Our Story ( Part 1 )

Author           :   Sunshineer

Genre             :   Romance, Family, School

Rated              :   G

Main Cast      :

–          Lee Sunny

–          Choi Sooyoung

–          Kim Taeyeon

Support Cast :

–         Member Of SNSD

–         Member Of Super Junior

___________________________________

Annyeong Haseyo ^^

Halo chingu apa kabar? Aku muncul lagi nih dengan  FF baruku.  Mudah-mudahan chingu pada suka deh dan ngga kecewa sama FF-ku ini(ngarep banget). Ini original bikinan aku lho! jadi jangan sembarangan copas(red copycat) yaa…

DON’T BE SIDERS PLEASE!!!!

Happy Reading Chingu ^ ^

___________________________________

Author POV

Flashback

 

5 tahun lalu di Baewha High School.

Tiga orang siswa perempuan terlihat sedang serius berbicara diatas atap sekolah pada saat jam pulang sekolah.

“ Sunny-aa kau yakin dengan apa yang kau katakan?” tanya yeoja bertubuh sedikit lebih tinggi dari Sunny dengan wajah tak percaya. Sedangkan Sunny hanya membalasnya dengan anggukan kepala, namun wajahnya terlihat sangat sedih.

“ Ya paboo… lelucoanmu ini tidak lucu sama sekali!” sekarang yeoja bertubuh tinggi dan kurus itu juga angkat bicara.

“ Aku serius Sooyoung-aa!” Tanpa Sunny sadari air mata mulai menetes dari matanya yang dari tadi terlihat sembab. Melihat Sunny menangis, Sooyoung langsung memeluk sahabatnya itu dengan lembut. Dia berusaha untuk menenangkan Sunny.

“ Aku akan sangat merindukanmu Sunny-aa.” Bisik Sooyoung pada Sunny.

“ Aku juga Sooyoung-aa.” Balas Sunny yang masih terisak.

“ Kenapa kau menangis Sunny-aa?” tanya taeyeon dengan suara isakan kemudian memeluk kedua sahabatnya itu.

Beberapa hari lagi Sunny akan meninggalkan Korea, dan tinggal di Amerika bersama orangtuanya. Mungkin hari ini adalah hari terakhir mereka bersama.

“ Tapi kenapa kau harus pergi? Lalu bagaimana sekolahmu, sekarang kita sudah tingkat 2?” tanya Taeyeon.

“ Pekerjaan Appa yang membuatku harus ikut kesana, Appa sudah mempertimbangkan masalah sekolahku. Dan hari ini Appa sudah  mendaftarkanku disalah satu sekolah disana.”

“ Kapan kau akan pergi? Dan berapa lama kau akan tinggal disana?” tanya Taeyeon tanpa henti

“ Yaa taeyeon-aa, sejak kapan kau banyak tanya seperti ini?” tanya Sooyoung meledek Taeyeon yang banyak bertanya.

“ Apa maksudmu?” tanya Taeyeon merasa tersinggung.

“ Dasar pabooo.” Ledek Sooyoung

“ Sudahlah Sooyoung-aa.” Potong Sunny

“ Jadi apa jawaban dari pertanyaanku?” lanjut Taeyeon tanpa menghiraukan Sooyoung.

“ Lusa aku akan pergi, dan entah berapa lama aku akan tinggal disana.”

“ Sunny-aa…”

“ Waeyo Sooyoung-aa?”

“ Tidak bisakah kau tinggal bersama kami disini?”

“ Aku sangat ingin tetap tinggal disini. Tapi Appa dan Eomma tidak akan mengijinkan aku. Mianhe..”

“ Kalau begitu maukah kau berjanji padaku dan Taeyeon?”

“ Janji apa?”

“ Cepat atau lambat kau akan kembali kesini.”

“ Iya Sunny, maukah kau berjanji?” lanjut Taeyeon

“ Aku janji, cepat atau lambat aku akan kembali lagi kesini.”

“ Gomawo sudah mau berjanji padaku dan Taeyeon.”

“ Gwenchanayo…”

Flashback End

“ Good morning Bunny!” sapa seorang namja bertubuh tinggi dan tegap yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Sunny.

“ Oh.. Good morning Oppa.” Sunny kembali sibuk mengerjakan tugas yang menumpuk dimeja belajarnya, setelah menyapa sepupunya yang datang.

“ Sedang apa kau?” Tanya Siwon yang duduk di tempat tidur Sunny.

“ Aku sedang mengerjakan tugasku.”

“ Oh ya, liburan musim dingin kali ini kau mau pergi kemana?”

“ Entahlah, aku belum ada rencana.”

“ Memangnya berapa lama liburanmu?”

“ Kurang lebih satu bulan.”

“ Oh baguslah.” Siwon terlihat senang mendengar hal itu.

“ Bagus? Memangnya kenapa Oppa?” Sunny berbalik menghadap Siwon, karena merasa ada yang aneh dengan sepupunya itu.

“ Bagus, kau bisa menemaniku.”

“ Untuk apa?”

“ Mencari foto-foto terbaru untuk galeriku. “

“ Aku tidak bisa Oppa, kau lihat sendiri tugasku sangat banyak.” Tolak Sunny dan kembali sibuk menulis dilembar tugasnya.

“ Tapi aku yakin, sebelum liburan tugasmu pasti sudah selesai.”

“ Memangnya kau mau memberiku apa? Jika aku mau menemanimu?”

“ Suatu hal yang tidak akan kau tolak.”

“ Terserah kau sajalah Oppa. Aku sedang sibuk. Kalau kau ingin aku temani jangan ganggu aku mengerjakan semua tugasku. Ok?”

“ Ok. I will go now. Bye!”

“ Bye.”

Author POV End

Sunny POV

Sebentar lagi liburan musim dingin akan tiba. Mungkin liburan kali ini akan sangat membosankan seperti tahun-tahun kemarin. Mengerjakan tugas, membantu Eomma, pergi jalan-jalan ataupun berbelanja bersama sepupuku, Siwon.

Drr drr drr

Message

__________

From Sungmin

To Sunny

Sunny, can you come to campus now?

There is something important to me to show you.

Hurry now I’m waiting for you here ..

__________

From Sunny

To Sungmin

What is it ? I can not go out today …

___________

From Sungmin

To Sunny

Hurry .. very cold here!!

>___<

__________

From Sunny

To Sungmin

Well I’ll be there …

–___–

____________

Aku segera memakai jaket dan sepatu bootsku, karena hari ini salju turun cukup lebat. Itulah sebabnya semua halaman di rumahku berubah warna menjadi putih pucat.

“ Kau mau kemana Sunny?” Tanya Eomma yang melihatku tergesa-gesa.

“ Aku mau bertemu dengan Sungmin, Eomma.”

“ Hati-hati sayang! Jalanan sangat licin.”

“ Ok! Eomma. Aku pergi..” Pamitku.

Aku segera menaiki mobil volvo kesayanganku dan meluncur menuju kampus untuk bertemu dengan Sungmin.

Walaupun cuaca diluar sangat dingin, masih banyak orang yang berlalu lalang dijalanan hingga aku membutuhkan sedikit waktu yang cukup lama untuk tiba di sana.

Akhirnya aku sampai juga di kampusku, New York University.  Aku melihat Sungmin sudah menunggu dipintu masuk, dia terlihat sangat kedinginan.

Setelah aku memarkirkan mobilku, aku segera berjalan menghampiri Sungmin yang diam disana.

“ Hallo Sungmin. What happened?” tanyaku penasaran mengapa dia menyuruhku datang kesini.

“ Nothing.” jawabnya singkat

“ What? So why you ask me to come here?” dengan ketus aku bertanya padanya.

“ Come with me.” Sungmin menarik tanganku menuju mobilnya

“ Yaaa kita mau kemana? Mobilku! Bagaimana dengan mobilku.” Tanpa sadar aku berbicara dengan bahasa Korea. Sebenarnya Sungmin adalah keturunan Korea, namun dia lahir dan besar di Amerika. Meskipun begitu dia tetap fasih berbahasa Korea.

“ Ssstt, bisakah kau diam sebentar saja.” Perintahnya.

Aku hanya pasrah ketika Sungmin membawaku pergi. Entah kemana dia akan membawaku, aku merasakan sedikit perasaan takut ketika kami berjalan menjauh dari kota.

“ Sungmin! Sebenarnya kita mau kemana?”

“ Hahahaha.”

“ Kenapa kau tertawa seperti itu?” tanyaku heran melihat dia tertawa.

“ Lihat wajahmu, kau terlihat sangat ketakutan.”

“ Aku memang takut. Cepat beritahu aku kita mau kemana?”

Setelah cukup lama berjalan, akhirnya Sungmin memberhentikan mobilnya disebuah bukit yang berada jauh dari kota.

“ Cepat keluar. Kita sudah sampai.”

Sebuah pemandangan yang sangat indah tehampar luas dihadapan kami. Gedung-gedung tinggi kota New York terlihat begitu menakjubkan dengan diselimuti salju putih.

“ Lihat! Bagus bukan?”

“ Iya. Benar-benar bagus.”

“ Aku tau kau akan menyukai pemandangan ini, jadi aku sangat bersemangat untuk mengajakmu pergi kesini.”

“ Benarkah?”

“ Ayo ikut denganku, akan aku tunjukan sesuatu padamu.” Sungmin kembali menarik tanganku.

“ Kita mau kemana lagi?”

Sungmin tidak menghiraukan pertanyaanku. Dia menggenggam tanganku dengan erat, dan berjalan menuju sebuah pohon besar yang berada tidak jauh dari tempat kami berdiri tadi.

Dari kejauhan samar-samar aku melihat sebuah meja dengan dua buah kursi di masing-masing sisi. Kami berjalan semakin mendekat, hingga aku dapat melihat dengan jelas.

“ Silahkan duduk nona Lee Sunny.” Aku sedikit terkejut dengan apa yang Sungmin persiapkan untukku. Sebuah meja yang berisi makanan favoritku dan juga ada mawar putih kesukaanku.

“ Terima kasih tuan Lee.” Aku tersenyum padanya. Sungmin segera menyalakan lilin berwarna merah yang ada di atas meja.

“ Apakah makanan-makanan ini tidak membeku?” tanyaku polos.

Sungmin tertawa. “ Tentu saja tidak. Ayo kita makan!”

“ Mmm.. Baiklah kalo begitu.” Aku sudah tergiur ketika melihat makanan ini dihidangkan diatas meja. Jadi aku tidak akan menolak untuk memakannya. Di tengah-tengah keheningan saat makan, tiba-tiba sungmin mulai mengajakku berbicara.

“ Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.”

“ Katakan saja!” Aku kembali melahap makanan yang ada dipiringku.

“ Mmmm.. Sunny.” Sungmin terdengar ragu.

“ Mmm aup.paa?” Aku berbicara dengan masih mengunyah makanan di mulutku.

“ Sarangheo Lee Sunny. Jeongmal sarangheo.” Kali ini Sungmin terdengar serius.

“ Uhuk uhuk.” Aku tersedak mendengar apa yang dikatakan Sungmin, dan aku tidak bisa berkata apa-apa.

“ Kau tidak apa-apa?”

“ Iya tidak apa-apa.” Aku segera mengambil segelas wine yang ada dihadapanku.

“ Bagaimana denganmu? Apakah kau juga menyukaiku?”

“ Yaaa Lee Sungmin, kau tidak bercanda kan?” tanyaku tak percaya.

“ Aku tidak bercanda Lee Sunny!!” Tegasnya.

“ Eh..Maaf.”

“ Lalu, bagaimana denganmu?”

“….” Aku mulai bingung apa yang harus aku katakan pada Sungmin.

“ Kenapa kau hanya diam? Apa kau tidak menyukaiku?” wajah sungmin berubah menjadi kecewa.

“ Tidak Sungmin, hanya saja aku masih bingung dengan perasaanku padamu.”

“ Oh begitu, tapi aku akan menunggu jawabanmu.”

“ Kau yakin?”

“ Tentu saja.” Dia menggenggam tanganku yang tergeletak bebas diatas meja.

Aku berjalan masuk kedalam rumah. Kejadian tadi sungguh sangat membuatku terkejut. Aku sudah menganggap Sungmin sebagai kakakku sendiri, tapi nyatanya dia menaruh perasaan padaku.

Ya tuhan! Aku harus bagaimana? Apakah selama ini diam-diam aku juga menyukainya? Aku bingung…… >_<

“ Yaa Bunny! Dari mana saja kau? Ahjumma dari tadi mencarimu.” Tanya Siwon Oppa membuyarkan semua yang aku pikiran tentang Sungmin.

“ Benarkah? Sekarang dimana Eomma?” Aku celingukan mencari-cari Eomma.

“ Mungkin sekarang dia sudah tidur.”

“ Oh begitu.” Aku berjalan menuju kamarku, dan tidak menghiraukan ocehan-ocehan Siwon Oppa padaku.

Malam begitu cepat berlalu, sekarang sudah kembali pagi. Aku masih ingin melanjutkan mimpi-mimpiku tadi, karena mimpi itu membuatku bahagia. Rasanya aku tidak ingin bangun dari tempat tidurku.

Aku memimpikan masa-masa saat aku masih tinggal di Korea, dan berteman dengan Taeyeon dan Sooyoung. Mungkin aku sudah sangat merindukan mereka, hingga aku tidak bisa berhenti memikirkan mereka. Sudah tiga hari ini aku memimpikan mereka.

Tok tok tok

 

“ Masuk!” ijinku.

“ Permisi nona.” Nyonya Kim membuka pintu kamarku, dan berjalan menghampiriku.

“ Ada apa Nyonya Kim?” tanyaku dengan malas dan kembali meringkuk kedalam selimutku.

“ Nona di panggil tuan dan nyonya.”

“ Benarkah? Kalo begitu sebentar lagi aku akan turun.”

“ Permisi nona.”

Aku segera beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigiku, kemudian mengganti baju tidurku.

“ Selamat pagi! Appa, Eomma!” Sapaku pada Appa dan Eomma yang duduk di sofa ruang keluarga.

“ Bagaimana Kuliahmu?” tanya appa padaku setelah aku duduk.

“ Baik-baik saja Appa, hanya saja banyak tugas yang harus aku kerjakan.”

“ Baguslah kalau begitu. Kau harus rajin mengerjakan tugas-tugasmu, jika kau ingin cepat-cepat menjadi Dokter.”

“ Baik Appa! Aku akan rajin belajar.” Aku tersenyum pada Appa.

Lama kami terdiam. Aku mencoba memberanikan diriku untuk meminta hal yang selama ini aku inginkan. Walaupun sebenarnya aku sudah tahu jawaban yang akan mereka berikan padaku.

“ Appa.. bolehkah aku meminta sesuatu?”

“ Tentu saja. Kau menginginkan apa?”

“ Akuuu..”

“ Kau tidak perlu takut sayang.” Sela Eomma

“ Aku… aku ingin berlibur ke Korea.”

Appa dan Eomma saling menatap dengan tatapan tidak percaya. Butuh waktu lama bagi mereka memberikan jawaban padaku.

“ Appa tidak bisa menijinkanmu untuk pergi kesana.” Tolak appa dengan tegas.

“ Tapi appa.. Memangnya kenapa? Apa yang salah jika aku pergi kesana?” Aku mulai meninggikan suaraku.

“ Appa bilang tidak ya tidak.” Appa terlihat sangat marah padaku.

“ Appa aku mohon…” Aku menatap Appa dengan tatapan memohon.

“ Cepat masuk ke kamar!” perintah Appa

Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, jika Appa sudah seperti itu. Aku segera bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamarku dengan perasaan kecewa. Rasanya aku ingin menangis saat itu juga.

Sunny POV end

Lima hari kemudian

Sooyoung POV

Aku sedang merapikan diri untuk pergi menemui Taeyeon di kafé favorit kami. Setelah menunggu lama, akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk berlibur dari segala kegiatanku. Sehingga aku dapat bertemu dengan Taeyeon hari ini.

Aku sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan Taeyeon, karena aku sudah sangat rindu padanya dan ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padanya.

Drrr Drrr drrr

Ponselku bergetar keras, ketika aku sudah berjalan keluar menuju pintu.

“ Yeoboseyo?”

“ Nona Choi, bisakah anda ke lokasi syuting sekarang”

“ Syuting? Tapi aku sedang tidak ada jadwal hari ini.”

“ Maaf Nona tapi ternyata jadwal syuting untuk pembuat iklan dimajukan menjadi hari ini. Jadi saya harap anda segera datang kesini, karena proses pengambilan gambar akan dilakukan 30 menit lagi. Cepatlah datang kesini sebelum Manajer Bang marah pada semua crew.”

“ Baiklah, aku akan segera datang kesana.”

—– TBC —–

Gimana Chingu FF-nya? bagus ngga? Kalo banyak yang suka aku bakal lanjutin lagi cerita ini, tapi kalo ngga ada yang respon terpaksa aku tutup cerita… ^^

Gomawo udah baca FF ini, jangan lupa di komen yaaaa ^^

DON’T BE SIDERS PLEASE!!!!

Satu tanggapan

  1. ini couplenya kyuyoung, taeteuk, sunsun bukan? kalo iya itu semua pair kesukaanku hahahaha. kenalan ya rekin 16 yo. lanjut ya … oh ya, baca ff aku yg please tell me you’ll stay donk #Plak

  2. seru chingu … lanjut aja teruuusss ………..
    itu couplenya kyuyoung ,taeteuk ,sama sunsun kan … kalo iya brarti itu couple ksukaan aku semua …
    hahaha
    itu appanya sunny jahat ,orang sunny cuma mau berlibur and nostalgila sama shabatnya doank kok …

Tinggalkan Balasan ke Fanyoyoung Batalkan balasan