I love you and I love you

Author : Ghaizain
Cast : Choi Min Hwan, Lee Min Ah, Lee Hong Gi,Song SeungHyun
Cameo : Oh Won Bin, Choi JongHoon
Genre : Romance (maybe)
Lenght : Oneshoot
Rating : PG

mmm~~ Sebelumnya, saya mau minta maaf yang sebesar2nya karena saya lama gak posting ff disini. itu semua dikarenakan banyaknya tugas sekolah yang menyerang…U,u maaaafff~~~~ banget ya,,, and makasih udah mau baca ini^^

-Min Ah POV-
Aku bangun dari tidurku dan segera pergi mandi. Selesai mandi, aku memakai seragam sekolahku dan berangkat sekolah. Kakak-ku sudah berangkat duluan jadi aku menyiapkan sarapan sendiri. Setelah menyelesaikan sarapanku, aku berangkat sekolah sendiri.
Sampai disekolah, Aku mencari-cari sahabatku, SeungHyun. Ya, ia adalah sahabat terbaikku. Ia selalu membantuku dikala aku susah dan menemaniku kalau aku sedih atau sendirian. Tapi aku sering jahil sama dia..he..he..Mian SeungHyun.
Nah itu dia..
“SeungHyunnie….” Panggilku.
SeungHyun menoleh..
“A…Min Ah..”
“Ya!! Aku mencarimu dari tadi..kau kemana saja ?”
“He..he..Mian, tadi aku dipanggil sama KepSek.”
“Ada apa? Kau nakal ya?”
“Ani~ ia hanya minta tolong supaya aku mengerjakan tugas ini..” ucap SeungHyun sambil memperlihatkan secarik kertas padaku.
“Oh..Memangnya kau bisa mengerjakan tugas ini?” ucapku sambil melirik SeungHyun.
“Ya!! Kau meremehkanku?? Akan kubuktikan aku pasti bisa mengerjakannya..”
“Yasudah..eh,itu WonBin Saem sudah datang ayo kita masuk kelas!!”
“A…Kajja!!”
Kami memasuki kelas dan duduk di kursi masing-masing.
“Ya..anak-anak kita mulai pelajaran hari ini..” ucap WonBin Saem membuka pelajaran.
Dua jam berlalu, Bel istirahat berbunyi..
“Ya!! SeungHyunnie..ayo kita ke kantin..aku lapar..” ajakku pada SeungHyun yang sedang sibuk merapihkan buku-bukunya.
“A..ye..Kajja!!” ucap SeungHyun.
-SeungHyun POV-
Di Kantin..
Aku duduk di hadapan Min Ah sambil menunggu pesanan. Haah..Min Ah..kau cantik sekali. Entah kenapa sejak hari itu aku menyukaimu.. Baca lebih lanjut

Tersesat part.2

Author : Ghaizain

Cast : FT ISLAND and SHINee member

Ofc : Choi Min Soo, Cho Yoora, Echi

Genre : Family, Romance

Lenght : Chaptered

Rating : PG

Flashback part.1

Liburan kami disini sangat dirahasiakan. Jadi aku tidak mau liburan kami rusak. Arra?” ucapku sedikit berbisik. “Ye.” Ucap MinHae. Lalu ia pergi meninggalkanku dan berlalu bersama teman-temannya. Aku pun pulang.

Flashback END

Go to the story…

-Minhwan POV-
Aku mengendarai mobil Yoora menju rumah. Sesekali aku menikmati pemandangan kota ini. Lama-lama aku mulai terbiasa dengan hiruk pikuk kota ini. Aku terus melajukan mobil Yoora hingga sebuah taman menggodaku untuk mampir sejenak. Akhirnya, aku mampir sejenak di taman itu. Aku memandangi warga-warga yang berlalu-lalang. Warga-warga di Negara ini benar-benar ramah. Mereka saling menyapa kalau bertemu. Saat sedang asyik memandangi warga-warga yang berlalu-lalang, hapeku berbunyi. Aku segera mengambilnya lalu menempelkannya di telingaku.
“Yoboseyo…”
“……………………………”
“A..Jonghoona.. wae?”
“…………………”
“MWO??? Baik aku akan segera pulang.”
Aku menjauhkan hapeku dari telinga lalu bergegas menuju mobil. Aku melajukan mobilku menuju rumah sakit.

Sampai di rumah sakit…
“Mana Seunghyun?” tanyaku pada Jonghoon yang sedang duduk lesu. “Ada dikamar itu.” Jawab Jonghoon. Tanpa berkata apapun lagi, aku segera memasuki kamar yang dimaksud Jonghoon. Di kamar itu, sudah banyak orang. Diantaranya, Yoora, Member SHINee, dan FT ISLAND. Aku segera mendekati segerombolan orang yang berdiri mengelilingi tempat tidur Seunghyun. “Bagaimana keadaan Seunghyun?? Apa ia baik-baik saja?” tanyaku segera. “Tenang hyung… ia sudah sadar.” Jawab Taemin sambil menyingkir dari tempat tidur Seunghyun sehingga kini aku dapat melihat Seunghyun. Aku tersenyum dan segera memeluk Seunghyun. Aku tidak memperdulikan orang-orang yang melihatku aneh. Yang pasti aku kini benar-benar lega tidak terjadi apa-apa pada Seunghyunnie… “Ya..apa yang kau lakukan? Aku sesak..lepaskan pelukanmu..” ucap Seunghyun berusaha melepaskan pelukanku. Aku tersenyum lalu melepaskan pelukanku. “Aku senang kau tidak apa-apa..” ucapku. “Ya..Gomabta kau telah mengkhawatirkanku…tapi tolong jangan lakukan hal seperti tadi lagi arra?” ucap Seunghyun. “Memangnya kenapa?” tanyaku. “Kau tidak sadar kita sedang diperhatikan..” jawab Seunghyun. Aku menoleh ke gerombolan orang dibelakangku yang sedang memperhatikan aku dan Seunghyun dan membuat mereka salah tingkah. Ada yang garuk-garuk kepala, ada yang langsung baca novel, dan lain-lain. “Dasar aneh..” gumamku.

Pukul 17.00 WIB
-Author POV-
“Aish.. aku harus segera menjemput Minhae, aku duluan ya semuanya…” ucap Yoora sambil bersiap-siap. “Jamkamman… aku yang akan menjemputnya.” Ucap Onew membuat Yoora menghentikan langkahnya dan menoleh. “Ani… aku yang akan menjemput Minhae..” ucap Minhwan. “Andwae… kau harus menemani Seunghyun disini. Aku yang akan menjemput Minhae.” Elak Onew. “Baiklah..” ucap Minhwan menyerah. Onew berjalan menuju tempat parker setelah Yoora memberikan kunci mobilnya padanya.
-Onew POV-
Aku melajukan mobilku menuju sekolah Minhae, jamkaman, diman sekolah Minhae? Aish~ aku lupa menanyakannya pada Yoora… aku menghentikan mobilku dipinggir jalan lalu mulai sms Yoora.
Yoora… dimana sekolah MInhae?
Aku menekan tombol SEND. Tak beberapa lama kemudian, ada balasan.
Memangnya kau sudah sampai mana?
Aku berfikir sejenak lalu melongok keluar mobil berusaha mencari informasi. Setelah mendapatkannya, aku membalas sms Yoora.
Didepan rumah makan padang..Salero Kito..
Aku menekan tombol SEND lalu beberapa lama kemudian, ada sms balasan dari Yoora.
Yasudah.. kau lihat bangunan besar disebelah kananmu? Itu sekolah Minhae. Kau masuk saja an tunggu Minhae. Ia pasti tahu mobilku.
Aku tersenyum lalu melongok kesebelah kanan. Ya, itu dia sekolah Minhae… besar. Aku tidak berani menyeberang kesana… jadi aku memutuskan untuk menunggu disini. Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru sekolah Minhae dari sini.. banyak sekali yeoja.. nah itu di Minhae. “MINHAEya!!!!! Kesini..” teriakku. Minhae yang sepertinya merasa namanya dipanggil tersenyum lalu menghampiriku. “Kok oppa yang jemput?” Tanya Minhae setelah masuk mobil dan kini duduk disebelahku. “Seunghyun masuk rumah sakit. Minhwan tidak bias menjemputmu, jadi aku yang menjemput. Kau tidak suka ya?” tanyaku tanpa mengubah tatapanku dari jalan. Menyetir mobil disebelah kanan adalah hal pertama bagiku. Ini benar-benar aneh dan membuatku canggung. “A..ani..ani. aku suka kok. Siapa sih yang gak suka kalo pulang sekolah dijemput sama biasnya? Mm.. Seunghyun oppa sakit demam ya?” Tanya Minhae. “Ye.. bagaimana kau bisa tahu?” tanyaku heran. “Aku fans berat kalian semua, jadi aku tahu semua hal tentang kalian.” Jawab Minhae. “O. kau sudah menjadi Shawol?” Tanyaku. “Hehe… sebenarnya belum… aku baru menjadi Primadonna dan Boice. Mendaftar menjadi Shawol dinegaraku sangat sulit. Mianhae oppa…” jawab Minhae polos. “A. tidak apa-apa. Aku akan mendaftarkanmu menjadi Shawol nanti. Siapa biasmu di SHINee?” tanyaku. “Hehe… aku sebenarnya menyukai kalian semua. Tapi, aku tidak menyukai Jonghyun oppa..” jawab Minhae. “Jangan beritahu Jonghyun oppa ya..oppa..” lanjut Minhae. “Ye. kapan kamu ulang tahun?” Tanyaku. “18 July.” Jawab Minhae. Aku sedikit tersentak mendengar jawaban Minhae. “Ulang tahunmu sama seperti..” ucapanku dipotong ucapan Minhae. “Taemin oppa.. hehe.. aku benar-benar bangga tanggal lahirku sama sepertinya…^^” “Kau benar-benar tahu banyak tentang kami.” Ucapku kagum. “Gomabta^^” ucap Minhae sambil tersenyum. Tak terasa kami sudah sampai di depan rumah sakit. “Kajja” ajakku sambil mengulurkan tanganku pada Minhae setelah membukakan pintu mobil untuknya. Minhae tersenyum lalu membalas uluran tanganku. “Gomabta oppa^^” ucap Minhae. “Ye^^” ucapku. Kami berdua berjalan menuju kamar rawat Seunghyun.
“Akhirnya kalian sampai juga.” Sambut Yoora. Minhae menaruh tasnya di meja lalu mengahampiri Seunghyun. Sedangkan aku mendekati Taemin. “Taemina…” panggilku. “Ye. wae hyung?” Tanya Taemin polos. “Kau tahu, ulang tahunmu sama dengan Minhae.” Jawabku. “Mwo? Jinca.. aku akan memberinya kejutan di ultahnya nanti.. tunggu.. ultahnya besok lusa kan?” ucap Taemin histeris. “Ye… aku akan membuat pesta untuk kau dan Minhae..” ucapku.
-Minhae POV-
“Kau baik-baik saja oppa?” tanyaku pada Seunghyun yang terbaring lemah di tempat tidur. Di tangan kanannya terdapat selang infuse. “Ye.. aku baik-baik saja Minhae..” jawab Seunghyun sambil mengacak-ngacak rambutku. “Ya.. oppa hentikan.. aku baru saja merapihkan rambutku dan sekarang kau mengacak-ngacaknya lagi…” ucapku menahan tangan Seunghyun. Seunghyun tersenyum lalu berkata. “Sifatmu sama seperti Minan…” ucap Seunghyun. “A.. oppa bisa aja…” ucapku sambil menepuk lengan Seunghyun. Seunghyun meringis. “Appo… Minhaeya….” Ucap Seunghyun. “A… Mianhae oppa… Mianhae!!!” ucapku merasa bersalah. “Sudah.. tidak apa-apa.. kau ini benar-benar mengkhawatirkanku… gomabta Minhaeya…^^” ucap Seunghyun. “Ye.. oppa.. sebagai fans aku pasti mengkhawatirkanmu.. kau tahu saat aku mendengar berita asramamu terbakar, aku benar-benar cemas.” Ucapku. “Jinca? Tenang saja…. Kami baik-baik saja kok. Biasmu di FT ISLAND siapa?” Tanya Seunghyun. Aku membisikkan jawabanku ke telinga Seunghyun. “Minhwan dan kau.” Bisikku. “Oh… Minhwana kemari.” Ucap Seunghyun. “Ya..oppa.. apa yang kau lakukan?” ucapku lirih. Seunghyun hanya tersenyum. “Minhwana.. kau tahu, ia adalah Hwantastic.” Ucap Seunghyun pada Minhwan yang kini sudah berada disampingnya. Minhwan menoleh ke arahku. Matanya begitu berkaca-kaca. Aku sampai geli melihatnya. “Ye.. nan Hwantastic… but nado Hyunism…kkk~” ucapku akhirnya. Aku kini benar-benar melihat tatapan bahagia dari Minhwan… haha^^
-Author POV-
Saat semuanya sedang asyik berbincang-bincang, Jonghoon masuk keruangan tanpa mengetuk pintu dahulu membuat yang lain tersentak dan menoleh kearahnya. “A.. mian, aku terlalu bahagia.” Ucap Jonghoon dengan wajah berseri-seri. Semua orang menatap bingung Jonghoon yang masih berdiri dengan wajah berseri-seri. Merasa diperhatikan, Jonghoon akhirnya mengutarakan alasannya. “Besok, Seunghyun sudah boleh pulang.” Ucap Jonghoon. Semua orang yang mendengarnya langsung berteriak senang. Ada beberapa yang berpelukan. Karena saking senangnya, tanpa sadar Minhae memukul-mukul lengan Seunghyun yang sakit bekas jatuh karena pingsan. Seunghyun meringis kesakitan tapi Minhae tetap saja belum sadar. Sampai kesenangan itu berhenti, Minhae baru sadar kalau ia sudah memukul Seunghyun dan membuatnya kesakitan. “Appo Minhaeya…” ucap Seunghyun sambil mengelus-ngelus lengannya. “Mianhae oppa… Mianhae.. aku terlalu bahagia.” Ucap Minhae merasa bersalah. Seunghyun tersenyum simpul. “Tidak apa-apa.” ucap Seunghyun. “Berarti besok aku mau izin dulu ah…” ucap Minhae. “Izin? Sekolah? Jangan Minhae, masa Cuma karena aku pulang dari rumah sakit kau harus izin sekolah.” Protes Seunghyun. “A.. tidak apa-apa.. Cuma sehari doang… bolehkan oppa……. Ya ya… boleh ya oppa… please….” Pinta Minhae dengan puppy eyes. Seunghyun yang tidak tega melihat tingkah laku Minhae, akhirnya mengiyakan permintaan Minhae. Minhae berjingkrak-jingkrak senang dan hampir saja ia memukul kembali lengan Seunghyun yang sakit, tapi ia segera sadar. “Apakah jika kau senang kau selalu memukul lengan orang yang sakit?” Tanya Key dengan tatapan skeptic. “He..he… kadang-kadang seperti itu sih oppa…kkk~” jawab Minhae sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “Kau aneh sekali Minhaeya…” ledek Honggi. “Ya.. oppa. Aku tidak aneh tahu!!” protes Minhae. “Kau ini aneh Minhae…” lanjut Minho. “Ya!! Oppa……” protes Minhae yang merasa tidak terima karena Minho mendukung Honggi. “Iya benar kata Honggi dan Minho.” Dukung Jonghoon. “OPPA!!!!!!!!!!!” pekik Minhae. Minhae segera mengejar semua orang yang tadi meledeknya. Akhirnya terjadi kejar-kejaran didalam kamar. Sedangkan yang lain hanya tertawa. Setelah merasa capai kejar-kejaran, mereka berhenti. Tapi, gelak tawa masih saja terjadi. Membuat ruangan ini semakin ramai dengan orang yang sakit perut karena terlalu keras tertawa. Untung rumah sakit sore ini sedang sepi, jadi mereka tidak mengganggu siapapun.
“Sudah sudah… aku sudah tidak kuat tertawa lagi niih… perutku sudah keram..” ucap Yoora tanpa sadar dengan bahasa Indonesia membuat semuanya berhenti tertawa lalu mengalihkan perhatian ke padanya. “Wae?” Tanya Jonghyun bingung. “A.. maksudku.. aku sudah tidak kuat lagi tertawa, kini perutku sudah keram.” Jawab Yoora sedikit canggung dengan bahasa korea. Semuanya membulatkan mulut membentuk huruf ‘o’ karena mengerti. Ribetnya kalo beda bahasa…kkk~
Di skip aja deh ceritanya…
Keesokkan harinya….
-Seunghyun POV-
Hah… hari ini adalah hari aku keluar tempat menyeramkan ini. Aku sempat senang, tapi setelah aku ingat lagi dengan jarum infuse yang masih tertempel di tangan kananku dan harus dikeluarkan, aku merasa tidak ingin keluar dari ruangan ini… tapi, SEUNGHYUN…. Hwaiting!! Semangat 16 Dimensi!!!!(?) semua orang sibuk merapihkan barang-barangku dan memindahkannya ke mobil. Aku masih tertidur lemas ditempat tidurku menunggu para suster dan dokter pencabut nyawa (loh?) ani.. maksudku pencabut jarum… tak lama kemudian, seorang dokter dan beberapa suster datang. Jantungku serasa berhenti berdetak. Keringat dingin keluar dari dahiku. Tubuhku kini gemetaran. Ini adalah hal yang paling kutakuti selama ini.(sebenernya sih author yang takut kkk~) dokter laki-laki itu tersenyum. “Tenang saja tuan… tidak akan sakit kok..” ucap dokter itu. Tapi, aku tidak mengerti apa yang ia ucapkan. Kurasa ia menggunakan bahasa Indonesia. Aku menggernyitkan dahiku tanda tidak mengerti. Tapi, seorang suster tiba-tiba berkata. “Maaf dok, ia orang Korea. Ia tidak mengerti bahasa Indonesia.” Ucap suster itu. “Oh.. baiklah.. sekarang coba kauucapkan apa yang tadi kukatakan padanya.” Ucap dokter itu. Apa yang sedang mereka bicarakan? Kenapa menyangkut nama Korea? Apa aku akan dibuang ke korea? Aish~ jinca… “Mmm… mianhae.. deoryeonim… dokter itu tadi bilang, kalau penarikkan jarum ini tidak sakit. Jadi kau harus tenang..” ucap suster itu dengan bahasa korea. Kkk~ aku dipanggil deoryeonim…haha~ aku mengangguk tanda mengerti. Aku menutup mataku dengan tangan karena aku tidak mau melihat jarumnya. Perlahan-lahan jarum itu dikeluarkan. Aish~ dokter itu berbohong… jelas-jelas ini sakit sekali… aku menggigit bibirku menahan sakit. Tanganku menggenggam kencang selimut yang ada disampingku. Beberapa menit kemuadian, penyiksaan ini selesai.. aku menghela nafas lega. Beberapa menit bagaikan ber abad-abad bagiku.. “Tidak sakit kan deoryeonim…” ucap suster itu tersenyum. Aku mendengus pelan. Tidak sakit dari mana… rasa sakitnya saja hampir membuatku mati…(LEBAY) aku memaksakan seulas senyum dibibirku. Suster itu tersenyum kembali lalu berlalu meninggalkanku bersama suster lain dan dokter aneh tadi. Aku menurunkan kakiku kelantai. Sudah lama aku tidak berjalan. Kakiku masih lemas sekali. Aku mencoba melangkahkan kakiku. Saat akan berpegangan, aku terjatuh. Aku meringis kesakitan payah sekali kaki ini.. ternyata jadi orang sakit itu tidak menyenangkan.. aku begitu lemah kalau sakit. Saat sedang menyesali diri sendiri, Minhae datang lalu ia terkejut melihatku terduduk di lantai. “Oppa… kenapa bisa begini…” ucap Minhae panik sambil membantuk berdiri. Aku melingkarkan tanganku dipundak Minhae. Minhae mendudukkanku di tempat tidur. “Aku hanya ingin berjalan sendiri ke mobil..” jawabku. “Tapi oppakan belum lancar berjalan… oppa seharusnya menggunakan kursi roda itu..” protes Minhae sambil menunjuk kursi roda yang ada diseberang tempat tidurku. “A… aku tidak suka menggunakan kursi roda. “Protesku berusaha membela diri. “Ketidaksukaan oppa tidak berlaku saat ini.. kesehatan oppa lah yang lebih penting.” Ucap Minhae menasihati. Aku tertawa lalu mengacak-ngacak rambut Minhae. “Kau seperti eommaku saja.” Ucapku. “Oppa…” elak Minhae yang tidak terima rambutnya kuacak-acak.
-Minhwan POV-
Aku berjalan menelusuri koridor rumah sakit menuju kamar Seunghyun. Aku akan membantu Seunghyun berjalan. Atau sebenarnya, aku ingin menyusul Minhae…kkk~ aku menyukainya.. entah kenapa itu terjadi sejak aku pertama kali bertemu dengannya. Ia adalah yeoja yang selalu ceria. Aku membuka pintu kamar Seunghyun. Tanganku tertahan ketika aku mendengar Seunghyun mengatakan sesuatu pada Minhae. Aku membiarkan pintu ini seperempat terbuka lalu mendengarkan kata-kata Seunghyun. Mianhae Seughyuna… aku menguping pembicaraanmu.
-Seunghyun POV-
Jantungku berdegup cepat, aku harus mengatakannya sekarang. Sebelum ada kabar aku akan kembali ke Seoul. Aku mengangkat tangan Minhae. Minhae menatapku nanar. Aku menelan ludah lalu berkata. “Minhaeya… sa.. sa..ssaranghaeyo.. aku menyukaimu.. apa kau mau menjadi yeochiku?” ucapku terbata-bata. Minhae terdiam sejenak. Aku menanti jawabannya. Sepertinya ia sedang berfikir.
-Minhwan POV-
Aku mendekap mulutku sendiri karena tidak percaya dengan apa yang kudengar tadi. Aku menggeleng-gelengkan kepala berusaha meyakinkan diriku kalau ini semua hanya mimpi. Aku berlari menuju mobil. Aku tidak mau mendengar apa yang akan Minhae ucapkan. Karena kuyakin ia akan menerima Seunghyun. Ia kan Hyunism. Siapa Hyunism yang mau menolak cinta Seunghyun begitu saja.
Aku duduk diam di kursi belakang. Aku masih memikirkan hal tadi. Aku berdecak sebal. Kenapa aku harus memikirkan hal itu? Masih banyak yeoja lain yang mau denganku. Dan masih banyak yeoja-yeoja lain yang lebih baik dari… Minhae… entah kenapa mulutku terasa berat mengucapkan kalimat itu. “Ada apa denganmu Minhwana?” Tanya Jaejin. “A.. ani hyung.. aku tidak apa-apa.” Jawabku berusaha meredam emosiku. Aku tidak mau orang disini melihat emosiku kini. Kau benar-benar namja yang lemah Choi Minhwan… gerutuku dalam hati. Aku harusnya menyatakannya sejak kemarin… kenapa aku terus mengundur-ngundur hal ini? Sekarang ia sudah bersama Seunghyun. Apa yang akan kau lakukan? Aku terus menyesali diri sendiri. Pintu mobil terbuka. Itu Minhae dan Seunghyun. Kulihat Minhae memapahnya masuk ke mobil. Aku berdecak pelan. Lalu memalingkan perhatianku ke arah lain. “Nah.. ayo kita pulang!!!” semangat Honggi. Onew tersenyum lalu menyalakan mobil dan berangkat. Kini aku duduk dibelakang sepasang kekasih baru yang masih kasmaran. Tch… mesra sekali mereka. Benar-benar pasangan yang cocok. “Kudoaakan supaya kalian akan selalu bersama selamanya.” Gumamku dalam hati. Aish… apa yang sedang kupikirkan…
Sampai dirumah Yoora……………
-Minhae POV-
Aku membantu Seunghyun keluar dari mobil. Aku melingkarkan tangannya kepundakku lalu memapahnya menuju kamarnya. Huft~ benar-benar hari yang lelah. “Minhaeya… Gomabta.” Ucap Seunghyun tersenyum setelah ia kududukkan di tempat tidurnya. Aku tersenyum. “Ye..oppa…” ucapku. Aku pun keluar dari kamar Seunghyun bermaksud membiarkan Seunghyun mengistirahatkan diri. Semua orang sudah tumbang di sofa. Aku berjalan gontai menuju kamarku. Tampaknya semuanya lelah hari ini. Aku harus mengistirahatkan diriku. Untung besok hari minggu. Jadi, aku bisa banyak istirahat.
Aku menumbangkan diriku ke tempat tidur.
-Minhwan POV-
Aku berjalan kesal menuju kamarku. Sampai dikamar, aku memukuli bantal kesal. Kenapa harus bersama Seunghyun?? Wae??? Kenapa nasibku harus begini? Naega wae?? Aish~ nan mitcheosseo… aku memejamkan mataku. Aku harus istirahat dulu hari ini dan melupakannya..setidaknya untuk saat ini.
-Minhae POV-
Kira-kira Minhwan oppa sedang apa sekarang? Aa… Minhwan oppa membuatku gila… kenapa ia begitu tampan? Haahhh~ seandainya aku yeochinya.. Seunghyun oppa… Mianhae.
Kesokkan harinya…..
-Minhwan POV-
Aku terbangun dari tidurku yang kurang nyenyak semalam. Mataku berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya matahari yang menyusup ke kamarku melalui jendela tanpa izinku sama sekali. Aku meregangkan seluruh tubuhku dan mengumpulkan seluruh nyawaku lalu aku berjalan gontai menuju kamar mandi. Selesai mandi, aku berjalan menuju meja makan yang sudah penuh dengan makanan. Semuanya sudah siap di meja makan termasuk pasangan baru yang sedang suap-suapan itu. Mengapa mereka harus bermesraan di meja makan. Memang tidak ada tempat lain apa… aku memakan sarapanku tanpa perasaan tertarik dengan makanan ini sama sekali. Aku terus memandangi dua pasangan didepanku ini. Aish… apa yang mereka lakukan? Berani-beraninya mereka lakukan ini didepan banyak orang.
-Author POV-
Minhwan terus memandangi Minhae dan Seunghyun. Membuat ,Minhae menjadi risih. “Oppa… ada apa?” Tanya Minhae bingung. Minhwan segera menyadarkan dirinya. “A.. ani..” jawab Minhwan. “O.. baiklah… Seunghyun oppa.. ayo buka mulutmu…” ucap Minhae lalu memasukkan sesendok bubur kemulut Seunghyun yang sudah terbuka. Seunghyun mengunyah buburnya sejenak lalu menelannya. “A… aku sudah kenyang Minhae…” ucap Seunghyun sambil mengcungkan lima jarinya didepan tangan Minhae yang sudah memegang sesendok bubur. “A.. Oppa… kau harus makan yang banyak supaya cepat sembuh…” protes Minhae. “Baiklah.” Ucap Seunghyun menyerah lalu menurunkan tangannya dan membuka mulutnya. Minhwan yang melihatnya hanya berdecak kesal lalu menyelesaikan makanannya dan pergi menonton tv bersama yang lainnya. “Nah.. sudah habis. Ini minum ini oppa..” ucap Minhae sambil mengacungkan segelas air putih pada Seunghyun. Seunghyun menerimanya lalu meminumnya sampai habis. Minhae mengambil tissue lalu mengelap mulut Seunghyun yang belepotan gak jelas.kkk~#Author sarap.
“A.. Gomabta Minhaeya…” ucap Seunghyun sambil tersenyum. “A..ye oppa. Baiklah aku akan menaruh piring ini dahulu.” Ucap Minhae lalu beranjak dari kursinya menuju tempat cuci piring. Setelah menaruh piring, ia kembali menghampiri Seunghyun. Lalu memapah Seunghyun menuju ruang tv. “Mianhae telah merepotkamu Minhaeya…” ucap Seunghyun setelah ia duduk di sofa. “Ah.. tidak apa-apa oppa…” ucap Minhae. “Eiii… kalian semakin dekat saja ya..” ledek Honggi. “Hyung….” Ucap Seunghyun tidak terima. “Oppa…” protes Minhae juga. Honggi terkikik melihat protes dari dua dongsaengnya itu. “Merekakan berpacaran..” celetuk Minhwan tiba-tiba membuat semua orang mengalihkan pandangan padanya kini. Minhwan menatap bingung semua orang yang memandangnya. “Wae?” Tanya Minhwan. “Apa yang kau katakana Minhwana?” Tanya Seunghyun. “Kau dan Minhae berpacaran…” jawab Minhwan santai. Pandangannya masih tertuju pada tv. “Oppa… apa maksudmu?” Tanya Minhae. “Aku dengar waktu Seunghyun menyatakan cintanya padamu.. dan kuyakin kau akan menerimanya…” jawab Minhwan yang masih terfokus pada tv. Ia tidak sadar kalau semua orang memandangnya dengan tatapan skeptic. “Oppa… kau salah paham.” Jelas Minhae. “Tch… Neo Gojitmal…” decak Minhwan lalu ia berlalu meninggalkan semuanya menuju taman belakang rumah. Minhae mengejarnya. Dan tanpa sadar Seunghyun berjalan menyusul mereka. “Oppa…..” pekik Minhae pada Minhwan yang sedang membelakanginya. Minhwan menoleh kearah Minhae. “Mwo?? Apa lagi yang mau kaujelaskan?” Tanya Minhwan. Minhwan menatap sosok dibelakang Minhae yang sedang berdiri terpaksa, Seunghyun. “Oppa… kau salah paham.” Jawab Minhae. “Bagaimana bisa aku salah paham? Sudah jelas Seunghyun menyatakan cintanya padamu.. kau pasti menerimanya… apalagi kau ini hyunism..” bantah Minhwan yang kini sudah menatap Minhae nanar. “Siapa bilang aku menerimanya…” ralat Minhae sambil menahan air matanya yang sudah siap terjun bebas dari matanya. “Lalu?” Tanya Minhwan sambil memiringkan kepalanya. “Aku menolaknya..” jawab Minhae. Muka Minhae kini sudah semerah goguma. Matanya sudah memanas karena dipaksa menahan bendungan air mata yang sudah tak terhingga. Minhwan melongok ke arah sosok yang berdiri dibelakang Minhae. Ia menatapnya sejenak. Sosok itu sedang menundukkan kepalanya. Minhwan akhirnya mengalihkan pandangannya lagi ke Minhae. “Ceritakan padaku…” ucap Minhwan. Minhae mendesah pelan lalu mulai menerawang ke kejadian kemarin.

Flashback

-Minhae POV-
“Minhaeya… sa.. sa..ssaranghaeyo.. aku menyukaimu.. apa kau mau menjadi yeochiku?” ucap Seunghyun. Aku tersentak mendengar ucapan Seunghyun. Apa ini tidak salah dengar? Song Seunghyun guitarist FT ISLAND band idolaku ini menyatakan cintanya padaku? Tapi, kenapa aku tidak senang. Aku kan Hyunism… kenapa hatiku menyuruhku menolaknya? Aa… kenapa sekarang yang terlintas dipikiranku hanya Minhwan?? Minhae.. ini kesempatan bagus.. kau bisa menjadi yeochi biasmu sendiri… tapi, hati kecilku menolak… ottokajo?? “Minhaeya… bagaimana?” Tanya Seunghyun membuatku tersadar dari lamunan gilaku. Aku menghela nafas sejenak. “Mm.. mianhae oppa… aku tidak bisa.. aku mencintai Minhwan oppa.. aku memang Hyunism.. tapi, itu hanya sebatas Hyunism… biasku yang pertama adalah Minhwan oppa… dan aku telah berjanji pada diriku sendiri, kalau aku akan mencintainya sampai kapanpun… sekali lagi.. Mianhae…” jawabku berat. Seunghyun tertegun sejenak. Aku merasa tidak enak padanya. “A.. ye.. baiklah.. tapi, bolehkah aku menjadi oppamu?” Tanya Seunghyun lagi. Aku tersenyum. “Ye.. tentu saja…” jawabku. “Baiklah.. yeodongsengku… aku berjanji mulai sekarang aku akan menjadi oppa yang baik untukmu.. aku akan menyayangmu sepenuh hatiku sebagai seorang yeodongsaengku….” Ucap Seunghyun. Seunghyun sepertinya memaksakan senyum.. entahlah.. nan molla. Mianhae Oppa…
Flashback END
-Author POV-
“Kau… bohong…” ucap Minhwan lemah. “Ani.. aku tidak berbohong oppa..” elak Minhae. Tangisnya sudah pecah dari tadi. “Ia tidak bohong Minhwana…” ucap Seunghyun sambil berjalan pincang menuju Minhae dan Seunghyun. “Oppa…” pekik Minhae tertahan melihat Seunghyun yang memaksakan berjalan. Seunghyun tersenyum simpul pada Minhae menandakan Minhae supaya tidak usah mengkhawatirkannya. “Benarkah?” Tanya Minhwan yang masih tidak percaya. Seunghyun mengangguk mantap. Minhwan tersenyum lalu memeluk Minhae erat. Seunghyun hanya menatap mereka nanar.
-Seunghyun POV-
Aku senang yeodongsaengku bahagia. Walupun hatiku sakit sekali saat ini. Bahkan rasa sakit kakiku saja sudah tidak terasa. Aku menghela nafas berat. Aku memegang dadaku berusaha menenangkan rasa sakit ini. Aku memang orang yang egois… tch.. decakku sebal pada diri sendiri. Minhaeya… semoga kau bahagia bersama Minhwan. “Minhaeya… jongmal gomawo, ijeya arrasso irohke sarangirangeol…” gumamku pelan. Aku memaksakan seulas senyum dibibirku. “Minhaeya… Saranghaeyo…” ucap Minhwan setelah melepaskan pelukkannya. “Ye.. nado saranghaeyo oppa..” ucap Minhae tersenyum. Aku senang melihat ia tersenyum.. chukkae Minhaeya.. Minhwana… “Ayo kita pesta merayakan hari jadian Minhwan dan Minhae!!!” teriak Honggi lalu disambut senang oleh semuanya. Aku tersenyum lalu menghampiri Honggi yang sedang menyiapkan semuanya. Aku membantunya meniup beberapa balon.. aku harus senang untuk yeodongsaengku.. aku sudah berjanji padanya untuk menjadi Oppa yang baik dan aku harus menepatinya.. walaupun kini aku menangis dalam diam… chukkae Minhaeya..Minhwana…
Tiba-tiba.. Onew menyuruh semuanya berhenti..
“Ada apa?” Tanya Honggi. “Yoora.. kemari..” perintah Onew. Yoora berjalan penuh kebingungan menghampiri Onew. Tanpa basa-basi lagi, Onew mencium bibir Yoora membuat Yoora membulatkan matanya. Onew melepaskan ciumannya. “Saranghae..” ucap Onew. Yoora yang masih kaget hanya mengangguk pelan. “Nado.” Ucapnya singkat. “Ya…. Hyung.. yasudah kita bikin pesta untuk dua pasangan.” Ucap Honggi semangat. Aku tersenyum.
-THE END-

Tersesat Part.1

Author : Ghaizain
Cast : FT ISLAND and SHINee member
Ofc : Choi Min Soo, Cho Yoora, Echi
Genre : Family, Romance
Lenght : Chaptered
Rating : PG
Sebelumnya terima kasih untuk para hadirin sekalian yang sudah mau datang ke pesta kali ini. Dan sekarang telah hadir di tengah-tengah kita bapak wali kota Bekasi yang terhormat. Plok..plok..plok…(?) #abaikan T.T
-Author POV-
Pukul 20.00 kst. Di bandara Incheon.
Pesawat yang ditumpangi member FT ISLAND dan SHINee sudah bersiap-siap akan lepas landas. Mereka akan pergi ke Indonesia tepatnya di pulau jawa untuk liburan.

Sampai di bandara Soekarno Hatta.
“Hyung, nan odie?” Tanya MinHwan polos pada Hong. “Jakarta.” Ucap Hong singkat dengan logat Korea. “Hmm.. Indonesia. Nan joha!!” ucap Minhwan.secepat itukah ia menyukai Negara ini? Member FT ISLAND dan SHINee keluar dar bandara dan segera menaiki sebuah mobil kijang. Ya, mereka tidak dikejar Primadonna dan Shawol karena mereka memakai penutup wajah, jadi hanya mata mereka yang terlihat. , mereka berangkat menuju Bekasi. Sampai di hotel…
“Dimana kamar kita hyung?” Tanya Taemin pada Onew. “Nan Molla. Coba Tanya member FT ISLAND saja.” Jawab Onew. Taemin lalu mendekati Minhwan yang sedang asyik memainkan PSP nya. “Minhwan hyung… apa kau tahu dimana kamar kita?” Tanya Taemin. “Mmm.. ani” ucap Minhwan setelah mengalihkan perhatiannya pada Taemin. “O, gomawo.” Ucap Taemin. “Ye.” Ucap MinHwan. Taemin akhirnya mendekati Jaejin yang sedang asyik membaca komik. “Jajin hyung…” panggil Taemin. “A.. wae?” ucap Jaejin lalu memusatkan perhatiannya ke Taemin. “Apa hyung tau dimana kamar kita?” Tanya Taemin. “O, tenang saja, Hong sedang mengambil kunci kamar nanti jika sudah ia akan memberikannya pada Onew, dan kalian akan tahu diman kamar kalian.” Jawab Jaejin lalu kembali melanjutkan membaca Komiknya. “O, Gamsahamnida.” Ucap Taemin senang lalu ia kembali ke tempat duduknya. Beberapa lama kemudian, Hong dating membawa 2 kunci, yang satu kunci kamar SHINee dan satunya kunci kamar FT ISLAND. “Hyung, ini kuncinya..” ucap Hong sambil mengacungkan kuncinya ke Onew. “Kamar kita bersebelahan Hong?” Tanya Onew. “Ye.. ^-^” ucap Hong tersenyum. “Bagus lah.. ayo semuanya.” Ajak Onew pada member SHINee dan FT ISLAND yang lain. Semuanya sudah siap. Saat akan masuk lift,
“Chakamman..” ucap Key tiba-tiba sehingga membuat member lain menoleh padanya. “Wae?” Tanya Onew. “Minho mana?” Tanya Key balik. “Aish.. ige namja…. CHOI MIN HO!!!!!!!” ucap Onew sambil mengepalkan tangannya dan berjalan menuju tempat tadi. Semuanya mengikutinya dari belakang. Saat sampai di tempat itu, benar saja Minho sedang tidur pulas. Key yang kesal segera membangunkannya. “Aish… memalukan sekali anak ini. Di Negara orang saja masih sempat-sempatnya ia tidur. Dan yang lebih menyebalkannya, kenapa ia juga mengajak murid polos kesayangannya, Jonghoon.. Minho… bangun.” Ucap Key. Setelah menghadapi saat-saat tegang membangunkan Minho dan Jonghoon, akhirnya mereka bangun juga. Key menyeka keringat yang keluar di keningnya. Akhirnya mereka pergi ke kamar group mereka masing-masing.
Keesokan harinya.. Minhwan berteriak memanggil semua member FTI. Akhirnya semua member yang merasa dipanggil menghampirinya. “Ada apa Minan?” Tanya Hong. “Tadi aku melihat berita, lalu ada berita yang bilang kalau di Seoul sedang banyak badai. Itu berarti kita tidak bisa kembali ke Seoul… ANDWAE!!!!!!!!!!!!”
-Author POV-
“Tenanglah sedikit Minan. Kita harus menghubungi Jowon dahulu.” Ucap Hong menenangkan Minan. “Tapi kan semua jaringan ke Seoul terputus. Neo paboya?” ucap Minan.(seandainya ada obinnie: “Ya!!! Berapa kali ku bilang kau harus memanggilnya dengan sebutan hyung!!!#abaikan) “Kita kan belum mencoba.” Ucap Jaejin tiba-tiba. “Iya benar.” Timpal Jongshin. “Huft… yasudahlah terserah kalian.” Ucap Minan menyerah. Hong mengambil ponselnya dari kantung jaketnya. Dan ia mulai mengetik beberapa nomor dan..
Tuut..tuut….tuut…
De namber yu ar koling is not aktiv
Hong langsung menutup telponnya. Semuanya hanya bisa pasrah. Tiba-tiba, Seungi mendapatkan ide. Ia segera menyalakan lampu dan berdiri di bawahnya(biar kaya di tipi tipi gitu) “Hyung!! Kita ke kamar anak-anak SHINee aja!! Siapa tahu mereka dapat terhubung dengan Sooman ani maksudku Sooman sajangnim.”(Manggil Sooman aja jga gak apa-apa Seungi!! Ampuun.. Sooman sajangnim jangan bunuh aku!!#plak)
Semuanya langsung memeluk Seungi ada yang memberinya piala, sertifikat, memasukkannya ke buku rekor, memberi sejumlah uang, ngasih hadiah mobil & rumah, dan lain-lain.#abaikan
“Ide bagus Seungi… terkadang kau pintar tapi biasanya sangat bodoh. ^_^” ucap Hong dengan menekankan kata-kata BODOH. Seungi mengerucutkan bibirnya. “Tenang Seungi, kita senasib!” ucap Minan sambil merangkul Seungi dengan mata yang berkaca-kaca lalu timbul efek-efek angin.(Ambulans………….. mana ambulans… cepet panggil!! Authornya mulai sarap. T.T *Onew appa.. aku dikatain sarap T.T#plak)
Karena merasa risih, Seungi segera melepaskan rangkulan Minan dan berkata, “Ya!! Siapa yang mau senasib denganmu? Iiihh.. amit-amit.. bisa-bisa aku jadi gila dan kelaparan selamanya. Hump!!” Minan memalingkan mukanya dan berkacak pinggang. “Yasudah kalau begitu. Aku juga tadi Cuma basa-basi aja..weee…. lagi pula masih ada yang mau senasib denganku.” Ucap Minan lalu menatap Hong. “Wae?? Kau ingin aku senasib denganmu? ANI!!!” ucap Hong tegas. Lalu Minan merubah tatapannya dan kini menatap Jongshin sang leader. “ANI” ucap Jongshin cepat. Huft…. Harapan terakhir dan Minan yakin orang ini tidak akan menolak. Jaejin tersenyum dan berkata, “Tenang Minan… aku mau senasib denganmu.. ^_^” Minan tersenyum lebar(awas sobek mulutnya) “Ah… Gomabta Jaejinnie..” ucap Minan dengan wajah berseri-seri dan efek angin. “Sudah sudah.. ayo kita ke kamar anak-anak SHINee!!” ucap Hong sambil mematikan kipas angin yang tadi buat drama Minan dan Jaejin. Semuanya pun akhirnya pergi ke kamar SHINee.
Hong mengetuk pintu kamar SHINee, keluarlah seorang namja yang imut saingan Minan dengan efek berbintang-bintang dan sedikit angin(bayangin waktu Sungmin di attack of the pin up boys waktu dia baru masuk sekolah)
“Ada apa hyung?” Tanya Taemin pada Jongshin. “A..ani.. apakah Onew ada?” Tanya Jongshin balik. “A.. ye, silahkan masuk!” ucap Taemin sambil mempersilahkan FT ISLAND masuk. “Tunggu disini sebentar ya, aku akan memanggilkan Onew hyung. ” Ucap Taemin. (sebesar itukah kamar hotel di Bekasi?)
“Hyung………………. Ada tamu.” Teriak Taemin di depan kamar mandi. “Ye.. tunggu sebentar.” Ucap Onew samar-samar karena terkontaminasi oleh suara gemericik air dari shower(?) “A.. ye” ucap Taemin mengerti. Lalu ia memutuskan untuk membuatkan minum untuk FT ISLAND.
-Seunghyun POV-
Aku kini sedang duduk di sofa kamar SHINee bersama member FT ISLAND lainya sambil menunggu Onew datang.(siapa yang nyuruh duduk?)
Tiba-tiba pintu kamar SHINee terbuka, ternyata Key hyung. “A.. Seungi, Hong, Jongshin, Jaejin, dan kau….” Ucap Key sambil menunjuk Minan dan menyipitkan matanya.(heh..dah sipit) “A..nan Minhwan imnida..” ucap Minan sambil berdiri dan membungkukkan tubuhnya 90 derajat. “A.. Minhwana… kau member baru FT ISLAND kan?” ucap Key. Ha..ha..ha.. kasihan sekali kau Minan kau dikira member baru,padahal member baru itu kan aku.. ^_^
“Ya.. dia adalah member lama…” ucap seorang namja pendek dan jelek dari balik Key. Key menoleh, ternyata Jjong. “O. kau tahu dari mana Jjong?” ucap Key dengan tatapan skeptic. “Ah… sesange.. kau ini kampungan sekali Key!! Semua orang tahu tentang hal itu. Bahkan para SHAwol tahu hal itu. Anggota baru itu kan Seungi, selingkuhanmu itu.” Kata Jjong. Setelah perkataan Jjong selesai, terdengar suara derap kaki dari tempat tidur. Semuanya menoleh, ternyata seorang namja berkarisma dengan tubuh tegap dan tinggi serta berwajah tampan sedang berjalan menuju mereka. Ia adalah Minho. “eh.. kau baru bangun Minho..” sapa Jjong. “Apa yang kau katakan tadi? Key memiliki selingkuhan? Siapa orangnya?” Tanya sang Flaming karisma bertubi-tubi sehingga membuat namja pendek itu terpaku. “A..e… itu..itu..” ucap Jjong terbata-bata dan melirik Key yang sedang menatapnya tajam(setajam silet#plak) “Cepat jawab!!!!!!!!” bentak Minho. “A.. itu Seunghyun.” Ucap Jjong sambil menunjukku sehingga membuatku kaget. Kini aku di tatap tajam oleh Minho.. aish..seram sekali tatapannya. Awas kau Jjong!!!!!! “Kau selingkuhan Key?” Tanya Minho dengan mata berkaca-kaca. “A.. ani..ani hyung!! Aku hanya teman baiknya..” ucap ku terbata-bata dan sedikit geli melihat mata Minho yang berkaca-kaca. “Ah… untunglah..” ucap Minho lirih lalu berjalan gontai menuju tempat tidur dan………….TIDUR. tampaknya ia langsung pulas.secepat itukah?
-Onew POV-
Aku segera mengenakan pakaianku dan keluar dari kamar mandi sambil mengelap rambutku yang masih agak basah dengan handuk bergambar ayam yang aku bawa dari Seoul. Ini adalah handuk kesayanganku. Aku melangkahkan kakiku menuju gerombolan orang yang sedang berdiri terpaku di depan tempat tidur sambil mamandangi Minho. “Ya!! Kalian kenapa?” ucapku. Sepertinya ucapanku berhasil membuyarkan lamunan mereka..he..he.. “A..ani hyung..ani..” ucap Hong terbat-bata. Sepertinya ia kaget melihat ku. “o. oh iya, ada apa kalian kesini?” tanyaku. “Hyung, sudah melihat berita di tv?” Tanya Hong balik. “Belum. Memang berita apa?” ucapku. “Berita kalau di Seoul sedang terjadi badai.” Ucap Hong. “Mwo?” ucapku, Key, dan Jjong bersama-sama. “Ada apa hyung?” Tanya Taemin tiba-tiba. Di tangannya ada nampan berisi 5 gelas orange juice. Lalu Taemin meletakkan nampannya di meja dan menunggu jawaban dari semuanya. “Di Seoul sedang badai.” Jelasku. “Mwo?? Bagaimana ini???????? Maldo andwae….andwae……..andwae…..” ucap Taemin panik sambil berlarian kesana kemari sambil memegangi kepalanya(?) “Jangan panik dulu Taem!!!” ucapku menenangkan Taemin. Aish.. maknae satu ini memalukan saja. Mengapa semua makane seperti ini?(kecuali Kyu) selalu mudah panik dengan masalah.(author nonton OVJ award dulu ya.. sekarang authornya Minsoo)
“Kalian sudah menghubungi Jowon sajangnim?” Tanyaku pada member FT ISLAND. “Sudah tapi tidak terhubung” jawab Hong. “O. kalau begitu akan kucoba hubungi Sooman ani maksudku Sooman sajangnim” ucapku sambil mengeluarkan hp ku dan mulai mengetik beberapa nomor.
Tuut..tuut..tuut…tut………..
Neo paboya!! Udah tau lagi badai, masih nelpon aja.#operator alay
Aku segera menutup telponku. Dan mendesah pelan. Semuanya menjatuhkan diri ke sofa. “Lalu bagaimana ini? Uang kami semakin menipis.” Ucap Seunghyun. “SHINee juga uangnya semakin menipis.” Ucapku murung. Semuanya mulai berfikir. Tiba-tiba Jongshin mendapat ide. “Yasudah, besok kita check out saja dan mencari motel yang murah.” Ucapnya. Ya, Jongshin adalah leader bijak yang kukenal setelah Wonbin. Ia sangat cepat dan tenang menyelesaikan masalah.(gak salah ngomong Onew?) “Baiklah kalau begitu aku setuju.” Ucapku. “Bagaiman dengan yang lain?” Tanya Jongshin. “Ye..kami setuju.” Seru semuanya. “Baiklah sekarang kita rapihkan barang-barang kita supaya besok pagi bisa langsung check out.” Ucap Jongshin mengomandoi semua. Aku segera menyuruh semuanya-SHINee- termasuk Minho yang sedang tidur dengan nyenyak untuk merapihkan pakaian-pakaian mereka. FT ISLAND kembali ke kamarnya setelah minum orange juice buatan Taem dan berpamitan pada kami.
(Ganti Author………… kalo diliat-liat.. Minsoo bikin ff nya ALAY huh..dasar. =_=)
-Author POV-
Eeh……. Balik lagi ma author gaje.. tapi gak lebih gaje dari si Minsoo..
Di kamar FT ISLAND….
Semuanya langsung mengambil koper masing-masing dan memasukkan semua barang-barang mereka ke koper masing-masing. Selesai beres-beres, mereka tidur.

Keesokkan harinya…..
“Kemana kita sekarang?” Tanya Onew pada Jongshin. “Ah… Mollaso” jawab Jongshin pasrah. “Ya!! Bagaimana kau ini. Kau kan seorang leader, kasihan dongsaeng-dongsaengmu.” Ucap Onew. Mereka berjalan menelusuri jalanan kota Bekasi. Kendaraan berlalu lalang menandakan kota ini sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Sampai di sebuah halte bus, mereka beristirahat sejenak menghilangkan lelah. “Hyung…aku lapar..” rengek Minan. “Nado..nado..” sahut Taemin. “Jangan merengek disaat seperti ini Minan, Taem.” Ucap Onew. “Kalian bisa makan di rumahku.” Ucap seorang yeoja yang duduk di samping mereka tiba-tiba. Mereka sedikit berfikir, karena yeoja itu menggunakan bahasa Indonesia. “Hyung… ia mengatakan apa?” Tanya Taemin pada Onew. “Molla” jawab Onew. “Han-guk saramiyeon?” Tanya yeoja itu. “Ye.. ^_^ A… kau bisa berbahasa korea?” ucap Jongshin. “Ye. A.. kenapa kalian bisa disini?” Tanya yeoja itu. “Ceritanya panjang” jawab Minan. “Kalau begitu, kau bisa menceritakannya dirumahku. Oh iya, namaku Yoora, Cho Yoora.” Ucap Yeoja yang ternyata bernama Yoora. “Baiklah. Namaku Minhwan, Choi Min Hwan, ini Seunghyun, ini Honggi, Ini Jonghoon, Ini Jaejin, Ini Taemin, Ini Onew, Ini Minho, Ini Key, dan namja pendek ini Jonghyun, kau bisa memanggilnya Jjong.” Jelas Minan sambil menunjuk satu-satu orang yang ia perkenalkan.
“O. arra…” ucap Yoora dengan logat Seoul. Mereka pun berangkat menuju kos-kos an Yoora.
Di kos-kos an Yoora……
-Yoora POV-
Aku mempersilahkan mereka semua untuk duduk. Lalu aku menuju ke dapur untuk menyiapkan makanan. Saat sedang membuka bungkus mie instan yang tadi aku beli di supermarket, Echi menepuk pundakku. “Siapa mereka?” Tanya Echi. “Mereka warga Seoul yang kehabisan uang.” Jawabku. “Oh.” Ucap Echi singkat. Echi adalah teman satu kamarku. “Minsoo eonnie belum pulang?” Tanyaku pada Echi. Echi melirik jam dinding, “Belum. Kurasa ia akan pulang nanti sore. Kau tahu sendiri pekerjaanya.” Ucap Echi. Minsoo eonnie adalah teman sekamarku juga. Ia bekerja sebagai salah satu pelayan di sebuah restoran. Kalau Echi adalah seorang murid di sebuah sekolah swasta korea di Indonesia. Dia sangat menyukai hal-hal yang berbau Korea, salah satunya band Korea kesukaanya, FT ISLAND. Padahal dia sendiri adalah orang Indonesia asli. “Ya… mengapa mereka memakai masker?” Tanya Echi sedikit berbisik. “Molla. Kau Tanya saja sendiri.” Jawabku sambil menggedikkan bahu. “Baiklah.” Ucap Echi dan berlalu meninggalkanku. Aku kembali melanjutkan pekerjaanku. “Percaya diri sekali anak itu..” gumamku.
-Echi POV-
Aku berjalan menghampiri segerombol orang yang sedang duduk berbincang-bincang di sofa depan tv. “Anyeonghaseyo….” Ucapku sambil membungkukkan tubuhku 90 derajat. “Anyeong..” ucap mereka sambil berdiri. “Anjeseyo..” ucapku. Mereka semua duduk dan aku mencari posisi duduk di depan mereka. “Ya…. Kenapa kalian menggunakan masker seperti itu? Dilihat-lihat dari matamu, sepertinya aku pernah mengenalmu…” aku menatap namja yang duduk tepat di depanku. Namja itu gugup. Aku perlahan-lahan membuka masker yang menutupi separuh wajahnya. Saat masker itu sudah tidak menutupi wajahnya lagi, aku melihat wajahnya… aku terlonjak kaget melihat wajah namja itu. “Neo…neo…neo.. Minhwan aniya? Choi Min Hwan.. FT ISLAND’s drummer?” ucapku. “Yyye… waeyo?” Tanya namja yang aku kenal sebagai Minhwan..aah…. namja yang sangat tampan dan imut itu aku benar-benar menyukainya. “Kalau kau Minhwan, maka kalian FT ISLAND dan ini…. Dari rambutnya, kalian SHINee kan???” ucapku semangat. Mereka semua akhirnya membuka masker mereka.
Aaa……….. mereka semua adalah biasku. Kecuali namja pendek itu.. Jjong nama panggilannya aku dan temanku tidak menyukainya. Karena jelek(maaf ya buat para Blinger’s yang baca ini. Aku gak bermaksud) “Yoora……………….” Aku berteriak dan berlari menuju dapur. Aku tidak memperdulikan namja namja tadi bingung melihat sikapku. Tapi yang jelas, aku sungguh senang hari ini.(seandainya benar-benar terjadi di kehidupan author. T.T)
Yoora menatapku aneh. Mungkin ia kira aku sudah gila. “Wae?” tanyanya bingung. “Haahh.. kau tahu… mereka semua adalah biasku…” ucapku. Kini aku serasa melayang-layang di udara. “Mwo?? Jinca? Aku turut senang mendengarnya. Ya… kau harus mentraktirku ok!” rayu Yoora. “Wae?? Kenapa aku harus mentraktirmu?” tanyaku kini perasaanku sudah tidak enak melihat tingkah laku Yoora. “Ya!! Berkatku, kau dapat bertemu bias-biasmu itu kan? Coba kalau aku tidak menemukan mereka di jalan? Kau tidak akan bertemu mereka.” Jawab Yoora penuh kemenangan. “Andwae andwae… lagi pula aku sudah sering mentraktirmu..” ucapku cepat-cepat sebelum tingkah Yoora semakin aneh. “Yasudah kalau kau tidak mau, aku akan mengusir mereka dari sini.” Ancam Yoora sambil akan memulai langkahnya. “Chakkaman chakkaman… baiklah aku akan mentraktirmu.” Ucapku sambil menundukkan kepalaku 90 derajat. “Yes!!” Yoora berjingkrak-jingkrak penuh kemenangan. “Yasudah ini.” Ucap Yoora sambil memberikan nampan berisi makanan. “Apa ini?” tanyaku bingung setelah menerima nampan itu. “Itu makanan untuk mereka. Sana cepat berikan.” Jelas Yoora. “O. tapi, untukku mana?” tanyaku sambil menatap Yoora. “Sudah ada disitu.. nanti kau makan bersama mereka.. aku akan pergi menjemput Minsoo eonnie dulu. Tadi ia menelponku dan menyuruhku untuk menjemputnya.” Jelas Yoora panjang lebar. Aku hanya menunduk tanda mengerti dan mulai berjalan menuju ruang tv meninggalkan Yoora yang sedang bersiap-siap akan pergi.
“Makanannya sudah siaaap…. Ayo makan..” ucapku semangat. Dan menaruh nampan itu di meja. Semua namja berkumpul. “Waah… siapa yang memasak ini semua?” Tanya namja yang aku kenal sebagai Onew. “A.. Yoora-ssi yang membuatnya.” Jawabku sambil menyesap minumanku. “O” ucap Onew tanda mengerti. “Waah.. sepertinya kau pandai berbahasa Korea ya? Kau orang mana?” Tanya Minhwan. “Aku asli Indonesia.” Jawabku. “Lalu, bagaimana kau bisa berbahasa Korea?” Tanya Jongshin sebelum Minhwan sempat mengeluarkan pertanyaan seperti itu dari mulutnya. “A.. aku belajar” jawabku singkat sambil meneruskan makanku. “Kau belajar dengan Yoora?” Tanya Honggi. “Ani~” ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku. “Lalu kau les dimana?” Tanya Jaejin dengan tatapan skeptic. “Aish… kenapa orang-orang ini.. memangnya aneh kalau aku bisa berbahasa Korea?” gumamku. Lalu aku mulai menjawab pertanyaan Jaejin. “Aku belajar secara otodidak. Masih ada yang bertanya lagi?” ucapku. Aku kini merasa seperti seorang guru yang sedang menjelaskan sebuah materi yang sangat sulit ke anak-anak tk. Huft….
Selesai makan, aku merapihkan semua piring dan membawanya ke tempat cuci piring. Setelah itu, aku kembali ke ruang tv. “Waah… sepertinya kalian mulai terbiasa dengan tempat ini ya?” ucapku senang. “Hmm…mungkin begitu. Boleh aku tahu dimana kamarku?” Tanya Minho sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku menelan ludah dan menjawab, “Yyye… disebelah sana..” ucapku sambil menunjuk sebuah kamar disebelah kamar Minsoo. “A.. Gomabta.” Ucapnya lalu berjalan gontai menuju kamar yang aku tunjuk. “Mian.. orag itu sangat suka..” ucap Onew, tapi aku segera memotognya.. “Tidur” lanjutku. “Kau.. kau tahu?” Tanya Onew kaget. “Ye. Aku ini kan fans berat kalian semua..” ucapku. “Kecuali namja pendek ini.” Gumamku. Lalu tertawa kecil sendiri. “Aish…. Nan michiesseo..” gumamku lagi sambil memukul kepalaku pelan. Semua namja memandangku bingung. Aku menyadarinya dan kini aku menjadi salah tingkah.
Saat sedang tegang, pintu kos ku terbuka… semua orang menoleh. Ternyata Yoora dan seorang yeoja yang aku kenal, yaitu Minsoo eonnie. “Kami pulang..” ucap Yoora. “A.. eonnie..” ucapku semangat dan berlari menuju Minsoo eonnie. Aku menarik tangan Minsoo eonnie menuju gerombolan namja yang tertegun. “Nah.. perkenalkan ini Minsoo eonnie. Dia tinggal bersama kita. Eonn, ini FT ISLAND dan SHINee yang aku ceritakan itu..” ucapku. “O. Anyeonghasimnika..” ucap Minsoo eonnie sambil membungkukkan tubuhnya 90 derajat. Semua namja pun ikut membungkuk.

Keesokkan harinya,
-Minhwan POV-
“Oppa… cepat bangun!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak seorang yeoja sambil mengoyang-goyangkan tubuhku. Aku mendengus dan membalikkan badanku lalu menutupi wajahku dengan selimut. Aah…. Cepat sekali waktu di Negara ini… tiba-tiba selimutku ditarik dan membuatku menutup wajahku karena silau.. mataku mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang berasal dari jendela… perlahan-lahan aku membuka mataku dan aku melihat bayangan seorang yeoja sedang berdiri di depan jendela. Aku mengusap-usap mataku berusaha memperjelas pandanganku, tapi percuma saja.. cahaya yang berasal dari jendela sialan itu berhasil membiaskan bayangan yeoja itu. “Ya!! Tutup jendelanya!!!” ucapku dengan suara serak. Yeoja itu tampaknya mendengar perintahku dan segera menutup jendela. Aku kini bisa melihat dengan jelas siapa yeoja itu. Dia adalah Echi. Aish..dasar..
“Ya!! Kenapa kau disini?” tanyaku. “Aku disuruh Yoora eonnie untuk membangunkanmu!! Ayo turun dan sarapan.. aku duluan ya!!” jawabnya panjang lebar. “Ye… aku akan mandi dulu..” ucapku sambil berlalu menuju kamar mandi.

Di meja makan…
“Makanan apa ini?” tanyaku pada Echi. “Ini adalah ketoprak. Kau tidak pernah memakannya?” jawabnya. Aku menatap yeoja itu. Tiba-tiba ia malah salah tingkah. Dan dengan cepat Yoora berkata.. “Ya!! Echiya… dia itu baru kali ini ke Indonesia. Mana tahu dia tentang ketoprak… aneh sekali kau ini..” ucap Yoora sambil memukul pelan kepala Echi. “O. aku lupa. Jweisonghamnida…” ucap Echi sambil menunduk 90 derajat. Lalu tiba-tiba…
“Omo!!! Jam berapa ini.” Teriak Echi. “06.30. wae?” ucap Yoora. “Aish… aku bisa telat.. eonnie, oppa aku berangkat dulu ya!!” ucap Echi terburu-buru sambil meminum susu nya cepat-cepat. Dasar yeoja aneh.. “Kau berangkat naik apa?” tanyaku. Aku tidak tahu kenapa otakku menyuruhku untuk berkata ini. Tapi itu semua terjadi begitu cepat. “Aku naik bus kota. Kenapa?” jawab Echi sambil buru-buru memakai sepatunya. “Aku akan mengantarmu!” ucapku lagi. Aish… kenapa aku harus berkata seperti ini? “O. Baiklah.” Ucap Echi yang kini sedang berdiri menungguku.

“Ah… sulit sekali, aku tidak terbiasa dengan kemudi di sebelah kanan. Aku biasa di sebelah kiri..” gerutuku. “Lagian… sudah kubilang, kita naik bus kota saja.” Ucap Echi. “Ah.. sudahlah.. lagipula ini bisa jadi salah satu pengalaman yang menyenangkan..” ucapku.
“Hmmm…” seru Echi pelan. “Sebentar lagi kita sampai.” Lanjutnya. “O. gedung besar itu ya?” ucapku sambil menunjuk sebuh gedung besar yang ada di depan. “Ye.” Ucap Echi.
“Gamsahamnida..” ucap Echi setelah keluar dari mobil. “Ye.” Ucapku. Tiba-tiba ada gerombolan yeoja yang berteriak memanggil seseorang. Aku bingung siapa yang dipanggil yeoja-yeoja itu, tapi mereka malah menghampiri kami. “MinHae-ya… kemana saja kau? Kita hampir telat. “Namamu berubah?” tanyaku bingung. “Ye… MinHae adalah nama korea-ku.. di sekolah ini kami semua harus memiliki nama korea..” jawab MinHae. “Ini siapa MinHae?” Tanya seorang yeoja yang berdiri di sebelah Ghaizain atu mungkin untuk saat ini ia adalah MinHae.. “A. dia adalah…. Choi…” aku segera mendekap mulut MinHae. Aku tidak mau mereka tahu kalau aku adalah member FT ISLAND. “Min Jae.. namaku Choi Min Jae.” Ucapku untuk menutupi identitasku. “Tapi oppa..” ucap MinHae setelah aku membuka mulutnya. Aku segera menarik tangannya dan membawanya sedikit menjauh dari gerombolan yeoja itu.. bermaksud supaya yeoja-yeoja itu tidak mendengar omongan kami. “Ssst… jangan sebutkan nama asliku dan segalanya tentang FT ISLAND dan SHINee pada mereka dan siapa pun. Liburan kami disini sangat dirahasiakan. Jadi aku tidak mau liburan kami rusak. Arra?” ucapku sedikit berbisik. “Ye.” Ucap MinHae. Lalu ia pergi meninggalkanku dan berlalu bersama teman-temannya. Aku pun pulang.
-To be Continued-

Jaera Forever part.4 END

Author: Ghaizain
Cast: Cho Kyuhyun, Lee Jaejin, Choi Jonghoon, and other cast.
Ofc : Cho Yoora and Choi Minsoo
Genre: Romance
Length : 4 parts
Rating : PG

Anyeong readers!!! Ketemu lagi sama Author gaje…he.he…Dah langsung kecerita aja ya… Mian mian kalo kependekkan….
Flashback part.3
Apa yang tadi aku lakukan? Kenapa aku menciumnya? Dia kan mimpi burukku.. Nan mitcheosseo!!! Dasar Pabo kau Lee Jaejin!!! Aku memukul kepalaku. Aku menghela nafas mencoba menenangkan diriku. Anggap ini semua tidak pernah terjadi.. aku menarik selimutku dan tidur.
Flashback END
Go to the story…..
-Yoora POV-
Aku terbangun dari tidurku yang hampir tidak nyenyak semalam. Aku masih tidak percaya dengan apa yang kualami semalam.. apa ia benar-benar menciumku? Apa itu semua hanya mimpi… aaahh.. jika itu hanya sekedar mimpi, aku akan selalu mengingatnya.. saat sedang membayangkan hal-hal yang ngelantur tentang hidup bersama Jaejin pangeranku, pintu kamarku terbuka… aku segera menutup wajahku dengan selimut. “Ya!! Cho Yoora… kenapa kau selalu menutup wajahmu dengan selimut? Apa kau takut melihatku? Semalam kau bilang kau menggilaiku… ternyata kau mudah berpindah hati.” Ucap seorang namja yang tidak lain lagi adalah Jaejin. Aku membuka selimut yang menutupi wajahku. “Apa yang kau lakukan disini?” tanyaku. “Cepat kau turun… sarapan sudah siap. Kenapa kau bisa tidur sampai sesiang ini? Kau memikirkan ciumanku semalam ya? Kau mau kucium lagi hah?” Tanya Jaejin dengan tatapan skeptic. “Ani…ani… kau ini. Jangan suka mempermainkanku. Sudah sana kau turun duluan! Nanti aku akan menyusul.” Ucapku. Jaejin pun akhirnya keluar dari kamarku. Berarti ciuman itu… sungguhan? Aaa… akhirnya impian first kissku denganya tersampai juga… terimakasih tuhan!^^ aku segera cuci muka lalu turun kebawah untuk sarapan. “Selamat pagi semua..” ucapku sambil membungkukkan tubuhku 90 derajat. “A.. Yooraya…. Ayo duduk disini.” Ucap Jungshin sambil menepuk-nepuk kursi disampingnya. Aku mengangguk lalu duduk di kursi tersebut. “tch.” Gumam Jaejin lalu kembali memakan makanannya. Aku tidak memperdulikan gumaman sinis itu. “Yooraya… apa tidurmu semalam nyenyak?” Tanya Mrs.Lee. aku menghentikan makanku sejenak lalu menatap Mrs.Lee. “Yyye…. Ajumma.. tidurku semalam sangaat…. Nyenyak.” Jawabku terpaksa. “Ya.. jangan panggil aku ajumma. Panggil saja aku Eomma. Aku sudah menganggapmu sebagai anakku. “Untuk apa semalam Jaejin ke kamarmu?” Tanya Jungshin tiba-tiba. “Ne?” tanyaku sedikit kaget. “Kenapa sewaktu Jaejin keluar dari kamarmu ia menjadi aneh?” Tanya Jongshin lagi. “A… tidak apa-apa…dia hanya mengambil barangnya yang ketinggalan.” Jawabku bohong. “Benarkah? Baguslah.. kukira ia menciummu. Soalnya sifat Jaejin bisa berubah jika ia mencium wanita.” Ucap Jungshin santai. Aku tersentak. Bagaimana ia bisa hampir menebak seperti itu.. “A.. benarkah? Itu berarti ia sering berciuman dengan para yeoja?” tanyaku sambil melirik Jaejin yang mulai salah tingkah. “Ani~ jika ia sering mencium para yeoja… ia bisa diputuskan pacarnya.. ia hanya berciuman dengan pacarnya.. dan setiap kali mereka habis berciuman, pasti sifat Jaejin menjadi sangat aneh..” ucap Jungshin sambil menatap geli dongsaengnya. Jantungku seakan-akan berhenti berdetak. Jaejin sudah mempunyai pacar? Kenapa aku tidak pernah tahu?? Aku benar-benar ingin menangis sekarang. “Ya..hyung… jangan kau ceritakan tentang pacarku pada orang lain..” protes Jaejin. Berarti itu semua sungguhan? Jaejin sudah memiliki pacar… lalu, kenapa ia menciumku semalam? Apa ia terlalu banyak minum soju sehingga mengiraku yeoja chingunya lalu ia menciumku? Aahhh…. Nan mitcheosseo!!! “Jaejina.. pacarmu jadi datang hari ini kan?” Tanya Mr.Lee. “A. Ye, appa. Ia akan datang sebentar lagi.” Jawab Jaejin. “Untuk apa ia kesini?” Tanya Mrs.Lee. pertanyaan itu benar-benar mewakili pikiranku. “A.. aku berjanji padanya aku akan memperkenalkannya dengan eomma dan appa.. dan hari ini ia baru sempat… karena skripsinya baru selesai.” Jawab Jaejin. “Rencana pertunangan kalian bagaimana?” Tanya Mrs.Lee. “Semuanya sudah kami atur eomma.. tenang saja.” Jawab Jaejin. “Waah… dongsaengku yang satu ini akan bertunangan duluan mendahului hyungnya ya… ckckck..” sindir Jungshin. “Ya.. hyung jangan begitu. Akan kudoaakan kau supaya cepat mendapat jodoh.” Ucap Jaejin sambil memukul lengan hyungnya. “Gomabta Jaejina..” ucap Jungshin dengan mata yang berbeling-beling. “Ya.. jangan pakai tampang seperti itu hyung… aku menjadi geli…” ucap Jaejin sedikit tertawa. Semuanya ikut tertawa. Tapi aku terdiam.. Jaejin akan bertunangan? Lalu omongannya semalam di sms maksudnya apa? Apa ia hanya mempermainkanku? Kyuppa ottokajo?? Tiba-tiba bel rumah Jaejin berbunyi. “A. itu mungkin dia.” Ucap Jaejin sambil beranjak dari kursinya menuju pintu. “A. jagiya, akhirnya kau datang. Kita baru saja selesai sarapan.” Ucap Jaejin sambil tersenyum lalu memeluk jaginya. Aa… mengapa hidupku begini? Baru saja merasakan terbang dilangit yang sangat tinggi. Lalu kenapa sekarang aku merasa jatuh kedalam jurang yang sangat dalam?? Mataku memanas, sudah siap mengeluarkan air mata. Aku berusaha keras menahannya. “Ye. Mianhae jagiya… tadi jalanan benar-benar macet.” Ucap yeoja itu. “A.. tidak apa-apa.” Ucap Jaejin sambil tersenyum lalu ia menggandeng yeochinya menuju tempat aku dan anggota keluarganya berkumpul kini. Di ruang tamu. Aku belum pernah melihat Jaejin sebahagia itu. Haaah… kalau ia bahagia, mungkin aku bisa berbahagia untuknya… setidaknya nanti… kali ini aku benar-benar tidak bisa berbahagia untuknya. Mianhae Jaejina. “Eomma, appa, hyung, dan kau.. Yoora.. 😛 perkenalkan ini yeochiku, Minhae, Ryu Minhae.” Ucap Jaejin memperkenalkan yeochinya. “Anyeonghasimnika Ajossi… Ajumma… Oppa… Eonni…” ucap yeoja itu sambil membungkukkan tubuhnya 90 derajat. “Ye.. anyeonghasimnika.. silakan duduk.” Ucap Mrs.Lee sambil tersenyum. Yeoja itu megangguk lalu duduk diikuti Jaejin. “Jadi, kau satu jurusan dengan Jaejin?” Tanya Mrs.Lee. “A.. ani ajumma, aku berbeda kampus dengan Jaejinie.” Jawab Minhae. “A.. lalu kau kuliah dimana?” Tanya Mr.Lee. “Kyunghee cyber university jurusan drama.” Jawab Minhae. “O.. kalau Jaejin di Dankook university.. bersama yeoja ini.” Ucap Mrs.Lee sambil menunjukku. Aku memaksakan seulas senyum saat Minhae mengalihkan pandangannya kepadaku. Dia calon tunangan Jaejin? Hal ini terus terngiang-ngiang di benakku.
-Author POV-
“Jadi, kapan rencananya kalian akan bertunangan?” Tanya Mr.Lee. “Minggu depan appa..” jawab Jaejin. “Minggu depan?” gumam Yoora lirih. “Ada apa Yoora? Kau tidak enak badan?” Tanya Jungshin tiba-tiba. Semuanya akhirnya mengalihkan pandangannya ke Yoora. Yoora menjadi salah tingkah. “A..ani..oppa.. Gwaenchana..” jawab Yoora bohong. Sebenarnya ia tidak baik-baik saja. Hatinya sudah sakit sedari tadi. Matanya sudah berusaha mati-matian menahan air mata yang sudah akan terjun bebas. “Oppa, aku kekamar dulu ya..” pamit Yoora pada Jungshin dengan berbisik. “Ye.” Jawab Jungshin. Yoora pergi meninggalkan perkumpulan keluarga itu. “Mau kemana dia?” Tanya Jaejin. “Kekamarnya…” jawab Jungshin. Merekapun melanjutkan perbincangan mereka.
Yoora sides__________________________________________________________________________________________________
Yoora menumbangkan dirinya ke tempat tidur. Kini ia menangis sepuas-puasnya tapi dengan lirih. Ia tidak mau orang lain mendengar. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya jika tadi ia tetap bertahan ditempat itu mendengarkan semua rencana pertunangan yang membuat hatinya hancur berkeping-keping. Ia tidak pernah membayangkan kalau Jaejin akan bertunangan. Ia juga masih memikirkan semua yang Jaejin bicarakan semalam. Apa itu semua hanya kebohongan belaka atau itu mimpi… tapi, seandainya itu semua mimpi, ia berharap itu semua tidak pernah terjadi. Ia akan menandakan mimpi itu sebagai salah satu mimpi terburuknya. “Yoora!! Bangkit… ada apa denganmu? Namja didunia ini bukan hanya Jaejin.. masih banyak namja lain!!” semangat Yoora pada dirinya sendiri. Ia menyeka seluruh air mata yang sudah membasahi pipinya. Tapi, semangat itu tidak berhasil mengalahkan kekuatan hati kecil Yoora yang sudah mencintai Jaejin sampai kapanpun. Yoora kembali menangis. Ia sadar kalau dirinya begitu egois. Ia tahu kalau ia tidak boleh melarang Jaejin menyukai siapapun, pada siapa Jaejin akan bertunangan itu bukan urusannya.. karena setiap manusia memiliki hak masing-masing. Tapi, untuk saat ini ia tidak memperdulikan segala sesuatu tentang Hak.. ia ingin menjadi egois setidaknya untuk sementara ini. Yoora menyeka kembali air matanya. Ia kini benar-benar akan bertekad, ia akan melupakan Jaejin selamanya… walupun itu berat untuknya… takdir memang sudah menentukan jalan hidupnya menjadi seperti ini.
5 hari kemudian……..
-Jaejin POV-
Aku berjalan menuju taman. Ya, tadi Minhae menelponku dan menyuruhku menemuinya di taman. Ada sesuatu yang akan ia bicarakan. Aku tersentak saat sampai di taman. Minhae sedang duduk berdua dengan seorang namja. Aku menghampiri mereka. “Kau sudah sampai Jaejina.” Ucap Minhae. Aku terdiam sambil memandang bingung dua orang didepanku kini. “Apa yang akan kau bicarakan?” tanyaku memecah keheningan. “Jaejina.. perkenalkan ini tunanganku.. Minhwan.” Jawab Minhae. Aku tersentak. Jantungku serasa berhenti berdetak. Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang kudengar tadi… ia.. maksudku Minhwan… tunangan Minhae. Lalu aku? “Apa maksudmu?” tanyaku terbata-bata. “Aku rasa, aku tidak bisa bersamamu… aku tidak ingin menyakiti orang lain.” Jawab Minhae. Minhwan hanya diam memperhatikan kami. “Siapa? Siapa yang tersakiti?” Tanyaku lagi. Kini dengan nada yang sedikit tinggi. “Yoora. Ia menyukaimu sedari dulu. Aku tidak mau menyakitinya… lagipula aku juga merasa lebih cocok dengan Minhwani.” Jawab Minhae pelan. Aku kini lebih merasa kesal lagi. Kenapa harus begini? “Bagaimana kau bisa tahu?” tanyaku. “Ceritanya begini…..” Minhae mulai menerawang ke beberapa hari yang lalu.
Flashback
-Minhae POV-
Aku kini dalam perjalanan menuju kampus Jaejin, Dankook university. Aku akan mengajaknya makan siang bersama. Sampai di kampus Jaejin. Aku berjalan menelusuri koridor kampus. Saking senangnya, aku tidak memperhatikan jalan sehingga aku menabrak seorang yeoja dan membuat buku-bukunya berjatuhan. Aku membantu yeoja itu merapihkan bukunya lalu mengajaknya berdiri. Aku menatap wajah yeoja itu dalam-dalam. Sepertinya aku mengenalinya… A… Yoora.. “Kau Yoora eonnie ya?” tanyaku akhirnya. “Ye..mm… Minhae, ya?” tanya Yoora balik. “A.. ye..” jawabku tersenyum. “Mau apa Minhaeya?” Tanya Yoora. “Ini, aku akan mengajak Jaejin makan siang bersama, eonnie mau ikut?” ucapku. “A..ani, aku ada tugas.. aku duluan ya…” ucap Yoora lalu ia meninggalkanku. Aku mengangguk lalu tersenyum. Aku melanjutkan langkahku. Langkahku kembali terhenti saat kakiku serasa menginjak sesuatu. Aku menengok ke bawah. Ternyata sebuah buku. Aku mengambil buku itu dan membuka halaman pertamanya berusaha mencari tahu siapa pemilik dari buku berwarna biru ini. Di halaman pertama buku itu tertulis.. “Diary Yoora.” Ah.. ini punya Yoora. Aku menoleh kebelakang berusaha mencari sosok Yoora. Namun sudah menghilang. Akhirnya aku memutuskan untuk mengembalikannya besok. Aku kini harus mengunjungi Jaejin dulu. Singkat cerita…. Aku duduk ditempat tidurku memandangi Diary Yoora.. hatiku terus berdebat. Apakah aku membacanya atau tidak? Tapi, perdebatan itu dimenangkan oleh pikiran pertamaku, yaitu membaca diary ini. Aku mulai membuka halaman diary itu satu persatu.. sampai satu halaman menarikku untuk membacanya. Di halaman ini dicantumkan foto Jaejin. Aku mulai membacanya.
Dear diary, ini adalah namja yang benar-benar aku cintai. Walupun ia tidak menyukaiku.kkk~ bukankah ia tampan? Aku berharap suatu saat nanti aku dapat menjadi istrinya…haha~
Aku tersenyum mebaca tulisan itu. Aku membuka halaman seanjutnya…
Dear diary, hari ini aku benar-benar senang karena aku kini serumah dengan Jaejin. Oppaku pergi ke Amerika karena ia mendapat beasiswa disana…^^
Aku membuka halaman berikutnya.. halaman ini penuh dengan bekas tetesan air mata.
Dear diary, hatiku benar-benar hancur hari ini. Karena kudengar Jaejin akan bertunangan… semua harapanku padanya akan kupendam selamanya… Minhaeya.. semoga kau bahagia dengan Jaejin.
Aku tersentak membaca tulisan ini. Ia menyukai Jaejin… apa yang telah aku lakukan? Aku telah menyakitinya….
Flashback END
-Jaejin POV-
Aku terpaku ditempatku kini. Minhae dan Minhwan berpamitan padaku lalu pergi meninggalkanku sendirian didalam keheningan ini. Otakku terus berpikir. apa yang harus kulakukan? Aku segera menyadarkan diri lalu berlari menuju rumahku.
-Yoora POV-
Aku sendirian dirumah…huft~ bosan. Aku menyalakan tv untuk menghibur diri. Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Aku menghampiri pintu lalu membukanya. Terlihat Jaejin berdiri lesu. “Jaejina, waeyo?” tanyaku bingung. Tanpa berkata apapun Jaejin memelukku. Aku tersentak. Ada apa dengan Jaejin? “Jaejina… waeyo?” tanyaku sedikit sesak. “Mianhae Yooraya.. mianhae karena aku telah mengabaikanmu…. Mianhae karena aku telah mempermainkanmu..” ucap Jaejin lirih. Aku tersentak. Aku kini bertambah bingung. Mengapa ia berkata seperti ini. “Yooraya.. Saranghaeyo.. maukah kau jadi tunanganku?” ucap Jaejin sambil melepaskan pelukkannya. Aku terdiam. Apa ini mimpi? Aku tidak mau kejadian waktu itu terjadi lagi. “Minhaessi?” tanyaku bingung. “Minhae sudah bersama orang lain.” Perasaanku kini bercampur antara senang dan bingung. “Apa kau mau menjadi tunanganku?” Tanya Jaejin lagi. “Ye..oppa” jawabku akhirnya. Aku tersenyum lalu memeluk Jaejin erat-erat. Aku tidak mau kehilangan dia lagi. Isak tangis bahagia keluar dari diriku. Jaejin mengelus lembut rambutku. “Semoga ini bukan mimpi.” Gumamku lirih.
2 tahun kemudian…….
Lonceng pernikahan berbunyi. Ya, hari ini adalah hari pernikahanku dengan Jaejin. Hari ini aku mengenakan gaun berwarna putih. Ditanganku terdapat rangkaian bunga yang akan kulempar nanti. Sedangkan Jaejin mengenakan jas berwarna hitam. Betapa tampan ia hari ini. Janji pernikahan sudah selesai. Aku melempar bungaku dan yang menangkapnya adalah Kyuppa..haha~ oppa semoga kau cepat menikah dengan pacarmu itu. Pacar Kyuppa adalah orang Amerika. Ia begitu cantik. Aku melambaikan tanganku ke semua tamu lalu memasuki mobil. Aku dan Jaejin akan ber-honeymoon ke Pulau Jeju. Tuhan… terimakasih telah menyadarkan aku dari mimpi dan menyatukanku dengannya.. aku berjanji akan menjadi istri yang baik untuknya… selamanya. JAERA FOREVER…
-The END-
Kkk~ gimana ff nya? Endingnya emang agak alay.. haha^^ author terlalu ngebut nulisnya sih.. tapi.. semoga seneng aja deh… mian ya kalo lajur ceritanya kecepetan…. Oh iya.. mian juga kalau ada salah ketik…

Jaera forever part.3

Author: Ghaizain
Cast: Cho Kyuhyun, Lee Jaejin, Choi Jonghoon, and other cast.
Ofc : Cho Yoora and Choi Minsoo
Genre: Romance
Length : 4 parts
Rating : PG

Anyeong readers!!! Ketemu lagi sama Author gaje…he.he…Dah langsung kecerita aja ya… Mian mian kalo kependekkan….

Flashback part.2

ANDWAE!!!!!!!!!!!!!!!!! Aku tinggal bersama nenek sihir itu……. Jonghoonnie, bantu aku……. TT.TT

Flashback END

Part.3

-Author POV-

Yoora terus tersenyum sendiri. Ia benar-benar senang bisa serumah dengan pangeran impiannya. Ia tidak tahu kalau ini merupakan sebuah kutukan untuk Jaejin. “Jaejin, mulai sekarang kau tidur di kamar hyungmu. Karena kamarmu akan dipakai Yoora. Arra?” ucap Mrs.Lee. “Tapi eomma…” elak Jaejin. “Tidak ada tapi-tapian.. kau sebagai laki-laki seharusnya mengalah!” ucap Mrs.Lee. “Sudah turuti saja permintaan eommamu Jaejin.” Ucap Mr.Lee. “Ye..appa…” ucap Jaejin sambil menundukkan kepala lalu ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya untuk merapihkan barang-barangnya dan memindahkannya ke kamar hyungnya. Ini adalah kutukan kedua baginya. Tapi lebih baik daripada sekamar dengan nenek sihir. Yoora mengikutnya dari belakang(disuruh Mrs.Lee)

“Kamarmu bagus juga..” puji Yoora. Jaejin hanya diam. Ia sibuk merapihkan barang-barangnya. “Jujur, dari beberapa kamar laki-laki yang aku lihat, kamarmulah yang paling rapih.” Puji Yoora lagi. Tapi Jaejin tetap diam. Ia tidak menghiraukan pujian Yoora. Jaejin mulai menarik koper besarnya yang penuh barang keluar kamarnya atau lebih tepatnya sekarang kamar Yoora. “Jamkaman!!” ucap Yoora membuat Jaejin menghentikan langkahnya tapi tidak menoleh ke Yoora. “Gomabta..” ucap Yoora lagi. Jaejin hanya diam lalu melanjutkan langkahnya lagi menuju kamar kakaknya yang berada didepan kamar Yoora. Yoora terus memandangi bayangan Jaejin hingga hilang dibalik pintu.

-Yoora POV-

Aku menghela nafas lalu berbalik dan melangkah menuju tempat tidur Jaejin atau setidaknya tempat tidurku kini. Aku mulai mengeluarkan pakaianku dari koper dan menaruhnya di lemari. Sebenarnya aku senang, tapi kurasa Jaejin tidak.. Mianhae Jaejina.. aku merogoh hape yang ada disakuku. Aku menatap sejenak hapeku. Aku akan mengirim pesan ke Kyuppa..ya, itulah satu-satunya hiburanku saat ini..

Oppa.. aku sudah berada di rumah teman oppa. Apa kau tahu? Ternyata adik teman oppa itu pangeran impianku yang sering kuceritakan itu loh!! Aku senang….. sekali. Tapi, kurasa ia tidak menyukaiku… ottokajo?

Lalu aku menekan tombol SEND. Beberapa detik kemudian, ada balasan. Aku segera membukanya.

Ya..kurasa ia memang tidak menyukaimu. Baginya kau adalah mimpi buruknya kau tahu? Dia benar-benar sebal karena kau tidur di kamarnya…

Aku mengernyitkan keningku dan membalas.

Oppa.. apa maksudmu? Bagaimana kau bisa tahu kalau aku tidur dikamarnya?

Aku menekan tombol SEND. Tak beberapa lama kemudian ada balasan..

Karena kau mengirim pesan pertamamu ke nomor namja yang bernama LEE JAEJIN..dan itu aku…

Aku menutup mulutku kaget. Ini tidak mungkin. Aku melihat kembali pesan pertamaku..benar saja..pesan itu kukirim ke Jaejin bukan Kyuppa…ANDWAE!!!! Tiba-tiba, hapeku berdering tanda ada sms. Sms dari Jaejin.

Kkkkk~ aku baru tahu kau begitu menggilaiku… kenapa kau selalu menggangguku? Kau cari perhatianku ya? Seharusnya tidak usah menggangguku. Katakan saja langsung. Aku pasti akan menerimamu..^_^

Aku mengerucutkan bibirku lalu membalas sms gila dari Jaejin.

Ya!!!! LEE JAEJIN.. jangan permainkan aku..

Aku menekan tombol SEND dan menunggu balasan. Beberapa lama kemudian, ada balasan dari Jaejin.

Aku tidak main-main..aku sungguhan. Jika kau memintaku menjadi namchimu, aku akan menerimamu jadi yeochiku. Atau bahkan kalau kau meminta aku menikahimu, aku akan menerimanya. Tapi tidak sekarang. Tunggu aku lulus kuliah..kkkk~ ^_^

Aku membalas..

Neo jugeoshippeo Lee Jaejin!!!! Jangan suka membohongiku kau tahu…

Aku menekan tombol SEND. Tiba-tiba, pintu kamarku terbuka.. aku menutup wajahku dengan selimut. Apa itu? Monster? Hantu? Pencuri? Kyuppa…selamatkan aku!!!

“Kenapa kau menutupi wajahmu dengan selimut? Memang aku monster?” Tanya seorang namja. Perlahan-lahan aku membuka selimut yang menutupi wajahku. Aku mencoba melihat wajah namja yang tadi menanyaiku. Ternyata Jaejin. “Mau apa kau kesini?” tanyaku. Kurasa wajahku sudah memerah saat ini. “Ani..aku hanya ingin menegaskan, kalau aku tidak berbohong padamu…” jawab Jaejin sambil duduk di sampingku dan memainkan boneka kesayanganku. “Andwae.. kau pasti berbohong padaku.. mana mungkin kau mencintai mimpi burukmu? Bukankah kau begitu membenciku? Apalagi semua yang telah..” ucapanku terpotong karena tiba-tiba Jaejin menciumku#SENSOR

Jaejin melepaskan ciumanya lalu kami akhirnya salah tingkah.. “A..aku..aku mau kembali ke kamarku dulu..kau..kau tdur saja, ini sudah malam.” Ucap Jaejin sambil salah tingkah dan berjalan keluar menuju kamarnya. “Yyye..” ucapku dengan tatapan kosong. Aku menepuk-nepuk pipiku. Apa ini mimpi? Ah..Molla…nan mitcheosseo…

-Jaejin POV-

Apa yang tadi aku lakukan? Kenapa aku menciumnya? Dia kan mimpi burukku.. Nan mitcheosseo!!! Dasar Pabo kau Lee Jaejin!!! Aku memukul kepalaku. Aku menghela nafas mencoba menenangkan diriku. Anggap ini semua tidak pernah terjadi.. aku menarik selimutku dan tidur.
-TBC-

Jaera Forever part.2

Author: Ghaizain
Cast: Cho Kyuhyun, Lee Jaejin, Choi Jonghoon, and other cast.
Ofc : Cho Yoora and Choi Minsoo
Genre: Romance
Length : 4 parts
Rating : PG
Anyeong readers!!!!! Ketemu lagi sama saya, author gaje yang seenaknya bikin ff… makasih ya udah mo baca nie ff ampe part.2nya..he..he…dah lah nih ceritanya……….
Flashback part.1
Jaejin berjalan masuk ke kelasnya. Ia segera menutup mukanya dengan buku saat menyadari kalau Yoora sudah ada dikelas. Ia benar-benar takut pada Yoora. Menurutnya Yoora adalah mimpi buruknya. Ia masih menutupi wajahnya sampai guru pelajaran pertama datang. Tak beberapa lama kemudian, Hong saem datang. Jaejin bersorak riang dalam hati. Lalu ia membuka penutup wajahnya. Pelajaranpun dimulai. Tapi, cobaan terus menghampiri Jaejin. Yoora terus bertanya padanya. Ia tidak bisa menghindari Yoora karena Hong saem terus memperhatikannya.
Flashback END
-Jaejin POV-
Aku berjalan menelusuri koridor sekolah menuju kantin. Sampai di kantin, aku mencari-cari keberadaan mahluk aneh bernama Jonghoon. Mana anak itu? Mataku menelusuri seluruh penjuru kantin dan ketemu. Itu dia Jonghoon. Aku tersenyum dan berjalan menghampirinya. Aku menepuk pundak Jonghoon dan ia menoleh. “A.. Jaejina, ayo duduk disini.” Ucap Jonghoon. “Ye. Kau sudah memesan makanan?” Tanyaku. “Ani. Aku belum lapar.” Jawab Jonghoon. “Kalau begitu, aku traktir mau nggak?” Tawarku. “Mmm…Boleh.” Ucap Jonghoon sambil mengangguk. Setelah mendengar keputusan Jonghoon, aku memanggil pelayan untuk memesan makanan.
Beberapa lama kemudian, pesanan kami datang. Aku langsung menyantap makanan didepanku ini. “Ya.. kau lapar sekali ya?” Tanya Jonghoon sambil menyesap minumannya. “Mm..ani..aku hanya stress..” jawabku dengan mulut penuh samgyethang. “Ya..telan dulu makanan itu.” Ucap Jongshin yang sepertinya geli melihat kelakuanku. Aku menelan samgyethang yang tadi memenuhi mulutku. “Jadi, kalau kau stress, kau akan makan sebanyak ini?” Tanya Jongshin setelah melihatku menelan makananku. “Ye.” Jawabku kini dengan mulut kosong. “Kenapa kau bisa stress?” Tanya Jonghoon. “Aku kembali diganggu nenek sihir itu.” Jawabku. “O. bukannya kau sudah terbiasa diganggunya?” Tanya Jonghoon heran. “Ye. Tapi tetap saja membuatku gila..” jawabku sambil melanjutkan makanku. “Yasudah sabar saja.” Ucap Jonghoon. “Ye.Gomabta hyung.” Ucapku. Baru kali ini aku panggil ia hyung. “Kau memanggilku hyung? Ada apa denganmu? Atau jangan-jangan ini semua efek dari stress mu?” Tanya Jonghoon bertubi-tubi sehingga membuatku tersendak. “Ya..pelan-pelan.” Ucap Jonghhon sambil menepuk-nepuk punggungku. “Memangnya salah kalau aku memanggilmu hyung?” tanyaku. “Ani..Cuma itu membuatku serasa tua..he..he..” jawab Jonghoon.

Bel masuk berbunyi…………………
Aku dan Jongshoon masuk kekelas bersama. Sekarang pelajaran Heechul saem.
(Author males nulis kelanjutannya, jadi langsung ke 1 minggu kemudian aja ya…)
Satu minggu kemudian di rumah Yoora..
-Author POV-
“Yasudah, aku berangkat ya..jaga dirimu baik-baik, oh iya mobil keluarga temanku akan datang beberapa lama lagi. Jadi lebih baik kau bersiap-siap.” Ucap Kyuhyun. “Ye oppa………” ucap Yoora. Kyuhyun tersenyum lalu mengecup kening Yoora. Lalu ia membalikkan badannya dan berjalan menuju taksi yang sudah siap mengantarnya ke bandara. Yoora melambaikan tangannya sampai bayangan taksi itu hilang di matanya. Lalu ia kembali kekamar untuk merapihkan barang-barang yang tersisa.

Tiin…..tin……..
Terdengar suara klakson mobil dari depan rumah Yoora. “Pasti temannya oppa.” Gumam Yoora. Lalu ia berjalan sambil menarik koper besar berisi semua pakaiannya menuju mobil. “Kau temannya oppa?” Tanya Yoora pada seorang namja yang berdiri didepan mobil. “Ani..aku supirnya.” Jawab namja itu. “O.” ucap Yoora. Namja itu mengambil koper Yoora dan mempersilakan Yoora masuk ke mobil. Yoora mengangguk lalu masuk ke mobil.

Sampai didepan sebuah rumah..
Yoora memandangi rumah besar dihadapannya kini. “Besar sekali rumah ini…” gumam Yoora. “Silakan masuk nona..” ucap namja itu tiba-tiba. Yoora mengangguk lalu melangkahkan kakinya menuju pintu masuk rumah itu. Matanya masih memandangi semua pemandangan disekitar rumah besar ini. Saat membuka pintu,
“Selamat datang!!!” sambut beberapa orang. “Ye. Gamsahamnida..” ucap Yoora sambil membungkukkan badannya 90 derajat. “Ayo.. duduk” ucap seorang ajumma yang sedikit tua. “Ye ajumma…gamsahamnida.” Ucap Yoora lalu duduk. “Jungshin…………. Adik temanmu sudah datang. Ayo turun..” teriak ajumma itu. “Ye..eomma..” ucap namja yang tadi dipanggil ajumma itu.A..ternyata ajumma itu adalah ibu dari namja yang bernama Jungshin. Tak beberapa lama kemudian, seorang namja tinggi dan tampan menuruni tangga dan menyapa Yoora. Yoora membalas sapaan namja itu. Lalu mereka duduk lagi. “Ini anak pertama kami, namanya Lee Jungshin.. dia teman kakakmu. Dan anak kedua kami, ia sedang pergi keluar bersam temannya. Namanya…” ucapan ajumma itu terpotong saat terdengar suara pintu terbuka. “Aku pulang…” ucap seorang namja yang tadi membuka pintu. “A..akhirnya kau pulang juga…” ucap ajumma itu.
-Yoora POV-
“Nah..Yoora-ssi ini anak kedua kami, namanya Lee Jaejin, Jaejin, perkenalkan ini Cho Yoora adik dari teman kakakmu. Ia akan tinggal disini untuk beberapa lama. Ayo berikan salam.” Ucap ajumma itu. Aku tersendak saat ajumma itu menyebut nama Jaejin. Apa itu Jaejin yang kukenal? Namja yang bernama Jaejin itu membungkukkan badannya. Ia belum sempat melihat wajahku. Saat ia menegakkan tubuhnya lagi dan melihat wajahku, ia langsung tersentak. “Neo..neo.. akan tinggal disini?” Tanya Jaejin kaget. Aku yang juga kaget menjawab, “Sepertinya iya…” “Kalian sudah kenal satu sama lain?” Tanya Mrs.Lee(ibu Jaejin) “Ye, kami sekelas.” Jawabku. “Waah…bagus dong…kalian jadi bisa mengerjakan PR bersama.” Ucap Mrs.Lee. Tinggal bersama LEE JAEJIN???????? Yes……….. impianku tecapai juga.
-Jaejin POV-
ANDWAE!!!!!!!!!!!!!!!!! Aku tinggal bersama nenek sihir itu……. Jonghoonnie, bantu aku……. TT.TT
-To be continued-