You never know how much I love you Part 3

Title       : You never know how much I love you Part 3

Author  : Kinsoneelf aka Rekin

Type      : Chapter

Main Cast : Yoona SNSD-Siwon Super Junior

Other cast : SNSD members and Super Junior members

Rating   : PG-15

Genre   : Romance and friendship

Warning! : Fanfic galau! Banyak typo males ngedit soalnya keke~ Don’t plagiat! Karena itu perbuatan dosa #plak. Don’t bashing oke? Karena damai itu indah keke

Ps : Annyeong ~~ kekeke Nama aku Rekin bukan Author/thor so, don’t call me like that !! 16 y.o . Kalian bisa panggil rekin, kin, chingu, saeng. Gapapa SKSD karena aku suka yah biar lebih akrab gitu hehe.

Disc : Plot is MINE. Kalau di blog Kyuyoungshipperindo ini castnya pake Kyuhyun dan Sooyoung dan kalau disana lebih banyak commentnya.. kalau disini -_- 10 orang aja kaga adaT.T tapi aku tetep akan ngepost kok karena aku gak bisa berhenti ditengah jalan hehe. Saran dan kritikan sangat membantu 🙂 Untuk point of view Siwon maaf yah aku gak buat karena disini aku cuma mau nulis point of view yeoja nya aja keke~~

==========

 “Ayo naik.. kalau kau hanya memandanginya kita takkan sampai ke rumahmu..” ucapnya yang langsung menarik tanganku agar naik ke motornya.

“Kalau kamu tidak ingin jatuh pegangan yang erat ya..” perintahnya. Pegangan ? Haruskah aku merangkul pinggangnya?

Dia terus menyetir motor dengan kecepatan penuh. Tapi, ini tetap tak membuatku untuk merangkul pinggangnya. Apakah aku harus? Ayolah aku bisa mati jika melakukan ini.

“Kyaaaaaaaaaaaa…” teriakku saat ia menghentikan motornya mendadak dan ini membuatku tiba-tiba merangkul pinggangnya.

“Kan aku sudah bilang pegangan. Kamu ini susah ya dibilangin” omelnya sambil tertawa evil. Aku pun hanya mendengus kesal. Kenapa sekarang dia sangat bawel sih? Bukannya pendiam ya di kelas? Tapi, entah kenapa aku merasa lebih menyukainya yang sekarang walau ia sangat menyebalkan.

***

“Aku pulangggg..” teriakku saat aku sudah menginjakkan kakiku dirumahku

“Kok sepi sih?” tanya Siwon yang berjalan dibelakangku sambil mengamati isi rumahku.

“Mungkin lagi pada keluar rumah.. kau tunggu disini saja ya Siwon-ah. Aku ganti baju dulu” pamitku padanya lalu mengantarnya menuju ruang tamu.

“Ini aku juga bawa makanan supaya kita lebih semangat” ucapku yang dari kamar langsung menuju dapur untuk menyiapkan beberapa cemilan untuk kami.

“Wah ini banyak sekali Yoong.. Kita sebenarnya mau makan apa belajar sih?” tanyanya yang sambil melihati makanan-makanan yang aku bawa dengan heran, aku pun hanya tersenyum malu.

“Yasudah lah.. ayo kita belajar” ajakku. Aku pun mengambil beberapa bukuku dan memberikan padanya.

“Kau harus membacanya dan kalau kamu tak mengeri tanyakan padaku..” perintahku

“Kalau aku baca ini semua.. kamu ngapain YoonA-Ah?” tanyanya

“Aku akan membantu jika kamu ada kesulitan” ucapku sambil mengambil makanan. Dengan perasaan senang aku pun menghabiskan makananku dan mengamati mimik wajahnya yang begitu serius saat ia membaca buku-buku tersebut. Dia sangat tampan. Itu mungkin sebabnya aku mencintainya.

“hahaha” tawanya dengan bahagia saat melihat wajahku. Apa ada yang salah? Apa ini karena ia menyadari kalau sedari tadi aku hanya memandanginya? Tamatlah sekarang riwayatmu Im Yoona.

Apa yang ia lakukan? Kenapa wajahnya semakin mendekat padaku? Aduh sial mana badanku tak bisa mundur? Kenapa ini?

“Kamu ini makan yang bener .. masa belepotan gini” ucapnya sambil menghapus noda makanan dimulutku. Aku hanya menatapinya. Mata kami saling bertemu. Aku terus menatap matanya. Aku ingin sekali berhenti tapi aku tak bisa.

Dia masih menatapku dengan lekat. Aku sangat menyukai tatapan matanya. Tapi, sayangnya aku tak bisa membaca tatapan seperti itu. Aku pun langsung menundukkan kepalaku menyudahi semua yang seharusnya memang tak boleh terjadi.

***

Aku menjatuhkan tubuhku lemas ke kasurku. Aku menatapi langit-langit. Huahhhh apa yang telah kulakukan tadi ? Kenapa kami bertatapan? Ya Tuhan.. Kenapa Hatiku jadi seperti ini? Apakah sekarang aku semakin mencintainya?

Ini tidak boleh terjadi. Aku tidak boleh semakin tersungkur oleh perasaanku. Karena ini akan semakin menyadarkanku bahwa aku tak mungkin mendapatkannya.

“Oppa.. bantu aku untuk melupakan Siwon..” aku terus memandangi fotonya.

Flashback

“Aku mencintaimu Yoong..”

“Aku juga mencintaimu oppa.. jangan tinggalkan aku” aku terus memeluknya seakan-akan aku tak ingin melepaskannya dariku

End flash back

“Apa aku salah sekarang bisa melupakanmu oppa?? Aku berharap cintaku yang ini bisa berakhir bahagia.. Oppa bantu ya di surga sana” aku menangis saat melihat foto aku dan dirinya yang dulu masih bersama. Aku pun memeluk bingkai fotonya.

“Annyeong Yoona-ah !” teriak Yuri yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamarku

“Kau… ada apa lagi Yuri-ah?” tanyaku malas. Sungguh aku tidak punya mood bagus sekarang.

“Yah kau menangis? Apa yang kauu..” Yuri langsung menatapku dan melihat aku yang memeluk foto Donghae oppa. Dia langsung meraih foto Donghae oppa dariku.

“Apa kau masih memikirkannya? Ku kira kau sekarang mencintai Siwon? Maafkan aku” isak yuri yang berusaha menahan air matanya tapi sayang air matanya jatuh. Ia terus berusaha meminta maaf padaku

Flashback

Aku melangkahkan kakiku menuju rumahku. Aku baru saja membeli beberapa makanan. Tapi, langkahku terhenti saat melihat sosok Yuri sahabatku dan Donghae Oppa yang notabenenya Kakak tiriku sedang bersama. Aku pun memutuskan untuk berhenti dan memata-matai mereka.

“Oppa.. ehmm.. aku mencintaimu” ucap Yuri kaku. Yuri mencintai kakakku? Kenapa dia tidak pernah bilang? Apa dia takut menyakitiku karena aku sebenarnya juga mencinta kakakku. Bukan cinta seorang kakak ke adik tapi lebih ke seorang wanita dan pria.

“Yuri-ah? .. kau ?” tanya Donghae oppa dengan wajah terheran. Ia sungguh tak habis pikir ternyata sahabatku mencintainya.

“Apa .. Oppa m-au jadi ehm Namja-chingu..ku?” tanyanya dengan terbata-bata dan grogi.

“Aku mau” jawab Donghae oppa. Aku hanya tercengang mendengar pernyataannya. Aku sungguh terluka. Kenapa dia bisa tidak mencintaiku? Apa hanya karena dia menganggapku adiknya? Tapi kami bukan saudara kandung.

“Yoong?” heran Donghae oppa yang mendapatiku tengah menangis

“Chukhae buat hubungan baru kalian” ucapku di sela-sela tangisanku. Aku pun langsung berlari meninggalkan mereka. Aku cukup terluka. Walau Donghae oppa bukan kakak kandungku.. tapi aku sangat mencintainya. Apa salah perasaanku?

“Yoong awas…” teriak Donghae  oppa yang berusaha membuatku menghindar dari truk yang ingin menabrakku. Aku hanya terdiam dan tak menggerakkan badanku. Aku hanya menatapi truk yang semakin dekat dengan tubuhku.

BRAKKKKKKKKKKK !!

Aku mendengar suara benturan yang keras. Apakah sekarang aku sudah mati? Aku ingin membuka mataku. Tapi, aku terlalu takut. Dengan segala kemampuanku, aku pun mencoba membuka mata dan mendapati bukan aku yang tertabrak tapi Donghae  oppa???!!

“Oppa….!!” teriakku histeris dicampur dengan isakkan tangis yang sudah mengalir dengan deras di pipiku.

“Donghae  oppa!!” teriak Yuri yang langsung menghampiri Donghae oppa yang sudah berlumuran darah. Aku pun dengan perlahan berjalan menujunya.

“Apa yang terjadi?” tanyaku pada Yuri yang masih memeluk Donghae  oppa yang sekarang tergeletak tak berdaya

“Dia mendorongmu dan dia yang tertabrak. Yoong.. mianhae karena aku merebut Donghae oppa darimu. Sebenarnya dia mencintaimu tapi aku terus memaksanya menerimaku” ucap Yuri dengan air mata yang mengalir deras di wajah cantiknya.

End flashback

“Ini bukan salahmu juga Yuri” ucapku yang berusaha menenangannya dengan memegang kedua pundaknya. Aku menyadari mungkin sudah takdir. Lagipula sekarang aku sudah mulai bisa mencintai orang lain yaitu Siwon.

“Lagi pula sekarang kan aku sudah punya Siwon keke” ucapku dengan sangat gembira dan tak menyadarinya.

“Jadi.. kau benar menyukainya? Kyaaaaaa~~ sudah kutebak pasti kau mencintainya. Hahahaha” Yuri terus-terus meledekku. Inilah yang aku takutkan kalau aku menceritakan perasaanku. Karena wajahku akan memerah karena menahan malu.

“Ah aku tak bilang seperti itu” sangkalku. Aku terus saja menahan wajah maluku.

“Hahaha.. sudahlah jangan malu-malu gitu keke~ Lagi pula apa bagusnya sih si Siwon itu?”

“Aku juga binggung kenapa aku bisa menyukainya…” jawabku dengan polosnya. Aku sendiri tak mengerti kenapa bisa mencintainya.

=======

“Aku mendengar kemarin kau kencan dengannya? Benarkah? Aku tak menyangka bisa secepat ini” ucap Tifanny yang baru datang dan langsung manghampiri kursiku. Dia terus menatapku dan mengintrogasiku.

“Jinjjayo? Aigooo~ Aku mau melihat kalian berkencan” sahut Taeyeon teman sebangku Tifanny. Yah, mereka berdua duduk dibelakang aku dan Sunny.

“Kalian ini apa-apan sih. Aku hanya latihan bersamanya. Lagipula ini kan cuma seperti belajar bersama” jelasku dengan wajah serius. Mereka bertiga yaitu Sunny, Taeyeon, dan Tifanny hanya memandangiku dengan tatapan aneh dan sedikit berbisik. Mereka seperti menyembunyikan sesuatu.

“Ehm.. Yoong ada Siwon dibelakangmu” ucap Sunny polos. Aku pun langsung menoleh kearahnya menatapi dirinya. Apakah sekarang ia ingin bermain-main denganku?

“Annyeong~ Yoong  Apa pagimu menyenangkan?” tanya seseorang yang sepertinya aku mengenal suara tersebut. Tapi siapa? Aku pun langsung menoleh dan mendapati Siwon yang sudah berdiri di depan mejaku dengan wajah gugup? Hei dia gugup? Tapi kenapa?

“Annyeonghaseo Siwon-ah” sapa teman-temanku saat aku ingin memblas sapaannya.

“Sunny-ah aku boleh duduk sebangku bersama Yoong untuk hari ini saja kan? Ada banyak hal yang ingin aku diskusikan dengannya?” pinta Siwon pada Sunny. Aku hanya bisa memandangnya dari atas hingga bawah. Ada yang salahkah dari dirinya? Kenapa tiba-tiba ingin bersamaku aishhh maksudku sebangku denganku. Sementara Taeyeon dan Tifanny memandang Siwon dan aku dengan senyum-senyum tak jelas. Sedangkan Sunny ? Bisa terlihat dari wajahnya kalau dia pasti menyetujui hal bodoh ini.

“Tentu saja boleh Siwon… Masa ia aku menghalangi cinta sahabatku sendiri” ucap Sunny yang sepertinya sudah mulai tak masuk akal. Siwon yang mendapatkan ijin dari Sunny pun tersenyum senang dan dengan cepat sekarang ia telah duduk disampingku.

DEG !

Kurasakan hatiku berdetak dengan cepat. Semua darahku seakan berhenti mengalir. Aku berani jamin pasti sekarang wajahku sudah pucat. Aku pun berusaha menetralkan semua ini. Dia hanya terus membereskan buku-bukunya dan langsung menengok kearahku. Dengan cepat pun aku langsung mengalihkan wajahku. Pasti dia mengetahui sedari tadi aku hanya memandanginya? Aduh matilah riwayatku sekarang.

“Hei Siwon.. Aku duduk dengan Eunhyuk nih?” teriak Sunny

“Seterah kamu.. Kenapa tidak duduk sama Sungmin aja?” ledek Siwon yang berhasil membuat semua seisi kelas bersorak.

“Kau ini Siwon.. suka sekali menggodaku” omel Sungmin karena kelakuan temannya itu

“Hahaha gapapa Hyung biar seru” belanya. Aku baru menyadari Siwon tak sependiam itu. Tapi, dia lebih keliatan jahil sekarang. Walau bagaimanapun.. Aku tetap suka.

“Siwon…” panggilku. Dia pun langsung menatapku.

“Waeyo YoonA-ah?”

“Boleh aku menanyaimu sesuatu?” tanyaku grogi. Sungguh sekarang aku penasaran dengan perempuan yang bersamanya waktu itu.

“Apakah sekarang seorang Yoona yang pintar ingin menanyaiku tentang pelajarannya? Apakah kau hari ini sakit?” candanya. Aku hanya tertawa melihat tingkahnya.

“Bukan… tapi soal.. Siapa yeoja yang bersamamu waktu itu?” tanyaku terbata-bata. Aku takut ia tersinggung karena aku menanyai hal pribadi padanya.

“Dia itu adikku. Kau tau dia itu baru pindah dari LA dan sekarang sekelas sama Yuri” jawabnya. Aku pun tersenyum bahagia. Itu artinya, dia tidak punya Yeojachingu! Yeayyy… Aku pun terus bersorak dihatiku. Sepertinya sekarang sedang ada pesta dihatiku.

“Memangnya kenapa YoonA? Kau cemburu?” tanyanya. Aku pun binggung harus menjawab apa. Kenapa dia bisa tau kalau aku cemburu.

“Cemburu? Untuk apa? Lagi pula ini bukan hak ku untuk cemburu padamu”

“Padahal aku ingin sekali melihatmu cemburu padaku Yoong” ucapnya. Aku pun langsung menatapnya tak percaya. Dia ingin melihatku cemburu? Tapi untuk apa?

“Apa maksudmu Siwon?” tanyaku yang tak mengerti ucapannya tadi.

“Molla~ keke”jawabnya. Aku pun hanya menghela nafasku. Apa ya kau pikirkan Yoong? Apa kau pikir Siwon menyukaimu? Ayolah Yoong bangun dari mimpimu.

“Oh ya aku tak mengerti ini.. Bisakah kau membantuku?” tanyanya yang menyodorkan soal Matematika yang menurutku lumayan gampang.

—–

“Yoong.. aku hari ini tak bisa belajar bersamamu.. Kau tidak keberatan kan?” tanyanya. Jadi, ini mungkin alasan dia ingin duduk sebangku denganku. Karena dia tak bisa bersamaku lebih lama hari ini.

“Aku mengerti kok Siwon.. Masa kamu harus menghabiskan waktumu selalu bersamaku?” ucapku yang berusaha mengertinya.

“Terima kasih Yoong… Aku pulang duluan ya” pamitnya yang langsung berlari meninggalkan kelas.

“Jadi, hari ini tidak kencan lagi nih?” tanya Tifanny sambil merangkul pundakku. Tapi, sunguh dia tidak sampai untuk merangkul pundakku.

“Kenapa kau tinggi sekali Yoong?” keluhnya.

“Aku bukannya ketinggian.. tapi kau kependekan haha” ledekku

“Ehm.. ada yang ngomongin pendek jadi merasa terpanggil” sahut Sunny

“Hahaha.. sudahlah aku malas bertengkar. Aku pulang ya. Saranghae~” pamitku pada dua chinguku itu.

“Yuri-ah!!” teriakku. Yuri pun langsung menghampiriku

“Yuri-ah kenapa kau tak pernah cerita kalau ada anak baru di kelasmu?” tanyaku yang mulai mengintrograsinya.

“Oh ya.. aku lupa keke~ lagi pula dia itu yeoja kalau namja ganteng baru aku kasih tau” candanya

“Kau ini… Dia itu adiknya Siwon tauu..”

“Jinjjayo? Pantesan kaya pernah lihat haha”ucapnya sambil tertawa. Kami pun langsung berjalan menuju pintu gerbang

“Yoong.. itu Sooyoung dan Siwon” Seru Yuri sambil menunjuk Siwon dan Sooyoung yang ingin pulang bersama. Aku yang melihatnya sungguh cemburu. Memang Siwon bilang kalau Sooyoung adiknya. Tapi, kalau adik kakak tidak akan seperti itu reaksi mereka. Aku merasa mereka lebih cocok menjadi sepasang kekasih daripada seorang kakak dan adik.

Ayolah Yoong.. Kau ini maunya apa sih? Disaat kau tidak tau kalau Sooyoung itu bukan adiknya Siwon kau menangis. Sekarang saat kau tahu kalau dia adiknya kau cemburu? Ada apa denganmu Yoong? Ayo cobalah kendalikan perasaanmu.

-TBC-

 

 

Satu tanggapan

Comment Please ^^ Don't Be Siders okay ;)