My Kisseu Only Just For You

Cast     : Eunhyuk Super Junior, Jang Youn Sun, Super Junior

Rating : Romance

By        : kudohito_13

NOTE FROM ADMIN: Besok – besok kalo mau ngirim FF berisi gambar/poster, tolong gambar/poster di attach terpisah. Jangan dijadikan satu dengan FFnya di dalam Ms. Word karena gambarnya gak bisa dicopy -_-. Atau, cantumin saja link gambar/poster di dalam Ms. Word. Sekian. 

“My Kisseu Only Just For You”

 

 

“…….Eunhyuk Super Junior akan menjadi model video music  salah satu Boyband pendatang baru “FIX”. Dalam video itu dia akan berakting dengan model perempuan yang kemungkinan seorang aktris drama bernama Jang Ji Eun. Dalam video itu mereka akan melakukan “kissing scene” inilah salah satu foto yang telah beredar, mereka beradegan romantis dengan saling menutup mata mereka………..”

 

 

Young Sun’s Pov

Hari ini begitu menyebalkan. Aku sudah menunggu dosen pembimbing tugas akhirku selama tiga jam, namun setelah aku menyerahkan hasil pekerjaanku dengan seenaknya dia menghancurkan semua kerja kerasku selama tiga bulan ini. Aku harus menyusun ulang semua materi yang telah aku kumpulkan, dan itu tidak mudah. Aku mengambil nafas panjang sambil duduk di bangku taman depan kampusku. Kupandangi hasil pekerjaanku yang penuh dengan coretan. Tugas kuliah disetiap semester genap ini memang menyita banyak waktuku. Bisa dihitung berapa jam aku tidur dalam setiap malam. Kulirik jam tanganku menunjukkan pukul dua sore dan sudah tidak ada jadwal kuliah hari ini. Aku merasa begitu lelah, tiba-tiba saja aku terlalu sensitif hari ini.

“Yebosseo?? Min Yeon~ah. Ne, aku segera kesana”. Setelah Min Yeon menutup panggilan telpon kami, aku segera bergegas. Hari ini aku ada janji dengan sahabatku Park Min Yeon, dia sama sibuknya denganku dan hari ini kami berjanji bertemu di sebuah coffe shop. Setelah membereskan semua barang-barangku aku segera menuju tempat dimana kami akan bertemu.

Disepanjang perjalanan entah pikiranku seakan-akan kosong. Aku baru menyadari sudah beberapa hari ini aku belum mengetahui kabarnya sama sekali. Mungkin kami sama-sama memiliki kesibukkan yang begitu menyita waktu. Dan dalam beberapa hari tidak melihatnya saja, sudah membuatku gila. Kupandangi foto kami berdua yang kujadikan wallpaper ponselku. Aku tidak pernah berhenti tersenyum ketika melihat wajah konyolnya itu. Sejenak rasa lelahku terobati hanya dengan memikirkannya dan melihat wajahnya, meskipun hanya dalam layar kaca ponselku.

************

Eunhyuk’s Pov

Aku tersenyum sendiri saat melihat foto kami berdua dalam ponselku. Aku selalu melakukannya setiap kali aku merindukannya. Melihatnya tersenyum seperti itu membuatku nyaman. Bagaimana sekarang keadaanya, apa dia masih disibukkan dengan tugas kuliahnya? Aku tidak menghubunginya karena takut akan mengganggunya, bahkan aku belum memberitahunya tentang project music videoku ini. Berulang kali aku mencoba menghubunginya, mungkin hanya dengan mendengar suara jeleknya itu cukup membuatku tenang. Namun niat itu selalu aku urungkan. Aku hanya takut tidak bisa menahan diri untuk segera menemuinya.

“Kau belum memberitahunya Hyuk?”

“Aaah,, kau Hae”. Aku tersadar dari aktivitasku memandangi walpaper ponselku.

“Kau belum memberitahu Young Sun?” Tanya Donghae lagi sambil merebahkan punggungnya disebelahku.

“Belum, aku belum menemukan waktu yang tepat. Dia terlalu sibuk saat ini”. Jawabku tanpa memandang lawan yang aku ajak bicara.

“Kau takut dia akan marah padamu?”

Aku tidak langsung menjawab pertanyaannya. Ku ambil nafas panjang untuk sedikit merelaksasikan tubuhku.

“Tanpa aku bertanya padanya pun, aku tahu dia akan marah padaku. Aku yakin itu” Jawabku sambil memijat-mijat punggungku yang pegal sehabis latihan tadi.

“Aku rasa kau harus segera memberitahunya sebelum dia mengetahui dari para pencari berita” Kata Donghae dengan sungguh-sungguh.

“Aku akan segera memberitahunya. Dan aku sudah siap dengan kemungkinan terburuk.” Kataku sambil merebahkan punggungku seperti yang dilakukan Donghae.

“Yaaaa,, kenapa kau begitu serius hah. Dasar,, seperti inikah monyet yang sedang dimabuk cinta.” Kelakarnya sambil memukulkan bantal ke kepalaku.

“Aisssssh,, kepalaku……..!!!!” Teriakku tak kalah kencang.

“Apa kau perlu nasehat dari seorang ahli sepertiku ini hah”. Kata Donghae lagi dan masih belum menghentikan tawanya. Tak kuhiraukan kelakarnya yang membahana di ruang Dorm ini. Kutinggalkan dia sendiri di ruang tamu. Aku sendiri menuju kamarku sekedar ingin merebahkan tubuhku.

************

Young Sun’s Pov

Kulihat Min Yeon duduk sendiri di bangku dekat jendela. Tempat duduk favorit kami. Ditempat ini kita bisa langsung memandangi taman kecil yang cukup indah. Kita tidak akan pernah bosan jika duduk berlama-lama disini.

“Kau sudah pesan minuman?” Tanyaku sambil meletakkan laptopku di atas meja.

“Sudah. Seperti biasa kan? Aku juga sudah memesankan minuman untukmu.” Jawab Min Yeon.

“Gomawo Min Yeonnie. Bagaimana tugasmu, aku kesal sakali hari ini. Tugasku penuh dengan coretan Ji Won seonsaengnim. Dan aku harus mencari lebih banyak materi lagi, Sungguh melelahkan.” AKu meminum cappucino dingin yang Min Yeon pesan dan kemudian menyalakan leptopku.

“Ehmm,, tidak jauh beda dengamu. Tugasku juga penuh dengan coretan dan sekarang ini aku sedang mencari materi tambahan.” Jawab Min Yeon yang masih sibuk dengan keybord laptopnya.

“Terimah kasih tuhan, engkau memberikan teman senasib denganku. Hahaha”

“Yaaaaaa,, apa kau bilang hah. Oh yh, Young Sun~ah kau pasti tahu kabar Eunhyuk oppa. Dia akan menjadi model video klip salah satu Boyband pendatang baru.”

“Jinjjaaaa,, pasti keren. Mengapa dia tidak memberitahuku. Aku penasaran sekali, aku akan mencari beritanya.” Tanpa pikir panjang aku segera masuk situs resmi Super Junior.

“Kau belum mengetahuinya??” Tanya Min Yeon namun lebih terdengar seperti rasa kekhawatiran.

“Yaaaaaa,, lihat ekspresimu. Kau terlalu berlebihan. Aku dan dia cukup sibuk akhir-akhir ini. Mungkin dia belum sempat menceritakan kepadaku.” Jawabku yang masih sibuk mencari berita terbaru tentang Eunhyuk oppa.

“Young Sun~ah. Jangan salah paham dulu dengan berita yang akan kau baca.”

“Nah, akhirnya aku menemukan beritanya. Sangat mudah menemukan berita terbaru sekelas Lee Hyuk Jae. Member Super Junior itu kan memiliki banyak penggemar.”

…….Eunhyuk Super Junior akan menjadi model video salah satu Boyband pendatang baru “FIX”. Dalam video itu dia akan berakting dengan model perempuan yang kemungkinan seorang aktris drama bernama Jang Ji Eun. Dalam video itu mereka akan melakukan “kissing scene” inilah salah satu foto yang telah beredar, mereka beradegan romantais dengan saling menutup mata mereka………..

 

 

 

 

 

 

 

 

Tiba-tiba kepalaku sedikit pusing saat membaca berita yang telah aku temukan. Aku baca kembali berita itu berkali-kali. Nafasku tiba-tiba sesak saat kulihat foto yang berada di dalam laptopku. Mereka saling berhadapan. Entah siapa perempuan itu, dia memakai dress biru dengan rambut ikal terurai ke belakang. Melihat posisi mereka membuatku seakan-akan berhenti bernafas. Seluruh tubuhku terasa lemas. Ya tuhan, mereka terlihat begitu dekat dan serasi. Hal itu semakin membuatku sakit. Mengapa dia tidak memberitahuku sama sekali. Setega itukah dirimu oppa, membiarkanku seperti orang bodoh dengan melihat kalian seperti ini. Mengapa kalian harus melakukan scene seperti itu. Aku mencoba menghirup udara sebanyak-banyaknya namun seakan sia-sia. Masih saja kurasakan sesak di dalam dada ini. Aku sudah cukup menderita dengan tidak mengetahui kebarmu beberapa hari ini namun yang aku temukan saat ini semakin membuatku terluka.

“Young Sun~ah. Gwanchana??” Tanya Min Yeon tiba-tiba. Terlihat sekali dia begitu khawatir.

“Aku tidak apa-apa. Min Yeon~ah aku ke toilet sebentar.”

Aku mengambil tasku kemudian bergegas menuju toilet. Sesampainya disana air mataku langsung mengalir tanpa bisa ku tahan. Aku tersedu-sedu di ruang dua kali dua meter ini. Foto itu terlintas jelas di benakku dan itu membuat air mataku keluar semakin deras. Dasar gadis bodoh, mengapa kau tersedu-sedu seperti ini. Kau harus kuat hah, kau bukan seorang yang mudah rapuh seperti ini. Kau harus kuat Jang Young Sun. Aku berbicara dengan diriku sendiri mencoba memberikan kekuatan supaya aku tidak lemah dan terpuruk. Setelah cukup tenang, aku membersihkan wajahku. Kupandangi wajah menyedihkanku di cermin. Namun tiba-tiba saja perutku terasa begitu nyeri. Aku rasa hari ini tamu bulananku datang. Kucari pembalut di dalam tasku. Aku biasa membawa persediaan pembalut di dalamnya dan untunglah kutemukan satu pembalut disana.

“Kau lama sekali. Aku khawatir terjadi apa-apa dengamu?” Tanya Min Yeon tanpa menyembunyikan kekhawatirannya.

“Ternyata aku datang bulan Min Yeon~ah. Dan sekarang aku kram perut, sakit sekali. Apa kita tidak bisa pulang sekarang??” Pintaku pada Min Yeon.

Kulihat dia begitu khawatir. Aku tidak henti-hentinya merintih kesakitan. Aissssh,, setiap kali datang bulan aku pasti seperti ini, kram perut dan itu sangat menyakitnya. Rasanya perut dan pinggangmu seperti tertusuk-tusuk pedang. Setiap bergerak kau akan merasakan sakit yang hebat, banyak yang mengatakan bahwa nyeri saat haid kurang lebih sama seperti sakit saat melahirkan. Dan saat ini aku hanya ingin pulang dan berbaring di tempat tidurku.

 

“Baiklah, tunggu disini sebentar akan aku panggilkan taxi”. Kata Min Yeon kemudian dia segera pergi.

Tanpa aku sadari tiba-tiba air mataku kembali jatuh dengan sendirinya. Seperti apa rasa sakitku saat ini, yang jelas sangat sakit sekali.

************

Eunhyuk’s Pov

“Yebosseo?? Ne, Min Yeon~ah. Mwoo?? Baiklah aku segera kesana.” Aku segera memakai jaketku, tak lupa kupakai masker dan topi sebagai penyamaran kemudian kuambil kunci mobil yang berada di atas meja.

“Yaaa,, Eunhyuk~ah kau mau pergi kemana?” Tanya Teukie hyung.

“Aku keluar sebentar Hyung, mungkin akan pulang terlambat.” Jawabku sambil merapikan jaket yang aku kenakan.

“Ne, hati-hati” Ucapnya kemudian.

“Terima kasih hyung” Kemudian aku langsung menuju tempat parkir. Setelah Min Yeon meneleponku tadi pikiranku sudah melayang pada Young Sun. Apakah dia baik-baik saja. Ku kendarai mobilku secepat yang aku bisa. Aku hanya ingin segera sampai disana. Aku memasuki halaman parkir coffe shop yang disebutkan Min Yeon tadi. Dari kejauhan kulihat dia sedang menuggu seseorang dengan cemas. Setelah kuparkirkan mobilku aku segera mendatanginya.

“Min Yeon~ah, apa dia baik-baik saja?” Tanyaku pada Min Yeon.

“Entahlah oppa, kau tahu kan aku orang yang cepat panik. Dia hanya merintih kesakitan sambil memegangi perutnya”. Penjelasan Min Yeon malah semakin membuatku khawatir.

“Sudahlah kau jangan khawatir. Mungkin dia hanya telat makan, kebiasan buruknya seperti itu bukan?” Kataku mencoba menenangkan Min Yeon.

“Aku kira bukan karena maagnya, dia bilang sedang kram perut. Tapi tetap saja aku khawatir.” Ujar Min Yeon dengan gelisah.

“Sekarang dia dimana, aku akan mengantar kalian pulang.”

“Tempat kita seperti biasa” Jawab Min Yeong sambil menunjukkan tempat dimana Young Sun berada. Kulihat dia sedang duduk menunduk sambil memegangi perutnya. Segera aku ingin menghampirinya namun Min Yeon menghentikanku.

“Sepertinya dia tahu berita terbarumu oppa. Dan kulihat dia sangat terpukul. Aku rasa dia akan marah padamu. Tadi aku mengatakan padanya untuk memanggil taxi tapi sebenarnya aku memintamu datang kemari.” Kata Min Yeon menjelaskan.

Aku terkejut mendengar penjelasan Min Yeon. Apa yang aku cemaskan terjadi juga. Aku sangat menyesal tidak memberitahu tentang hal ini kepadanya. Namun kemudian aku menguatkan diriku. Cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi juga.

“Gwanchanayooo, Min Yeon~ah. Terimah kasih banyak.” Kataku pada Min Yeon.

“Ne, oppa. Sama-sama. Baiklah aku rasa Young Sun berada di tangan yang tepat. Aku akan pulang dulu, tolong jaga dia baik-baik.”

“Kau tidak pulang bersama kami?”

“Aniooo oppa, aku akan pulang naik taxi. Rumahku berlawanan, lebih baik oppa antarkan Young Sun Pulang.”

“Baiklah, hati-hati Min Yeon~ah.”

“Ne, oppa. Sampai jumpa.” Min Yeon bergegas pulang. Setelah mengantarkannya di depan mencari taxi aku segera masuk menemui Young Sun. Kulihat dia masih merintih dan memegangi perutnya. Keringat dingin membasahi wajahnya, bahkan rambut panjangnya basah oleh keringat dinginnya. Terlihat sekali dia begitu kesakitan.

“Yaaaa, Min Yeon~ah kau lama sekali.” Katanya sambil memandang ke arahku. Seketika itu juga ekspresinya berubah. Jelas sekali aku bukanlah orang yang ingin ditemuinya saat ini.

“Kau tidak apa-apa?? Tiba-tiba saja Min Yeon memintaku datang kesini.” Aku mencoba mendekatinya dan membantunya berdiri. Tapi dengan tegas dia menyingkirkan tanganku. Astaga,, tangannya begitu dingin.

“Untuk apa kau disini oppa?? Pergilah, aku bisa pulang sendiri. Kau pasti sangat sibuk. Kau hanya akan membuang-buang waktumu disini” Ucapnya lirih. Jelas sekali dia menahan rasa sakit yang dia rasakan.

“Yaaaa,, dengan keadaanmu seperti ini kau bilang tidak ada apa-apa hah. Sudahlah Young Sun~ah biar kuantarkan kau pulang. Setelah kau pulang dan minum obat kau boleh memarahiku sesukamu.” Kataku sambil menatapnya, bahkan mungkin suaraku sedikit bergetar. Dia terlihat begitu rapuh.  Tanpa menghiraukanku dia mencoba berdiri namun tubuhnya lunglai dan hampir jatuh. Seketika itu juga aku langsung menangkapnya. Namun masih saja dia menyingkirkan genggamanku.

“Kau sangat keras kepala.” Saat itu juga tanpa menghiraukan tamu yang berada di kedai kopi elit itu ku bopong dia menuju mobilku meskipun dia meronta ingin turun.

“Yaaaaa,, oppa turunkan aku. Apa yang kau lakukan.”

“Diamlah, atau semua orang disini akan memperhatikan kita berdua.”

Sesampainya di mobil, kupasangkan sabuk pengaman untuknya. Dia sama sekali tidak ingin memandangku. Hal seperti inilah yang aku takutkan. Dia tidak ingin memandangku itu adalah hal yang sangat menyakitkan untukku. Setelah itu kami meluncur dalam jalanan kota seoul yang cukup ramai. Disepanjang perjalanan kami hanya diam. Dia  masih saja merasa kesakitan, itu sangat membuatku khawatir. Kalau terjadi sesuatu padanya aku akan menyalahkan diriku sendiri.

“Apa kita harus ke Rumah sakit?” Tanyaku kepadanya.

“Tidak perlu, ini hanya kram perut. Setelah minum obat pasti akan sembuh”

“Tapi kau menderita seperti itu.” Kataku.

“Aku bilang aku tidak apa-apa oppa. Sakit ini tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa sakitku yanga lain.” Kulihat dia hanya menatap lurus ke depan tanpa memandangku sama sekali. Aku tahu apa yang dia maksud dengan rasa sakitnya yang lain. Pasti hatimu begitu terluka Youngie~ah. Namun aku lebih terluka lagi jika melihatmu seperti ini. Tolong mengertilah aku, tolong dan berhentilah bersikap seperti ini. Aku menghentikan mobilku di depan sebuah apotik.

“Tunggulah sebentar.” Kataku kepadanya. Kemudia aku membelikan obat pereda nyeri dan air mineral untuknya.

“Minumlah, apoteker itu tadi bilang ini obat yang baik untuk menghilangkan kram perut.” Kataku sambil memberikan obat dan air mineral kepadanya. Dia mengambil obat yang kuberikan dan meminumnya. Aku sedikit lega, setidaknya dia mau meminum obat yang kuberikan. Aku kembali mengendarai mobilku menuju rumahnya. Lagi-lagi disepanjang jalan dia hanya diam.

“Kau sudah tidak apa-apa?” Tanyaku kepadanya.

“Ehmmm……” Jawabnya singkat sambil mengangguk.

“Young Sun~ah, aku bisa menjelaskannya…”

“Sudahlah oppa, hari ini aku sangat lelah.”  Tatapannya kembali menerawang ke luar melewati jendela mobil. Akhirnya kami sampai di apartemennya. Kuhentikan mobil tepat di depan pintu masuk.

“Kau tidak mengijinkanmu mengantarmu ke dalam.” Tanyaku kepadanya.

“Aku sudah tidak apa-apa oppa. Pulanglah, oppadeul yang lain pasti menunggumu.” Kemudian dia turun dan langsung masuk ke dalam apartemen tanpa berpamitan denganku.

“Young Sun~ah!!” Dia berhenti namun masih membelakangiku.

“Tolong, jangan menghindariku. Kumohon,,,,!!!!” Kataku yang tak mampu menghentikan langkahnya. Aku memandangi punggungnya yang semakin menjauh. Aku menghela nafas dalam, sekedar untuk mengisi lagi udara di paru-paruku yang mulai menipis. Ini juga bukan hal yang aku inginkan.

************

Author’s Pov

Sesampainya dalam dorm Super junior, Eunhyuk langsung merebahkan dirinya pada sofa panjang yang berada di ruang tamu. Matanya terpejam sambil menyilangkan kedua tangannya di belakang kepala.

“Yaaaaa,, hyung kemana saja kau??” Kyuhyun keluar dari kamarnya masih memainkan game PSP nya. Eunhyuk membuka matanya dan kemudian duduk menhadap Kyuhyun.

“Kyuhyun~ah,, dia benar-benar marah padaku. Aisssshh Jinjjaaaaaa…..!!” Teriak Eunhyuk sambik mengaca-acak rambutnya.

“Young Sun~sshi?? Sudah Kubilang hubungan kalian tidak akan bertahan lama.” Ucapnya sambil tertawa lebar.

“Yaaaaa,, Appoo…!!” Teriak Kyuhyun kesakitan sambil memegangi kepalanya. Pukulan Eunhyuk mendarat tepat di atas kepalanya. Tanpa menghiraukan kegundahan yang dirasakan Eunhyuk, dia kembali melanjutkan aktivitasnya bermain game. Eunhyuk masih saja gelisah sendiri. Berulang kali dia duduk, berbaring kemudian duduk lagi. Hal itu dilakukannya berulang-ulang kali.

“Yaaaaa,, Hyung berhentilah bertingkah bodoh seperti itu kau mengganggu konsentrasiku”. Teriak Kyuhyun tanpa beralih pada genggaman PSP nya. Mendengar omelan magnaenya itu Eunhyuk pun berhenti.

“Aisssshh,, dimana Hae. Kenapa dorm sepi sekali malah ada setan seperti kau. Bukannya membantuku kau malah membuatku geram.” Alih-alih menanggapi omelan Eunhyuk, magnae super junior itu tetap asyik dengan aktivitasnya. Eunhyuk pun bangkit dan menuju kamarnya. Dia merasa lelah, beristirahat sebentar mungkin bisa menjernihkan pikirannya.

************

 

 

Young Sun’s Pov

Mataku terganggu oleh semburat cahaya yang masuk melalui celah-celah kamarku. Aku mencoba membuka mata dan bangkit dari tempat tidur. Sepertinya aku tertidur cukup lama. Matahari sudah berada di atas kepalaku. Ku gerakkan tubuhku untuk melemaskan persendianku yang kaku. Aku masih merasakan sedikit nyeri pada perutku namun tidak sesakit yang kurasakan semalam. Aku melirik bungkusan obat yang tergeletak di atas meja di samping tempat tidurku kemudian tersenyum. Semalam itu pikiranku kacau, marah, rindu, senang dan sakit jadi satu. Bagaimana tidak, dalam keadaan seperti itu tiba-tiba saja dia datang seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

Kuambil ponselku kemudian memeriksanya, ada sepuluh pesan dan sepuluh panggilan tak terjawab dan semua itu dari Eunhyuk oppa. Aku menghela nafas panjang. Aku yakin semalam telah mebuatnya sangat merasa bersalah. Aku hanya tidak bisa mengendalikan rasa cemburuku. Aku tahu konsekuensi apa yang akan aku terima jika aku menjalin hubungan dengan seorang artis apalagi anggota dari group boyband terkenal sepertimu oppa. Tapi tetap saja aku hanya seorang gadis biasa yang akan memiliki rasa sakit hati jika kekasihnya berciuman dengan orang lain meskipun itu karena tuntutan pekerjaan. Aku butuh waktu untuk memahami ini semua dan mengontrol emosiku. Aku kembali meletakkan ponselku kemudia beranjak dari tempat tidurku. Kuputuskan untuk mandi kemudian mencari sedikit makanan.

Aku menghirup kopi cream sambil bergantian memakan roti panggang yang kuberikan selai coklat diatasnya. Menu ini merupakan menu favoritku dipagi hari. Setelah merasa kenyang aku membereskan dapur kemudian memeriksa kembali tugas kuliahku. Kupelajari satu-satu dan ternyata tidak terlalu banyak yang harus aku perbaiki. Terdengar bunyi bell pintu apartemenku berbunyi. Ku bereskan tugas-tugas kuliahku kemudian pergi untuk memeriksa siapa yang datang. Mungkin Min Yeon yang ingin tahu bagaimana keadaanku, gadis satu itu pasti cemas setengah mati. Itu yang selalu dia lakukan ketika terjadi sesuatu padaku. Kubuka pintu apartemenku, namun bukan Min Yeon yang ada dihadapanku.

“Boleh aku masuk?? Atau aku harus melakukan sesuatu terlebih dahulu supaya gadis manis didepanku ini mau membiarkanku masuk dan mendengarkan penjelasanku”. Aku terkejut, namun aku mampu menyembunyikan dengan sangat baik.

Melihatnya tiba-tiba berada di depanku seperti ini membuat keseimbangan tubuhku terganggu. Mengapa pagi ini kau terlihat tampan sekali Lee Hyuk Jae. Dia memakai T-shirt hijau muda tanpa lengan dipadu dengan rompi kulit dan celana warna hitam begitu menyempurnakan penampilannya saat ini. Terkesan biasa mungkin, namun bagiku dia begitu sempurna dimataku. Aku membuka lebar pintu apartemenku kemudian bergeser sedikit membiarkannya masuk. Kulihat perubahan jelas diwajahnya yang semula muram berubah menjadi bersemangat.

“Masukklah oppa!” Pintaku kepadanya. Dia pun kemudian masuk dan duduk di salah satu sofa yang ada di ruang tamu. Aku membiarkannya duduk sendirian disana. Sedangkan aku menyandarkan tubuhku pada dinding sambil menyilangkan kedua tanganku di dada menatapnya tajam.

“Yaaaaa,,kau tidak ingin duduk disampingku. Kau seperti algojo yang akan mengeksekusiku jika memasang wajah seperti itu.” Katanya sambil tertawa.

“Aku sedang tidak ingin bercanda oppa.” Kataku padanya. Seketika itu juga senyum dibibirnya memudar. Kulihat dia menghembuskan nafas dalam. Kemudian dia menatapku tak kalah tajam. Ditatap secara tiba-tiba seperti itu pun aku mulai goyah, kualihkan pandanganku darinya untuk menyembunykian kegugupanku.

“Mianhae,, aku sungguh minta maaf.” Katanya tulus.

“Entah sesakit apa yang kau rasakan, aku juga merasa tersiksa jika kau tetap seperti ini padaku Young Sun~ah. Tidak bisakah kau berhenti bersikap seperti anak kecil. Kau sangat tahu tuntutan pekerjaanku bukan?” Ujarnya.

Seperti anak kecil?? Tiba-tiba saja nafasku memburu. Memangnya kenapa kalau sikapku sekarang seperti anak kecil. Benar memang, saat ini aku seperti anak kecil yang tidak mendapatkan boneka kesayangannya. Anak kecil yang tidak mau berbicara dengan orang disekitarnya jika permintaannya tidak dipenuhi. Aku bersikap seperti ini hanya karena aku terlalu mencintaimu Lee Hyuk Jae, dasar bodoh. Tiba-tiba saja tenggorokkanku sesak dan pandanganku mengabur. Namun kutahan agar air mata itu tidak jatuh.

“Dan dengan sengaja kau tidak memberitahuku, agar aku melihatnya sendiri hah?? Kau sepertinya terlalu menyederhanakan perasaanku padamu oppa”. Kataku dengan suara bergetar.

Sekali lagi kudengar kalimat yang mengecewakan keluar dari mulutnya, kupastikan aku tak mampu menahan air mata ini terlalu lama. Dia menatapku tajam. Kulihat matanya memerah, genggaman tangannya mengeras seakan-akan dia ingin menhantam benda di depannya. Aku sedikit terkejut dengan reaksinya yang seperti itu. Namun dia begitu pintar mengendalikan emosinya dan kembali tenang kemudian menatapku lagi.

“Aku selalu ingin memberitahumu, namun ketika niat itu ingin kuucapkan kau selalu mengeluh dengan tugas yang kau kerjakan. Kau sudah sangat terbebani dengan tugas-tugas kuliahmu, aku tidak ingin membuatmu semakin terbebani dengan hal ini.” Ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dariku sama sekali.

“Aku mencari waktu yang tepat untuk memberitahumu, namun sebelum itu kulakukan kau sudah mengetahuinya terlebih dahulu. Mungkin sudah berulang kali aku katakan, ini merupakan tuntutan pekerjaan. Mereka tidak peduli dengan urusan pribadiku. Kau tahu aku tidak menikmati semua adegan itu, aku selalu memikirkanmu sampai aku sulit bernafas. Bagaimanapun,, aku mencoba berusaha begitu keras supaya tidak menyakitimu sedikitpun, namun kurasa aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar hingga kau begitu enggan untuk memaafkanku. Kau salah, jika kau pikir aku terlalu menyederhanakan perasaanmu. Tolonglah, berhentilah menyiksaku seperti ini. Aku sungguh minta maaf padamu.” Ucapnya masih tetap menatapku.

Aku seperti tidak menginjak bumi. Tubuhku mematung, lidahku keluh. Kuhirup semua udara yang aku butuhkan namun tetap saja dada ini terasa sesak. Aku tak mampu lagi menahan air mata ini untuk mengalir. Dasar Lee Hyuk Jae pabo. Kau selalu mampu membolak-balikan perasaanku seperti ini. Aku menangis namun bersamaan dengan itu aku tersenyum dalam hati.

************

Eunhyuk’s Pov

Entah setan apa yang merasukiku hingga mampu mangucapka kalimat sepanjang itu. Aku selalu mampu mengendalikan emosiku dengan baik didepannya. Itulah mengapa aku begitu mencintainya. Hanya di depannya aku mampu menguasai emosiku dengan baik. Aku mampu bertahan untuk tidak menangis. Aku mampu bertahan untuk tidak terlihat lelah dan putus asa. Entahlah mungkin dia terlihat sempurna dimataku sehingga aku hanya ingin memberikan yang terbaik dariku untuknya. Dia hanya berdiri mematung tanpa berucap satu kata pun. Matanya memerah, tubuhnya bergetar dan bersamaan dengan itu air matanya jatuh. Aku segera mendekatinya, untunglah dia tidak menghindariku dan diam di tempatnya.

Perlahan kuletakkan tanganku pada kedua pipinya. Kuhapus sisa-sisa air mata yang keluar dari kedua matanya. Kemudian dia menundukkan wajahnya.

“Maafkan aku oppa.” Ucapnya lirih dengan suara bergetar. Aku terkejut dengan apa yang dia ucapkan.

“Maafkan aku. Seharusnya aku lebih mengerti dirimu. Maafkan aku.” Entahlah, hatiku terasa lebih sakit saat mendengarnya berkata seperti itu. Seharusnya aku yang meminta maaf padanya, bukan dirinya. Kutengadahkan wajahnya sehingga kami saling berhadapan.

“Yaaaaa,, apa yang kau katakan. Berhentilah berkata seperti itu.” Ucapku lirih. Masih ku usap pipinya dengan lembut. Aku begitu merindukan gadis ini. Gadis yang selalu cerewet didepanku. Yang tidak pernah melakukan pekerjaannya dengan baik, yang membuatku selalu ingin bertemu dengannya. Aku benar-benar mencintainya.

 

 

 

“Aku sudah bersikap seperti anak kecil. Seharusnya aku hmffff………….!!!!!”

Kalimatnya terhenti, karena aku menghentikannnya dengan mendekatkan bibirku dengan bibirnya. Tangan kananku beralih meraih tengkuknya dan mendekatkan wajahnya kepadaku sehingga aku bisa menikmati bibirnya dengan leluasa. Dia memberikan celah untukku supaya bisa memperdalam ciuman kami. Kurasakan rasa asin sisa air matanya tadi. Namun itu tidak membuatku lantas melepaskan ciuman kami. Kami sama-sama tersiksa dengan perasaan rindu yang kami rasakan. Semakin lama ciuman kami pun semakin dalam. Sesekali kami mengambil jeda untuk sekedar mengambil udara untuk bernafas, namun kemudian aku sendiri tak sanggup untuk tidak melumat bibirnya lagi.

************

Young Sun’s Pov

Kupandangi wajah putih pucat yang terpejam ini di pangkuanku. Kuperhatikan setiap detail bentuk wajahnya. Tidak ada yang cukup istimewah, tapi aku mnyukai hidung dan bibirnya. Ah, Ne bibirnya yang baru saja mencium bibirku. Wajar jika aku tidak rela orang lain mendapatkannya setelah apa yang telah dia lakukan padaku tadi. Perhatianku beralih pada matanya. Ada lingkaran hitam di bawah matanya.

“Semalam kau tidak cukup tidur oppa?” Tanyaku padanya.

“Ehmmm,, semalam aku memikirkanmu sampai tidak bisa tidur.” Jawabnya tanpa membuka matanya. Wajahku mungkin seperti kepiting rebus sekarang.

“Kau tahu kalau para Jewell heboh membicarakan konsep video projectmu itu?? Kurasa banyak Jewell yang merasa kecewa.” Kataku sambil mengusap rambut blondenya.

“Kau salah satunya bukan? Mereka seperti itu karena mereka mencintaiku.” Ujarnya bangga.

“Yaaaaa,, kau mulai besar kepala hah. Bagaimana kalau mereka meninggalkanmu?” Tanyaku lagi padanya.

“Ehmmmm,, aku pasti akan merasa sedih. Tapi aku tidak peduli asal kau tetap ada disampingku.” Kali ini dia membuka matanya kemudian menatapku.

“Yaaaa,, mereka sangat mencintaimu. Jadi kau harus mencintai mereka juga. Apapun yang terjadi tanpa mereka kau tidak akan seperti ini.”

“Ciiihh,, bisa-bisanya kau berkata seperti itu. Kau sudah lupa apa yang kau lakukan saat cemburu tadi hah. Tidakkah kau sakit hati kalau aku mencintai mereka semua?” Aku salah tingkah mendengar apa yang dia katakan. Tentu saja aku akan sakit hati.

“Yaaaaa,, aku yakin kau tidak bisa mencintai orang lain dan hanya mencintaiku.” Ucapku tidak mau kalah.

“Lucu sekali,, kau tadi menyuruhku untuk mencintai mereka dan baru saja kau mengatakan bahwa kau yakin kalau aku hanya mencintaimu. Kau tahu tidak kalau itu terdengar egois.” Katanya sambil terawa lebar.

“Aissshh Jinjjaaaaa…..!! Bangunlah kau membuat lututku sakit.” Protesku mengalihkan pembicaraan. Dia masih saja tertawa, menyebalkan sekali.

“Yaaaaaa,, berhentilah menertawaiku.” Protesku padanya.

“Ada satu hal yang belum kuberitahukan padamu.” Katanya tiba-tiba sambil mendekatkan wajahnya. Sehingga wajah kami begitu dekat. Saat itu juga aku berusaha menahan nafas dan menstabilkan detak jantungku.

“Kami tidak sungguh-sungguh berciuman di video itu. Aku menolak adegan ciuman itu meskipun sutradara terlihat begitu kecewa. Jadi kaulah satu-satunya yang memonopoli ciumanku. Apa kau puas??” Senyum lebar menghiasi wajahnya. Dia semakin mendekatkan wajahnya padaku. Segera ku dorong tubuhnya kebelakang dan mejauh.

“Yaaaaaaak, apa yang akan kau lakukan hah??” Teriakku sambil mengambil nafas dengan cepat. Berada dalam posisi yang cukup lama seperti itu mampu membunuhku secara perlahan.  Dia masih tetap tertawa. Kemudian tanpa aku bisa mengelak, dengan cepat membawaku ke dalam pelukannya. Sia-sia saja aku menolak, Karena kurasakan pelukannya terasa hangat dan aku begitu merindukannya.

“Saranghae Youngie~H.” Ucapnya sambil terus memelukku lebih erat. Aku begitu nyaman berada dalam pelukannya, Sangat nyaman.

“Nado Saranghae oppa.” Jawabku sambil Kulingkarkan kedua tanganku pada pinggangnya. Kemudian dia mencium puncak kepalaku, akupun tersenyum. Inilah salah satu hal faforitku, berada dalam pelukannya.

 

~THE END~

 

Howaaaaaaaaahhh hallo-hallo ini FF pertamaku. Dan super GaJe kayaknya. Karakter Hyuk ancur banget deh disitu. Mian kalau ada yang tidak suka. Tapi kalau suka Alhamdulillah yhh, sesuatuh banget. #Syahrini Mode On 😀

Yang suka maupun enggak sama cerita tetep aku butuh komentnya. Aku tampung koq.,,Terserah mau koment apa. FF ini terinspirasi oleh Galau massal para Jewells, termasuk saya.*CurcoL* #plaaaaaaaakk

Pasti banyak Jewells yang kecewa waktu denger berita “Kissing scene” Eunhyuk di MV nya FIX kan. FF ini aku buat dari sudut pandang pribadi. Mungkin juga ada author-author lain yang Galau mellow gara-gara Nyuk dan terinspirasi buat nulis. Tapi ide cerita di atas benar2 hasil kerja kerasku meres otak sampek sari-sarinya santannya(?) keluar semua. Silahkan baca. Reader yang baik harus koment. Heheh

Kalau dari awal sudah gak suka, coba di baca dulu sampek selesai yah. Wkwkkwk. Tapi kalau beneran ini jelek banget mending gak usah dilanjutin bacanya. Nanti kalau timbul efek samping yang tidak dinginkan saya tidak tanggung jawab. Hahahah

Akhir kata “HAPPY READING” *BOW* ^_^

Nb: coment n’ follow me on Twitter @kudohito_13

 

Satu tanggapan

    • Heheehe,,, Gomawooo udh mau baca dan koment.
      Iyhh,, sempet galau mellow waktu itu. Tapi untung kissingnya ga beneran. hehe
      Tunggu Teaser ke 2 tanggal 30 Dec dan Rilis MV nya tnggal 5 Jan. Jangan galau lagi yh chinguu.
      sekali lagi makash udh Koment. ^_^

    • heheheh,,, terimah kasih banyak saeng, udh mau baca dan mau coment juga.
      Terbawa arus?? Ga pah2 deh,, asal jangan kebawah arus sampai k laut ajah. heheheh
      Jeongmal Gomawooo. ^_^

    • Untung yhh enggak beneran. Habisnya Jung Eun Ji nya cakep seh,, sukses bikin jewells cemburu. #Plaaaaaaakk
      Tapi yakin kq klo jewell selalu dukung yang terbaik buat Hyuk. ^_^
      Gomawooo,,,, udh mau baca+coment. 🙂

  1. Kkekek~
    Seru onniee!!!
    Adegan akhir-akhirnya sweet banget..
    Ampe nyengar-nyengir *tebar senyum pepsoden*
    Tapi Young Sun lucu,ya? Penasaran deh,dulu si Eunhyuk nembak Young Sun gimana,terus pas awal pertemuan gimana..
    Buat cerita lain,ya onnie!!
    Hwaiting~

    • Aaaaaaahh,, Gomawo saeng. ^_^
      Senyum pepsodent?? asal jangan senyum mpok omas aj deh. *Digampaaar hahahah
      Lucu dmananya?? wkwkwkwk
      Wadduuuuuuhh,, kgak kepkiran saeng. Ini FF pertama dan ide bikin ceritanya kyak gini. Tapi saran saeng bakal onnie tampung deh.:-) *Masuk kotak saran* #Plaaaak
      Terima kasih banyak udh mau baca+koment. *BOW*

    • Momentnya emang paz lagi galau. heheheh
      sweet?? ga kepikiran klo FF ini bakalan sweet.wkwkwk
      Gomawooo udh mw baca+koment. 🙂
      salam kenal Dewi,, vita imnida. 🙂

Tinggalkan Balasan ke rierie Batalkan balasan