You’re The One (Part VIII)

 

Tittle               :  You’re The One (Part VIII)

Author            : Icha / Lee Hyeo Rin

Genre              : Romantic,Sad (agak nggak jelas juga kadang – kadang)

Rating                         : G

Cast                 : Kim Yoo Jin [Uee] Kim Ryeowook  ♥ Tiffany Hwang  ♥ Leeteuk super junior

 

Super Junior Members, After School members, Snsd members.

 

Disclaim : FF ini adalah milik saya seorang >< dan terbukti keasliannya dan ke originalannya dari pemikiran saya langsung, FF ini juga ada di blog saya sendiri http://elfplaygirlz.wordpress.com dan di beberapa blog lainnya. Jadi mohon semohon mohonnya (?) jangan plagiat FF ku ini ya >< Super Junior KRY milik saya seorang.  #abaikan.

Previous Part ~ part 1 – part 2 – part 3 – part 4 – part 5 – part 6 – part 7

 

~          ~          ~

Leeteuk POV

 

Aku menepikan mobil yang sedang ku kendarai ke bahu jalan, bukan karna ngantuk atau apa. Tapi aku sama sekali tidak bisa konsentrasi untuk nyetir. Tujuanku? Sudah pasti ke dorm nya After School, rencananya aku mau ajak Uee jalan – jalan dulu sebelum aku mengajaknya bertemu dengan Wookie dan Fany. Aku sengaja tidak memberitahukan tentang pertemuan tersebut pada Uee, begitupun dengan Wookie yang tidak memberitahukan hal itu pada Fany. Ini sudah menjadi kesepakatan bersama, karna kalau kami memberitahukannya pasti mereka berdua nggak akan mau pergi.

 

Aku menaikkan suhu temperature pemanas mobilku, lalu aku menyandarkan kepalaku di stir mobil, aku mengusap wajahku dengan tanganku dan menghela nafas panjang.

 

‘tugasku.. sudah selesai.. hari ini aku akan mengembalikan dia pada pemilik hatinya. Cih! Menyedihkan.’ Rutukku dalam hati lalu mulai mengendarai lagi.

 

Tak sampai dari 15menit aku telah sampai di halaman luar After School dorm, ku lihat Uee telah siap dan tengah menantiku di kursi tamu di samping pintu dorm, errh.. hari ini dia terlihat cantik, aniyo, dia memang selalu terlihat cantik dan polos. Namun sepertinya ia tidak menyadari kedatanganku dan mobilku ini karna ia sedang asyik bermain dengan hpnya. Aku tersenyum dan keluar dari mobil.

 

“eh? Oppa udah sampai?” katanya setengah terkejut saat langkahku hampir mendekatinya, ia membulatkan matanya yang memang sudah bulat itu sambil mengerucutkan bibirnya.

 

“iya, kamu asyik main hp aja sih dari tadi Uee-ah” aku menepuk kepalanya lembut, ia tersenyum kecil dan memasukkan hpnya ke dalam tasnya.

 

Aku lupa caranya bernafas.

 

“mianhae oppa, mau jalan sekarang?” tanya nya.

 

Aku hanya mengangguk sambil mengulurkan tanganku padanya, ia menyambutnya dengan riang. Ia menggenggam tanganku erat dan menyenderkan kepalanya di bahuku, kami pun berjalan beriringan. Wangi rambutnya dan parfumnya langsung memenuhi indra penciumanku, urgh..rasanya wangi itu membuatku mabuk. Mungkin aku masih bisa tidak mabuk dengan minum soju, tapi wangi ini benar – benar…

 

Aku membukakan pintu mobil untuk seseorang yang sangat special ini. Terlalu special untukku hingga aku harus merelakannya, aku tersenyum miris dan membuka pintu untukku sendiri.

 

“eh oppa, kita mau kemana?” tanya Uee memulai pembicaraan saat kami telah setengah perjalanan. Sedari tadi kami hanya terdiam sambil mendengarkan lagu. Sibuk dengan pikiran masing – masing ku rasa.

 

“aku mau ajak kamu nonton, ada film yang baru keluar Uee-ah. Kamu mau nggak?” tanyaku cemas, takut ia menolak ajakanku.

 

“hmm..” ia mengerutkan dahinya, “selama bukan film horror sih aku mau – mau aja oppa” jawabnya yang membuatku tersenyum lebar.

 

Uee POV

 

Nonton? Aigoo, baru kali ini Teukie oppa ngajak aku nonton. Rasanya kalau bukan di mobil aku pingin deh loncat – loncat kegirangan. Setelah cukup lama jalan bareng akhirnya Teukie oppa ngajak aku nonton, kenapa nggak dari dulu aja deh?

 

Perlahan mobil Teukie oppa memasuki basement dan mulai celingak – celinguk mencari tempat parkir, setelah dapat lahan yang kosong dan memakirkan mobilnya, Teukie oppa langsung keluar dan membukakan pintu mobil untukku dan lagi – lagi ia mengulurkan tangannya. Teukie oppa emang tipe namja yang bisa memperlakukan yeoja dengan baik.

 

Begitu kami memasuki pelataran mall dengan penyamaran yang sempurna, kami melihat hari ini mall lebih ramai dari biasanya. Ternyata hari itu ada pameran bridal, atau gaun pengantin.

 

“oppa, kita liat – liat dulu ya.” Pintaku.

 

“boleh juga, kali aja aku bisa nemuin gaun pengantin yang bagus untuk pengantinku nanti.” Katanya sambil tertawa.

 

Aku mencoba tersenyum, entah kenapa hatiku sakit saat mendengar ucapannya barusan. Cemburu? Apa aku cemburu? Nggak, nggak mungkin, buat apa aku cemburu? Toh Teukie oppa bukan namjachingu ku, tapi kenapa dengan perasaanku? Astaga! Uee, kamu udah mulai gila.

 

“pasti gaun pilihan oppa bagus, dan pasti yeoja itu akan cantik banget pakai gaun yang oppa pilih”

 

“haha, ya! Uee-ah, gini – gini juga seleraku tinggi loh. Pastilah gaun yang aku pilih bagus banget” katanya sambil mengusap kepalaku dan melemparkan pandangannya kearah gaun – gaun yang di pajang.

 

Tak lama ia menunjuk ke sebuah gaun putih, menurutku, gaun itu sederhana namun terlihat megah.

 

“aku suka gaun itu” katanya singkat. Aku mengangguk, menyetujui pilihannya. “kalau kamu yang pakai gaun itu, pasti kamu terlihat cantik sekali Uee-ah.”

 

Kalau saja wajahku tidak tertutupi masker, aku yakin Teukie oppa akan tertawa melihat perubahan wajahku yang sekarang memerah seperti kepiting rebus. Apa – apaan Teukie oppa itu, dia seperti sedang memberi harapan kepadaku. Apa Teukie oppa mau melamarku? Kyaaaa!!! Kim Yoo Jin, ternyata kamu memang sudah gila.

 

“oppa, katanya kita mau nonton?” tanyaku yang berusaha mengalihkan perhatiannya dari gaun pengantin itu.

 

Ia menepuk dahinya, “oh iya, tunggu sebentar” katanya. Ia mengambil kartu nama milik butik yang menjual gaun pengantin tersebut yang telah di sediakan di sebuah meja kecil. Kartu nama itu di berikan padaku.

 

Aku mengerutkan kening, tanpa bertanya.

 

“siapa tau kamu butuh ini suatu saat. Yuk kita nonton.” Katanya tanpa beban, lalu ia merangkul pundakku dan kami menuju bioskop di mall itu.

 

Ryeowook POV

 

Hari ini, sesuai rencanaku dan Teukie hyung, nanti sore kami ber empat akan bertemu di café yang kemarin untuk membicarakan semua ini. Aku merebahkan diriku di kasur, memikirkan semua kemungkinan yang terjadi.

 

Ku akui aku sangat cemburu saat ku tau Teukie hyung dekat dengan Uee, mungkin itu pertanda bahwa aku masih menyayangi Uee. Namun aku nggak bisa mangkir kalau aku masih menyukai Fany, cinta lamaku. Kenapa saat seperti ini aku merasa hanya diriku lah yang tersudutkan?

 

Aku merogoh saku celanaku dan mengambil hpku, mengetik beberapa kalimat sms, namun ku hapus lagi. Ku ketik ulang dan ku baca lagi isinya.

 

To : SNSD Fany

‘Chagi, nanti sore kita jalan2 ya, aku jemput kamu di dorm sekitar jam setengah 4.’

 

Message delivered, tak beberapa lama kemudian, balasan dari Fany pun datang.

 

From : SNSD Fany

‘wah, jalan2? Ne chagiya aku tunggu kamu. Saranghae’

 

Haruskah ku balas nado saranghae seperti biasanya? Aku mengusap – usap wajahku dengan gemas, lalu merubah posisi tidurku menjadi tengkurap, aku menenggelamkan wajahku ke bantal.

 

“…………………..”

 

“HOAH!!!!hhh..hhh..hhhhh…” aku ngos – ngosan kehabisan nafas.

 

=== You’re The One ===

 

Author POV

 

“annyeong!!!” suara Eunhyuk menggelegar di ruangan tengah super junior dorm.

 

“eh, hyung abis borong?” tanya Siwon yang setengah kaget saat melihat kedatangan Eunhyuk yang membawa beberapa kantong belanjaan.

 

Eunhyuk pun melepaskan mantel dan sarung tangan serta topi kupluk yang ia kenakan untuk pergi tadi, hari ini salju turun lagi walau tidak selebat biasanya. “iya nih, abis beli baju ma celana, nih lagi ada diskon di mall, bagus – bagus deh” jawab Eunhyuk sambil mengeluarkan beberapa hasil buruannya di mall. “liat nih ya, nih kemeja” lanjut Eunhyuk sambil mengangkat sebuah kemeja hitam.

 

“kenapa sama itu kemeja?” tanya Heechul.

 

Wookie yang mendengar kehebohan di luar kamar pun langsung beranjak menuju tempat hyung nya berkumpul, ia ikut duduk di samping Sungmin.

 

“ini ya, mau ambil nih kemeja sampe tarik – tarikan sama hombreng”

 

“hah?! Hombreng? Kok bisa?” tanya Kyu yang mulai tertarik dengan cerita Eunhyuk.

 

“tau darimana dia hombreng hyung?” Donghae nggak kalah penasaran.

 

“iishh, aku yang pertama kali ngambil nih kemeja, eh tuh cowok tau – tau datang main langsung tarik aja, dia bilang nih kemeja udah di liatin dari pertama. Siapa suruh Cuma di liatin doang? Aku tarik aja, dia narik balik. Pas aku bentak, eh dia ngadu sama hombrengannya sampe pengen nangis gitu! Geli banget deh.” Eunhyuk bercerita dengan emosi yang meluap – luap ia juga sedikit bergidik saat mengingat kejadian itu.

 

Tawa dari semua member super junior pun memecah keheningan yang sempat terjadi saat Eunhyuk bercerita, bahkan Kyu sampai guling – gulingan di karpet lantaran membayangkan cerita hyungnya.

 

“bwahahahaa.. kenapa nggak di kasih aja sih hyuk? Kasian tau” Yesung berusaha menahan tawanya.

 

“yang bener aja dong hyung, siapa suruh dia Cuma ngeliatin. Emangnya dia pikir kalo Cuma diliatin bisa langsung kebeli apa?” Eunhyuk manyun – manyun mendengar ucapan hyungnya yang menurutnya di luar logika. “eh iya, tadi aku liat Teukie hyung sama Uee loh” ceplos Eunhyuk tanpa basa – basi.

 

Mendadak semua terdiam, Sungmin melirik kearah Wookie dengan ekor matanya (?). Eunhyuk yang menyadari kekhilafannya pun langsung bungkam. Suasana menjadi sunyi, satu sama lain saling menunggu untuk siapa yang pertama kali angkat bicara di sini.

 

“emh, nggak apa – apa hyung, di lanjut aja ceritanya. Hyung yang lain juga pasti pingin tau kan?” kata Wookie yang memecahkan suasana canggung ini.

 

“tapi…” Eunhyuk masih ragu.

 

“nggak apa – apa hyung, lagian aku sama Uee juga udah nggak ada hubungan apa – apa kan?” lanjut Wookie, namun kali ini terdengar perbedaan nada suara dalam cara berbicaranya. Yesung, yang sangat mengenal Wookie pun langsung mengusap pelan bahu adik kesayangannya itu.

 

Eunhyuk masih terdiam, ia mengedarkan pandangannya ke arah hyung – hyung dan saeng – saengnya seolah meminta persetujuan dan pendapat. Ia melihat Sungmin menggeleng pelan, ia melihat Heechul mengangguk mantap, ia melihat Siwon mengangkat bahu, yang terakhir ia melihat Shindong asyik ngemil keripik singkong.

 

“lanjut nih?” tanya Eunhyuk yang masih penuh akan keraguan.

 

“lanjut aja lah hyung, lagian Wookie bilang juga nggak apa – apa, iya kan Wookie-ah?” kata Kyuhyun dengan tingkat ketidak sopanan yang sangat akut sambil menatap Wookie. Yang di tatap hanya bisa mengangguk sambil tersenyum, senyuman paksa.

 

“oke..” Eunhyuk mengambil nafas panjang dan berat sebelum melanjutkan ceritanya. “jadi gini, di mall tuh tadi lagi ada pameran..”

 

“pameran apa hyung?” tanya Donghae memotong pembicaraan Eunhyuk, mendadak Heechul menatap tajam kearah Donghae, si Cinderella yang satu ini emang paling nggak suka kalau ada orang yang motong pembicaraan orang lain. Donghae hanya bisa nyengir sambil membentuk tanda ‘peace’ dengan jarinya.

 

“pameran bridal, gaun – gaun pengantin gitu…”

 

“HAH???” kali ini Heechul yang memotong ucapan Eunhyuk dengan teriakan histerisnya, tapi yang lain tidak menggubrisnya karna semuanya juga pada shock. Mereka langsung mikir yang aneh – aneh.

 

Wookie pun sebenarnya sama shock nya dengan Heechul, ia yakin pemikirannya dengan pemikiran member super junior yang lain sama.

 

“terus kamu liat Teukie hyung dan Uee lagi milih – milih gaun pengantin gitu?” tanya Yesung yang ternyata di balik sikap cueknya itu punya rasa penasaran juga.

 

“iya, aku liat mereka.. walaupun mereka pakai penyamaran tapi yang namanya kita udah familiar kan pasti tau aja ya. Ya gitu yang tadi aku liat, Teukie hyung megang salah satu gaun, terus aku liat Uee ngangguk – ngangguk gitu, yang terakhir, sebelum mereka jalan Teukie hyug ngambil kartu nama butik yang punya gaun itu, ngasih ke Uee terus mereka jalan deh. Mesra banget lagi.” Celoteh Eunhyuk dengan hot nya karna nggak sadar saking asyiknya cerita.

 

Bisik – bisik ricuh pun mulai terdengar setelah Eunhyuk menyelesaikan ceritanya. Berbagai pendapat keluar dari mulut masing – masing member. Tiba – tiba Wookie bangun dari posisi duduknya dan segera melangkah menuju kamarnya tanpa suara.

 

“Wookie-ah, mau kemana kamu?” tanya Yesung.

 

“mau mandi hyung, ada janji sama Fany jam 4” jawabnya tanpa menoleh sedikitpun.

 

=== You’re The One ===

 

SNSD Dorm, Author POV

 

Taeyeon yang saat itu tengah asyik baca majalah di kamarnya melihat Fany sibuk mondar – mandir nggak karuan.

 

“kamu ngapain Fan?” tanya Taeyeon setengah berteriak sambil melongokkan kepalanya mengintip kesibukan Fany dari pintu kamarnya yang tidak sepenuhnya tertutup.

 

“eon, liat rollan rambut ku nggak sih?” kata Fany sambil jongkok – jongkok mencari rollan rambutnya.

 

“oh yang warna ungu itu ya?”

 

“iyah eon”

 

“yang besar itu ya?”

 

“iya iya eon, eonni liat?” tanya Fany penuh pengharapan, secara eonninya ini menjelaskan secara detail cirri – cirri dari rollan rambutnya itu berarti pasti eonni pernah liat, pikir Fany.

 

“nggak liat tuh Fan” jawab Taeyeon dengan santainya, ia menjawab namun tetap sambil membaca majalahnya.

 

Sebuah sandal bulu bergambar mickey mouse pun mendarat dengan indahnya di kasur yang sedang di duduki oleh Taeyeon, sedangkan yang di lempar Cuma cengar – cengir nggak karuan.

 

“eon, lagi ngapain sih?” terdengar suara Seohyun bertanya pada Fany yang masih melanjutkan aksinya mencari rollan rambut.

 

“aku lagi cari rollan rambutku nih. Duuuh, ada – ada aja deh ah. Giliran lagi di butuhin nggak ketemu.” Fany mendengus kesal.,

 

“oh, ya udah eonn, pake punya Seo aja..” ujar Seohyun yang berusaha menenangkan Fany yang lagi galau itu. Fany pun menyetujui usul Seo, daripada susah – susah nyari, mending pake yang ada aja deh.

 

 

Mall, Author POV

 

“ahahahaha,, haduh oppa, film nya lucu banget, nggak tahan deh ketawa mulu.” Kata Uee sambil terus tertawa walaupun saat ini mereka tengah melangkah keluar dari gedung bioskop yang masih jadi 1 bagian dalam mall tersebut.

 

Leeteuk yang mukanya memerah karna dari tadi terus tertawapun hanya dapat mengangguk setuju, ia masih tetap berusaha keras menahan tawanya di depan Uee, ja’im dikit gitu maksudnya.

 

“eh oppa..” panggil Uee lalu menghentikan langkahnya.

 

“kenapa Uee-ah?”

 

“aku mau ke wc nih..”

 

“oh, ya udah ke wc aja.. mau di temenin?” tanya Leeteuk sambil senyam senyum yadong. “awww…” jerit Leeteuk karna Uee mencubit lengannya, “haha, iya oppa tunggu di sini ya.”

 

“arraseo” kata Uee sambil berlari – lari kecil menuju toilet yang letaknya beberapa meter dari tempat mereka berhenti.

 

‘dasar yeoja, pakai high heels gitu masih bisa lari?’ pikir Leeteuk dalam hati, karna bosan, ia pun melihat – lihat toko yang berada di sekitarannya, dan tepat di belakangnya ada sebuah toko perhiasan.

 

Leeteuk POV

 

Toko perhiasan itu, sepertinya banyak barang – barang yang bagus di sana. Daripada iseng nungguin Uee mending aku liat – liat sebentar ah ke dalam.

 

“selamat datang tuan, ada yang bisa kami bantu?” ucap pelayan toko itu ramah sambil menebarkan senyuman manisnya.

 

“bisa bantu bersihin dorm ku nggak ya?” ucapku pelan dari balik masker, untung aja nggak kedengeran sama si pelayan toko itu. “aku mau liat – liat dulu” kataku  kali ini agak keras agar lebih terdengar.

 

“silahkan tuan, kalau ada yang perlu di tanyakan, anda bisa bertanya pada mereka yang berada di dekat etalase”

 

“gamshahamnida” balasku. Aku mulai menelusuri deretan- deretan etalase yang penuh dengan cincin.

 

“maaf, tuan mencari cincin untuk pertunangan, atau pernikahan?” tanay si pelayan yang berada di dekatku.

 

“hah? Emangnya beda ya cincin buat tunangan sama nikahan?” tanyaku polos.

 

Pelayan itu tersenyum mendengar pertanyaanku, sepertinya mereka telah terbiasa menghadapi pertanyaan model begini. Ia mengeluarkan dua buah kotak kecil beludru berwarna merah, meletakkan barang itu di atas etalase di hadapanku lalu membuka tutupnya. Sepasang cincin yang bagus terpampang di hadapanku dari masing – masing kotaknya.

 

“kalau yang sebelah kiri tuan ini, untuk pertunangan, kalau yang di sebelah kanan tuan, untuk pernikahan. Modelnya mirip – mirip seperti ini tuan.” Jelas si pelayan toko, aku hanya manggut – manggut sambil melihat – lihat cincin yang bagus dari balik kacamata hitamku.

 

‘loh, sebenarnya buat apa aku liat – liat gini sih?’ racau ku dalam hati. Aku termenung menatapi barisan rapi dari cincin yang di pajang itu.

 

“calon-nya tuan karakternya seperti apa?” tanya si pelayan, sepertinya ia ingin membantuku karna jujur aku bingung banget. Bingung karna untuk apa aku datang ke toko ini?

 

“dia yeoja yang polos, berhati lembut, cantik..matanya indah dan bulat…” gumamku tanpa sadar, dan alam bawah sadarku pun membawaku menuju ke Uee… ah.. yeoja yang satu itu…

 

“bagaimana kalau yang ini?” suara si pelayan toko itu membuyarkan lamunanku, aku melihat ia mengeluarkan sebuah kotak beludru baru, membuka isinya dan.. astaga cincin yang cantik, simple, sepertinya sangat cocok dengan Uee.

 

“bagus, aku ambil yang itu” ucapku sambil mengeluarkan dompet dari saku belakang celanaku untuk mengambil kartu ATM. Si pelayan terlihat tersenyum senang, ia menutup kembali kotak itu dan membawanya ke kasir. “hei! Tunggu!!” seruku.

 

Si pelayan membalikkan badannya, “ya tuan?”

 

“aku Cuma mau beli satu cincin, kenapa keduanya di bungkus?”

 

“apakah tuan menginginkan yeoja tuan memakai cincin sedangkan tuan tidak?”

 

Aku bingung harus menjawab apa, aku membeli cincin itu maksudnya untuk sebagai hadiah kenangan saja, toh dia akan kembali pada Wookie. Atau, haruskah aku membelikan cincin ini untuk mereka berdua? “yasudahlah, ini ATM ku.” Aku menyerahkan ATM ku pada pelayan itu.

 

Hp ku berbunyi, seperti ada panggilan masuk, aku merogoh lagi saku celanaku dan menemukan nama Uee sebagai si pemanggil. Aku tercengang karna aku baru ingat kalau aku ke sini tidak sendirian.

 

“ya! Kau!” kataku pada si pelayan, ia menoleh ke arahku. “kalau nanti pacarku tanya, jangan kamu katakan apapun tentang cincin itu, dan cepat selesaikan semuanya sekarang.” Kataku berbohong.

 

“wah, rupanya tuan sangat romantis ya, pasti mau di jadikan surprise.”

 

Aku tidak menghiraukan ocehan nggak jelas dari si pelayan itu, aku menekan tombol hijau di layar touchscreen ku.

 

“ya Uee…”

 

Uee POV

 

Aku merapikan sedikit bajuku lalu kembali keluar dari kamar mandi menuju tempat dimana Teukie oppa menunggu ku. Namun setelah aku mendekati tempat tersebut Teukie oppa nggak ada di situ. Aku berusaha mengambil sikap tenang, nggak mungkin oppa tega ninggalin aku sendirian di sini.

 

Akupun mulai menelusuri lantai 5 mall ini, dan memasuki satu persatu restaurant yang ada disini. Tapi sosok oppa nggak juga aku temukan hingga akhirnya aku balik lagi ke titik awal dimana aku meninggalkan Teukie oppa.

 

‘astaga!’ aku menepuk dahiku sendiri. ‘kenapa nggak aku telpon aja ya?’ aku gelagapan mengaduk – aduk isi tasku dan mengeluarkan hp dari dalamnya, ku tekan angka nomer 1 dan langsung terhubung dengan nomer hp Teukie oppa. Telepon itu tersambung, namun lama tidak ada jawaban, kali ini raut wajahku berubah menjadi panic.

 

“ya Uee-ah” jawab Teukie oppa, mendengar suaranya ini nyaris membuatku gila karna kesenangan.

 

“oppa!!!!! Kamu dimana? Kenapa nggak ada di tempat tadi???” kataku histeris, beberapa orang yang berlalu lalang di depanku pun sempat memperhatikanku dengan heran. Tapi aku cuek, aku terlalu senang karna Teukie oppa masih bisa angkat telfon dariku.

 

“mianhae Uee-ah, oppa lagi ada di toko perhiasan, pas banget di depan tempat aku tunggu kamu tadi..” katanya, aku yang udah setengah menangis itu buru – buru mengeringkan air mataku dengan punggung tanganku. Aku melihat toko perhiasan yang di maksud oleh Teukie oppa, persis ada di depanku saat ini. “tunggulah di situ, sebentar lagi aku keluar”

 

Aku mematikan telfon, satu menit kemudian Teukie oppa keluar dari toko itu dan aku langsung berlari memeluknya.

 

“aku pikir oppa tinggalin aku” kataku di pelukannnya.

 

“mana tega aku tinggalin kamu Uee-ah, mianhae.. tadi oppa keasyikan liat barang di sana.” Jawabnya sambil mengusap rambutku, sementara tangannya yang lain mengusap – usap punggungku

 

Aku mencubit perutnya pelan.

 

“aww…aigoo mianhae Uee-ah..” ia meringis, “sebagai tanda minta maafku, gimana kalau oppa traktir makan kue?”

 

“kue?? Waaahh.. mau, mau…”

 

Ryeowook POV

 

Jam meja di kamarku telah menunjukkan pukul 15.00 KST, aku mempercepat gerakanku, buru – buru aku menggunakan topi dan sepatuku. Perjalanan dari dorm ke café itu memakan waktu sekitar 30 menit, aku tidak boleh terlambat.

 

Aku mengambil hp ku dan bermaksud untuk mengirim sms ke Fany, namun bersamaan dengan aku menekan kunci pengamannya, sebuah sms masuk, Teukie hyung pengirimnya.

 

From : Teukteuk hyung

‘Wookie-ah, bagaimana perasaanmu hari ini? Sudah siapkah mengambil keputusan yang tepat? Jangan sampai menyesal. Kami udah otw menuju café.’

 

Aku langsung menghapus sms itu.

 

To : SNSD Fany

‘chagi, aku jemput sekarang bisa? Udah siap belum?’

 

From : SNSD Fany

‘ya chagi, hampir selesai..datang aja nggak apa kok.’

 

Aku menghela nafas panjang dan berat, untuk hari ini, entah sudah keberapa kalinya aku seperti ini. Akupun melangkah keluar dari kamar, kulihat di ruangan tengah sepi, tidak ada siapapun sepertinya mereka semua tengah asyik di kamar masing – masing. Setelah mengenakan mantel, aku memegang handel pintu dan kembali menghela nafas, aku memantapkan hatiku lalu melangkah menuju SNSD dorm.

 

Fany POV

 

Aku hanya tinggal membubuhkan sedikit blush on pada pipiku dan juga lipstick saat aku mendengar bel dorm berbunyi, itu pasti Wookie oppa. Buru – buru aku menyapukan kuas blush on itu ke pipiku dan juga lipstick berwarna nude ke bibirku. Aku kembali mengecek penampilanku di kaca, merapikan sedikit rambutku lalu mengambil tas yang terletak di meja riasku.

 

Setengah berlari aku menuju pintu dorm, saat aku membuka pintu, hampir saja aku nggak tahan untuk mencubit pipinya.

 

“annyeong oppa, aigoo.. oppa noumu kyeoptaaaa…” kataku gemas. Akhirnya aku benar – benar mencubit pipinya.

 

Wookie oppa hanya tertawa renyah sambil mengusap pipinya. “kita jalan sekarang?” tanyanya. Aku mengangguk lalu menggamit tangannya hingga aku dapat merangkul lengannya yang mungil itu.

 

Ku rasakan tangannya yang hangat mengusap rambutku “kita pergi naik taxi aja ya chagi.. aku malas nyetir” katanya dengan suara pelan. Aku menuruti permintaannya, mungkin ia lelah, pikirku.

 

Di dalam taxi, entah mengapa ia terlihat sangat gusar, tapi ia hanya terdiam tanpa mengatakan sepatah katapun. Aku mengetahui itu dari gerak – geriknya. Aku merengkuh wajahnya dan mencium bibirnya dengan lembut. “chagiya, apa ada sesuatu yang membuat kamu risau?”

 

“aniyo chagiya..aku hanya sedikit bingung.”

 

=== You’re The One ===

 

Author POV

 

Wookie dan Fany pun tiba di café tempat dimana Wookie janjian dengan Leeteuk tanpa sepengetahuan Fany dan Uee, mata Wookie mencari – cari keberadaan leadernya di tengah café yang lumayan ramai pengunjungnya hari ini.

 

“wah, rupanya kamu ajak aku ke sini lagi chagi? Kebetulan banget hari ini aku lagi ingin makan chocolate cake” ujar Fany dengan riangnya, namun Wookie tidak terlalu menanggapi omongan kekasihnya tersebut karena ia sedang mencari sosok hyungnya.

 

Ia menemukannya, ia melihat Leeteuk bersama dengan Uee di sebuah meja yang memiliki empat buah kursi, mereka sedang tertawa bahagia sambil sesekali Leeteuk mengusap rambut Uee yang panjang itu dengan penuh kasih. Dengan gerakan lambat Wookie menarik tangan Fany dan berjalan menuju tempat dimana Leeteuk berada.

 

“hyung” panggil Wookie begitu ia sampai di hadapan Leeteuk. Leeteuk mengadahkan kepalanya ke atas, melihat Wookie lalu tersenyum hingga terlihatlah lesung pipinya yang manis itu.

 

“Wookie-ah, akhirnya kamu sampai.” Kata Leeteuk, ia mempersilahkan Wookie dan Fany duduk di bangku yang kosong. Pertemuan yang telah di rencanakan ini sontak membuat kaget Uee dan Fany, mereka menatap pasangannya masing – masing dengan pandangan tidak mengerti. Wookie hanya menunduk tanpa member jawaban, sedangkan Leeteuk mengalihkan perhatian Uee dengan memanggil pelayan untuk mencatat pesanan.

 

“kalian berdua pesanlah sesuatu dulu, pasti haus kan?” kata Leeteuk. Wookie memesan secangkir cappuccino dan Fany memesan chocolate cake dan segelas lemon tea dingin. Suasana canggung menyelimuti mereka ber empat.

 

“jadi..” Leeteuk memulai pembicaraan. “aku sengaja ingin bertemu kalian semua di sini.”

 

“untuk apa oppa?” tanya Fany. Wookie masih terdiam.

 

“ya! Wookie-ah, katakan sesuatu pada kami semua” paksa Leeteuk dengan halus, terlihat Fany mengerutkan dahinya, begitupun dengan Uee, para yeoja itu masih tidak mengerti dengan tujuan dan maksud dari ini semua.

 

“i-itu…hyung..” jawab Wookie terbata – bata, ia masih sulit untuk merangkai kata – kata.

 

“kalau begitu Wookie-ah, aku perlu berbicara denganmu di luar, Fany dan Uee, kalian tunggu di sini sebentar ya.” Leeteuk member instruksi pada Wookie untuk mengikutinya keluar café. Mereka pun berjalan menuju luar.

 

“Uee eonni, kelihatannya kamu bahagia sekali dengan Teukie oppa.” Kata Fany setelah kedua namja itu menghilang dari pandangan mereka.

 

Uee memaksakan untuk tersenyum. “ya begitulah, Teukie oppa membuatku sangat nyaman berada di sisinya.”

 

Sementara itu di luar café, Leeteuk menghela nafas, ia menyandarkan tubuhnya pada dinding dan meremas rambutnya pelan.

 

“jangan bilang kamu belum bisa memutuskan semuanya Wookie-ah.” Ucap Leeteuk to the point. Wookie hanya bisa menunduk,  “kalau benar ucapanku barusan, berarti pada kenyataannya kamu masih memiliki perasaan yang besar pada Fany.” Lanjutnya.

 

“a-aniyo hyung, aku…aku…”

 

Hening selama beberapa saat, Leeteuk menunggu kelanjutan omongan Wookie namun tanpa hasil.

 

“kalau begitu, sebaiknya kita kembali ke dalam. Jangan sampai ada perang dingin antara Fany dan Uee.” Kata Leeteuk sambil mendahului Wookie masuk ke dalam café, meninggalkan Wookie sendiri dalam kebimbangannya.

 

Leeteuk kembali mengambil posisi duduk di sebelah Uee, ia melihat Fany telah siap memburunya dengan berbagai macam pertanyaan, namun sempat terhalang oleh kedatangan Wookie.

 

“oppa, sebenarnya ada apa sih ini?” Tanya Fany mulai resah.

 

Ryeowook POV

 

“jangan bilang kamu belum bisa memutuskan semuanya Wookie-ah.” Kata Teukie hyung yang langsung to the point tanpa basa – basi saat kami tiba di luar café, ia menyandarkan tubuhnya di dinding sambil meremas rambutnya. Aku mengutuk ucapan leader ku ini dalam hati yang sangat tepat 100% kebenarannya.

 

“kalau benar ucapanku barusan, berarti pada kenyataannya kamu masih memiliki perasaan yang besar pada Fany.” Ucapnya lagi. Hatiku memberontak mendengar kelanjutan ucapannya.

 

‘Aku juga masih memiliki perasaan pada Uee, hyung!’ namun kalimat itu hanya mampu ku ucapkan dalam hatiku. Mengingat cerita Hyukkie hyung tadi. Saat ia melihat Teukie hyung dan Uee sedang memilih – milih gaun pengantin. Apakah mungkin mereka akan berencana menikah dalam waktu dekat ini? Aku harus bagaimana? Aku memiliki perasaan pada dua yeoja itu, apakah aku egois?

 

“a-aniyo hyung, aku…aku…” ucapku terbata – bata, sulit sekali untuk mengungkapkan perasaan yang ada dalam diriku sekarang ini, bahkan dengan Teukie hyung sekalipun. Posisiku amat sulit sekarang, aku mencintai dua yeoja dalam waktu yang bersamaan dan aku tidak siap kehilangan salah satu dari mereka.

 

Suasana hening menyelimuti kami berdua, aku menunggu Teukie hyung berbicara, dan sepertinya sebaliknya. Teukie hyung pun seperti sedang menunggu ku untuk berbicara. Aku memeras otak, memikirkan cara yang tepat untuk menyampaikan apa yang ku rasakan saat ini pada Teukie hyung.

 

“kalau begitu, sebaiknya kita kembali ke dalam. Jangan sampai ada perang dingin antara Fany dan Uee.” Kata Teukie hyung, tanpa menungguku ia berjalan kembali ke dalam café. Beberapa saat setelah ia masuk, aku mengikutinya.

 

“oppa sebenarnya ada apa sih ini?” tanya Fany, ia Nampak mulai geram dengan permainanku dan Teukie hyung. Aku tidak bisa menjawab, aku melirik Teukie hyung yang sedang duduk di samping Uee sambil mencicipi sedikit cake yang dimiliki Uee, dan yeoja itu tampak tidak keberatan sama sekali. Ia malah tersenyum menatapi betapa lahapnya Teukie hyung menyantap cake miliknya.

 

“Wookie oppa, sampai kapan kamu mau terus – terusan berdiri seperti itu?” tegur Uee yang membuatku dengan cepat mengalihkan pandanganku dari mereka berdua dan duduk di samping Fany.

 

“oke, jadi.. sekarang akan aku jelaskan kenapa aku meminta kita untuk berkumpul di sini.” Kata Teukie hyung.

 

Debaran jantungku berdetak kian cepat dan makin tak karuan. Teukie hyung sungguh tega, kenapa ia tidak memberikan waktu padaku lebih banyak lagi untuk berfikir? Ia telah memulai pembukaan untuk mengungkapkan semuanya. Tamatlah riwayatku ini, bahkan sampai detik ini aku masih belum bisa memutuskan siapa yang akan aku lepaskan.

 

Author POV

 

“oke, jadi.. sekarang akan aku jelaskan kenapa aku meminta kita untuk berkumpul di sini.” Kata Leeteuk sambil mengunyah sisa cake yang ada di dalam mulutnya, Uee mengulurkan tangannya ke arah wajah Leeteuk dan mengusap sudut bibir Leeteuk dengan jarinya. Uee membersihkan remah – remah kue yang menempel di sudut bibir Leeteuk, usapan yang sangat lembut dari jari – jari yang lembut pula, hingga kalau bisa Leeteuk ingin sekali mencair seperti es batu yang di panaskan.

 

Wookie yang melihat adegan itupun mengalihkan pandangannya dari pemandangan yang membuat hatinya berkecamuk. Semua kembali terdiam, menunggu kelanjutan omongan Leeteuk.

 

Leeteuk mendorong sedikit kursinya hingga memudahkan dirinya untuk berdiri, entah apa yang hendak dia lakukan namun semua perhatian tertuju padanya, ia membuka tas selempangnya dan mengambil sesuatu dari dalamnya.

 

Sebuah kotak kecil beludru berwarna merah.

 

Leeteuk berlutut di hadapan Uee, kali ini tidak hanya Fany dan Wookie yang memperhatikan, tapi hampir seluruh dari pengunjung café berikut pelayan – pelayannya turut memperhatikan adegan menabjubkan ini. Ia membuka kotak kecil itu secara perlahan.

 

“Kim Yoo Jin ssi, would you marry me?”

~          ~          ~

 

To Be Continue . . . .

 

 

Satu tanggapan

  1. huwaaaaa teukie hyung brani bgt ga ky c wookie nie kurang tegas..
    c uee jg kyany mule ad rasa nie ma teukie hyung, gpp dh kyany sya malah lbih sreg uee ma teukie hyunh, ud dh wookie ma fany aj dh #walaupungarelatiffanymawookie
    pnasaran nie, ayo chinguu jgn lama next partny, hwaiting!!

  2. eonni~
    itu si leeteuk asal nyamber aja -_- kasian wookie oppa yang galau #pletak
    Aaaaa fany eon kasian dia berasa diduain oleh wookie *timpuk wookie pake ciuman #plak*

    Uwaaaa itu dilamar~
    Wookie gimna?? Udah wookie bikin yang lebih hot lagi sama fany #pletak

  3. omo!!! kok si teuk malah ngelamar Uee sih!!!
    Hwaa..maunya kan uee ma wookie bukan ma teuk!!!
    tapi beneran bikin penasaran!!
    jangan lama2 ya part 9 nya…

    Eonnie Hwaiting!!!

  4. Wah bagian si teuk senyum terus liatin lesung pipi-nya, ngebayangin ga bs tdr sepertinya ini saya.hahaha
    Wah fanny suka-nya main cium wookie, uee bales dech nyium teukie juga *plakk hihihi
    Aq lebih suka teukie & uee, udah keliatan jelas itu, kl ga suka knp uee berani bersihin makanan di bibirnya teukie oppa, pegang2 bibir kan y.hahaha
    Diterima ga y? Jd penasaran,, tp sarap juga uri leader main nyerobot.haha
    Ditunggu lanjutan-nya.. 🙂

    • gomawo udah baca dan comment ^^
      uee suka nggak ya sama teukie oppa?
      abis author belom di sms-in sama si uee eonni sih XD
      biasanya dia curhat dulu baru author bikinin lanjutannya
      *plak XDD

Comment Please ^^ Don't Be Siders okay ;)