A Miracle In Our Life (Sekuel Kyugi’s part)

 

Author: @Shfllyy3424

Title: { CHaptered} A Miracle In Our Life (Sekuel Kyugi’s part)

Genre:  PG-13, Romantic, Drama

Rating: Teen

 Cast:

  • Cho Kyuhyun (Super Junior Kyuhyun)
  • Choi MinGi (OC)

Other cast:

  • Super Junior’s member
  • SM’s Member
  • Cari sendiri

Ps:       Kyuhyun menggoda saya untuk membuatkannya sebuah fanfiction, ya Kyuhyunnie!! Apa yang kau lakukan pada saya-_- saya belum siap jadi SparKyu, saya belum siap punya bias sejahil kamu T.T wkwkwk *digampar. Entahlah, yang jelas Kyuhyun menarik perhatian saya akhir-akhir ini. Saya masih setia dengan 5 bias saya amin.. ㅋㅋㅋ

Desclaimer: All cast belong to their self and god. PLOT IS MINE ATHIYA064! Kesamaan tempat dan nama hanya sebuah rekayasa ataupun kebetulan!

Contact me on:

  1. fb: athiya almas
  2. wp: athiya064.wordpress.com

 

Cerita ini hanya untuk yang menyukainya. Kalo gak suka jangan dibaca ya, DON’T BE A PLAGIATOR! TIDAK TERIMA BASH… this is just my imagination. RCL please^^

Happy reading ♥

“Choi Mingi-ya, maukah kau menerima cintaku? Maukah kau menjadi gadisku?” Mingi yang memegang gelas orange juicenya hanya terdiam menatap Kyuhyun. Ia tidak bergeming, kemudian ia meletakkan gelasnya di atas meja. “Kyuhyun-ah..”

“Mingi-ya, kau mau menerimaku kan? Kau mau jadi gadisku kan?” tanya Kyuhyun, matanya berbinar. Mingi hanya tersenyum tanpa ekspresi, “Kyuhyun kau..” lagi-lagi Kyuhyun memotong perkataan Mingi. “Oppa, biarpun jarak umur kita hanya 3bulan panggil aku oppa.” Kyuhyun menggenggam tangan Mingi lembut. Kyuhyun mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jas miliknya, sesuatu yang terbungkus rapi dalam kotak berwarna biru kecil.

Kyuhyun membuka kotak itu, sebuah cincin berwarna perak. Kyuhyun meraih jari kanan Mingi dan berniat memasangkan cincin itu di tangan Mingi, namun Mingi menarik tangannya dengan agak cepat. “Mingi wae?” tanya Kyuhyun, Mingi hanya tersenyum. “Dengarkan orang sampai selesai berbicara Kyuhyun-ah, aku.. maafkan aku..” kata Mingi lemah.

“Minta maaf untuk?” tanya Kyuhyun. “Maaf, aku tidak bisa menerimamu. Maafkan aku, mungkin aku bukan gadis yang tepat untuk bersamamu.” Jawab Mingi, Kyuhyun meremas cincin di tangannya mengatasi keterkejutannya. “M-Mingi kau bercanda kan? Ini tidak lucu!” Mingi menggeleng. “Aku berbicara jujur Kyuhyun-ah, maafkan aku sekali lagi.”

“Kenapa? Apa ada yang salah padaku?” tanya Kyuhyun. “Tidak ada yang salah, hanya saja aku tidak mencintaimu.” Jawab Mingi yakin, Kyuhyun semakin keras meremas cincin di jarinya hingga buku-buku jarinya memutih. “Gotjimal!” tegas Kyuhyun. “Aku berkata jujur dari hati Kyu, kau bisa menemukan orang lain yang lebih daripadaku.”

“Benarkah? Kau kira aku kenapa secepat itu berpaling pada orang lain? Kau kira aku ini apa?” Kyuhyun melontarkan kata-katanya dengan tajam. Mingi tidak menjawab, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia sama sekali tidak ingin –atau mungkin tidak berani- menatap wajah Kyuhyun. Mungkin ia sedikit keterlaluan, Kyuhyun menyiapkan makan malam romantis di taman yang berada di atas sebuah bukit dengan begitu indah dan hanya dirinya sendiri bersama Sungmin yang melakukannya. Mungkin ia begitu tega, setelah apa yang Kyuhyun siapkan begitu indah di hadapannya.

Lihat, ini baru pertama kali Mingi melakukan candle light dinner di taman di atas bukit sehingga ia bisa melihat jalanan kota Seoul dari atas tempat ia duduk. Ini baru pertama ia makan malam romantis bersama seorang lelaki yang menyukainya, ralat mencintainya sepenuh hati! Baru pertama kali ada lelaki yang rela melakukan semua ini untuk dirinya, semua yang Kyuhyun lakukan begitu indah untuk dirinya. Tapi justru keindahan itu yang membuat Mingi merasa sangat tidak pantas berada di samping Kyuhyun, ia tidak cukup siap bersanding dengan Kyuhyun. Ia bahkan tidak cukup siap untuk menerima cinta Kyuhyun, lihat bahkan penolakan halus yang selama ini Mingi lakukan pada Kyuhyun seharusnya tidak diterima lelaki itu, apalagi ketika Kyuhyun menyatakan perasaannya secara langsung seperti ini.

Karena alasan itu ia menolak Kyuhyun, karena ia tidak merasa pantas untuk Kyuhyun bukan karena ia tidak menginginkan lelaki itu. Saat ini mungkin hanya orang bodoh yang menolak cinta seorang Cho Kyuhyun, dan Mingi merasa ia salah satu dari orang-orang tersebut. Ya, meski Mingi sendiri tidak tahu perasaannya pada Kyuhyun ia tidak menyangkal bahwa ia menginginkan Kyuhyun.

“Kau menolakku?” Kyuhyun membuyarkan fikiran Mingi, gadis itu mengangguk sekali. “Lalu kenapa kalau kau tidak mencintaiku kau tidak menolak saat kucium beberapa waktu yang lalu? Kau sungguh-sungguh tidak mencintaiku?” tanya Kyuhyun, kata-kata itu begitu tajam seakan menusuk telinga dan hatinya. Mingi menarik nafas panjang, “Itukan hanya ciuman antar teman, aku sering melakukannya.” Jawab Mingi berbohong. Ciuman? Sering? Hei, setahu Mingi sendiri saat ia sadar bibirnya baru satu kali menyentuh bibir lelaki yang bukan sanak saudaranya. Kyuhyun itu ciuman pertamanya! Mungkin Kyuhyun telah berulang kali ciuman dalam scene drama atau sebagainya karena ia seorang public figure. Tapi Mingi? Ia hanya seorang sekretaris kantor salah satu perusahaan keluarga Kyuhyun! Memang siapa yang mau diciumnya selain tepian gelas kopi yang tiap pagi menemaninya bekerja.

“Oh, jadi kau sudah sering berciuman? Tidak kusangka.. kukira kau menganggapku lebih dari sekedar teman.” Jawab Kyuhyun sendu, Mingi yang melihat ekspresi itu hanya terdiam dan menunduk. Akhirnya ia memutuskan untuk berdiri, Kyuhyun menangkap lengannya.

“Choi Mingi!” panggil Kyuhyun. “Maafkan aku Kyu, aku harus pergi. Terima kasih untuk makan malam yang begitu indah ini, jangan mencintaiku lagi. Aku bukan orang yang pantas untukmu, temukan gadis lain dan.. melupakanku mungkin jalan yang lebih baik, aku duluan.” Mingi keluar dari taman itu, berjalan cepat meski menggunakan sepatu dengan heels yang cukup tinggi. Ia menyusuri jalan yang jalannya menurun itu, ia tidak tahu akan kemana karena di perbukitan ini jarang sekali ada kendaraan umum yang lewat. “CHOI MINGI!” teriak Kyuhyun karena Mingi telah agak jauh meninggalkannya, Kyuhyun segera berlari. Dengan cepat Mingi melepas sepatu high heels miliknya dan berlari dengan kaki telanjang. Ia berlari dan bersembunyi di balik sebuah pohon besar.

Tap.. tapp!!

Langkah kaki Kyuhyun terdengar mendekat, namun pohon itu cukup menyembunyikan badan Mingi, Kyuhyun menoleh dan hanya mendapati jalanan yang lengang tanpa ada tanda-tanda Mingi masih berada di sekitar situ.

The words that are bitter to taste, don’t say them
I can’t hate you
I can’t love you either
You’re about to say I’ll forget with time
Don’t, please don’t say it…

Your heart is completely frozen
And you’ve disappeared from my side
I wish that from the start
There’d been nothing between us

(Bittersweet – Super Junior)


            Kyuhyun masih menatap berusaha menemukan Mingi di sekitar situ namun ia tidak berhasil, ia kira Mingi akan menerima perasaannya. Namun.. hanya untuk sekedar merasa bahagia mendengar pernyataan cinta Kyuhyun pun Mingi tidak menunjukkan ekspresi semacam itu. Akhirnya dengan berat hati Kyuhyun berbalik menuju tempat ia makan malam berdua bersama Mingi itu, mungkin lebih tepatnya tempat berbincang. Karena mereka berdua bahkan belum sempat menyentuh makanan-makanan itu dan segalanya berakhir seperti ini..

***

Aku mengintip dan berusaha melihat apa yang Kyuhyun lakukan, aku berjingkat hati-hati hingga sampai di sebuah pohon yang cukup dekat dengan taman tadi. Kyuhyun hanya berdiri di depan meja makan kami, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jasnya. Ia memasukkan cincin yang akan ia berikan padaku ke dalam kotaknya lagi, ia mengocok kotak itu perlahan dan melemparkannya. Namun betapa beruntungnya aku menemukan kotak itu di dekatku, mungkin nanti aku akan mengambil kotak itu dan memberikannya pada Kyuhyun.

“HAISH!!” tiba-tiba aku terkejut, Kyuhyun berteriak cukup keras. Suara memekakkan dari piring-piring yang jatuh terdengar, Kyuhyun menendang meja makan kami berdua tadi. Lilin-lilin itu terguling dan menyambar taplak meja sehingga meja itu terbakar. Kemudian api cepat merambat, tanpa rasa panik atau apapun Kyuhyun memasuki mobilnya yang terparkir tidak jauh di sana. Kemudian ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh, aku menahan nafasku saat mobil Kyuhyun lewat di hadapanku. Kemudian aku meraih kotak cincin tadi dan menggenggamya.

Air mataku berlinang, kubuka kotak itu. Cincin ini begitu cantik, dan.. ini pasti bukan cincin yang murah. Kuraih cincin itu dan kulihat di sana terukir Kyu♥Gi, aku semakin keras menangis. Kubekap mulutku agar aku tidak mengeluarkan suara isakan sedikitpun. “Kyuhyunnie hiks.. mianhaeyo.” Satu isakanku lolos.

BRUAKKKK!!

Sebuah suara yang memekakkan telinga terdengar, tiba-tiba perasaanku tidak menentu. Kumasukkan cincin itu ke kotak dan menyimpannya dalam tasku, segera kuraih sepatuku dan berlari masih dengan kaki telanjang. Aku berlari dan melihat ada sekitar 5 orang sedang menggerombol di salah satu tempat. Aku berlari semakin cepat dan menerobos orang-orang itu. “Permisi, permisi..” ucapku.

“Maaf nona, jangan mendekat.” Seseorang menahan badanku, “Kenapa?” tanyaku. Sisa-sisa air mata masih menggenang di pelupuk mataku. “Baru saja ada kecelakaan tunggal, mobil pengendara menabrak pohon.” Aku terbelalak, mobil? bukit ini sangat sepi dan tikungannya begitu curam.. bila mobil berarti mungkinkah itu K-Kyuhyun?

“KYUHYUNNIE!” teriakku tanpa sadar, aku segera berlari dan menerobos kerumunan orang yang sedikit itu. Dan yang ada di depanku memang benar-benar mobil Kyuhyun, seorang Cho Kyuhyun yang masih baik-baik saja beberapa menit yang lalu. Seorang Cho Kyuhyun yang baru saja melamarku..

Dukk..

Lututku menyentuh aspal dengan sempurna, aku terduduk bertumpukan dua lututku. Kaca mobil Kyuhyun bagian depan pecah, samar-samar kulihat kepalanya berdarah dan terkulai di atas kemudi. Kyuhyun-ah kau baik-baik saja? Kyuhyun-ah.. aku tidak ingin kejadian yang menimpamu beberapa tahun yang lalu terulang, aku tidak ingin kau mengalami kecelakaan yang sama lagi. Aku tidak ingin kau terluka sedikitpun apalagi gara-gara aku..

Ini disebabkan olehku kan? Mengapa Kyuhyun se-frustasi itu? Aku hanya gadis biasa, Kyuhyun-ah..

Dengung ambulan membuatku menoleh, aku menoleh dan sedikit menutup mataku karena sorotan sinar lampu ambulan itu. Lihat, aku bahkan sangat tidak berguna untuk Kyuhyun. Kenapa aku masih berlutut di sini sementara Kyuhyun terkapar di dalam mobil? memang aku kira ia baik-baik saja? Mingi-ya lihat! Kyuhyun bahkan tidak bangun dan bergerak sedikitpun! Wajahnya dipenuhi darah Mingi-ya! Kenapa aku tidak menemui Kyuhyun dan memeluk tubuhnya di dalam mobil itu?

Beberapa perawat membawa tubuh Kyuhyun dengan ranjang beroda, memasukkan tubuh Kyuhyun yang terluka ke dalam ambulan. Beberapa polisi sudah datang untuk memeriksa TKP, dengan lemah aku bangkit dan menyeka air mataku dengan punggung tanganku. “Suster, aku kerabatnya. Boleh aku ikut?” kataku pada salah satu suster akhirnya suster itu mengizinkanku untuk masuk ke dalam ambulan.

Aku menggenggam tangan Kyuhyun yang putih pucat, entahlah aku jatuh cinta atau simpati padanya? Tapi kumohon Tuhan, selamatkan lelaki ini. “Ini, barang-barang yang kami temukan di tubuh korban. Tadi polisi sempat mengambil kartu identitas korban untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan bukit tadi cukup sepi. Saya baru tahu kalau korban adalah public figure, menurut laporan di TKP sudah datang banyak wartawan.” Seorang suster membuka pembicaraan, memberikan I Phone dan barang-barang Kyuhyun yang lain. Aku mengusap layar ponsel itu, ternyata masih aktif. “Kamsahamnida.” Hanya itu yang bisa kukatakan, aku bahkan lupa dengan wartawan. Apa yang harus kujelaskan esok? Kyuhyun-ah mianhae.. ireona, jebal..

Kucari daftar kontak Super Junior dalam ponsel Kyuhyun, dan di ponselku sendiri mencari kontak Ahra unnie. Ia adik kesayangan atasanku, pemilik perusahaan tempat aku bekerja. Bagaimana kalau unnie tahu aku yang membuat adiknya seperti ini? Semua orang yang mengenal Kyuhyun pasti tahu bagaimana lemah kondisi fisik lelaki ini, bagaimana ia hampir kehilangan nyawanya dulu. Sekarang, kecelakaan yang ia alami juga hampir sama parahnya kan? Aku tidak ingin..

“Maaf, tapi menurut saya. Hubungi keluarga terdekat korban, kita harus bersiap-siap. Lebih baik anda dan keluarga korban yang lain mengikhlaskan korban..” kata suster itu, kemudian suster di depannya sudah melakukan pertolongan pertama pada Kyuhyun. “Maksud anda?” tanyaku. “Kalau sudah seperti ini, segala kemungkinan buruk mungkin terjadi. Gegar otak, amnesia bahkan kematian juga mungkin terjadi.”

Degg!

Kumohon seseorang tolong aku, katakan padaku ini bukan kenyataan. Gegar otak? Amnesia? Kematian? Itu mungkin hanya terjadi dalam serial drama, tapi ini dunia nyata! Kyuhyun adalah seseorang multitalented dari Super Junior, ia tidak boleh kenapa-kenapa.

Aku menghubungi Leeteuk oppa dengan ponsel Kyuhyun, aku ini memang bukan ELF, tapi aku tahu kalau Leeteuk oppa adalah ‘ketua’ dari lelaki-lelaki itu. “Yeobboseyyo Kyuhyun-ah?” tanya Leeteuk oppa, ia mengira aku Kyuhyun. “Leeteuk-ssi, ini aku Choi Mingi. Emm.. kau mungkin tidak mengenalku aku..” aku menimbang perkataanku. “Ah Mingi-ya? Aku tahu, kau kekasih Kyuhyun kan? Sungmin bercerita padaku tentang hari ini.” Kudengar Leeteuk oppa  tertawa disebrang sana.

Oppa, Kyuhyun kecelakaan. Mobilnya menabrak pohon..” ucapku. “APA? BAGAIMANA BISA?” Leeteuk oppa menaikkan suaranya satu oktaf. “untuk cerita lebih lanjutnya akan kuceritakan nanti. Saat ini kami dalam perjalanan menuju Seoul International hospital, dan.. aku tidak akan berkata apa-apa pada wartawan. Jadi kumohon untuk segera kesana.”

Akhirnya Leeteuk oppa  menyanggupi, nada bicaranya langsung berubah. Aku harap-harap cemas di perjalanan ini, aku hanya menatap miris pada para perawat yang sedang berusaha melakukan pertolongan pada Kyuhyun. Aku tidak sekuat itu untuk melihatnya..

***

“KYUHYUN OPPAAA!!! KYUHYUNNIEE GWAENCHANNA?? SARANGHAEYOO!!” teriakan fans yang rata-rata gadis langsung bergemuruh ketika ambulan yang membawa Kyuhyun datang, rumah sakit itu menjadi lebih penuh dan sesak. Beberapa dari mereka ada yang sampai menangis bahkan meraung-raung. Mingi bersembunyi menggunakan jaket agar tidak terlalu ketara, para keamanan menjaga fans agar tidak terlalu menghalangi kedatangan Kyuhyun. Kyuhyun masih belum sadar ia langsung dimasukkan di ruang gawat darurat, di depannya beberapa anggota Super Junior sudah menunggu.

“Mingi-ya, sudahkah kau menelpon Ahra noona?” aku terdiam mendengar pertanyaan Sungmin oppa. Ruangan ini sepi, pihak rumah sakit memberi kami pelayanan privasi. “Baru saja aku akan menghubungi unnie.” Ku raih ponselku dan mengetik nomor kakak Kyuhyun.

Mingi? Ada apa?” tanya kakak Kyuhyun. “Unnie, mianhae.. mianhae hiks!” akhirnya aku terisak lagi, aku merasa mengkhianati seorang Cho Ahra dan menyakiti Cho Kyuhyun yang bahkan hampir membunuhnya. Cho Ahra terlalu percaya padaku untuk bersama adiknya, tapi balasanku?

“Ahra-ssi, Kyuhyun kecelakaan. Kondisinya mengkhawatirkan, ia akan melakukan operasi. Kami di rumah sakit, kumohon datanglah.” Leeteuk oppa mengerti keadaanku, ia mengambil alih ponselku. Karena ia tahu aku hampir tidak dapat berbicara kecuali menangis lagi. Aku tidak mengerti apa yang terjadi dalam percakapan itu, yang jelas kulihat member Super Junior berwajah resah. Untung mereka belum menanyakan bagaimana kronologi kejadian ini..

Aku terduduk di pojok dinding, membenamkan kepalaku di pangkuan. Segalanya terasa mengabur, kepalaku terasa penuh dengan perasaan bersalahku. Dan rasa khawatir yang tiba-tiba menyergapku, aku terpenjara dalam kebodohanku sendiri. Aku bahkan tidak tahu lagi apa yang dibicarakan oleh Super Junior, hanya ada Kyuhyun. Kyuhyun yang saat ini memenuhi hati dan pikiranku, hanya lelaki itu yang bisa kupikirkan keadaannya sekarang. Tiba-tiba kulihat seorang perawat berpakaian putih keluar dari ruang UGD, aku masih tetap pada posisiku hanya member Super Junior yang telah menggerombol.

“Maaf, apakah ada kerabat korban?” member Super Junior mengangguk. “Maaf, apa boleh saya tahu apakah korban memiliki riwayat penyakit sebelumnya?” tanya perawat itu. “Kyuhyunnie memiliki riwayat penyakit Pneumothorax yang cukup parah, ia memiliki penyakit itu sedari lama.” Jawab Sungmin oppa. Perawat itu menulis sesuatu di papan dada yang ia bawa, kemudian menatap kearah lelaki-lelaki itu.

“Dokter ingin berbicara dengan salah satu wakil dari kalian, apa bisa? Atau keluarga kandung korban?” perasaanku memburuk, namun aku tidak dapat berbuat apa-apa. “Kakak dan keluarga Kyuhyun sedang dalam perjalanan kemari. Kyuhyun adalah teman segrup kami, biar aku saja yang berbicara.” Perawat itu mengangguk dan menunjukkan jalan pada ruangan dokter. Operasi Kyuhyun masih belum selesai, namun salah satu dokter yang menanganinya keluar dan digantikan. Dokter yang keluar itu berbicara dengan Leeteuk oppa.

***

“Kyuhyun kondisinya benar-benar parah.” Yesung berdiri, ia meremas rambutnya khawatir pada salah satu adiknya tersebut. Dulu saja yang Kyuhyun kecelakaan ia sudah begitu khawatir, dan kali ini kecelakaan Kyuhyun lebih parah. “Dokter meminta kita mengikhlaskannya, dan kalau ia akan sadar nanti sebisa mungkin kita selalu mengabulkan keinginannya.” Lanjut Leeteuk. “HAH! BAGAIMANA BISA?” Yesung berteriak, namun ada air mata di sudut matanya. “Yesung-ah, bisa kau tenang? Ini rumah sakit.” Heechul mengingatkan dengan nada tajam, namun sebenarnya hatinya juga khawatir. Bagaimanapun Kyuhyun adalah salah satu dari mereka.. salah satu dari 13+2 bintang yang bersinar dan ditakdirkan untuk menjadi seorang anggota yang istimewa.

Pneumothorax yang Kyuhyun derita makin memperburuk keadaannya, ia sempat kejang beberapa kali tadi. Dan ia harus bernafas dengan alat bantu, kalau saja ia sadar kata dokter ia akan merasakan rasa sakit yang cukup pada paru-parunya. Dokter masih mengusahakan yang terbaik, yang paling ditakutkan adalah kalau syaraf Kyuhyun akan terkena akibat dari kecelakaan ini, karena kondisinya yang begitu rawan. Kita hanya bisa berdoa untuk keselamatannya..” kata Leeteuk lagi.

“B-benarkah seperti itu?” Leeteuk dan yang lain menoleh, mereka sempat melupakan gadis yang ada di dekat mereka itu. Salah seorang yang Kyuhyun anggap spesial di hatinya.. “Mingi-ya, kumohon.. apa yang terjadi? Bisa kau menceritakannya pada kami?” Sungmin memegang kedua bahu Mingi, gadis itu tampak sedari tadi kehilangan kata-katanya.

“Maafkan aku oppadeul, Kyuhyun kecelakaan gara-gara aku..” beberapa mata melebar mendengar pernyataan Mingi. “Mingi maksudmu?” tanya Eunhyuk. “Kau kan kekasihnya?” lanjut Donghae. Mingi menggeleng lemah, “Aku bukan kekasihnya.” Jawab Mingi. “Apa yang kau katakan?” tanya Sungmin, ia kaget. Jelas saja lelaki dengan pipi chubby itu membantu Kyuhyun menyiapkan makan malam romantis untuk Kyuhyun dan Mingi. Hanya berdua saja, tidak mungkin kan kalau mereka tidak berpacaran.

“Kyuhyun menyatakan cinta padaku, mungkin bisa disebut melamar. Tapi bodohnya aku menolaknya, mengatakan kalau aku tidak mencintainya hiks! Dan.. Kyuhyun seperti sangat marah, ia menghancurkan meja makan dengan makanan yang belum sempat kami makan karena aku melarikan diri. Lalu.. lalu hiks, dia mengendarai mobilnya dengan cepat. Aku tidak tahu kejadian intinya, aku masih bersembunyi. Namun  beberapa saat kemudian aku mendengar suara tabrakan, mobil Kyuhyun.. mobilnya menabrak pohon hiks.” Mingi terisak lemah, ia menunduk.

“Apa? KAU LIHAT AKIBATNYA PADA KYUHYUN?” teriak Yesung, ia memang akan cepat naik darah dan panik sendiri bila salah satu adiknya dalam bahaya seperti ini. Apalagi gara-gara masalah sepele seperti ini. “Yesung hyung, sudah jangan menyalahkan Mingi.” Donghae mengelus pundak hyungnya itu menenangkan.

“Kenapa kau menolak Cho Kyuhyun? Lebih dari itu.. kau tahu kalau Kyuhyun tidak sekuat yang kita kira bukan? Kyuhyun pasti saat itu sangat depresi sehingga tidak sadar, jujur aku kecewa padamu Mingi-ya. Kau tidak tahu betapa semangatnya Kyuhyun saat itu, kau tidak tahu bagaimana ia menggebu-gebu mengajakku menyiapkan makan malam yang romantis.” Sungmin berkata sedikit tenang tapi dingin, namun dari balik mata kelinci lelaki itu sebuah air mata menetes. Mingi hanya termangu, namun ia sempat menggumamkan kata maaf beberapa kali.

***

“KYUHYUN!! KYUHYUNN!!” seorang wanita menggedor-gedor ruang operasi dengan tidak sabaran. “Noona, noona.. sabarlah.” Sungmin memegang bahu wanita yang telah ia anggap sebagai kakaknya sendiri itu. “Sungminnie, bagaimana keadaannya?” Sungmin menepuk bahu wanita itu lembut. “Kita doakan saja yang terbaik untuknya, meski dokter selalu mengingatkan kita kemungkinan terburuknya. Pneumothorax Kyuhyun membuat tubuh anak itu menjadi lebih lemah.” Jelas Sungmin.

“Ming, kenapa adikku seperti ini? Kenapa?” tanya Ahra –kakak perempuan Kyuhyun- dengan parau. Orang tua mereka masih sibuk sehingga belum sempat pulang, dan di depan kamar operasi itu Ahra hanya bertemu dengan Sungmin yang masih setia di depan pintu, Eunhyuk Donghae yang tertidur dan seorang gadis yang meringkuk di pojok. “Kemana yang lain?”

“Yesung hyung, Wookie dan Siwon sedang pergi ke Gereja. Leeteuk hyung, Heechul hyung, dan Shindong akan mengurus kepada pers. Kangin hyung sedang menuju ke kantor polisi untuk mengurus masalah ini bersama manager hyung.

“Di-dia pasti akan mengalami koma lagi Min.. kenapa nasibnya selalu begitu buruk? Kenapa ia sering kali seperti ini?” gumam Ahra, Sungmin hanya diam. Karena ia sendiri juga tidak tahu mengapa teman sekamarnya itu sering sekali bermasalah dalam masalah kesehatan. “Min, itu siapa?” tanya Ahra, sambil melihat seseorang yang tertidur di pojok sambil duduk. “Choi Mingi, hmm noona belum tahu ya?” tanya Sungmin.

“Tahu apa?” Sungmin mendesahkan nafasnya pelan, ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana yang ia kenakan. “Mingi, merasa bersalah atas segala kejadian ini. Dia menolak saat Kyuhyun menyampaikan perasaan, sehingga Kyuhyun yang kita tahu terkadang mudah emosional mulai naik darah dan, yeah..” kata-kata Sungmin terputus. “S-Sungmin jangan bilang kalau..” Ahra tercekat.

“Seperti perkiraanmu, Kyuhyun frustasi lalu ia menabrak pohon.” Jelas Sungmin. “Bukan itu, kalau artinya Mingi menolak Kyu berarti yang Kyu siapkan selama ini? Sia-sia saja.” Kata Ahra lirih. “Memang apa lagi yang disiapkan Kyuhyun?” tanya Sungmin. “Kau tahu, sudah hampir segalanya. Ia telah mendesain undangan, bahkan ia telah memilihkan gaun untuk Mingi! Ia menarikku ke sebuah butik dan memintaku membantunya, ia telah menyiapkan dresscode sendiri. Bagaimana ia ingin mengenakan sebuah jas berwarna hitam rancangan desainer terkenal, lalu memilih warna putih sebagai dresscode para pengiring. Ia sudah menyiapkan sebuah gedung beserta dekorasinya untuk pesta setelah ikrar di salah satu Gereja dekat rumah, ia bahkan telah secara khusus melamar Mingi dari orang tuanya! Orang tua Mingi menyetujui permintaan Kyuhyun, dan menuruti untuk merahasiakannya dari Mingi. Ku kira hari kemarin menjadi romantis untuknya, tapi mengapa?” Ahra menutup matanya, mencegah air mata yang akan turun lagi dari kedua matanya.

“Sst, sudahlah noona. Kita tidak dapat memaksakan cinta bukan? Mungkin Mingi memang belum bisa mencintai Kyu, dan mungkin saja mereka tidak berjodoh. Kita tidak tahu bukan? Mungkin juga hari itu Kyuhyun terlalu kecewa, sehingga tanpa sadar ia menabrak. Tapi benar juga, aku tak menyangka anak ini menyiapkan sampai sejauh itu.. dan maaf saja noona, entah mengapa setelah apa yang ia akibatkan pada Kyu aku belum bisa membenci gadis ini.” Kata Sungmin, sambil menatap Mingi yang tertidur di pojok sembari memeluk lututnya. Sungmin yakin kalau posisi itu sangat tidak menyenangkan, tapi mungkin Mingi terlalu lelah.

“Aku tidak menyangka Mingi menolak anak itu, dan kau benar Sungmin-ah. Terlepas ia adalah seseorang yang spesial bagi Kyu sekaligus sekretarisku, segala sikapnya itu membuatku susah membencinya. Dan sebagai pihak netral di sini, mau tidak mau aku harus memaafkannya. Aku tidak tega untuk selalu menyalahkannya, dan Sungmin. Katakan pada semua member Super Junior dan yang lain yang mungkin tahu penyebab Kyuhyun kecelakaan kumohon dirahasiakan saja. Selain netizen, ayah dan ibuku jangan sampai ada yang mengerti. Kau tahu kan bagaimana sikap mereka? Aku takut mereka membenci Mingi..”

“Baiklah noona.

***

“Mingi, kau mau kopi?” seseorang menepuk pundak Mingi lembut, Mingi terbangun dengan mata sembab. Gadis itu mengucek matanya sendiri kemudian menggelengkan kepalanya ke arah kiri dan kanan, dan memijat tengkuknya yang pegal karena semalaman tidur sambil menelungkupkan kepalanya. “Donghae oppa?” Donghae tersenyum kemudian menyerahkan segelas kopi hangat ke gadis itu, Mingi meminumnya. Ia berdiri dan memilih duduk di atas bangku, semalam ia seperti gelandangan yang berwajah kusut karena pusing dengan yang ia alami, kemudian tertidur di lantai pojok depan ruang operasi. Bokongnya terasa lelah dan dingin, semalam tidak ada yang sempat membangunkan atau memindahkannya karena sama-sama kelelahan.

Gumawo.” Kata Mingi sambil menoleh menatap Donghae, Donghae hanya mengangguk pelan. “Yang lain kemana?” tanya Mingi. “Eunhyuk dan Sungmin hyung harus menyamar lalu pergi membeli makanan, jujur saja kita belum makan dari kemarin karena tidak sempat. Kau tahu diluar sudah ratusan orang yang mengantri menanyakan kabar Kyuhyun, aku merasa bersalah juga pada para fans. Namun bagaimana lagi? Ini kan rumah sakit, kita saja sudah meminta pengamanan lebih ketat makanya kita bisa bebas berjaga di depan ruang operasi. Yang lain ada jadwal, Yesung hyung ke rumah istrinya, Leeteuk hyung dan Kangin hyung masih mengurus masalah ini di kepolisian. Entah mengapa jadi begitu rumit padahal ini kecelakaan tunggal, kau belum makan juga kan?”

Mingi mengangguk, setelah kopi hangatnya habis ia berdiri. Menatap ke arah ruang operasi yang dibatasi pintu kaca sebelum masuk ke dalam lorong. “Kyuhyun telah dipindahkan ke ruang perawatan, belum bisa dijenguk. Baru lusa kita bisa menjenguknya, itu kalau kondisinya membaik. Tapi kita masih belum tahu bagaimana keadaannya, ia koma.” Mingi beralih dari kaca itu dan menatap Donghae. “Aku kira ia masih di sini, aku khawatir sekali padanya.” Ucap Mingi.

Gadis itu berjalan dan duduk di samping Donghae, ia bingung mau berkata dan bertindak apa? Ia merasa jadi orang terbodoh di dunia sejak kemarin, ia benci menjadi tidak peka. Ia mau menangis tapi menangis untuk apa? Ia mau pergi meninggalkan Kyuhyun, tapi apakah ia perempuan setega itu? Ia bingung, ia tidak dapat memutuskan sesuatu untuk dirinya sendiri.

“Sebaiknya kalian duduk di depan kamar reservasi, aku sudah menyewa kamar VIP dan kita bisa menunggu di sana dengan aman.” Suara seorang wanita mengejutkan Mingi, ia hapal betul suara siapa itu. “Un-unnie?” panggilnya, gadis cantik di hadapan Mingi tersenyum. “Kau baru bangun? Kalau ingin sarapan kita harus menunggu Sungmin dan Eunhyuk, benar-benar susah kalau keluar tanpa penyamaran.”

Unnie, mianhae.” Ucap Mingi, ia membungkuk dalam-dalam di hadapan Ahra. “Sudah tidak apa-apa, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan kita kan? Dan.. Mingi, ada sesuatu yang akan kuberikan padamu.” Ahra membuka tasnya, lalu menyerahkan sesuatu berbentuk persegi panjang dengan dominasi warna merah hati.

Cho Kyuhyun and Choi Mingi’s Marriage

Saturday 23st of October

Dari sampul undangan yang desainnya cukup elegan itu, Mingi dapat langsung mengartikannya. “M-maldo andwae! Tidak mungkin Kyuhyun menyiapkan sampai sebanyak ini!” biar ia berteriak namun nadanya terdengar sangat sendu. Donghae mengambil alih undangan itu, ia membuka isi undangan itu dan cukup terbelalak mengetahuinya. “Dan sejujurnya ada lagi, ini..” Ahra mengeluarkan PC tablet dari tasnya dan menunjukkannya pada Mingi. Kumpulan foto, foto pertama Cho Kyuhyun mengenakan satu steel jas berwarna hitam yang sangat elegan, foto kedua sebuah gaun pernikahan nuansa Eropa yang masih terpasang di manequin gaun itu sangat cantik. Dan foto ketiga Cho Ahra dalam balutan gaun pengiring pengantin, sampai saat itu Mingi sudah merasa tidak dapat menahan dirinya lagi. Mingi langsung memeluk Ahra dengan erat, ia menangis dalam pelukan kakak Kyuhyun itu.

“Maafkan aku, hiks.. maafkan aku unnie, maafkan aku.. aku tidak tahu kalau Kyuhyun akan melakukan sejauh ini. Aku tidak tahu, kenapa ia mencintai aku yang bodoh ini? Hiks, kenapa ia mencintai aku yang tidak peka ini?” Ahra menepuk-nepuk punggung gadis yang lebih tinggi darinya itu. “Kumohon Mingi-ya, belajarlah mencintai Kyuhyun. Satu permintaanku, belajarlah membalas perasaannya. Aku tahu mungkin cinta tidak dapat dipaksakan, tapi tidakkah kau melihat apa yang lelaki bodoh ini lakukan untukmu? Kumohon cintai adikku dengan tulus Mingi-ya, kau pantas untuk dicintainya. Karena kau adalah gadis baik untuknya, kumohon Mingi..” Ahra ikut terisak, Mingi makin tidak kuat menahan air matanya. Namun ia mencoba untuk menekankan pada dirinya sendiri, ia mencoba untuk memaksakan segala egonya.

Arasseo, aku bersedia unnie. Aku bersedia mencintai Cho Kyuhyun..”

***

TBC!

How about this chapt? Is it good enough? ._. comment jusseyo.. kamsahamnida ^^

Satu tanggapan

  1. omg.air mataqu koq g kering2 yea…tragis bget nie ff
    mga kyu g knp2 cpet sdar dr komanya.
    mingi cintailh kyu spt yg dhrpknnya.
    mga aja nie ff happy ending g tega klo sad ending.
    dtgu kelnjutnnya chingu

Tinggalkan Balasan ke indahjoo Batalkan balasan