What Should I Do Part 1

Title       : What Should I Do Part 1

Author  : Amelia Young Hee

Type      : Chapter

Main Cast : Yoona SNSD-Siwon Super Junior-Tiffany SNSD

Other cast : SNSD member, Super Junior member

Rating   : PG-15

Genre   : Romance and friendship

****

 

Di SNSD dorm

 

 

Tiffany’s pov

Hari ini cuaca cukup cerah. Namun cuaca hari ini, tak secerah suasana hatiku. Didalam kamar aku hanya termenung. aku terkadang merasa iri kepada Yoona. Dia bisa mendapatkan seorang pria yang bisa dikatakan sebagai seorang pria yang sempurna. Tapi, kenapa aku tak bisa seperti dia? Jujur aku juga menyukai Siwon oppa. Terkadang aku merasa cemburu, ketika melihat mereka sedang bersama. tapi, apa yang harus aku lakukan? Aku tak mungkin mencoba untuk memisahkan mereka. Aku sudah menganggap Yoona seperti adik dan teman bagiku. Aku merasa sangat bingung dengan apa yang telah kupikirkan.

 

Tok! Tok! Tok!

 

“Tiffany, apakah kamu didalam?” Teriak Yoona sambil mengetuk pintu kamar. Aku langsung tersadar dari lamunanku dan membuka pintu kamar untuknya.

 

 

Yoona’s pov

“Waeyo?” Tanya Tiffany dengan nada yang sedikit tidak bersemangat. Aki ingin menghiburnya dengan mengajaknya makan siang diluar.

“Aku mau mengajakmu makan siang diluar.” Kataku kepada Tiffany.

“Oh! Ok! Tunggu sebentar ya! Aku mau berganti pakaian dulu.” Jawab tiffany.

 

Aku sengaja mengajak Tiffany makan siang diluar. Karena kuperhatikan akhir-akhir ini Tiffany terlihat sedikit murung. Dia seperti memiliki sebuah masalah yang tidak bisa dia ceritakan kepada orang lain.

 

 

Di restaurant

 

 

“Ada apa tiba-tiba ingin makan siang diluar?” Tanya Tiffany.

“Aniyo Tiffany. Aku hanya sedang ingin makan siang diluar.” JAwabku.

“Kenapa tidak minta ditemani Siwon oppa saja? Kalian tidak sedang bertengkar kan?” Tanya Tiffany heran.

“Aniyo. Kami tidak sedang bertengkar kok. Aku hanya sedang ingin makan bersamamu saja.” Jawabku sambil tersenyum. Kamipun saling diam beberapa saat. Namun akhirnya aku mulai mengajaknya bicara lagi.

“Tiffany, sebenarnya ada yang ingin kutanyakan kepadamu.” Kataku memulai pembicaraan.

“Waeyo?” Tanyanya kepadaku.

“Tiffany kenapa akhir-akhir ini kamu terlihat murung?” Tanyaku kepada Tiffany.

“Aniyo. Aku tidak sedang murung. Aku hanya sedikit kelelahan.” Jawab Tiffany kepadaku

“Oh! Baiklah kalau begitu.” Kataku.

 

Sebenarnya aku masih bingung dengan jawaban Tiffany yang dia berikan kepadaku. Aku yakin adamasalah yang terjadi padanya, tapi dia tidak ingin menceritakannya kepadaku. Sudah lama sejak kami debut aku satu kamar dengannya, sehingga aku tahu betul sifatnya. Tapi aku juga tak boleh memaksanya untuk menceritakannya padaku tentang apa yang terjadi padanya. karena aku yakin Tiffany pasti mempunyai alasan mengapa ia tak ingin menceritakannya kepadaku.

 

Tiffany’s pov

Aku tak mungkin mengatakan kepada Yoona tentang perasaanku kepada Siwon oppa. Aku yakin kalau dia mendengarkannya, dia pasti akan sedih. Aku tak ingin membuatnya sedih. Aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri. Biarlah kusimpan sendiri perasaanku ini didalam hati. Agar Yoona dapat bahagia dengan orang yang ia cintai, meskipun hatiku terasa sakit melihatnya.

 

Setelah pergi makan siang dengan Yoona, Yoona mengajakku jalan-jalan. Mungkin dia tahu kalau aku telah berbohong padanya, namun ia berpura-pura tidak mengetahuinya. Yoona sangat baik padaku, aku semakin merasa bersalah padanya, kalau aku juga mencintai Siwon oppa.

 

Dalam benakku aku berdoa pada Tuhan, “Tuhan tolong bantulah aku, hilangkanlah perasaanku kepada Siwon oppa. Aku tak mungkin merusak kebahagiaan Yoona dan Siwon oppa. Jika ia tahu kalau juga menyukai Siwon oppa, itu hanya akan melukai perasaannya, dan aku tak mau itu terjadi. Dia sudah seperti adik bagiku.”

 

Sepanjang jalan dengan Yoona, dia terlihat sangat bahagia menceritakan tentang hubungannya dengan Siwon oppa. Jujur hatiku sangat sakit, namun aku harus bisa menahannya. Bagaimanapun juga aku tak boleh egois. Aku benar-benar harus melupakan Siwon oppa.

 

“Tiffany kamu mendengarkan aku kan?” Tanya Yoona kepadaku.

“Ne Yoona. Tentusaja aku mendengarkanmu.” Jawabku sambil tersenyum, meskipun hatiku sakit. Yang kulakukan ini adalah hal yang benar.

“Tiffany waeyo? Aku perhatikan sepertinya kamu melamun. Sebenarnya kamu aa masalah apa?” Tanya Yoona heran dengan sikapku.

“Aniyo Yoona. Aku hanya merasa sedikit kelelahan. Sebaiknya kita pulang saja yuk!” Ajakku kepada Yoona untuk meminta pulang, mencoba menghindar dari pertanyaannya.

“Oh! Baiklah kalau begitu. Ayo kita pulang!” Kata Yoona menerima ajakanku.

 

 

Di Super Junior dorm

 

 

Siwon’s pov

“Hey Kim Ryeo Wook! Apa yang sedang kamu tonton?” Tanyaku kepada Ryeowook.

“Aku sedang menonton pororo hyung.” Jawabnya sambil tersenyum.

“Pororo? Bukankan itu film kartun anak-anak?” Tanyaku heran dengan jawaban Ryeowook.

“Memangnya kenapa hyung? Lagi pula banyak orang-orang yang seumuran denganku yang suka menonton ini. Hyung ingin menonton juga?” Tanya Ryeowook kepadaku menonton bersamanya.

“Oh! Aniyo. Gomapta.” Jawabku sambil melambaikan tangan.

Aku mengambil handphoneku. Aku bermaksud untu menelpon Yoona. Karena aku sangat merindukanya. Aku ingin sekali mendengar suaranya karena aku sangat sibuk.

“Yeoboeseo!” Kata Yoona dengan lembutnya.

“Yoona apa kabarmu? Jeongmal beogoshippo.” Kataku.

“Ne oppa, Na do jeongmal beogoshippo.” Jawab Yoona dengan manjanya.

“Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?” Tanyaku penasaran.

“Aku tadi habis pergi dengan Tiffany, waeyo oppa?” Tanya Yoona.

“Aniyo. Gwaenchana. Besok apakah kamu mempunyai waktu?” Tanyaku.

“Ne oppa. Waeyo?” Tanya Yoona kepadaku dengan lembutnya.

“Aku ingin mengajakmu pergi!” Ajakku kepada Yoona sambil tersenyum-senyum sendiri.

“Besok? Ne oppa. Apakah besok oppa akan menjemputku?” Tanya Yoona dengan suaraya yang lembut.

“Ne. Besok aku akan menjemputmu.” Jawabku.

“Ne oppa, araso. Geurom annyeong oppa.” Kata Yoona menutup pembicaraan.

“Ne. Annyeong.” Kataku sambil menutup telepon.

 

 

Di SNSD dorm

 

 

Yoona’s pov

Aku menutup telepon dari Siwon oppa. Sudah beberapa hari ini dia tidak menghubungiku. Jujur aku sangat merindukannya. Akhir-akhir ini dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Aku sangat takut kesibukannya akan membuat kesehatannya menjadi tidak baik.

Aku ingin meminta Tiffany mengajarkanku beberapa masakan yang belum pernah kubuat yang akan kuberikn untuk Siwon oppa. Namun dengan sikapnya hari ini kurasa itu tak mungkin. Mungkin aku akan memnita Sunny untuk mengajarkan aku.

“Sunny, aku boleh minta bantuan tidak?” Tanyaku kepaa Sunny.

“Ya, tentu saja. Apa yang bisa kubantu” Tanya Sunny kepaku.

“Ajarkan aku membuat kimbap.” Jawabku dengan wajah yang sedikit memelas.

“Mianhaeyo Yoona, tapi aku tidak tahu cara membuatnya, selama ini aku hanya membelinya, aku belum pernah mencoba membuatnya. Jeongmal mianhaeyo Yoona.” AKta Sunny dengan rawut wajah yng kecewa karena tidak bisa membantuku.

 

Aku pergi meninggalkan Sunny. Aku menanyakan hal ini ke teman-temanku yang lain.Namun mereka semua mengatakan bahwa mereka tidak bisa membantuku karena mereka tidak tahu cara membuatnya. Akupun merasa kecewa dan putus asa.

 

Akupun pergi kerumah Luna untuk memintanya mengajarkanku membuat kimbap. Dan akhirnya diapun bisa melakukannya. Aku merasa sangat senagng. Akupun belajar dengan sungguh-sungguh, hingga akhirnya aku bisa. Akhirnya aku bisa membuatkan kimbap untuk Siwon oppa.

 

Malam harinya aku membuat kimbap yang sesungguhnya untuk Siwon oppa. Kali ini aku membuatnya dengan semua perasaanku yang tulus untuknya, dan akhirnya aku selesai membuatnya. Aku menaruh semua kimbap ini disebuah kotak makan yang cukup besar. Setelah membuat kimbap ini aku pergi tidur, meskipun mungkin rasanya sulit karena ini pertama kalinya aku membuatkan makanan untuk Siwon oppa.

 

 

Keesokan harinya

 

 

Aku bangun cukup pagi untuk mempersiapkan hari ini. Taeyeon yang melihatku terlihat sangat heran aku bangun lebih pagi dari biasanya.

 

“Apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa kamu bangun sepagi ini?” Tanya Taeyeon dengan herannya.

“Aku sedang mempersiapkan kimbap untuk Siwon oppa. Tapi dimana Tiffany? Aku belum melihatnya?” Tanyaku dengan heran.

“Dia pagi-pagi sudah pergi. Entah kemana? Mungkin pergi berolahraga.” Jawab Taeyeon.

 

Siang harinya aku menunngu telepon dari Siwon oppa. Namun dia tidak juga meneleponku. Akhirnya aku pergi sendiri mencari Siwon oppa di kantor SM. Aku pergi dengan riangnya sambil melihat kimbapuntuk Siwon oppa.

 

 

Dikantor SM

 

 

Akhirnya aku sampai dikantor SM. Aku turun dari mobilku dan berkeliling disekitar kantor SM. Akhirnya aku menemukan Siwon oppa. Tapi aku heran disana sudah ada Tiffany yang sedang membicarakan sesuatu yang sangat serius dengan Siwon oppa.

 

Tiffany’s pov

“Oppa ada yang ingin kukatakan padamu.” Kataku dengan serius.

“Baiklah katakan saja. Sepertinya ini adalah sesuatu yang sangat serius.” Jawab Siwon oppa dengan heran.

“Sebenarnya selama ini aku menyukaimu oppa.” Kataku dengan gugupnya.

 

 

-TBC-

 

 

 

 

 

 

Satu tanggapan

Comment Please ^^ Don't Be Siders okay ;)