So Tired to Loving You 11

so-tired-to-loving-youTitle : So Tired to Loving You 11

Author : Nurul (Park Seul Ah)

Main Cast : Park Seul Ah (OC), Cho Kyuhyun ‘Super Junior’, Lee Donghae ‘Super Junior’, Kim Chan Ra (OC)

Support Cast : Super Junior, Park Neul Ra (OC)

Rating : All Ages

Genre : Sad, Rommance

Disclaim : cerita ini semuanya asli dari pikiran aku loh jadi please don’t be a plagiator ^_^

“lepaskan dia kyu” ucap donghae oppa

“ani hyung, sebaiknya kau yang melepaskan gengggamanmu itu” kyuhyun melirik tangan donghae oppa yang menggenggam tanganku

“hmm… donghae oppa, gwenchana mungkin kyuhyun ssi ingin membicarakan hal yang penting denganku” Ujarku memberi pengertian, jika terus seperti ini aku juga enak karena sedari tadi banyak orang yang melihat kita bertiga

“arraseoyo, tapi kau kyuhyun-ah jangan menariknya seperti itu. Itu menyakitinya” tegas donghae oppa yang membuatku tersanjung. Ah donghae oppa memang benar-benar baik, lelaki sejati tidak seperti kyuhyun ini. Donghae oppa melepaskan genggamannya begitu juga dengan kyuhyun, kemudian kyuhyun berjalan meninggalkanku dan donghae oppa

“kalau begitu aku pergi dulu oppa” ucapku terburu-buru pada donghae oppa takut kehilangan jejak kyuhyun karena dia berjalan sangat cepat

“ne, kalau terjadi sesuatu telfon saja aku!” terdengar teriakan donghae oppa ketika aku baru beberapa langkah meninggalkannya, aku balikan tubuhku dan mengangkat kedua ibu jariku tanda aku mengerti setelah itu aku berlari mengejar kyuhyun

**
Sekarang ini aku sedang berjalan mengikuti kyuhyun dari belakang, aku tidak berani berjalan disampingnya. Dia berjalan menuju taman rumah sakit ini dan ini seperti dejavu karena berada di taman rumah sakit bersama kyuhyun seperti dulu. Aku tetap saja mengikuti kyuhyun dan menantinya untuk berbicara

Sebenarnya apa yang akan dia katakan? Apa dia akan memakiku lagi? Memarahiku? Aku terkejut karena tiba-tiba dia menghentikan langkahnya dan alhasil aku menabrak punggungnya

“aigoo mianhae kyuhyun ssi” ku bungkukkan badanku meminta maaf dengan tanganku yang mengusap jidatku yang tadi menabrak punggungnya

“kau itu bisa tidak untuk fokus saat sedang berjalan?!” ucapnya

“ah ye mianhae” jawabku

“hmm… apakah itu sakit?” tanyanya, aku mengikuti kemana arah pandangannya dan ternyata dia melihat pergelangan tanganku yang memerah

“ah aniyo gwenchana” aku memegang pergelangan tanganku sendiri, memastikan bahwa aku tidak apa-apa. Sakitnya pergelangan tanganku ini tidak seberapa sakit dibandingkan dengan sakitnya hatiku selama ini cho kyuhyun..

“aku tahu itu tidak sakit, donghae hyung saja yang berlebihan” ucapnya kemudian yang membuatku tersenyum miris

“ne, hmm.. lalu apa yang ingin kau katakan padaku? Kenapa kau membawaku kemari?” tanyaku padanya

“aku ingin bertanya padamu, apa yang kau lakukan sehingga eomma sangat menyukaimu seperti itu? dan kenapa kau bisa membuat appaku tertawa padahal dia baru mengenalmu?” ucapnya, eo? Tidak ada hentakan atau apapun dalam suaranya kali ini

“ne?” jawabku bingung entah harus menjawab apa

“dan kenapa orang tuaku tidak bersikap seperti itu pada chan ra?! apa yang kau lakukan sehingga keluargaku bersikap seperti itu kepadamu? Sebenarnya apa yang kau inginkan? Kau ingin membuat aku dan chan ra berpisah?” kulihat dia menghela nafasnya panjang mungkin dia sedang mengontrol emosinya

“kyuhyun ssi…”

“Aku tidak mengerti semua ini, aku.. aku merasa sakit setiap kali aku melihat eomma tidak memperlakukan chan ra dengan baik, dan aku tidak bisa melihat chan ra menangis karena sikap keluargaku yang berbeda terhadapnya” kyuhyun menatapku tepat di mataku, aku bisa melihat matanya yang sayu dan terlihat lelah

Apakah kau begitu mencintainya cho kyuhyun? Apa kau benar-benar mengkhawatirkannya? Kau membuatku menjadi seorang perempuan yang jahat karena telah mendapatkan perlakuan yang baik dari keluargamu sedangkan chan ra, yang notabene berstatus sebagai pacarmu tidak mendapatkan perlakuan yang sama sepertiku. Dan kau juga seakan-akan merasa tersakiti karena sikapku ini, apakah kau tau bagaimana sakitnya hatiku ini cho kyuhyun? Kau memang tidak mengerti…

“a-aniyo kyuhyun ssi, aku tidak melakukan apapun kepada keluargamu. Aku hanya bersikap sopan saja, dan jujur aku tidak bermaksud membuatmu dan chan ra berpisah…” aku menarik nafasku dalam, ya aku memang tidak berniat untuk memisahkan kalian berdua walaupun aku mencintaimu cho kyuhyun

“aku juga tidak bermaksud untuk membuat chan ra menderita seperti itu, aku sendiri tidak tahu mengapa keluargamu begitu baik kepadaku. Dan aku sendiri juga tidak tahu, aku selalu merasa nyaman berada di dekat keluargamu, aku merasakan kehangatan yang tidak aku dapatkan dari keluargaku dan aku menganggap mereka seperti keluargaku sendiri. Sungguh aku tidak bermaksud melakukan apapun yang buruk terhadapmu, keluargamu, dan juga chan ra. Jika kau berfikir aku sengaja melakukan semua ini, kau salah karena aku memang tidak tahu ini semua akan terjadi” ucapku menahan tangis, aku mengatur nafasku yang memburu. Aku harus pergi dari sini, aku tak mungkin menangis dihadapan nya..

“apakah kau sudah selesai? Kalau begitu aku pamit” aku membungkukkan badanku dan berjalan meninggalkannya tanpa peduli dengan jawabannya. Ahh aku merasakan cairan bening ini sudah mendarat di pipiku, kenapa hidupmu begitu menyedihkan park seul ah?

*Kyuhyun POV*

Kulihat pantulan diriku di cermin yang ada di depanku, keringat bercucuran membasahi pakaian yang aku kenakan begitu juga tubuhku. Aku sekarang memang sedang berlatih untuk konser super junior yang lebih dikenal dengan super show dan besok kami semua akan pergi ke Tokyo untuk mengadakan konser itu. sebenarnya aku sangat lelah, bukan hanya tubuhku saja yang lelah tetapi otakku pun sudah lelah memikirkan hubunganku dan chan ra yang sedang tidak baik

“kyu, handphonemu sedari tadi terus berdering, coba kau lihat dulu barangkali itu penting” ucap siwon hyung kepadaku

“ne hyung” aku berjalan mendekati siwon hyung yang tengah memberikan handphone itu padaku kemudian aku duduk disebelahnya, kulihat ada 10 panggilan tak terjawab dan 5 pesan diterima, itu semua dari eommaku. Karena penasaran kubuka pesan yang kuterima dan isinya hampir sama, eommaku memberitahu bahwa appa sudah sadar dari koma nya.

“waeyo kyu? Apa ada hal penting?” tanya donghae hyung yang sudah duduk disebelahku

“hyung, apa latihan hari ini sudah selesai?” bukannya menjawab pertanyaan donghae, aku malah balik bertanya

“ne, ada apa?” tanya nya lagi

“appaku sudah sadar dari koma nya dan aku akan kerumah sakit sekarang” jawabku sambil memasukan barang-barangku ke
tas

“jeongmalyo? Abonim sudah sadar? Wah jika begitu ayo kita semua kesana!” seru eunhyuk dengan lantang

“ne, kajja!” ucap para member dengan serempak, aku tersenyum melihatnya. Mereka memang sudah seperti keluargaku dan keluarga mereka juga sudah seperti keluargaku sendiri, kami memang sangat akrab dengan keluarga satu sama lain dan itu membuatku bahagia

**
“kau kenapa hae?” kulihat eunhyuk hyung yang terlihat bingung ketika donghae hyung seperti sedang mencari-cari sesuatu

“sepertinya handphoneku tertinggal di mobil. Kalian duluan saja, aku akan menyusul” donghae hyung berjalan kembali ke arah parkiran begitu juga kami yang masuk ke dalam lift menuju tempat appaku berada

Langkahku terhenti ketika aku melihat seseorang yang aku kenal tengah berbincang-bincang dengan orang tuaku dari bagian pintu yang terbuat dari kaca. Orang tuaku begitu akrab dan terlihat bahagia dengannya, tanpa kusadari bibirku telah membentuk sebuah senyuman

“kenapa kau berhenti disitu kyu?” aku tersentak saat mendengar sebuah suara dari arah belakangku

“ne? Ah tidak tidak, ayo masuk” kubuka pintu didepanku dan masuk kedalam kamar pasien. Tadi apa yang kulakukan? Memandangi seul ah? maldo andwae, ini tidak benar.

“appa! Ah syukurlah kau telah sadar, gwenchanayo appa?” pekikku kemudian aku berjalan mendekati appa dan memeluk nya

“ne anakku, ne aku sudah tidak apa-apa. Aku sudah sehat sekarang” ucap appa sambil tersenyum, aku membalas senyuman appaku kemudian aku melirik seseorang yang berada disebelahku, yang tidak lain dan tidak bukan adalah seul lah dan dia tampak terkejut akan kehadiranku

“annyeong haseyo eommonim, abonim” kulihat seul ah menoleh saat mendengar suara serempak para hyungku

“ah senangnya kalian semua datang menjengukku” ucap appa

“tentu saja kita pasti datang abonim” ucap ryeowook

“eo? Neo? Bukankah kau park seul ah? kau disini juga?” tanya siwon hyung pada seul ah

“ah ne siwon ssi tadi ahjumma menelfonku dan menyuruhku kemari” ne? Eomma yang menyuruhnya kemari? Dia menelfon seul ah ketika appa sadar dan menyuruhnya kemari? Yaa memangnya siapa dia? Aku menatapnya dan kulihat dia seperti tengah mencari-cari seseorang, aissh mencari donghae hyung kah?

“ne? Eomma yang menyuruh dia kemari?” tanyaku kemudian

“ne, wae geurae?” aissh sebenarnya apa yang ada dalam pikiran eommaku? Kenapa dia menyuruh seul ah kemari? Kenapa bukan chan ra yang notabene adalah yeojachinguku?!

“ani, kau seul ah ssi ikut aku!” aku menarik tangan seul ah dan membawanya keluar dari kamar pasien ini

“kyuhyun ssi, kau ingin membawaku kemana?” ucapnya kepadaku yang masih menarik tangannya

“kyuhyun ssi…” ucapnya lagi karena sedari tadi aku menghiraukannya

“eo seul ah! Ya! kyuhyun-ah apa yang kau lakukan!” ujar donghae hyung ketika dia melihat aku dan seul ah melewatinya, aku tidak memperdulikan ucapan donghae hyung dan terus berjalan meninggalknnya. Apa yang kulakukan kulakukan katanya? Yaaa aku tidak melakukan apa-apa, cih apa dia cemburu aku bersama seul ah?

“annyeong oppa” kudengar seul ah menyapa donghae hyung setelah itu tiba-tiba seul ah berhenti berjalan

“eo donghae oppa” aku menghentikan langkahku ketika mendengar dia menyebut nama donghae hyung, aku membalikan badanku dan menatap kulihat donghae tengah menarik tangan seul ah yang tidak ditarik olehku. Ya! Apa yang dia lakukan?!

“lepaskan dia kyu” ucap donghae hyung

“ani hyung, sebaiknya kau yang melepaskan gengggamanmu itu” aku menatapnya tajam kemudian melirik tangan donghae hyung yang menggenggam tangan seul ah

“hmm… donghae oppa, gwenchana mungkin kyuhyun ssi ingin membicarakan hal yang penting denganku” Ujar seul ah kemudian, ah anak pintar!

“arraseoyo, tapi kau kyuhyun-ah jangan menariknya seperti itu. Itu menyakitinya” kulihat donghae hyung melepaskan genggamannya begitu juga denganku, aku melirik tangannya yang memerah karena perbuatanku ini, apa itu menyakitkan? Ah biarkan saja apa peduliku? Aku pergi meninggalkan mereka berdua, semoga saja seul ah mengejarku

“kalau begitu aku pergi dulu oppa” ucapnya terburu-buru

“ne, kalau terjadi sesuatu telfon saja aku!” terdengar teriakan donghae hyung di gendang telingaku, ya memangnya apa
yang akan aku perbuat padanya?! Mereka benar-benar membuatku muak

**
Aku berjalan kearah taman rumah sakit ini dengan seul ah yang berada dibelakangku. Dia tetap mengikutiku walaupun aku sedari tadi tidak mengeluarkan sepatah katapun padanya. Aku menghentikan langkahku karena jika terus seperti ini kita berdua hanya akan berjalan dalam keheningan tetapi ketika aku menghentikan langkahku, kurasakan sesuatu yang menabrak punggungku

“aigoo mianhae kyuhyun ssi” dia bungkukkan badannya meminta maaf dengan tangannya yang mengusap jidat yang tadi menabrak punggungku

“kau itu bisa tidak untuk fokus saat sedang berjalan?!” ucapku, apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan sampai menabrakku seperti itu?

“ah ye mianhae” jawabnya, tanpa sengaja aku melihat pergelangan tangannya yang masih memerah karena aku menariknya dengan kasar

“hmm… apakah itu sakit?” tanyaku, dia mengikuti kemana arah pandanganku dan mengerti apa maksud ucapanku

“ah aniyo gwenchana” jawabnya bohong sambil memegang pergelangan tangannya sendiri, aku tau dia sedang berbohong karena tidak mungkin itu tidak sakit

“aku tahu itu tidak sakit, donghae hyung saja yang berlebihan” ucapku tanpa sadar, yaaa bukan itu yang seharusnya aku katakan

“ne, hmm.. lalu apa yang ingin kau katakan padaku? Kenapa kau membawaku kemari?” tanyanya dengan suara yang hampir tidak terdengar

“aku ingin bertanya padamu, apa yang kau lakukan sehingga eomma sangat menyukaimu seperti itu? dan kenapa kau bisa membuat appaku tertawa padahal dia baru mengenalmu?” ucapku. Jujur, aku tidak mengerti kenapa keluargaku begitu menyukai perempuan dihadapanku ini?

“ne?” jawabnya mungkin dia bingung dengan pertanyaanku yang tiba-tiba ini

“dan kenapa orang tuaku tidak bersikap seperti itu pada chan ra?! apa yang kau lakukan sehingga keluargaku bersikap seperti itu kepadamu? Sebenarnya apa yang kau inginkan? Kau ingin membuat aku dan chan ra berpisah?” aku menghela nafas panjang untuk mengontrol emosiku, sebenarnya aku senang dia bisa eomma dan appa begitu bahagia tetapi yang aku tidak suka adalah kenapa dia harus ada dalam kehidupanku dan mengganggu hubunganku dengan chan ra. Karena dia eomma tidak menganggap bahwa chan ra adalah kekasihku, karena dia chan ra merasa seperti dibeda-bedakan oleh keluargaku, dan karena dia… aisshh sudahlah lupakan!

“kyuhyun ssi…”

“Aku tidak mengerti semua ini, aku.. aku merasa sakit setiap kali aku melihat eomma tidak memperlakukan chan ra dengan baik, dan aku tidak bisa melihat chan ra menangis karena sikap keluargaku yang berbeda terhadapnya” aku menatap tepat di matanya

“a-aniyo kyuhyun ssi, aku tidak melakukan apapun kepada keluargamu. Aku hanya bersikap sopan saja, dan jujur aku tidak bermaksud membuatmu dan chan ra berpisah…” dia menarik nafasnya dalam

“aku juga tidak bermaksud untuk membuat chan ra menderita seperti itu, aku sendiri tidak tahu mengapa keluargamu begitu baik kepadaku. Dan aku sendiri juga tidak tahu, aku selalu merasa nyaman berada di dekat keluargamu, aku merasakan kehangatan yang tidak aku dapatkan dari keluargaku dan aku menganggap mereka seperti keluargaku sendiri. Sungguh aku tidak bermaksud melakukan apapun yang buruk terhadapmu, keluargamu, dan juga chan ra. Jika kau berfikir aku sengaja melakukan semua ini, kau salah karena aku memang tidak tahu ini semua akan terjadi” ucapnya dengan suara yang bergetar, entah kenapa saat melihat matanya seperti itu aku merasakan sesuatu yang aneh dalam diriku. Aku merasakan nyeri di dalam hatiku, apa yang sebenarnya sedang terjadi? Mengapa aku seperti ini?

“apakah kau sudah selesai? Kalau begitu aku pamit” belum sempat aku menjawabnya, dia membungkukkan badannya dan berjalan meninggalkanku. Tanpa kusadari kakiku melangkah untuk mengejarnya tetapi segera kuhentikan langkahku ketika aku sadar dengan apa yang sedang kulakukan ini

Aku berjalan mendekati salah satu kursi taman rumah sakit ini, otakku berputar kembali pada kejadian beberapa menit yang lalu dan aku masih tidak mengerti dengan perasaanku sekarang, bukankah seharusnya aku senang dan lega setelah semua kata-kata dan pikiran tentang dia keluar dari mulutku? Bukankah aku melakukan hal yang seharusnya kulakukan? Tetapi entah mengapa aku malah menyesali semua hal yang kulakukan padanya, apalagi ketika aku mengingat bagaimana tatapan matanya padaku, itu benar-benar membuat hatiku sesak..

*Donghae POV*

Sedari tadi aku terus melirik pintu kamar pasien dan layar handphoneku secara bergantian, tidak tertarik dengan obrolan dan perbincangan yang tengah dilakukan oleh para member dengan orang tua kyuhyun. Tubuhku memang sedang berada dalam ruangan ini tetapi pikiran dan jiwaku sudah melayang entah kemana, aku terus saja memikirkan perempuan itu. Apa yang sebenarnya tengah dilakukan oleh kyuhyun dan seul ah? aku begitu khawatir terjadi sesuatu padanya apalagi ketika tadi aku melihat kyuhyun menariknya dengan kasar, pasti sesuatu hal telah terjadi diantara mereka

“kyuhyun ah kau sudah kembali?” tanya sungmin hyung dengan pertanyaan yang kita sendiri juga tahu jawabannya
Kulihat kyuhyun yang berjalan sendirian mendekat dan duduk disebelahku. Sendirian? Lalu dimana seul ah? aku menatap kyuhyun yang berada disebelahku dan aku rasa ada yang berbeda dengan raut wajahnya kali ini

“ada apa? Kenapa mukamu muram seperti itu?” tanya eomma kyuhyun pada anak nya itu

“tidak ada apa-apa” ujarnya

“dimana seul ah? bukankah kau tadi bersama dengan dia?” kyuhyun mengangkat bahunya tanda tidak tahu
Ketika aku ingin bertanya padanya tiba-tiba handphoneku bergetar, kulihat ada panggilan masuk dan setelah tahu siapa yang menelfonku, aku segera meminta izin pada eomma kyuhyun untuk menjawab panggilan ini. Setelah aku menutup panggilan tersebut, aku kembali memasuki ruangan itu dan duduk ditempat semula

“eommonim tadi seul ah berpesan padaku, dia meminta maaf karena ada urusan mendadak yang membuatnya pergi dengan tiba-tiba dan tidak berpamitan padamu dan juga pada abonim” ucapku

“ah ne gwenchana, apa itu masalah besar?” tanya nya padaku, sekilas kulirik kyuhyun tampak menghela nafasnya

“mollayo eommonim, dia tidak memberitahuku. Ah kalau begitu aku juga pamit eommonim ada hal yang harus kukerjakan juga” aku berdiri dari dudukku dan membungkukkan badan pada eommonim

“ya kau ingin pergi kemana? Yang aku tau hari ini kau tidak ada jadwal apapun hae” tanya shindong hyung yang sedang memakan kue kering ditangannya

“ah itu hmm aku harus pergi ke suatu tempat” ucapku berbohong

“sudah hae silahkan saja eommonim tidak akan menahanmu disini kok kekeke” canda eommonim padaku

“hehehe ne eommonim, abonim, hyung aku pergi dulu” aku membungkukkan badanku lagi dan kemudian pergi meninggalkan ruangan ini

Ketika aku sudah berada didalam mobilku, langsung saja ku lajukan mobilku untuk menemuinya. Aku benar-benar khawatir dengannya. Entah kenapa semenjak aku mulai mengenal dan akrab dengannya, aku merasa harus melindunginya dari apapun karena aku tahu walaupun dia terlihat seperti seseorang yang ceria dan periang dari luar tetapi tidak didalamnya, dia begitu rapuh dan kesepian

*Seul Ah POV*

Aku duduk disalah satu kursi tempat pemberhentian bus, aku menghela nafasku panjang. Sepertinya aku melupakan sesuatu, tapi apa? Ah ya tuhaaaan, aku belum berpamitan pada eomma dan appa kyuhyun. Karena kejadian tadi, yang aku pikirkan hanya pergi dari sana untuk menenangkan diriku. Aisshh ottokhae? Ah aku tau!

“yeoboseyo, oppa ini aku. Oppa bolehkah aku meminta bantuanmu? Tolong beritahu ahjumma dan ajusshi bahwa aku pergi, tiba-tiba ada sesuatu yang terjadi. Ne? Ah aku sekarang berada di tempat pemberhentian bus xxx, gwenchanayo oppa. ah aniyo oppa itu tidak perlu, aisshh ne ne aku akan menunggumu” kutatap layar handphoneku dan tersenyum, dia memang keras kepala

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya ada sebuah mobil berhenti dihadapanku dan aku tau siapa pemilik mobil itu. Dia menurunkan kaca mobilnya dan tersenyum, aku pun ikut tersenyum melihatnya

“ayo masuk” ucapnya

“seharusnya oppa tidak perlu melakukan ini” kataku ketika aku sedang memasang seat belt

“aku kan sudah pernah bilang, jika ada masalah cepat beritahu aku. kau itu tidak pernah mendengarkanku” ujarnya sambil menyetir

“oppa jangan seperti itu, aku hanya tidak ingin merepotkanmu saja” belaku

“tetapi aku tidak merasa direpotkan, hmm.. apa ada masalah dengan kyuhyun?” tanya nya

“aniyo oppa tidak ada masalah apa-apa” ucapku meyakinkannya

“jeongmalyo? Yasudahlah jika kau tidak ingin becerita, err apa kau ingin menemaniku minum kopi?” kutengokan kepalaku padanya

“hmm… oke itu bukan ide yang buruk!” ujarku padanya, dia melihatku dan kemudian tersenyum

“ini dia pesananmu nona, satu strawberry yogurt untukmu dan satu cappucino untuk pemuda tampan ini” ucap seseorang disebelahku

“ya oppa, kau itu narsis sekali” kataku ketika aku tahu orang itu adalah donghae oppa

“kekeke memang kenyataannya aku tampan” dia duduk di kursi yang menghadap kearahku

“ah tidak juga, kalau aku lihat dibandingkan oppa, choi siwon lebih tampan. Dia juga tinggi, mempunyai badan yang bagus, ah dia itu sempurna” ucapku mendeskripsikan bagaimana sempurna nya seorang choi siwon

“ya! dia itu tak sesempurna kelihatannya, dia itu tidak romantis, dia itu sering melakukan hal-hal aneh yang pasti membuat semua elf ilfeel padanya!” ujarnya tidak terima. Aaah dia lucuu sekali jika sedang seperti ini, sebenarnya dia itu berumur berapa tahun? Ckckck seperti anak kecil saja

“hahaha oppa tidak usah menjelek-jelekan siwon ssi seperti itu, aku bisa melihat kau begitu iri pada semua kesempurnaan yang dia miliki” aku berpura-pura tidak setuju dengan perkataanya

“aisshh kau itu sungguh menyebalkan, yasudah sana kau pergi dengan siwon saja” ucapnya yang terdengar kesal

“oppa.. aku hanya bercanda, kau itu seperti anak kecil saja hahaha” aku tertawa melihat dia merajuk seperti itu, ah aku sangat beruntung bisa mengenal donghae oppa. heeiii kalian para elf diluar sana, lihatlah oppamu ini sedang merajuk!

“ya! stop berhenti tertawa!” teriaknya kesal karena aku tidak berhenti tertawa

“ah ne ne ne mianhae oppa” aku menutup mulutku dengan tanganku berusaha meredam suara tawaku ini, kuihat donghae oppa masih diam dengan bibir sedikit dimajukan. Aigoo dia sungguh lucu

“ya oppa apa kau marah?” tanyaku tanpa ada jawaban darinya

“oppa.. donghae oppa” ucapku berulang-ulang kali dan dia masih diam berpura-pura tidak mendengarku. Jika terus seperti ini aku jadi tidak enak sendiri, aku memajukan kursi yang aku tempati setelah itu tanganku menopang wajahku di meja dan menatapnya. Aku terus menatapnya seperti ini dan kulihat dia melirikku sekilas kemudian menggaruk kepalanya yang kurasa tidak gatal

“aiisssh aku tau aku tampan tapi bisa kah kau menjauh dan tidak menatapku seperti itu terus?” ucapnya kemudian

“tidak sampai oppa tersenyum dan tidak cemberut lagi” jawabku yang masih menatapnya

“ne ne ne! Aku akan tersenyum! Puas?!” ujarnya kemudian dia tersenyum padaku, yah senyum terpaksa lebih tepatnya. Aku yang tidak tahan pun ikut tersenyum juga bahkan terkekeh melihatnya. Dia kemudian ikut tertawa bersamaku dengan tangannya bergerak mengacak-acak rambutku, mungkin dia tertawa karena melihat kekonyolan kita berdua.

Sungguh, aku merasa begitu nyaman berada di dekat donghae oppa. Rasanya semua masalahku tentang kyuhyun hilang seketika jika aku bersama donghae oppa, aku juga tidak begitu memikirkan tentang kejadian yang kualami tadi bersama kyuhyun. Semua kata-katanya yang membuatku terlihat begitu jahat sebagai seorang perempuan, sebagai seorang fans, atau bahkan sebagai seseorang yang tidak dia inginkan. Aaah donghae oppa, gomawoyo telah membuatku tersenyum dan membuat hari-hariku lebih indah

**
Setelah dari kedai kopi, donghae oppa mengantarkanku pulang. Sebenarnya tadi donghae oppa berniat membawaku pergi ke tempat lain tetapi aku menolaknya karena aku tahu besok donghae oppa harus pergi ke Tokyo untuk konser super show nya dan aku tidak ingin jika nanti dia kelelahan karena menemaniku jalan-jalan

Di dalam mobil, donghae oppa menceritakan hal-hal ataupun kejadian lucu tentang kelakuan para oppadeul dan itu sungguh membuat perutku sakit karena terus tertawa mendengar apa yang donghae oppa ceritakan. Ketika kita sedang tertawa terbahak-bahak, aku mendengar handphoneku berdering tetapi aku tidak berniat menjawabnya setelah kulihat siapa yang menelfonku

“kenapa kau tidak menjawabnya?” tanya donghae oppa, kutengokan kepalaku padanya dan tersenyum

“tidak penting oppa, bukan orang yang kukenal” jawabku berbohong, semoga dia tidak tahu bahwa aku tengah berbohong padanya

“baiklah” dia menganggukan kepalanya dan disaat yang sama juga aku mendapat pesan di handphoneku

‘park seul ah anakku, kenapa sedari tadi kau tidak menjawab panggilan eomma? Saat ini eomma dan apa sedang berada di bandara dan satu jam lagi kami akan berangkat ke paris. Jika kau berubah pikiran dan ingin pergi dengan kami, cepatlah datang ke bandara. Kami akan menunggumu’

Jadi mereka benar akan pergi ke paris dengan ataupun tanpa aku? kenapa mereka tidak bisa sekali saja mengerti aku dan menuruti keinginanku? Aku hanya ingin mereka ada disini bersamaku, memang sedari tadi aku tidak menjawab panggilan eomma dan itu semua karena aku ingin eomma mengerti bahwa aku memang tidak ingin pergi dari seoul dan aku tidak ingin mereka juga pergi meninggalkanku disini

Aku menundukan kepalaku dan menatap pesan dari eomma tetapi kemudian nama neul ra tertera di layar handphoneku, aku menjawab panggilannya dengan lemas.

“ya! kau ada dimana sekarang? Tadi eomma dan appamu mencarimu kerumahku, kau harus cepat-cepat berkemas kemudian pergi ke bandara karena satu jam lagi mereka aka…..” kumatikan panggilan telfon dari neul ra kemudian aku meremas tanganku sendiri untuk mengalihkan air mata ini agar tidak mengalir sekarang tetapi semua itu sia-sia..

“yaa!! Kau kenapaa? Gwenchanayo?” donghae oppa menepikan mobilnya dan memegang sebelah pundakku ketika dia tahu aku tengah menangis, aku menganggukan kepalaku masih menangis. Aku tutup wajahku dengan kedua tanganku untuk meredam tangis ini

“heei seul ah ada apa? Apa ada masalah?” tanyanya lagi dengan nada yang khawatir, pasti dia bingung karena melihatku menangis. Tetapi bukannya aku menjawab pertanyaannya, aku malah menangis semakin kencang. Aku mendengar donghae oppa menghembuskan nafasnya kemudian bisa kurasakan mobil ini kembali bergerak, entah aku tidak tahu kemana donghae oppa akan membawaku

Donghae oppa membuka pintu mobil disebelahku ketika mobilnya telah berhenti kemudian dia menarik tanganku keluar dari mobilnya. Saat aku edarkan pandanganku ternyata dia membawaku ke sungai han, tempat favorit kita berdua. Aku terus berjalan di sampingnya dengan tanganku yang masih digenggam olehnya. Ketika kita sudah berada di tepi sungai han, kutundukan kepalaku saat dia membalikan tubuhnya menghadap kearahku tetapi kemudian dia mengangkat daguku dengan tangannya agar aku menatapnya

“teriaklah, lepaskan semua masalahmu. Malam ini kau boleh menangis sepuasmu tetapi setelah itu kau tidak boleh menangis lagi” ucapnya dengan lembut

aku menatapnya ragu tetapi ketika aku melihat matanya entah kenapa aku rasa aku bisa melakukan itu semua. Aku membalikan badanku kearah sungai han dan kemudian berteriak

“AAAAAAAA EOMMAAA!! APPAAA!! KENAPA KALIAN TIDAK PERNAH MENGERTI AKU?! KAJIMA JEBAL KAJIMAA!! AKU MEMBUTUHKAN KALIAN DISAMPINGKU!” teriakku dengan air mata yang telah membasahi pipiku. Donghae oppa membalikan tubuhku kearahnya kemudian dia memegang kedua pundakku

“jalhaeseo, otte? Apa kau merasa lebih baik?” tanya donghae oppa padaku, kuanggukan kepalaku. Memang ini membuatku lebih baik dari sebelumnya

“uljima, kau itu sangat jelek jika sedang menangis” dia memegang wajahku dengan kedua tangannya kemudian menghapus air mataku dengan tangannya yang lembut

“gomawo oppa kau selalu bisa menghiburku” ujarku dengan suara yang serak

“ne, cha kajja kita duduk dikursi itu” ucap donghae oppa sambil tersenyum, dia menggenggam tanganku dan menuntunku kearah kursi itu berada

“chankkaman gidaryeo, kau tunggu disini aku akan segera kembali” ujarnya kemudian pergi meninggalkanku, dia ingin kemana? Ah yasudahlah, aku duduk di kursi sambil melihat indahnya air mancur yang dihiasi dengan warna-warna yang cantik seperti pelangi. Aku merapatkan mantel yang aku pakai, disini begitu dingin aah aku memerlukan sesuatu yang hangat.

“ini minumlah” aku menolehlan kepalaku dan kulihat donghae oppa duduk disebelahku dengan tangannya yang membawa kopi hangat

“gomawo oppa” ucapku kemudian aku gosokkan gelas kertas kopi itu pada kedua tanganku dan pipiku berusaha untuk mendapat kehangatan dari kopi panas tersebut

“kau pasti kedinginan, ini pakai mantelku”

“anio oppa tidak perlu, kau bisa sakit nanti. Sungguh aku tidak apa-apa” tolakku ketika donghae oppa melepaskan mantelnya, dia sudah begitu baik padaku dan aku tidak mau melihatnya sakit

“aisssh aku itu namja yang kuat, jadi apa kau berniat menceritakan masalahmu padaku?” ucapnya sembari memasangkan mantelnya pada tubuhku

“itu bukan masalah yang besar oppa” tolakku halus

“kau belum mempercayaiku ya? yasudah tidak apa-apa” ucapnya terdengar sedikit kecewa, dia mengalihkan pandangannya dariku

“bukan seperti itu oppa, hanya saja…. itu pasti terdengar menyedihkan” aku menarik nafas dalam dan menghembuskannya, kutatap bintang-bintang yang bersinar di langit

“Dari aku kecil eomma dan appaku selalu meninggalkan aku, mereka lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan aku dan…” lanjutku mulai menceritakan semua yang terjadi antara aku dan keluargaku. Dari ekor mataku, bisa kulihat saat ini donghae oppa tengah menatapku dan mendengarkan perkataanku dengan seksama

“ya begitulah kehidupanku oppa, aku begitu menyedihkan kan oppa?” tanyaku sambil tersenyum padanya yang masih menatapku

“ani, kau tidak menyedihkan. Kau seharusnya bersyukur bisa dilahirkan di dunia ini karena hanya orang-orang yang terpilih saja yang bisa lahir di dunia ini dan merasakan indahnya segala hal yang ada di dunia. Kau mempunyai sepupu, bibi yang sayang kepadamu, dan aku yakin orang tuamu juga menyayangimu melebihi apapun tetapi cara mereka itu berbeda dan itu membuatmu merasa tidak dianggap oleh mereka” ujarnya panjang lebar

“oppa… kau tidak mengerti” potongku cepat

“apa yang tidak aku mengerti? kau seharunya bersyukur masih mempunyai orang tua yang lengkap, tidak sepertiku” ucapnya sambil menerawang lurus kedepan

“oppa mianhae aku tidak bermaksud….” kataku ketika melihat raut mukanya yang berubah

“aku tahu, jadi berjanjilah padaku untuk tetap tersenyum, tidak bersedih lagi dan berjanjilah jika kau mempunyai masalah kau harus segera menceritakannya padaku” dia menyodorkan jari kelingkingnya dihadapanku, aku tersenyum

“ne yaksokhae!” ucapku dengan suara lantang seraya mengaitkan jari kelingkingku pada jari kelingkingnya, dia memegang tanganku dengan tangannya yang lain sambil tersenyum dan terus menatapku

Errr kenapa jadi canggung seperti ini? Dengan cepat aku melepaskan tanganku dan mengalihkan pandanganku darinya. Bisa kudengar dia berdehem dan detik berikutnya hanya terdengar suara angin yang berhembus melewati kami berdua karena aku dan dia sama-sama terdiam bingung dengan apa yang harus dikatakan. Tetapi tiba-tiba sebuah suara memecahkan keheningan ini..

“hachi.. hachi!” kupalingkan wajahku kearah suara itu berasal

“tuh kan oppa jadi flu, sudah kukatakan tidak usah memberikan mantelmu padaku” ucapku khawatir sembari melepaskan mantelnya yang ada pada tubuhku dan memakaikan pada tubuhnya yang sedikit menggigil

“tidak tidak tidak, kau lebih membutuhkannya. Nan gwenchana…” tolaknya sembari melepaskan mantelnya dan memakaikan padaku lagi

“ya oppa! jangan sok tegar dan kuat, kau itu sungguh keras kepala. Yasudah bagaimana jika memakainya berdua saja?” aku mendekatkan tubuhku padanya dan memakaikan mantel ini pada tubuhnya begitu juga tubuhku tanpa menunggu jawaban darinya. Kami berbagi mantel ini berdua dan sebenarnya ini sangat memaksakan kehendak tetapi ya mau bagaimana lagi? Aku tidak ingin membuatnya sakit.

Beberapa detik kemudian tubuhku menegang ketika kurasakan tangannya menarik pinggangku untuk lebih mendekat kearahnya. Aku menolehkan wajahku padanya dan kulihat dia tersenyum sembari menatap sungai han di depannya

“begini jauh lebih baik” ucapnya lembut dan aku hanya bisa menelan ludahku. Ya! jauh lebih baik katanya? Aisshhh baik dari mana, ini sungguh tidak baik untuk jantungku yang sekarang tengah berdetak dengan sangat cepat. Walaupun aku tahu aku hanya menyukai dan mencintai cho kyuhyun, tetapi perempuan mana yang tidak akan sepertiku jika seorang lee donghae tiba-tiba saja memperlakukanmu seperti ini. Seorang LEE DONGHAE SUPER JUNIOR!

“aku tau aku ini tampan tetapi jangan menatapku seperti itu terus, aku tidak bertanggung jawab jika nanti kau menyukaiku” ucapnya dengan penuh percaya diri

“si..siapa yang menatapmu? kau terlalu percaya diri lee donghae” aku mengalihkan pandanganku darinya untuk menutupi rasa maluku

“aah turun salju” pekikku senang ketika kulihat butiran-butiran putih turun dari langit

“kau menyukainya?” aku mengangguk sambil tersenyum mendengar pertanyaannya, aku membuka telapak tanganku agar salju itu bisa mendarat di tanganku

“kau seperti anak kecil” ejeknya, aku meliriknya sembari kusunggingkan senyum evilku dan kemudian aku pegang pipinya dengan kedua tanganku yang penuh salju

“ya!!! park seul ah itu dingin!” teriaknya lalu dia mengejarku yang sudah berlari menghindarinya

*Author POV*

“apa barang-barang kalian sudah siap semua? Kalian yakin tidak ada yang tertinggal?” ucap seorang pria yang tengah sibuk mempersiapkan segala sesuatu tentang konser super junior esok hari

“ya hyung! Santailah sedikit, ini kan bukan konser pertama kami” ucap kyuhyun pada manager nya itu

“arraseo, tetapi kan ini memang tugasku. Jangan sampai ada barang kalian tertinggal, apalagi itu barang yang penting!” seru pria itu sembari memeriksa hal-hal mana yang harus dibawa untuk konser nanti

“memangnya kita akan pergi pukul berapa hyung?” ucap ryeowook yang sekarang tengah duduk santai sembari memakan cemilan buatannya sendiri

“kurang lebih setengah jam lagi kita berangkat” jawabnya sembari melihat jam tangan sportnya itu

“eh chankkaman, seperti ada yang kurang. Ya! kemana si ikan itu?!” ucap sang manager panik saat ia sadari bahwa salah satu anak yang ia urusi tidak ada disekitarnya

“ooo donghae sedang bertemu dengan yeojachingu nya” seru eunhyuk asal

“MWO?! D..dia mempunyai yeojachingu?!” pekik managernya itu dengan panik, dengan seketika dia menghentikan kegiatan yang sekarang tengah ia lakukan

“hahaha aniyo hyung, hanya seseorang yang spesial” sambung shindong sembari berjalan mendekat kearah member lainnya

“nugu nugu? Ah biar aku tebak, apakah itu seul ah ssi?” tanya siwon dengan wajah penasarannya

“majjo! Kau pintar sekali siwon-ah! hahaha” seru shindong yang sekarang sudah tertawa terbahak-bahak begitu juga dengan eunhyuk

“woooaaah pantas saja akhir-akhir ini dia ceria sekali” ucap sungmin antusias yang kemudian mendapat anggukan dari member lainnya tanda setuju. Tetapi tanpa mereka sadari, ada seseorang yang sama sekali tidak tertarik dengan obrolan itu, khususnya pada topik yang sekarang tengah ribut di perbincangkan

“cih dia menyukai perempuan itu? sepertinya dia harus ke dokter karena alat penglihatannya sudah rusak” ucap seseorang yang sibuk dengan psp ditangannya itu, err sedikit terdengar kesal

“loh memangnya kenapa? Seul ah itu perempuan yang cantik dan baik” seru eunhyuk yang mendapat persetujuan dari anggota lainnya

“ya! atau jangan-jangan kau menyukai nya kyu?” goda siwon pada kyuhyun

“cih itu tidak mungkin!” seru kyuhyun dengan lantang, tetapi para hyung nya itu tidak tau bahwa sebenarnya dia sedikit tersentak dan kaget akan ucapan yang siwon tadi lontarkan padanya

“ya ya ya! kenapa kalian jadi ribut sendiri?! Yang penting sekarang itu dimana donghae?! Sebentar lagi kita akan ke bandara” ucap manager nya tadi dengan wajah yang khawatir

“chankkaman, aku akan menelepon nya hyung” seru siwon sembari mencari kontak donghae di handphone nya dan kemudian ia segera meneleponnya. Baru beberapa detik nada sambung yang didengar siwon, semua orang didalam dorm itu tengah mencari-cari sebuah suara yang terdengar

“ah hah hah ann… annyeong, mianhae aku terlambat” ucap seseorang dengan nafas yang tersenggal-senggal karena ia baru saja berlari untuk sampai ke dorm nya itu

“aissshh kau itu darimana saja?! Sungguh membuatku khawatir!” seru sang manager sembari memukul pelan bahu donghae

“mianhae hyung tadi aku bertemu dengan seseorang” ucap donghae dengan senyum lebarnya

“memangnya kau dan seul ah kemana saja sampai selama ini hah?” ucap eunhyuk dengan senyum menggoda nya

“err itu…. rahasia!” jawab donghae tersipu-sipu

“ya! kalian itu sungguh menjijikan. Kau juga hyung, sudah tau kita akan ke tokyo tetapi masih sempat-sempatnya pergi dengan perempuan itu dan membuat kami menunggumu seperti ini! Sudahlah sebaiknya kita berangkat sekarang saja!” seru kyuhyun yang terlihat kesal dan jengah dengan apa yang tengah dibicarakan oleh para hyung nya itu. Dia pergi mendahului yang lainnya, dalam pikirannya dia juga bingung dengan apa yang sedang dilakukannya sekarang. Kenapa ia begitu kesal mengetahui donghae dan seul ah pergi berdua begitu.

“kenapa dia?” tanya donghae bingung melihat sikap kyuhyun yang tiba-tiba berubah, semua orang yang ditannya nya mengangkat bahu tanda tidak mengerti juga

**
Begitu sesampainya para pria yang digilai oleh wanita di seluruh dunia itu di hotel yang akan mereka tempati untuk beristirahat selama 2 hari kedepan, sudah ada beberapa elf yang menunggu idola mereka dengan suka rela walaupun tubuh mereka meronta-ronta kelelahan tetapi tetap saja tidak diperdulikan karena yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana caranya bertemu dengan idola mereka tersebut

Dibukanya kaca mobil yang sekarang tengah mengantar super junior itu kemudian pria-pria tampan itu melambaikan tangannya ke arah para fans dan seperti sudah direncanakan atau dilatih semua fans nya itu langsung berteriak histeris melihat siapa yang ada didalam mobil mewah yang tengah melewati mereka itu. Ada yang hanya berteriak, ada yang menangis, dan ada pula yang mengejar mobil itu ya walaupun akhirnya tetap saja mereka tidak bisa mengikuti mobil itu sampai basement dimana mobil itu akan diparkir karena memang penjagaannya yang sungguh ketat

“cha ini kunci kamar kalian, kyuhyun akan sekamar dengan donghae, eunhyuk-shindong, siwon-sungmin, kangin-ryewook, henry-zhoumi” ucap manager super junior itu ketika mereka berada di lobby hotel, dia memberikan kunci kamar hotel yang akan ditempati para member

“gomawo hyung, ah kapan kita rehearsal?” ucap donghae sembari memainkan handphone ditangannya

“3 jam lagi kalian harus sudah ada di tokyo dome, sekarang sebaiknya kalian istirahat atau makanlah jika kalian lapar” ucap manager itu kepada anak-anak yang diurusinya itu

“ne hyung, ah aku lelah sekali. Sebaiknya kita cepat ke kamar” ucap siwon yang tengah memutarkan kepalanya

“ne kajja!” seru yang lain dengan serempak

“aaaah aku lelah sekali” seru donghae yang sudah berada di kamarnya, dengan segera dia menghempaskan tubuhnya itu pada kasur yang sudah menunggunya

“nado hyung, ah sebaiknya aku mandi supaya tubuhku segar kembali” ucap teman sekamar donghae itu, ya siapa lagi kalau

bukan kyuhyun. Setelah dia menaruh barang-barangnya, dia memasuki kamar mandi untuk membilas tubuhnya
Lain kyuhyun lain juga dengan donghae, dia lebih memilih untuk memanjakan tubuhnya pada kasur empuk itu daripada pergi ke kamar mandi. Matanya menatap langit-langit kamarnya itu sedangkan otak dan pikirannya sekarang tengah dipenuhi oleh seorang perempuan yang akhir-akhir ini telah membuat hari-harinya lebih ceria. Tanpa sadar, donghae menarik ujung bibirnya membentuk senyuman ketika ia mengingat-ingat apa yang kemaren dia lakukan bersama perempuan itu…

“hyung, wae geurae? apa yang dilakukan langit-langit itu sampai membuatmu tersenyum seperti itu?” tanya kyuhyun bingung ketika melihat hyung nya itu senyum-senyum sendiri ketika melihat langit-langit kamar mereka

“ah aniyo” donghae megalihkan pandangannya ke arah kyuhyun dan dilihatnya magnae nya itu hanya memakai handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya dengan rambutnya yang basah

“semakin lama kau semakin mengerikan hyung, kau tidak gila kan?” ucap kyuhyun dengan tampang begonya

“mungkin, aku gila karena nya hahaha” jawab donghae diiringi dengan tawanya

“hmm.. park seul ah kah? Cih kau benar-benar menyukainya hyung?” ucap kyuhyun yang sekarang telah berganti pakaian dengan training dan baju santai nya. Donghae bangkit dari tidurnya dan berjalan mendekat ke arah kyuhyun yang tengah berada di balkon kamar mereka

“sepertinya begitu” jawab donghae dengan senyum yang masih bertengger di wajahnya. Kyuhyun yang melihat hal itu hanya bisa mendengus kesal, entah kenapa dia merasakan ada yang aneh dengan hati dan tubuhnya saat itu. dia seperti tidak terima dengan jawaban yang diberikan donghae padanya

“apa yang kau lihat darinya?” tanya kyuhyun datar tetapi didalam hatinya dia begitu penasaran

“mollayo, tetapi yang jelas aku selalu ingin melindunginya dan jika berdekatan dengannya hati ini akan berdetak lebih cepat. Hmm… ah dan jika aku tidak bertemu dengannya rasanya aku merindukan sosok dirinya” ucap donghae panjang lebar sembari matanya menerawang langit biru diatas sana

“hey hyung sadarlah! Kau sepertinya harus pergi ke dokter!” seru kyuhyun yang terdengar kesal

“wae? Kenapa kau begitu tidak terima jika aku menyukainya?” ucap donghae tiba-tiba dan hal itu sukses membuat kyuhyun kebingungan mencari jawabannya

“a..aniyo hyung, bukan begitu. Hanya saja…”

“kau menyukai nya juga kah? Tch.. kalau memang menyukainya kenapa kau memperlakukannya dengan kasar? Lalu bagaimana hubunganmu dengan chan ra?” donghae menatap kyuhyun dengan senyuman sinisnya

“stop hyung! kau tidak mengetahui apa-apa tentang hubunganku dengan chan ra dan asal kau tau aku tidak.. men.. aku tidak menyukai perempuan itu! bagaimana aku bisa menyukai perempuan yang telah membuat hubunganku dengan chan ra jadi seperti ini!” seru kyuhyun dengan penuh amarah, saat ini kyuhyun tengah menatap donghae dengan tatapan tajam, siapapun yang melihatnya pasti akan lari ketakutan

“hahaha ada apa denganmu kyu? Kenapa kau begitu tersinggung? Dan ingat kyu jangan pernah menyalahkan seul ah atas semua yang terjadi dalam hubunganmu dengan chan ra, jangan pernah menjadikan dia pelampiasan amarahmu! Dia itu tidak tau apa-apa tentang semua hal yang terjadi diantara kalian berdua! Jika memang chan ra mencintaimu, seharusnya dia bisa mempercayaimu dan seharusnya dia mencoba mendekatkan dirinya dengan keluargamu bukan malah menghindar dan menyalahkan seul ah!” seru donghae yang tak kalah tajam dengan tatapan kyuhyun, setelah mengatakan semua itu donghae pergi meninggalkan kyuhyun yang terdiam dengan tatapan kosong

**
“kalian berdua kenapa? Apa ada masalah?” tanya seorang pria yang memakai celana jeans dipadu dengan kemeja kotak-kotak berwarna biru itu ketika melihat ada sesuatu yang tidak benar diantara kedua dongsaengnya

“aniyo gwenchanayo hyung” jawab donghae pada pria yang baru saja keluar dari tugas wajib militernya itu

“mereka mungkin hanya kelelahan saja kangin-ah. yasudah ayo kita berangkat!” ucap manager hyung yang sekarang telah berada didekatnya

“eo hyung dompetku tertinggal, nanti aku menyusul ke parkiran saja ya hehehe” ucap eunhyuk dengan senyum gusinya itu

“yasudah cepatlah, kami menunggu di mobil” jawab managernya itu kemudian pergi menuju parkiran begitu juga dengan yang lainnya

Sepeninggal manager dan para membernya itu, eunhyuk segera berjalan dengan cepat kearah kamarnya berada. Setelah dia menemukan dompetnya itu, dengan segera dia kembali menuju mobil yang akan membawanya ke tokyo dome. Tetapi ketika eunhyuk sedang melewati lobby utama, dia melihat seseorang yang dikenalinya, dengan perasaan ragu dia mendekati orang tersebut dengan perlahan

“seul ah?” seseorang itu -yang merasa dirinya dipanggil- segera membalikan badannya ke arah sumber suara

“eunhyuk oppa?! apa yang oppa lakukan disini?” ucap seul ah terkejut atas apa yang dilihatnya kini

“super junior sedang mengadakan super show dan kita menginap disini” jawab eunhyuk, seul ah menganggukan kepalanya mendengar jawaban dari lawan bicaranya

“lalu kau?” tanya pria itu

“ah aku kesini untuk urusan kuliah, ada seminar dan hal-hal lain yang harus aku ikuti oppa” jawab seul ah

“oh begitu, aku sangka kau datang kemari untuk menonton super show” ucap eunhyuk dengan wajah sedihnya

“ah mianhae oppa, sebenarnya aku ingin sekali menontonnya tetapi ada hal lain yang harus aku lakukan” ucap seul ah sedikit menyesal

“ommo aku lupa! Aku harus segera rehearsal untuk konser nanti, pasti yang lain sudah menungguku” pekik eunhyuk saat dia melihat panggilan masuk di handphone nya

“oppa itu bagaimana, yasudah cepat sana nanti yang lain akan memarahimu” ujar seul ah

“ah ne, kalau ada kesempatan datanglah ke konser kami! Kau tidak perlu membayarnya!” teriaknya sambil berjalan menjauh

“ne oppa! fighting!” jawabku sambil kukepalkan tanganku dan mengangkatnya

*Kyuhyun POV*

“Aisshhhh kemana si wajah monyet itu?! mengapa dia lama sekali?!”
kulihat manager hyung tengah mondar-mandir sambil terus mengoceh, lama-lama aku pusing sendiri melihatnya begitu. Eunhyuk hyung juga mengapa lama sekali hanya sekedar mengambil dompet? Kasihan juga kan manager hyung sampai frustasi seperti itu…

“mianhae sudah membuat kalian menunggu” ucap seseorang yang sudah membuat kami menunggu. Biar kutebak, sebentar lagi pasti manager hyung akan meneriakinya atau menjitaknya atau bisa juga memukulnya

“YA!! KAU DARI MANA SAJA?!” teriak manager hyung seraya melayangkan gulungan kertas yang ada ditangannya ke kepala eunhyuk hyung. Tebakanku benar kan? Aku terkekeh sendiri melihatnya

“ya hyung jangan memukulku, aku minta maaf, lebih baik kita segera berangkat” ujar eunhyuk hyung yang sedang berusaha menghindar dari pukulan manager

“yasudah cepat masuk!” perintah manager hyung, kulihat eunhyuk hyung memasuki mobil dan duduk didepanku dan disebelah donghae hyung

“kau dari mana saja? Mengapa hanya mengambil dompet saja begitu lama?” tanya donghae hyung penasaran

“ah itu tadi aku bertemu seul ah” jawabnya yang sukses membuatku terkejut. Nugu? Seul ah? apa yang dia lakukan disini? Aku menajamkan pendengaranku untuk mendengar percakapan mereka

“ne? Nu…nugu?” tanya donghae hyung sedikit terkejut sama sepertiku

“PARK SEUL AH” eja eunhyuk hyung dengan perlahan

“apa yang dia lakukan disini?

“dia kesini karena ada urusan kuliah, ah dia bilang dia juga akan menghadiri sebuah seminar” aisshh kukira dia kesini untuk melihatku di konser nanti, tetapi ternyata? Chankkaman! Apa yang sedang kupikirkan? Mengapa aku berharap dia akan melihatku di konser? Otakku benar-benar bermasalah!

“hanya itu?” tanya donghae hyung dengan raut wajah yang sedikit kecewa

“ne, memang apa lagi? Aaah pasti kau mengira dia kesini untuk menemuimu kan? Ya! kau itu berharap sekali!” ejek eunhyuk hyung

“ya apa salahnya aku berharap? Mungkin saja disamping urusan kuliahnya itu, dia memang berniat menemuiku” ucap donghae hyung dengan bangga

Entah kenapa aku merasa kesal mendengar ucapan donghae hyung tadi, berniat menemuinya katanya? Cih itu hanya dalam khayalanmu saja hyung! tapi jika memang seul ah berniat menemuinya bagaimana? Aissshh membayangkannya saja membuat hatiku sesak begini. What’s wrong with me?!

**
Sedari tadi kulihat donghae hyung sangat bersemangat sekali tidak seperti biasanya. Saat konser dimulai sampai sekarang, biasanya ketika konser selesai dia pasti meminta kami semua menemaninya makan atau sekedar jalan-jalan tapi ini? Dia malah meminta segera kembali ke hotel. Alhasil kami semua yang sudah lumayan lelah mengikuti permintaannya yang tidak buruk, tetapi tetap saja aneh sekali

Tiba-tiba pikiranku melayang mengingat ucapan eunhyuk hyung sewaktu di mobil, apa jangan-jangan dia berniat menemui seul ah? di waktu seperti ini? Ya! ini tidak boleh, tidak bisa dibiarkan! Tetapi apa hak ku untuk melarangnya? Aissshhh jinjja!

“ya! kau ingin kemana hae?” pekik seseorang disebelahku yang tidak lain dan tidak bukan adalah eunhyuk hyung. kulihat donghae hyung keluar dari dalam lift dengan senyuman lebarnya, ku alihkan penglihatanku kearah tombol-tombol yang berada di samping pintu lift. Aku sedikit bingung, ini kan bukan lantai dimana kamar kami berada tetapi kenapa donghae hyung keluar?

“aku titip barang-barangku ya, aku ada sedikit urusan. Annyeong!” ucap donghae hyung sembari melambaikan tangannya, dengan perlahan pintu lift ini bergerak menutupi dirinya yang berada di sebrang kami.

“dia ingin kemana lagi?” tanya siwon hyung pada kami

“hahaha aku yakin dia pasti ingin menemui seul ah” jawab euhnyuk hyung yang sukses membuatku menegang. Seul ah? kenapa aku tidak menyadari nya! Aisshh

Ting!

Pintu lift terbuka dan menampakan koridor kamar kami berada, kulihat para hyung ku berjalan keluar lift sembari membawa barang-barangnya. Bukannya aku mengikuti mereka tetapi aku malah berdiam diri didalam lift. Apa aku harus menyusul donghae hyung?

“kyu, apa yang kau lakukan disana? Cepatlah apa kau tidak lelah?” ujar sungmin hyung yang mungkin sadar jika aku masih berdiam diri di dalam lift

“engg… sepertinya aku harus pergi ke suatu tempat, kalian duluan saja nanti aku akan menyusul” ujarku dengan segera aku menekan tombol angka dimana donghae hyung tadi meninggalkan kami semua

“ya! kau ingin kemana?!” samar-samar kudengar teriakan siwon hyung tetapi kemudian aku tidak mendengarnya lagi karena pintu lift sudah tertutup

Aisshh dimana aku harus mencari donghae hyung? apa dia masih berada disana atau sudah pergi dengan seul ah? aku terus saja berperang dengan pikiranku sendiri, kenapa aku merasa gelisah seperti ini? Ku ketukan kaki ku berkali-kali begitu juga dengan mataku yang terus saja melihat kearah angka lift ini berada

Ketika suara lift tanda aku sudah sampai ke tempat yang aku tuju terdengar, aku segera bergegas ke luar dan yang sekarang ada didalam pikiranku hanyalah bertemu dengan seul ah dan menariknya pergi agar dia tidak bisa berduaan dengan donghae hyung. Tetapi baru saja beberapa langkah aku berjalan, aku dikejutkan dengan keberadaan seseorang dihadapanku

“kyu..kyuhyun oppa?” ujar seseorang yang sama terkejutnya denganku

“chanra ya…” ucapku kemudian

“sedang apa kau disini?” sambungku lagi yang masih berusaha untuk menetralkan suaraku

“aku… ada urusan kuliah yang mengharuskan aku ke tokyo oppa” kulihat raut wajah dan sikapnya yang terlihat sedikit canggung, ya kau tau apa yang membuatnya begitu

“oh begitu” ujarku, setelah itu aku terdiam bingung harus berkata apa begitu juga dengan dia. Seharusnya aku tidak hanya berdiam diri seperti ini, seharusnya aku berkata sesuatu yang bisa membuat hubunganku dengannya membaik tetapi aku malah terdiam seperti ini

“oppa, sepertinya kita harus bicara” ucapnya yang memecahkan keheningan ini. Ya, memang kita harus bicara, aku harus menyelesaikan semua masalah yang terjadi diantara kita berdua. Tidak mungkin aku dengan dia terus dalam keadaan seperti ini, aku menyetujui apa yang chanra katakan tanpa sadar dengan apa yang seharusnya aku lakukan di sini

*Author POV*

Dengan senyum lebar yang tertera di wajahnya, seseorang pria melangkahkan kakinya lebar dan penuh semangat. Entah mengapa dia tidak merasa lelah sedikitpun dengan kegiatan yang baru saja dia kerjakan, yang ada dia malah merasa bahagia, semangat, dan juga sedari tadi hatinya tidak bisa diajak berkompromi karena terus saja berdetak dengan cepat hanya karena dia ingin bertemu dengan seorang perempuan yang baru saja kemaren dia temui.

Tanpa sadar, sekarang dia sudah berada di depan sebuah pintu kamar hotel, dia menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya sebelum dia mengetuk pintu kamar tersebut. Selang beberapa detik kemudian, pintu itu terbuka dengan perlahan dan betapa terkejutnya sang perempuan saat tahu siapa yang berada di hadapannya saat ini

“Donghae oppa? bagaimana oppa bisa disini? bagaimana oppa tau kamarku?” pekiknya terkejut melihat sosok yang dia kenali, seharusnya dia tidak perlu terkejut seperti itu karena dia memang sudah tahu bahwa super junior menginap disini tetapi dia tidak tahu bahwa donghae akan menemuinya seperti ini

“hehehe apa sih yang tidak aku ketahui? apa kau sibuk? Apa kau ingin menemaniku jalan-jalan?” tanya pria itu dengan senyum yang masih bertengger di wajahnya

“ne?! Menemanimu jalan-jalan di waktu seperti ini? Bukankah oppa baru saja selesai konser? Apa kau tidak lelah?” jawabnya yang terlihat bingung

“hmm… itu.. memang benar jika aku baru saja pulang tapi aku tidak merasa lelah kok! Sungguh, malahan aku akan merasa bosan jika terus berada di dalam kamar hotel” ujar donghae penuh harap

“yasudah tapi apa tidak apa-apa? Jika ada elf yang melihat bagaimana?” tanya seul ah khawatir

“tenang saja, aku membawa alat penyamaranku kok!” jawab donghae menunjukan masker wajah ditangannya kepada seul ah

“hmm.. baiklah kalau begitu aku berganti pakaian dulu oppa” ucap seul ah

“tidak usah, kajja!” donghae menarik tangan seul ah tanpa ijin pemiliknya begitu saja

“ya oppaaa!!!!” pekik seul ah terkejut dengan apa yang donghae lakukan

*Seul Ah POV*

Aku tidak mengerti dengan pria yang berada disampingku saat ini, tengah malam begini dia tiba-tiba berada di depan kamar hotelku dan mengajakku jalan-jalan dengan hanya memakai baju tidur seperti ini? Apa sebenarnya yang ada dalam pikirannya? Dia kan pasti tahu sekarang ini sudah memasuki musim dingin tetapi dengan seenaknya saja dia menarikku keluar tanpa memberiku waktu untuk berganti pakaian dengan pakaian yang lebih hangat

“yaaa kau kenapa? Apa ada masalah?” tanya donghae oppa

“ne? Aku? tidak” jawabku singkat. Donghae oppa menghentikan langkahnya dan memegang sebelah tanganku, aku membalikan badanku menghadap kearahnya

“waeyo? Kenapa berhenti?” tanyaku sedikit kebingungan

“kau sedari tadi diam saja, wae? Apa kau keberatan aku mengajakmu pergi?” aku melihat wajahnya yang hampir sebagian tertutup oleh maskernya itu, tetapi walaupun begitu aku bisa melihat lingkaran hitam dibawah matanya begitu juga sorot matanya yang terlihat lelah

“a..aniyo, bukan begitu oppa hanya saja aku merasa.. hachi! Hachi..” haisshh aku benar-benar kedinginan dan sepertinya aku akan terkena flu karena hal ini

“kau kedinginan?! Aigooo mianhae seul ah ya, seharusnya tadi aku memberi waktu untukmu berganti pakaian” ujarnya panjang lebar seraya memakaikan coat nya padaku, dia terlihat khawatir dan merasa bersalah

“gwenchanayo oppa, kau tidak usah khawatir padaku” ucapku sambil tersenyum kearahnya

“apa kau sudah merasa lebih hangat? Atau apa kita kembali ke hotel saja?” tanya nya masih saja terlihat khawatir padahal aku sudah berkata bahwa aku baik-baik saja

“ne, ini membuatku lebih hangat. A..aniyo itu tidak perlu oppa” jawabku

“apa kau yakin?” tanya nya lagi

“ne oppa, kajja!” seruku seraya menarik tangannya untuk berjalan mengikutiku

“kenapa kau tidak menonton super show? Padahal tadi itu konsernya sangat seru dan menakjubkan!”

“hmm… sebenarnya aku ingin sekali datang kesana dan menonton super show. Apalagi aku tau jika di konser itu siwon ssi akan topless dan dia pasti sangat mempesona tetapi sayangnya aku dengar kau juga melakukan hal yang sama jadi ya daripada aku nanti muntah disana melihatmu seperti itu jadi aku tidak menontonnya” ujarku panjang lebar sengaja mengerjai donghae oppa. Dia terdiam sejenak, mungkin dia sedang menelaah apa yang baru saja kukatakan dan aku mengambil kesempatan itu untuk berlari menjauh darinya

“YA! PARK SEUL AH! KAU!” teriak donghae oppa seraya berlari mengejarku

Tetapi yang namanya pria itu pasti tenaga nya lebih besar daripada wanita, alhasil dengan mudah dia bisa mengejarku. Dia menarik tanganku dan karena tenaganya yang kuat, tubuhku terhuyung kearahnya. Aku terkejut dan tubuhku pun ikut menegang ketika aku sadar saat ini jarak antara aku dengan donghae oppa sangatlah dekat.

Tangan kiriku berada di pundaknya sedangkan tangan kananku masih dia pegang dengan tangan kirinya. Aku dengan dia
sama-sama terdiam, tetapi matanya terus menatapku. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang, tetapi aku rasa dia semakin mendekatkan wajahnya kepadaku. oh tuhaaaan sungguh kenapa kau melakukan ini padaku? Ottokhaeyo?!!

Satu tanggapan

Comment Please ^^ Don't Be Siders okay ;)