dan chingunya itu menceritakan kepada chingunya juga dan nanti akan tersebar aku pas…” CUP~ Minho segera mengecup bibir Ji Yeon kilat yang membuat Ji Yeon kaget dan menghentikan kata-katanya.

“Akhirnya kau diam juga, jadi cara untuk menghentikanmu berbicara adalah dengan ini hahaha, aku harus selalu menciummu jika kau sedang cerewet habislah bibirku” #PLETAK

“YA! Apa yang kau lakukan, kau telah mengambil first kissku beraninya sekali kau menciumku tadi malam kau mencium keningku sekarang aisshhhhh” gerutu Ji Yeon kemudian pergi meninggalkan Minho. Minho hanya mengangkat bahunya kemudian melajukan mobilnya.

Normal P.O.V End.

 

Ji Yeon P.O.V

“Aisshhh apa yang dia lakukan tadi Cheondung saja yang memang namjachinguku belum pernah melakukan itu tapi dia yang baru aku kenal kemarin sudah berani-beraninya” gerutuku seraya mengelap bibirku kasar.

“A..” Seseorang menarik lenganku masuk ke dalam toilet wanita.

“Aisshhh apeu” ringisku “Ahh Ji Eun, Sun Young” #PLETAK

“Apeu…”

“Panggil aku IU”

“Dan panggil aku Luna mengerti”

“Isshhh shireo, lebih bagus Ji Eun, Sun Young” #PLETAK “Apeu…” aisshh kenapa dua orang ini senang sekali menjitak kepalaku, euhh apeuda >,<

~To Be Continue~

Bagaimana part 1 nya memuaskan atau tidak??? Klo yaahhh amin dehh klo gk mianhae. Okay dehh gk usah bnyak basa-basi lagi sma seperti kmarin-kemarin kelanjutan FF nihh trgantung dri coment nya jika jarang-jarang terpaksa d’hentikan gomawo :)

Satu tanggapan

  1. saya suka.. saya suka…
    labjut lanjut lanjut….

    minho polos bgt wktu nyium jiyeon…
    yeoka bae itu siapa?? penasaran…
    lanjut y chingu.. ^^

Tinggalkan Balasan ke kiki Batalkan balasan