{FFnc} Bleak November (Chapter 4)

Author  : Choi Putri Shawol Sonelf Kpoplovers

Rating   : NC *agak gg ngrti sbnrny aq soal ngsi2 rating kyk gni -___-“*

Genre   : Romance, Horror, Thriller, Tragedy, Mystery, terserah reader !

Type      : Series

Main Cast : Yuri SNSD, Minho SHINee, Jinki SHINee

Minor Cast : SNSD, Super Junior, SHINee, F(x) *gg smua muncul… palink nympil2 dkit*

Disclaimer : Smua cast punya saya *plakk*

NB          : Udah masuk k page ini, brarti wajib BACA wajib KOMENT !!

Berhubung FF ini On Writing, jdi di harapkan dg sangat komen, kritik, dan sarannya untuk membantu proses pmbuatan nie FF biar ttep lancar,,


KYU & JINKI

“Ehm… sebaiknya kita mulai dari lantai 2 !” usul Jinki.

“Ne.” angguk Kyu setuju.

Mereka pun naik ke lantai 2.

“Kita mulai dari ruangan mana ??” Tanya Kyu bingung karena ada 5 pintu di lantai 2, 3 kamar, 1 ruang music, dan satunya lagi adalah pintu menuju balkon lantai 2.

“Coba kita cari ke balkon !! Siapa tau ada Yoona juga ! Setauku Yoona suka melihat pemandangan indah !” usul Jinki.

Kyu mengangguk setuju.

Mereka menuju ke balkon.

Dibukanya pintu balkon namun mereka tak menemukan sosok Sunny maupun Yoona.

Saat mereka akan berbalik, tiba-tiba seluruh lampu di villa mati.

Angin berhembus kencang hingga membuat bulu roma Jinki dan Kyu meremang.

Jinki merasakan ada sesuatu yang menyentuh ujung kakinya.

Sesuatu yang terbungkus plastik.

Jinki penasaran akan sesuatu yang telah menyentuh ujung kakinya itu.

Ia membungkukkan badannya kemudian mengambil sesuatu yang membuatnya penasaran.

Ia mensejajarkan benda di tangannya di depan wajahnya.

Karena lampu mati, Jinki tidak bisa melihat dengan jelas benda yang sedang ia pegang.

Lampu villa hidup kembali dan…..

“ARRRGGGGHHHHH !!!!” jerit Kyu dan Jinki bersamaan ketika melihat benda di tangan Jinki yang ternyata adalah Kepala Sunny dengan wajah penuh sayatan, tanpa bibir, dan tulang rahang terlihat yang dibungkus dengan plastic bening.

Jinki reflex membuat kepala Sunny hingga menggelinding ke arah tangga dan jatuh ke lantai satu.

Mereka-Jinki & Kyu- mengatur nafas mereka yang sedikit tersengal-sengal pasca berteriak kencang karena melihat kepala Sunny.

“Kyu katakan padaku kalau ini hanya mimpi Kyu ! Katakan padaku bahwa yang tadi itu bukan kepala Sunny !! Katakan Kyu !! Katakan !!!” Jerit Jinki frustasi. Ia tak kuasa menahan air matanya mengingat wajah Sunny tadi.

Kyuhyun memeluk  Jinki dan menepuk-nepuk punggungnya.

Ia juga menangis. Ia benar-benar tidak menyangka kalau ia akan menemukan Sunny dalam kondisi yang mengenaskan walau baru melihat bagian kepalanya saja.

Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya.

“Aku tau kau sangat terpukul Jinki ! Aku juga ! Sekarang, berhentilah menangis !! Aku yakin Sunny  tidak suka melihatmu seperti ini ! Yang harus kita lakukan sekarang adalah mencari teman-teman dan pergi dari villa ini ! Aku merasa ada yang tidak beres dengan villa ini !! Kajja !” ajak Kyu.

Jinki mengangguk kemudian menghapus air matanya. Ia dan Kyu berlari menuju lantai satu.

Saat tiba di lantai satu,,,,,

GDEBUUUGGG….

“GYAAAA !!!” mereka meloncat kaget karena ada sesuatu yang jatuh dari atas.

Saat mengetahui apa yang jatuh dari atas, mereka pun ambruk tak sadarkan diri.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jessica, Donghae, Sungmin dan Jonghyun

“Hae-ah ! Aku lelah !” keluh Sica.

“Ne. Kita duduk sebentar yaa !” ajak Donghae.

“Hhh… kita sudah mengitari tempat ini berkali-kali tapi tak juga menemukan Yoona ataupun Amber !” keluh Sungmin juga. Kemudian ia duduk disebelah Donghae.

Jonghyun masih tetap berdiri dengan tatapan mata mengarah ke Pintu gerbang Villa di ujung jalan.

“Apa yang kau lihat Jong ??” Tanya Sungmin penasaran dengan yang Jonghyun lihat.

Jonghyun mengarahkan jari telunjuknya ke arah Pintu Gerbang Villa Minho.

“Ada seseorang disana ! Sepertinya Wanita !” kata Jonghyun.

“Ah! Mungkin saja itu Yoona !” celetuk Jessica.

“Hm… bisa juga ! Ya sudah ! Lebih baik kita kembali ke Villa ! Mungkin saja memang benar itu Yoona.” Ajak Donghae.

Mereka pun kembali ke villa.

Kreett….

Jessica membuka pintu villa.

Setelah itu ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Ia benar-benar tidak percaya melihat pemandangan didepannya.

Air matanya mengalir.

Donghae, Sungmin, dan Jonghyun pun juga tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Yoona, dengan keadaan tidak utuh ditambah Kyu dan Jinki.

Sungmin dan Donghae sudah berlinang air mata melihat jasad sahabat-sahabatnya.

Jonghyun, yang berusaha untuk tegar, maju mengambil kain 3 lembar untuk menutupi  jasad ketiga sahabatnya.

Jonghyun menutupi jasad ketiga sahabatnya kemudian berkata,”Aku tidak menyangka kalian akan pergi secepat ini.” Air matanya pun akhirnya mengalir.

“Semoga amal dan ibadah kalian diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.” Sambungnya.

“Kyuuu… Kenapa pergi secepat ini ???? Hiks… kita bahkan belum sempat bertanding main game !!” ratap Sungmin.

“Hae, Yoona,, Yoona Hae…” isak Jessica dipelukan Donghae sambil memanggil manggil nama Yoona.

“Ne. Ikhlaskan lah dia jagi… Agar dia tenang di alam sana !!” Kata Donghae sambil membelai lembut rambut Jessica.

“Hiks… Hiks…” Jonghyun makin terisak-isak bila mengingat kenangannya bersama Jinki saat di Sekolah.

“Aku bahkan belum membayar utang ayam gorengku padamu.” Gumam Jonghyun menatap jasad di balik kain tersebut.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yuri, Minho, Key, & Krystal

Yuri dan Minho berjalan didepan sambil bergandengan tangan, sementara Key dan Krystal dibelakang mereka.

Mereka berempat kini telah tiba di hamparan ladang Lavender.

Krystal menutup hidungnya begitu mencium bau yang sangan menyengat, yaitu bau bangkai.

Yuri, Minho, dan Key pun melakukan hal yang sama.

Perasaan Yuri semakin tidak enak.

Mungkinkah ada bangkai hewan atau….. Manusia disini ?? tanyanya dalam hati.

Mereka terus berjalan sampai akhirnya Krystal jatuh karena kakinya menyandung sesuatu.

“Krystal !” Pekik Key kemudian ia membantu Krystal berdiri.

Namun langkahnya terhenti begitu melihat apa yang menyandung kaki Krystal.

Amber.

Ia….. telah tiada ??

Minho langsung memeluk Yuri yang sudah tidak mampu lagi membendung air matanya melihat Jasad Amber.

Krystal ??? Ia masih terpaku ditempatnya melihat jasad sahabatnya sendiri.

Keadaan Amber benar-benar mengenaskan. Dada tercabik-cabik ditambah darah yang melumuri tubuhnya dan….. matanya hilang ???

Krystal bangkit.

“Kita harus pergi dari sini !! Ada yang tidak beres disini !!” kata Krystal.

“Lalu jasad Amber bagaimana ??? Kita tidak mungkin meninggalkannya begitu saja !” Kata Yuri.

“Sudahlah ! Jasad Amber kita pikirkan nanti saja !! Sekarang kita harus pergi dari sini !” Ajak Krystal. Tangannya sudah memegang tangan Key berniat mengajak Key ikut pergi.

“Shireo !!!! Kita tidak bisa meninggalkan Amber begitu saja !!” tolak Yuri.

“Hh… terserah kau sajalah ! Key, ayo kita pergi !!” ajak Krystal sambil menarik tangan Key lalu berlari menembus hutan di sebelah ladang Lavender meninggalkan Yuri dan Minho yang masih terpaku meratapi jasad Amber.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Krystal dan Key terus berlari.

Bruuk…

Krystal terjatuh saat kakinya menyandung salah satu akar pohon besar dan tinggi di hutan.

“Krystal !” Pekik Key.

Ia membantu Krystal berdiri, tapi tiba-tiba ia ambruk setelah kepalanya dihantam benda tumpul.

Krystal membelalakkan matanya melihat seorang gadis dengan tongkat baseball ditangannya tengah menyeringai kearahnya.

Krystal mencoba bangkit namun terlambat, gadis itu sudah menghantam kepalanya terlebih dahulu sehingga menyebabkan ia tak sadarkan diri bersama Key.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yuri dan Minho memutuskan kembali ke villa dan akan dating ke ladang  Lavender besok untuk membawa jasad Amber pulang.

“Ada apa ini ??” Tanya Minho heran melihat teman-temannya yang tengah menangis sesenggukkan.

“Yoona, Kyu, dan Jinki…. Mereka… hiks… mereka telah tiada… hiks… hiks…” tunjuk Jessica ke arah 3 jasad yang telah ditutupin 3 lembar kain.

Yuri melangkah ke arah jasad teman-temannya.

Ia menarik salah satu kain tersebut kemudian menjatuhkannya kembali.

Ia menggeleng tidak percaya melihat teman dekatnya sudah terbagi menjadi beberapa bagian.

“AAAAAAAA” Jessica, Yuri, dan Sungmin menjerit bersamaan saat salah satu diantara jasad Kyu dan Jinki bangkit.

Ternyata jasad Jinki lah yang bangkit.

Namun beberapa saat kemudian Jinki ambruk lagi saat matanya melihat potongan-potongan tubuh Yoona ditambah kepala Sunny yang  berada di dekat tempat ia pingsan.

“Sepertinya Jinki masih hidup !” kata Minho.

Minho berjalan kearah Jinki dan Kyu.

Ia memeriksa denyut nadi, detak jantung, dan nafas Kyu dan Jinki.

“Mereka masih hidup ! Sepertinya mereka hanya pingsan !” kata Minho.

Donghae, Sungmin, dan Jonghyun pun menghampiri Minho dan membantu Minho memindahkan Kyu dan Jinki ke Sofa.

Yuri menutup kembali jasad Yoona.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah stengah jam pingsan, akhirnya Kyu dan Jinki sadar.

Mereka langsung menceritakan apa yang telah mereka temukan hari ini.

“Ne. Sunny telah tiada ! Kepalanya ada disana !” tunjuk Jinki ke arah kepala Sunny yang berada di dekat tempat ia pingsan tadi.

“Amber  telah meninggal ! Jasadnya ada di ladang Lavender ! Besok kita harus mengambil jasadnya !” kata Yuri.

“AARRRRGGGHHH…… Aku ingin pergi dari sini !!!” Teriak Kyu frustasi.

“Mana kunci mobilmu ??” Tanya Kyu pada Minho.

“Mau apa kau ??” Tanya Minho balik.

“Aku mau pulang !!” jawab Kyu.

“Kita tidak bisa pergi dari sini sekarang !! Krystal dan Key belum kembali !!” kata Jessica.

“AHHH… Aku tidak peduli !!! Menunggu mereka hanya akan membuat aku semakin dekat dengan ajalku !!” kata Kyu tidak peduli sembari menyambar kunci mobil Minho yang ternyata ada di dekat TV kemudian pergi.

“KAU EGOIS !!!” Marah Jessica.

Kyu tetap berjalan menuju garasi tanpa memedulikan Jessica yang  marah padanya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kyu mengemudikan mobil dengan kecepatan lumayan tinggi.

Ia sudah tidak tahan berada ditempat terkutuk ini.

Kreskk… Kresskkk….

Kyu mengalihkan pandangannya dari jalan ke kaca spion.

Ia merasa ada sesuatu dibelakangnya.

Kyu terus memperhatikan kaca.

“KYAAA!!!” teriaknya saat tiba-tiba muncul sosok menyeramkan dibelakangnya.

Sosok wanita berambut panjang, berkulit putih pucat, dengan pakaian berlumur darah.

Wanita itu tiba-tiba saja sudah berada dihadapan Kyu.

Tangan keriputnya mencengkram leher Kyu.

Kyu berusaha melepaskan tangan wanita itu dari lehernya namun tidak bisa.

Kuku-kuku tajam dan panjang wanita itu mulai menembus leher Kyu.

Kyu sudah mulai lemas dan perlahan tak sadarkan diri saat wanita itu mengeruk-ngeruk kerongkongan Kyu dengan kuku tajamnya.

Wanita itu menyeringai saat Kyu sudah benar-benar tewas.

Sosoknya menghilang begitu saja ketika mobil Kyu menabrak pohon besar di tepi jalan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di sebuah ruangan gelap, lembab, dan bau.

Krystal membuka matanya dan kepalanya terasa sakit sekali.

“Dimana ini ??” Tanya Krystal pada dirinya sendiri karena matanya tidak bisa melihat apapun di ruangan gelap ini.

“Krystal, kau sudah sadar ???” Tanya seseorang yang ia yakini adalah Key.

“Oppa, kita… Astaga ! Kenapa aku diikat begini ??” Krystal baru menyadari dirinya duduk terikat. Tangan, Kaki, dan tubuhnya diikat sangat kencang sampai ia benar-benar tidak bisa bergerak.

“Aku juga diikat.” Kata Key. Terdengar ia pasrah sekali dengan apa yang akan terjadi sebentar lagi dari suaranya.

Tek..

Seseorang masuk ke ruangan itu.

Seorang gadis dengan kotak lumayan besar di tangannya.

Gadis itu meletakkan kotak itu dihadapan Key dan Krystal yang ternyata duduk bersebelahan.

“Annyeong.. mm… Key ?? Krystal ??” sapa gadis itu.

“Siapa kau ?? Apa maumu hah ?!?” Tanya Key ketus.

“Siapa aku ?? tidak penting siapa aku ! Mauku ?? Aku hanya mau bermain bersama kalian saja !” kata gadis itu menjawab pertanyaan Key dengan senyum mengembang di wajahnya.

“Cih… lepaskan kami atau aku akan berteriak ?!!” Ancam Krystal.

“Mwo ??? Silahkan ! Berteriaklah sekeras – kerasnya !! Tidak akan ada yang mendengar suara cemprengmu !” Kata gadis itu sambil mencari-cari sesuatu di kotak besarnya.

“Hm… Palu ?? ada. Paku ?? ada. Pisau ?? ada. Jangka ?? ada. Penggerot (itu loh yg utk ngruncingin pensil tw kn ??) ?? ada. Hm… Sepertinya masih ada yang kurang….” Gadis itu mengabsen semua barang yang keluarkan dari kotaknya.

Krystal bergidik ngeri melihat barang-barang yang gadis itu keluarkan.

Ia takut gadis itu menyakiti dirinya dan Key.

“Apa yang mau kau lakukan hah !?!?!” Tanya Key garang.

“Ah ! ternyata aku lupa bawa pensil !” gadis itu tidak menghiraukan Key.

“Hm… sepertinya aku tidak perlu pensil lagi !” kata gadis itu dengan seringaian di bibirnya.

Ia mengambil penggerot dan memasukkan jari telunjuk Krystal ke dalam lubangnya.

“A…aa…apa… yang ma..mau kau lakukan ??” Tanya Krystal gemetar. Ia sungguh takut pada gadis di depannya.

Gadis itu menyeringai. Ia mulai menggerot jari Krystal. Darah Krystal pun muncrat ke baju dan wajah gadis itu.

“AAAAAAAAA” jerit Krystal kesakitan. Air mata sudah mengalir indah di pipinya. Ia mencoba berontak namun tak bisa.

“Berhenti !! Jangan Sakiti dia !! Hentikan hei !! Ku bilang hentikan !!!” Key menjerit tak karuan melihat gadis itu menggerot tangan Krystal.

Berkali-kali Krystal menjerit dan Key terus membentak gadis itu dengan kata-kata kasar, tapi gadis itu tak menghiraukannya.

Setelah setengah jari Krystal habis tergerot, gadis itu menggerot jari tengah Krystal sampai habis setengah dan menggerot semua jari Krystal.

Setelah puas menggerot jari Krystal, gadis itu membalikkan tubuh Krystal menghadap tembok.

Ia menarik tangan kanan Krystal.

“Hm… aku tahu kau suka melukis ! Bagaimana kalau kita melukis bersama.” Kata gadis itu sambil menjulurkan tangan Krystal ke tembok lalu mulai menggambar sesuatu dengan jari-jari Krystal yang puntung dan terus mengalirkan darah.

Setelah selesai, ia menghempaskan tangan Krystal begitu saja.

Ia berjalan kea rah kotaknya lalu mengambil pisau.

“Hentikan !!! Jangan sakiti dia lagi !!!” bentak Key pada gadis itu namun gadis itu tak menghiraukan Key.

“Kumohon…. Jangan Sakiti dia lagi !! Sakiti aku saja !!” mohon Key. Ia sudah berlinang air mata melihat Krystal terkulai lemas di kursinya.

“Tenang saja Key !! Giliranmu nanti !!” kata gadis itu lalu mengangkat tangan kanannya yang memegang pisau tinggi-tinggi.

Key menelan ludahnya melihat gadis itu tengah bersiap membacok Krystal.

Tepat saat Krystal mendongak ke atas, gadis itu menurunkan pisaunya dan pisaunya menancap tepat di dahi Krystal.

Beberapa detik kemudian Krystal pun menghembuskan nafas terakhirnya.

“KRYSTAL !!! BITCH !!! DAMN !!! KAU PEMBUNUH !!! KAU MEMBUNUHNYA !!! BITCH !!! KAU SETAN !!! IBLIS !!!” Jerit Key.

Gadis itu tersenyum senang setelah melihat korbannya meninggal.

Ia melepas ikatan Krystal, kemudian membaringkan jasad Krystal di hadapan Key.

“Hm… kau ini laki-laki. Pasti kau pernah berfikir untuk melihat tubuh polos Krystal. Bukankah semua lelaki begitu ??” kata gadis itu sambil melepas semua pakaian Krystal.

Key sudah tak mampu berkata-kata. Ia hanya menangis. Menangisi kepergian Krystal dan menangisi dirinya yang sebentar lagi akan menyusul Krystal.

“Lihatlah !! Tubuh kekasihmu bagus !” kata gadis itu.

Key tidak menggubris perkataan gadis itu.

Ia  tetap menatap lurus ke depan, tidak mau melihat ke arah jasad Krystal.

Gadis itu mengambil jangkanya.

Ia menusukkan ujung jarum jangka di pusar Krystal kemudian memutar jangka sampai terbentuk gambar lingkarang di perut datar Krystal.

Setelah itu, ia mengambil lagi pisaunya dan menggoreskan pisaunya diperut Krystal.

Ia menggerakkan pisaunya mengikuti garis lingkaran yang tergambar di perut Krystal sampai Perut Krystal benar-benar bolong dan terlihat isinya.

“Aigoo… jadi seperti ini isi perut manusia ?? Aku baru tau :D” kata gadis itu, takjub.

Ia mulai mengeluarkan organ-organ tubuh Krystal yang terlihat.

“Ginjal, Lambung, Usus.” Ucapnya sambil melihat organ-organ tubuh Krystal yang ada  di tangannya.

Gadis itu memasukkan Ginjal, lambung, dan usus Krystal ke dalam kotak besarnya.

Ia berjalan ke arah Key.

“Apa ?? Kau mau membunuhku sekarang ?? Bunuh !! Bunuh saja aku !!” ketus Key.

Gadis itu malah tersenyum dan memberikan tatapan menggoda pada Key.

Ia membuka 2 kancing bajunya sehingga memperlihatkan belahan dadanya lalu duduk di pangkuan Key.

Key menatap jijik ke gadis itu.

Gadis itu membelai rambut Key.

“Aku tidak ingin membunuhmu sayang. Aku mencintaimu Key.” Bisik gadis itu di telinga Key.

“Cih..” cibir Key.

Gadis itu tersenyum menatap Key yang memalingkan wajahnya.

Ia memegang wajah Key lalu mengarahkan wajah Key agar menatap wajahnya.

“Apa yang mau kau lakukan bitch ??!!” Tanya Key saat wajah gadis itu mendekat ke wajahnya.

“Tadi melihat tubuh pacarmu kau tidak tergoda. Bagaimana kalau kau melihat tubuhku ??”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

ToBeContinued…

Akhirnya selesai juga chapter yg ini 😀

Gmana?? Gmna ?? udh serem belom ??

Kekeke… kali ini 2 yg mati + makin panjang dari chap2 sblmny…

Chap slanjtnya mungkin lngsung 3 org yg mati *smirk*

O ya,, karna saya msih tahap bljr bkin NC, jdi NC-ny mungkin d chap slanjutnya gg trlalu kliatan.

Apalagi msih bnyk anak d bwh umur d sni *lirik2 eno*

KOMENT YAA KOMENT !!!

BIAR FF INI TERUS BRLANJUT  XD

PKOKNYA KALAU KOMENT,,, KTEMU BIAS MASING2 😀

KALAU GG KOMENT NTAR Q KIRIMIN HANTU YG NGBUNUH KYU LOH *plakk*

Satu tanggapan

  1. Ping-balik: My Fanfictions Since June 2010 – May 2011 | Full of ChoRa

  2. napa kyu ikut mati sih………….
    kyu sadar…………..
    jgn mati kyu…….
    jgn………..
    kmu kn blum tnding games am sungmin……….
    please kyu…
    Qu mhon jgn mati…………………*hix hix hix*

  3. Siapa sig cewek pembunuh itu???!! Feeling q sih ngira itu sulli.. Ya, umurnya kan masih muda, jadi untuk peran anak cewek gtu cocok, hehe :p
    Apa smuanya bakal mati.. Bener bener sadis

Tinggalkan Balasan ke Dee Batalkan balasan